NovelToon NovelToon
Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir
Popularitas:20.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lestari

Selena Almaheera, mahasiswi lulusan kedokteran dengan prestasinya yang luar biasa. tak sedikit orang memujanya karena kemampuan yang hebat saat beraksi diruang operasi. namun, pada suatu hari takdir buruk menyeret dirinya ke dalam lubang malapetaka.
Diego Ethan Federico, bajingan kelas kakap yang tampan rupawan dan kaya raya. ia meneruskan dunia hitam sang papa juga pewaris utama dari pasangan Matteo Denaro Federico dan Natalia Avila Beltran.
Pertemuan pertama saat dalam keadaan sekarat menjadikan bos mafia itu terobsesi pada dokter cantik yang menanganinya kala itu, hingga satu tahun sudah berlalu keduanya dipertemukan kembali saat dokter cantik itu menangani Sania Ainsley Beltran, yang tak lain adalah adik kandungnya.
Diego sadar obsesinya pada Selena itu bahaya dan ingin menguasai seluruh hidupnya. akan tetapi, ada sang kakak yang justru ikut terlibat dalam perasaan cinta itu.
Lantas siapa diantara dua mafia kakak beradik itu yang berhasil mendapatkan dan meluluhkan hati Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 7

"Jangan takut nona, makanan disini melewati uji coba koki pribadi tuan Ethan, tidak mungkin mengandung racun atau bahan bahaya semacamnya"

"Itu berlaku ke semua orang disini, tidak denganku. apa kau lupa? aku sedang diculik, tuan mu menculikku!"

"Tolong jangan menolaknya nona, atau kami semua dalam masalah besar, tuan tidak suka kepada orang yang menyisikan sebiji nasi di piringnya"

Selena tetap diam, pandangannya mengedar ke seluruh ruangan dimana ia sedang duduk dikursi meja makan. meja sepanjang dua meter dengan lilin bertingkat menghiasi hidangan secara sempurna.

Didepan sana, ada Ethan yang sedang menyantap makanannya. setiap suapan yang masuk ke dalam mulutnya, seakan menghancurkan dunia. cara dia menyantap, mengunyah, dan menelan makanan membuat Selena tidak berani menghembuskan nafas.

"Mau makan sendiri atau perlu bantuanku? kalo iya, aku tidak keberatan sama sekali" ujar Ethan menatap tajam, tatapannya seolah menghalau oksigen diruangan itu.

"Cicipi dulu milikku!" sahut Selena ambigu.

Mengangkat sebelah alisnya, kemudian berucap dingin. "Sudah ku cicipi, rasanya sama saja dengan milik wanita lain diluar sana"

"Apa maksudmu? rasa apa yang kau maksud, hah?"

"Aku ini bicara soal makanan, bukan so-"

"Bukan soal tubuhmu, begitu?" sahutnya memotong pembicaraan.

"Kau ini!!" Selena meradang atas pernyataan gila yang barusan ia dengar.

"Makan makanan itu, atau kau yang ku makan hidup-hidup!"

"Kau kuatir ada racun di makanan mu? jangan pernah berpikir seperti itu karena membunuhmu dengan cara seperti ini bukanlah selera bermainku!"

"Cepat makan, aku tidak punya banyak waktu!"

Kalimat terakhir yang terucap mampu membuat saliva Selena tercekat. air liurnya seakan tidak mampu ditelan karena takut akan bahaya yang mengancam.

Selain kesal, Selena juga merasa sesak dengan dress yang ia kenakan. terlalu ketat hingga lekuk tubuhnya tercetak. Martha mengatakan bahwa acara yang akan dihadirinya cukup penting, dan entah hal penting apa yang Martha katakan.

"Anda sudah selesai, tuan?" tanya Gio berdiri disampingnya.

"Ada apa?" jawab Ethan seraya menyeka bibir menggunakan tissue.

Mendapat kode untuk bicara empat mata, akhirnya mereka menyingkir sedikit dari meja makan.

"Orang yan anda maksud, kami mendapat info terbaru tentangnya" katanya membisik pelan.

"Dia ada disalah satu hotel ternama bersama wanita lain, bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali dengan wanita yang berbeda-beda, tuan" jelas Gio berkata serius, sebuah foto dan video berdurasi sekian detik itu diputar dihadapan Ethan. pria itupun menghela nafas berat.

