NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyaman

Bel pulang sekolah telah berbunyi, semua siswa dan siswi segera menuju ke parkiran. Berbeda dengan Lila yang kini tengah mencari keberadaan supirnya yang sekarang belum muncul. Lila hari ini tidak membawa mobil pribadinya karena mobilnya sedang di servis dan sekarang dia menunggu jemputan dari supirnya. 10 menit kemudian semua siswa dan siswi sudah tidak ada lagi di sekolah dan kini tersisa dirinya yang berada di sana.

"Nasib gue sial banget sih hari ini, mana mobil di servis hp gue lowbat huhh" gerutu Lila yang sekarang sudah berada di pinggir depan gerbang sekolah.

Tin Tin

Suara klakson mobil terdengar di Indra pendengaran Lila kemudian dia berbalik dan melihat mobil yang sedang berada di belakangnya. Tak lama pemilik mobil itu langsung keluar dari dalam mobilnya.

"Mau bareng gak". tawar Devan kepada Lila.

"Gak usah gue ada jemputan kok". Bohong Lila.

"Kalo ada jemputan kenapa gak dari tadi pulangnya sekarang udah jam tiga sore". Ucap Devan yang mengetahui bahwa Lila sedang berbohong. Devan belum pulang karena dia dipanggil oleh guru mengenai olimpiade matematika yang akan di ikuti oleh Devan sebagai perwakilan dari siswa SMA Tribuana.

"Yah ee". Ucap Lila gelagapan.

"Udah ayo". Ajak Devan sambil menarik tangan Lila untuk masuk ke dalam mobil. Mobil yang di kendarai Devan kini berhenti di sebuah restoran ternama.

"Kok berenti". Tanya Lila

"Gue laper dan gue tau kalo Lo juga laper". Ucap Devan.

"Tapi kan gue gak bilang kalo gue laper". Sahut Lila.

"Lo kalo gengsi lucu juga yah". Ucap Devan yang langsung mendapat pukulan di lengannya dari Lila. Devan tersenyum melihat tingkah Lila yang begitu menggemaskan. Akhirnya Lila tanpa berkata apapun langsung keluar dari dalam mobil dan kemudian disusul oleh Devan. Kini Devan dan Lila duduk manis di meja yang sudah dipenuhi oleh berbagai macam makanan.

"Kita cuma makan berdua ini makanan udah kayak buat anak se RT". Ucap Lila melihat Devan memesan makanan yang begitu banyak.

"Biar Lo kenyang". Jawab Devan.

"Gue gak bisa ngebisin makanan sebanyak ini" Tanya Lila yang bingung dengan jawaban Devan.

"Udah makan aja ntar keburu dingin". Ucap Devan menyuruh Lila untuk segara memakan makanannya karena sedari tadi gadis ini biaca tak ada henti-hentinya.

Merasa kesal dengan sikap Devan akhirnya Lila memutuskan untuk makan. Melihat Lila yang sudah makan Devan pun ikut memakan makanan sambil sewaktu waktu dia menatap wajah Lila yang sedang asik makan tanpa menghiraukan apa pun. Beberapa menit kemudian Lila dan Devan sudah selesai memakan sebagian makanan tersebut.

"Tuh kan ni makanannya masih banyak Lo mubazir tau mesen banyak kayak gini". Gerutu Lila yang melihat makanan yang masih banyak di atas meja.

"Tenang aja gue orangnya gak mubazir kok". Ucap Devan yang tidak dimengerti arah pembicaraannya oleh Lila. Devan mengangkat tangan menandakan bahwa dirinya memanggil barista yang lagi berkumpul sudut ruangan.

Ada tiga barista yang mengahampiri meja Devan dan Lila.

"Selamat malam tuan ada yang bisa saya bantu". Ucap salah satu barista.

"Oh ini ada sedikit makanan di meja ini gak papa buat kalian aja". Ucap Devan dengan santai.

"Baik tuan sebelumnya terima kasih semoga rezeki tuan lancar mbak nya pasti beruntung banget jadi kekasih tuan". Ucap barista. tersebut yang membuat Lila seketika tersipu malu.

