ZHOU YU SANG PEMBANTAI

Beberapa tahun yang lalu q Pi remaja sedang berlatih bela diri di pegunungan Beimu seorang diri dengan sebuah tombak biasa.

Suasana latihannya begitu tenang, setiap ayunan tombaknya Zhou Yu dedaunan mulai jatuh dan seperti mengikuti irama dari ayunan tombaknya Zhou Yu.

Zhou Yu berlatih dengan giat dan tenang tujuannya adalah untuk bisa menyempurnakan kekuatan Qi yang ada di tubuhnya menjadi kuat dan lincah sehingga mudah mengendalikan kekuatannya.

Disaat Zhou Yu sedang fokus pada latihannya, Tian Qiao remaja ternyata memperhatikannya berlatih dan bersembunyi dari balik pohon di belakangnya.

"Oh, kau sangat terampil sekali Zhou Yu, aku yakin kau akan menjadi seseorang yang sangat hebat dan tak terkalahkan"

Tian Qiao remaja terus melihat Zhou Yu dan mengagumi gerakan-gerakan latihannya dan membuat dia menyukai Zhou Yu.

Akan tetapi, Zhou Yu tidak mengetahui perasannya dikarenakan dia selalu memfokuskan dirinya pada latihan bela diri, walaupun begitu Tian Qiao terus mengaguminya dan menyukai Zhou Yu.

Pada saat Tian Qiao hendak mundur, ia tak sengaja menginjak sebuah ranting kecil yang membuatnya panik dan Zhou Yu mendengar suara retakan ranting kecil itu dari balik pepohonan.

"Siapa disana?!" Tanya Zhou Yu dengan waspada.

Tian Qiao benar-benar tidak bisa apa-apa lalu diapun keluar dari balik pohon dengan berjalan pelan dan menunjukkan dirinya ke Zhou Yu dengan menundukkan kepalanya ke bawah.

"Oh kau rupanya, kau sedang apa disana Tian Qiao?" Tanya Zhou Yu sembari melanjutkan latihannya.

"Aku hanya sedang...umm... Ah iya, aku diberitahu oleh guru bahwa kau harus istirahat sekarang karena kau sudah terlalu lama melatih seni bela dirimu." Jawab Tian Qiao sambil gugup.

"Guru benar-benar mengatakannya?" Tanya Zhou Yu dengan ragu dan masih berlatih.

"I-iya... Memangnya untuk apa aku kesini menemuimu? Tidak mungkin aku hanya menontonmu berlatih itu sangat membuatku bosan!" Jawab Tian Qiao sambil memalingkan muka.

"Ya... Kurasa kau benar"

Zhou Yu pun langsung berhenti dari latihannya dan meletakkan tombak kayunya ke tanah lalu duduk memandangi langit dengan matahari yang bersinar cerah.

Tian Qiao melihatnya pun ikut duduk bersama Zhou Yu tetapi hanya jarak beberapa meter.

"Zhou Yu..."

"Hmm?"

"Um, menurutmu masa depan nanti seperti apa?" Tanya Tian Qiao.

"Entahlah, masa depan adalah sesuatu yang selalu membuat kita berpikir lebih sehingga membuat kita mempersiapkan rancangan-rancangan dari awal demi masa depan yang indah namun, kita selalu lupa akan saat masa depan indah itu terjadi cobaan besar akan datang menimpa kita yang membuat kita tidak rela dan bertanya-tanya." Jawab Zhou Yu

"Hmm... Kau bijak juga rupanya ya, kalau begitu apa rancanganmu sekarang untuk masa depan?" Tanya lagi Tian Qiao dengan penasaran

"Aku sendiri sekarang sedang merancang berlatih seni bela diri Kung Fu supaya aku menjadi orang yang lebih kuat dan tak terkalahkan oleh siapapun" Jawab Zhou Yu dengan percaya diri.

"Hehe, kau selalu mengatakan hal itu dihadapan guru sungguh lucu sekali!" Ucap Tian Qiao sambil tertawa mengejek.

"Diam kau! setidaknya aku giat berlatih untuk mewujudkan masa depan itu, lalu kau apa rancanganmu untuk masa depan?"

Mendengar hal itu, Tian Qiao langsung terdiam dan berpikir lama untuk menjawabnya.

"Umm... Entahlah, aku tidak tahu tetapi..." Ucap Tian Qiao dengan nada gugup.

Tian Qiao wajahnya langsung memerah dan tangan kanannya memegang bajunya dengan erat karena malu.

"Zhou Yu... Aku ingin bicara sesuatu padamu..." Ucap Tian Qiao dengan gugup namun serius.