"Cari tau tentang kehidupan pria itu, kalau perlu ke bagian terdalam privasinya. jangan sampai salah bergerak atau mengambil langkah, paham?"

"Siap tuan, saya paham" jawab Gio mengerti.

Ditengah perbincangan mereka, Ethan mengubah pandangannya menjadi ke arah Selena yang sedang makan. ada kelegaan bercampur rasa tidak terima ketika tunangan yang wanita itu banggakan justru bermain api dibelakangnya.

"Konyol sekali, Selena menolakku hanya demi bajingan seks berkedok dokter neurologi!"

"Kasihan sekali, dia berpikir bahwa tunangannya sedang mencari keberadaannya, tapi kenyataannya sedang bermain gila bersama wanita lain" sahut Gio tersenyum miris.

"Ada baiknya diberi tahu supaya tidak berlaku semena-mena padamu, tuan"

"Biarkan saja, lakon seperti itu tidak datang duakali dalam hidupku"

"Aku ingin tau seberapa jauh dia membanggakan seorang Robby Patria Darwis dan percaya padanya, sampai dimana aku yang akan mengatur waktu dan tempat untuk mereka bertemu langsung!" ucap Ethan tersenyum miring.

Gio tidak banyak menimpali, pria itu mengikuti segala perintah dari sang bos, ia tidak peduli membahayakan orang lain atau tidak, yang penting misi terlaksana dan tidak ada hukuman.

Ditempat duduk, terlihat sepasang mata berwarna hazel tengah memperhatikan gerak-gerik dua pria dipojok sana. Selena susah payah mengunyah dan menelan suap demi suap makanannya, pikirannya kalut ingin tau apa yang mereka bicarakan.

Sampai dimana Ethan menyudahi pembicaraannya dan kembali ke tempat duduk.

"Kemarilah, kita bisa terlambat" ucap pria itu bernada pelan.

"Lebih dekat, aku ingin mencium aroma tubuhmu" ucapnya lagi.

"Bagaimana apa kau suka aku seperti ini? kelembutan, kemewahan, itu yang kau mau, Selena?" tanya Ethan meraih pinggang Selena secara posesif.

Risih akibat tangan pria itu, Selena mencoba menghindar tapi justru semakin masuk ke dalam pelukan sang mafia.

"Aku bisa memberimu lebih dari apa yang kau mau, asalkan menurut dan terus disampingku!" bisiknya lembut dan nyaris tak kuasa menahan aroma wangi dari belakang tengkuk Selena.

"Tidak sulit, aku tau kau cukup pintar dalam berpikir kan?"

Senyum misterius itu menyiratkan tanda tanya, Ethan memainkan helai rambut Selena seraya menghirup dalamnya aroma wangi tubuhnya. sekian lama tidak bertemu ternyata wanita itu mampu membuat hati sang mafia kejam uring-uringan.

"Orang gila mana yang mengadakan pesta pagi-pagi seperti ini, tuan Ethan?" tanya Selena tersenyum dan bernada sopan.

"Siapa bilang kita menghadiri acara pesta?"

"Lalu?"

"You will find out later, baby girl!" jawabnya disertai kecupan singkat.

"Apa ini, bibirmu sungguh kurang ajar!" desisnya kesal.

"Itu baru permulaan belum ke intinya, kamu bisa mempersiapkan diri mulai sekarang!"

"Ingat Selena, aku bukan pria lembut saat beraksi diatas ranjang, jadi jangan terkejut!" Ethan terkekeh kecil. Ethan tidak berhenti memberi peringatan, ia terus menunjukkan bahwa dirinya bisa ganas seperti binatang buas.

Menuntun keluar melewati lorong dan ruang tengah, mereka berjalan berdampingan dengan mesra seperti pasutri muda. Ethan mengenakan setelan jas hitam dan menggunakan pantofel. pesona pria itu tidak hilang sedikitpun meski rambutnya sedikit acak-acakan.

Ketika Selena menyesuaikan diri, alih-alih ekor matanya melirik ke arah Ethan. dilihat dari samping dengan mata terbuka lebar, dia baru menyadari bahwa mafia kejam yang berada disampingnya itu memiliki wajah yang tampan bak dewa kerajaan pahatan wajahnya nyaris sempurna untuk ukuran manusia dibumi.