"Amin doain aja". Ucap Devan dengan santainya. Tak lama Devan dan Lila pun berjalan menuju parkiran dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Ternyata Lo baik juga". Ucap Lila karena kageum dengan sikap simpati Devan.

"Emang gue gue orang baik apa lagi kalo lagi sama Lo". Ucap Devan dan melirik sebentar ke arah Lila yang sekarang sudah salah tingkah.

..........

"Makasih yah Lo udah nganterin gue pulang ke rumah sama ngajak gue makan". Ucap Lila berterima kasih kepada Devan yang sekarang sudah berada di halaman rumah Lila.

"Gak perlu ngucapin makasih ini udah kewajiban gue sebagai calon pacar Lo". Ucap Devan dengan santainya menagatakan isi hatinya di depan Lila.

"Gak usah becanda kalo mau baperin cewek Lo salah orang gue bukan cewek yang langsung klepek-klepek sama Lo" ucap Lila dengan tegas padahal di dalam hatinya berbunga-bunga mendengar ucapan Devan.

Dan tak diduga Devan menarik pinggang Lila agar semakin mendekat dengannya. Lila yang mendapat perlakuan dari Devan dia berusaha memberontak akan tetapi tenaga Devan lebih kuat dari pada Lila. Akhirnya Lila pasrah atas tindakan Devan, kemudian Devan menarik tangan kanan Lila dan diletakkan di Dapen dadanya.

"Kalo Lo ngerasain hal yang sama berarti perasaan Lo sama kayak gue." Ucap Devan dengan pandangan yang sangat teduh melihat kecantikan wajah gadis yang ada didepannya saat ini. Dan hal yang tak di duga Lila terkejut merasakan detak jantung Devan yang berdebar begitu kencang sama seperti yang di rasakan olehnya sekarang.

"Dev awas ntar ada yang liat". Ucap Lila gugup khawatir ada yang melihat perbuatannya dengan Devan sekarang. Melihat raut wajah Lila yang begitu khawatir Devan pun melepaskan Lila.

"Kalo gitu gue pulang duluan" ucap Devan berjalan menuju mobilnya.

"Hati-hati Dev sekali lagi makasih yah". Ujar Lila sambil melambaikan tangan ke arah Devan yang kini sudah berada di dalam mobil.

..........

Kringgg

"Duh siapa sih malem-malem nelpon gue". Gerutu Lila saat ingin tidur namun diganggu oleh suara telepon.

"Hallo Lil Lo lagi ngapain sekarang?" Tanya Indri.

"Gue mau tidur Lo ngapain nelpon gue malem-malem". Ucap Lila merasa kesal dengan pertanyaan konyol Indri.

"Lo tau gak, tadi Devan nelpon gue dia nanyain makanan kesukaan lo apaan?" Jelas Indri.

"Trus Lo jawab apaan?". Tanya Lila penasaran.

"Yah gue jawab aja martabak telor heheh". Jawab Indri dengan santai.

"Kok Lo bilang itu sih driii ah ngeselin". Gerutu Lila.

"Yah elah emang itu kan makanan kesukaan lo, kayaknya bentar lagi ada yang bakal jadian nihhh". Ucap Indri merayu Lila.

Tutttt

Tanpa basa basi Lila langsung mematikan sambungan telepon sepihak karena merasa kesal dengan temannya yang kurang ajar ini.

'Si Devan ngapain sih nanya gituan segala' celetuk Lila dalam batinnya, tetapi membuat senyum manis Lila terbit.

Kringgg

Dengan malas Lila mengambil haneponenya

"Apa lagi sih drii gue gak mau denger kata Lo lagi". Ucap Lila merasa malas dengan Lila yang terus mengganggunya dari tadi.

"Lil ada paket gue titip di skuriti Lo". Ucap Devan di seberang sana.

"Ee ee ohhh yah udah makasih yah". Ucap Lila yang sudah salah tingkah sekarang.

Tak ada jawaban Devan tiba-tiba langsung mematikan sambungan teleponnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!