Mila tidak menyangka dengan kehidupan nya setelah kepergian kedua orang tuanya karena kecelakaan. Karena keadaan ia menerima tawaran dari seorang pria untuk menikah dengan perjanjian namun saling menguntungkan.
Setelah menikah, banyak hal yang tidak terduga terjadi.
Apakah Mila dapat bertahan dengan pernikahannya ? jawabannya ada di Novel Married By Agreement..
Selamat membaca semua.. 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Hari demi hari dilalui Mila, ia sudah 2 minggu bekerja sebagai waiters di Cozy Coffe. Tante Bertha yang curiga karena Mila selalu pulang larut akhirnya mencecar Mila pagi ini. Mila belum jujur jika dirinya sekarang bekerja, ia selalu beralasan pulang larut karena mengerjakan tugas.
" Mila.. Tante mau bicara sama kamu " ucap Tante Bertha.
Mila menghampiri Tantenya yang sedang duduk di sofa ruang tengah.
" Satu minggu ini Tante perhatikan kamu pulang larut terus, Tante gak yakin kamu mengerjakan tugas kuliah.. Jangan-jangan kamu ..... " Tante Bertha menyelidik.
" Maksud Tante apa ? "
" Iya terus kamu kemana aja setelah pulang kuliah ? "
" Mila.. Mila kerja Tante " jawab Mila.
" Kamu beneran kerja ? Dimana ? " tanya Tante Bertha lagi.
" Di Coffee Shop Tan "
" Hmm.. Bagus deh kalo kamu bener kerja, Tante juga bingung ini, tinggal di rumah mewah kaya gini tapi Tante gak punya penghasilan, apa Tante jual aja ya rumah ini " ucap Tante Bertha.
Mila membelalakkan matanya.
" Apa tan ? Tolong jangan jual rumah ini Tan, ini peninggalan mendiang kedua orangtua Mila satu-satunya Tan "
" Ya terus gimana dong, Tari juga kuliah, darimana biayanya Mil, masih ada hak Tante di rumah ini Mil, Tante itu adik dari Ayah kamu, ya kecuali sekarang kamu udah kerja, tante jadi tenang deh " ucap Tante Bertha tidak tahu diri.
Mila menghela nafas dalam.
Ya Tuhan.. Aku saja untuk menghidupi diriku sendiri masih bingung, gimana lagi ini Tante Bertha malah ingin menjual peninggalan Ayah dan Ibu..
Batin Mila.
" Mila berangkat kuliah dulu Tan " Mila menyalami tantenya, bagaimana pun Tante Bertha adalah keluarga Mila satu-satunya yang merawat ia semenjak ditinggalkan kedua orangtuanya.
Mila berangkat dengan pikiran dan perasaan yang tidak menentu,
Sesampainya di kampus, ia langsung menuju ruang kelas, disana Ara sudah menunggunya.
" Hey kenapa Lo kok merengut ? " tanya Ara.
Mila hanya tersenyum kecil.
" Gak apa-apa Ar " jawab Mila.
" Kenapa ? Kerjaan Lo ? Atau tante Lo ? " Ara sudah dapat menebak.
" Nggak, bukan apa-apa Gue cuma agak capek aja, tiap hari Gue pulang ke rumah hampir jam 12 malam, pagi-pagi nya Gue harus kuliah lagi, tapi.. Ya mau gimana.. "
" Mil..... " Ara memeluk sahabatnya.
" Udah Ar gak apa-apa" Mila melepaskan pelukan Ara.
Tidak lama dosen mata kuliah pertama masuk, Mila dan Ara mulai fokus pada perkuliahan nya.
Hari ini seperti biasa Mila selesai kuliah sekitar pukul 2 siang. Mila buru-buru merapikan buku-buku nya dimasukan kedalam tas.
" Ar, Gue duluan ya .. " ucap Mila.
" Hmm.. Hati-hati ya Mil.. " balas Ara, ia sudah tahu semenjak Ara bekerja di kedai kopi, mereka berdua menjadi jarang pulang bersama, Mila selalu buru-buru keluar kelas untuk mengejar waktu sampai Cozy Coffe tepat waktu.
Mila terlihat jalan sedikit cepat menuruni anak tangga, keluar gedung berjalan hingga pintu gerbang utama kampus, disana ia sudah ditunggu oleh ojek online yang sudah ia pesan saat masih di dalam kelas.
Di sudut lain David yang baru kembali ke kampus setelah beberapa hari menjalani latihan untuk penelitian di luar kampus.
" Eh Vid.. Tuh Si Mila mau kemana buru-buru banget, jangan-jangan emang dia takut sama Lo " ucap Beno teman David.