"Awas gaun mu" ujarnya lekas membantu.

"Aku bisa sendiri, tidak perlu repot-repot membantu" sahut Selena enggan dibantu.

"Tujuan kita ke tempat yang anda minta, tuan" Gio masuk ke dalam mobil setelah tuannya mengangguk.

"Apa mereka sudah diposisi masing-masing, Gio?"

"Iya tuan, semua alat sudah dipasang di tempatnya, acara dilanjutkan setelah anda sampai disana, sesuai permintaan anda tempo hari"

"Baguslah, akan ada kejutan spesial untuk wanitaku, biarkan dia melihat pertunjukan yang sudah aku siapkan" ucapnya seraya merapikan jas.

Mendengar itu, Selena mengernyitkan dahinya. pertunjukan apa yang sudah dipersiapkan untuknya?

"Semua orang-orang mu laki-laki, ini tahanan atau pekerja?"

"Jika bertanya, gunakan otak cerdasmu! apa pertanyaan seperti itu perlu ku jelaskan secara detail?"

"Perlu, karena yang ku tahu, mafia-mafia didunia ini selalu memperlakukan bawahannya seperti binatang, kejam dan tidak berperasaan"

Meringsek semakin dekat, wajah keduanya hampir bersentuhan. "Jangan memancingku, Selena. kau tahu orang sepertiku saat sedang marah kan?"

"Duduk dan diam sampai tiba di tempat tujuan!" ucapnya mengetatkan rahang.

*****

Terkagum. itu pandangan pertama yang Selena lihat. dari balik kaca mobil, dia dapat melihat jelas sebuah bangunan kuno yang terletak jauh dari pemukiman. entah berapa lama perjalanan yang ditempuh.

"Kemana kau membawaku? tempat apa ini? tanya Selena dengan rasa was-was dan takut.

"Turun!"

"Tidak, jelaskan dulu tempat apa yang kita datangi, aku tidak melihat mobil tamu dan kenapa hanya mobil milikmu? bukan kah kita menghadiri acara penting?"

"Oh ya, Martha memberitahu ku kalau akan ada banyak tamu relasi bisnismu, sekarang dimana mereka?" Selena bertubi-tubi melontarkan pertanyaan.

Ditempat duduk, Ethan tersenyum miring. sudut bibirnya terangkat menyeramkan, sorot matanya menyiratkan semburan api dengan ekspresi tidak terbaca.

"Tuan Ethan?" lirih Selena ketakutan.

"Acara penting bagiku tidak seperti yang kau bayangkan, sayang. ayo, ku tunjukkan pertunjukan yang seharusnya kau tonton lebih awal!"

Tanpa aba-aba, Selena ditarik kasar keluar mobil. banyak pria berbadan besar yang menyambut kedatangan sang tuan mafia, mengangguk segan dan memberinya jalan. banyak pertanyaan muncul ketika mereka semakin masuk. apalagi melihat orang-orang itu membawa senjata api.

Apa ini trik licik? Selena merasa ada yang tidak beres.

"Duduk!" titah pria itu mendorongnya ke kursi empuk dan meninggalkannya bersama Gio.

BRUK...

"Tetap diam nona, tuan Ethan bisa melakukan apapun ditempat ini!" peringat Gio.

"Tolong jelaskan padaku, jika hanya datang ke tempat seperti ini, kenapa aku harus berdandan dan memakai dress mahal? ini berlebihan!"

"Penampilan adalah no satu bagi tuan Ethan. kamu tidak bisa menyamakan selera bos ku dengan selera pria yang kau sebut sebagai tunanganmu!"

"Jangan bawa-bawa kekasihku! kau tidak boleh berkata sembarangan apalagi merendahkannya"

"Setinggi apa martabat pria itu sampai tuan Ethan tersaingi?" tanya Gio ingin tau, dalam hatinya ia sangat ingin tertawa keras, sangat keras.

"Sudah, jangan bawa-bawa nama Robby ke dalam masalah ini. dia tidak tau apa-apa!"

"Oh, Robby namanya. sampaikan salam ku kepadanya jika kalian sudah saling berjumpa"

Kesal karena ucapan Gio, ia berdiri dihadapannya. "Kau mengejekku? jelas aku tidak bisa bertemu dengannya karena bos mu menculikku, kalau saja dia tidak menculikku, aku tidak akan berpisah dengannya!"