"Hm? Apa?" Tanya Zhou Yu penasaran.

"Aku... Aku..."

Disaat Tian Qiao ingin mengatakan sesuatu, seseorang tiba-tiba datang dengan berlari dan memberitakan sesuatu pada Zhou Yu.

"Zhou Yu, ada berita penting untukmu cepatlah ke ruangan guru" Ucap orang itu.

"Oh, baiklah maaf Tian Qiao aku ada perlu sebentar" Ucap Zhou Yu.

Zhou Yu langsung berdiri dan berlari menuju ruangan gurunya meninggalkan Tian Qiao sendirian.

Tian Qiao kecewa dikarenakan dia merasa gagal untuk mengatakan sesuatu yang penting pada Zhou Yu, lalu Tian Qiao pun berdiri dan berjalan menuju ruangan gurunya.

Disaat Tian Qiao sampai di depan pintu, ia bersembunyi dan mengintip dari balik pintu lalu mendengarkan apa yang terjadi.

Di dalam ruangan itu, terdapat 4 orang yakni Zhou Yu dan gurunya lalu ketua sekte Zhoiling Han Wei dan wakilnya Wufeng yang pada saat peperangan akan dibunuh oleh Zhou Yu.

Mereka berempat sedang duduk dengan secangkir minum teh bersama dan berbincang tentang sesuatu.

"Ketua Han Wei, tumben-tumben sekali anda mampir kesini apakah ada yang bisa kami bantu?" Tanya gurunya Zhou Yu.

"Ah iya, sebenarnya aku membutuhkan anggota untuk sekte Zhoiling demi melindungi dari sekte-sekte sesat yang ingin menguasai wilayah dunia persilatan dan aku melihat muridmu berlatih seni bela dirinya sangatlah hebat dan terampil sehingga aku tertarik untuk merekrutnya di sekte Zhoiling, apakah tuan akan setuju?"

Mendengar hal itu, Zhou Yu dan gurunya berpikir sejenak untuk menjawab tawaran dari Han Wei.

"Bagaimana Zhou Yu? Apa kau ingin bergabung dengan sekte Zhoiling?" Tanya gurunya.

"Zhou Yu ya? Ayo bergabunglah dengan sekte Zhoiling Zhou Yu, kita akan bisa membawa kedamaian bagi seluruh dunia persilatan kita dari kekejaman dan keangkuhan sekte-sekte sesat yang ingin menguasai dunia persilatan demi diri mereka sendiri, jadilah pahlawan bagi dunia persilatan Zhou Yu..." Ucap Han Wei dengan kata-kata yang meyakinkan.

Mendengar hal itu, Zhou Yu langsung tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah aku akan menjadi bagian dari sekte Zhoiling demi dunia persilatan yang damai" Ucap Zhou Yu dengan penuh semangat.

Mereka pun langsung bersorak dan meminum secangkir tehnya bersamaan lalu berbincang-bincang lagi.

Tian Qiao yang mendengarnya menjadi sedih dikarenakan Zhou Yu akan pergi meninggalkan pegunungan Beimu dia pun langsung pergi dari sana dan menuju ke ruangannya untuk menenangkan diri.

Setelah beberapa saat Zhou Yu yang sedang bersiap-siap untuk pergi berpamitan kepada gurunya dan teman-temannya.

"Hei dimana Tian Qiao?" Tanya Zhou Yu.

"Aku rasa dia sedang ada di ruangannya, mungkin dia sedang sakit sebaiknya jangan mengganggu kau tahu sendiri kan dia jika diganggu" Jawab temannya.

"Benar sekali, tolong sampaikan salam ya padanya, aku akan pergi dulu selamat tinggal semuanya"

Zhou Yu pergi bersama dengan Han Wei dan Wufeng menuju ke tempat mereka dengan menggunakan kendaraan kuda, tentu saja Zhou Yu dengan Shei Lin.

Saat Zhou Yu pergi, ternyata Tian Qiao berada di balik pohon bersembunyi untuk mengawasi Zhou Yu pergi.

"Zhou Yu sudah pergi, kini aku tinggal sendiri disini tidak ada siapapun yang menemani... Tidak tidak, aku tidak boleh bicara seperti itu aku pasti akan bertemu lagi dengannya lebih baik aku harus berlatih lebih keras demi melindungi pegunungan Beimu kampung halamanku" Ucap Tian Qiao dengan percaya diri.

Ternyata semua kilasan itu adalah, ingatan dari Tian Qiao yang sedang melamun di atas pepohonan juga sedang melihat Zhou Yu beserta Shei Lin dan Sima Yan berjalan, lalu ia pun menghilang lagi menjadi partikel helaian bunga mawar.