" Iya tuh, Elo sih Vid.. Si Mila itu cewek baik-baik gue rasa, Lo malah mau ngerusak dia, sekarang jadi takut kan dia sama Lo " susul Gigi.
" Udah lah diem Lu pada, iya tau gue salah, tapi kan gue juga bukan orang yang gak bertanggung jawab, gimana pun gue yakin Mila bakal balik lagi ke gue, biarin aja dia kaya gitu dulu " balas David.
" Ck.. Emang ya Lo "
" Tunggu aja tanggal mainnya "
" Parah Lo Vid.. "
***
Sesampainya di Cozy Coffe, Mila langsung bergegas menuju ruang ganti karyawan disana ia menyimpan tas lalu menggunakan pakaian yang sudah ditentukan oleh kedai.
" Eh Mil, udah dateng ? " tanya Kana teman sesama waiters.
" Iya Kak, aku ke depan dulu ya "
" Oke "
Mila berjalan meninggalkan Kana, yang berada di ruang ganti. Saat Mila melewati dapur ia dipanggil oleh Anne.
" Mil.. Mil.. " panggil Anne.
" Iya Kak "
" Mau kemana ? "
" Ke depan Kak "
" Tunggu deh, tolong bawakan kopi espresso ini ke meja nomor 15 ya "
" Oh ya baik Kak "
Mila menunggu sambil menyiapkan baki untuk kopi yang akan di berikan ke pelanggan nya.
" Ini Mil " ucap Anne.
Anne memang biasa membantu di dapur terlebih saat kedai sangat ramai, kebetulan ia pun ahli dalam membuat racikan kopi.
" Ke Meja 15 ya " ucap Anne lagi.
" Siap Kak "
" Oke "
Mila dengan hati-hati membawa baki berisi espresso untuk diberikan ke pelanggan nomor 15, dari kejauhan ia sudah melihat seorang laki-laki duduk membelakanginya mengarah ke pemandangan di depannya.
" Permisi, ini pesanannya Kak " ucap Mila lalu menyimpan kopi di meja, saat tangan nya baru saja meletakkan gelas berisi kopi ia sekilas mendongakkan wajahnya melihat pelanggan yang berada disampingnya.
Blash..
Deg...
Tangan Mila bergetar hebat, tiba-tiba ..
Brak..
Kopi yang ia sajikan tumpah membasahi meja.
" Kamu.... ! " Dewa langsung berdiri dari duduknya.
Mila terlihat sangat panik, ia lalu mengambil tisu lalu melap meja yang basah.
" P...Pak.. Mo..mohon maaf Pak saya tidak sengaja " ucap Mila.
Ia pun mengelap celana Dewa dengan spontan karena tumpahan kopi mengenai celana Dewa sedikit.
" Sudah sudah... Tidak apa-apa " ucap Dewa.
" Pak saya mohon maaf " ucap Mila terlihat sangat panik dan ketakutan, ia khawatir ia akan dipecat karena ulah nya kali ini.
Bukan tanpa alasan ia kaget karena pria dihadapannya adalah Dewa.
Wanita ini bekerja disini ??
Batin Dewa.
Kegaduhan di meja 15 diketahui oleh Anne akhirnya Anne menghampiri Mila dan Dewa.
" Ada apa Mil ? " tanya Anne.
" I..ini Kak.. "
" Pak Dewa mohon maaf, ada apa ? " tanya Anne.
" Sudah-sudah tidak apa-apa, ini saya yang salah tadi kopi nya kesenggol tangan saya " ucap Dewa membela Mila.
Mia sedikit terhenyak dengan ucapan Dewa, bisa-bisa nya Dewa membelanya.
Ini kesempatan Dewa untuk lebih tahu siapa Mila sebenarnya, karena ia masih penasaran kepada Mila, bak gayung bersambut tanpa di cari Mila ada di hadapannya sekarang.
" Ya sudah Mil, tolong rapikan ya " ucap Anne.
" Baik Kak "
Mila langsung merapikan meja yang terkena tumpahan kopi, pikirannya pun menjadi tidak tenang, banyak pertanyaan di benaknya.
Pak Dewa ?
Dia siapa ? Pelanggan tetap disini ?
Seperti nya Kak Anne sudah sangat akrab dengannya.
Tuhan.. Apa yang akan aku alami setelah ini ...
🌼🌼🌼
Jangan lupa dukung author dengan vote like dan komennya ya...❤️
semoga DEWA peka dengan keadaan MILLA
lanjut thor ttp semangat 💪💪💪❤❤❤