Aku heran, kenapa wanita pintar seperti mu bisa bodoh karena cinta? apa pria itu memberimu seluruh kekayaannya, hm?"

"Padahal bos ku jauh lebih baik dari padanya. setidaknya bos ku tidak pernah tusuk lubang sana-sini, banggalah, bos ku masih tersegel!"

Selena mengepalkan tangannya, menatap Gio dengan tatapan marah yang teramat. tidak bos nya, tidak anak buahnya, sama-sama kurang ajar.

"Kau ini siapa, berani sekali mengejek tunanganku?"

"Apa kau bilang? bos mu jauh lebih baik dari Robby? hellooooo......mafia seperti dia sudah pasti sering meniduri banyak wanita!"

"Aku ini seorang dokter, jadi aku tau pria yang masih perjaka ataupun sebaliknya!"

"Dokter manis...gelarmu tidak ada apa-apanya dibandingkan tuan Ethan. apa mau uji kemampuan otak? bosku lebih tau tentang manusia brengsek di dunia ini!"

"Kau, dasar pria tidak waras. jadi sikap baik bos mu pagi tadi hanya pura-pura? sialan, kalian semua memang manusia bajingan!!"

"Ya dan kau akan melihat seberapa bajingannya aku sebagai manusia!" sahut seorang pria melangkah mendekati dengan pakaian berbeda.

Ethan berganti pakaian? ya, pria itu melangkah cepat penuh perhitungan dengan menggunakan jeans dan kaos hitam. ada dua pengawal kembarnya sambil memainkan senjata laras panjangnya.

Selena tertegun, tidak menyangka bahwa sikap baik Ethan tadi pagi hanya trik licik untuk menipunya. sekarang, apa yang harus ia lakukan?

"A-apa yang mau kamu lakukan? k-kemana pakaianmu tadi?" tanyanya terbata-bata.

"Bukannya kamu mau tau bagaimana seorang pria bajingan ketika bekerja?"

"Ti-tidak ma-maksudku kenapa kamu berubah seperti ini?"

"Menonton pertunjukan akan sedikit sesak jika mengenakan setelan tuxedo, sayang"

"Tapi kenapa tidak dari rumah saja mengenakan pakaian ini? kenapa harus ganti pakaian setelah sampai disini?"

"Kau membuatku takut!"

"Wanita keras kepala sepertimu ternyata punya rasa takut juga" sindir Maxime tersenyum tipis bersama Marvel.

"Jelaskan, tujuanmu apa membawaku kesini?"

Ethan diam. tidak menunjukkan ekspresi apapun sampai pada akhirnya dia mendekat dan membawa Selena duduk ditempatnya.

"Lihat ke depan!"

Jantung berdebar tak karuan, Selena mencoba melihatnya, dan....

"AKHHHH...."

1
Neneng Dwi Nurhayati
bodoh Sania, keluarga mafia mau dihasut
Sri Ayu
lanjutt.... mana smabungngannnyaa
lestari: tunggu ya...
total 1 replies
Areum
Bilang nya Ethan g main perempuan cerita sebelumnya main sama ular d kolam renang juga sofa 🤔
Yulleanz Yuniie
mana kelanjutan nya
Yulleanz Yuniie
ayo lanjutkan
whiteblack✴️
loh gimana ceritanya tuw??
ternyata mereka punya masa lalu gelap 😨
Neneng Dwi Nurhayati
biar rasa
Neneng Dwi Nurhayati
keren kakek matheo
whiteblack✴️
Gila 😤😒😣
lebih Rumit berurusan dg Mafia Selene ...bisa merasakan skenario Mafia seperti itu😤😔😑
whiteblack✴️
tunggu dulu darren tau masalah itu? kok banyak Rahasia 😤
whiteblack✴️
😨 serius ini lah kok bisa????😤 tapi darren cocok sebagai kakak kandung 😤😔
whiteblack✴️
Merasa Kehilangan eh ethan setan , maaf ya aku pilih darren dari pada loe setan😏
Neneng Dwi Nurhayati
asti Ethan
gak bisa kak buat Selena pergi dulu dari Ethan biar dia sadar semua kelakuannya
kasian disiksa terus Selena
Neneng Dwi Nurhayati
buat Selena pergi sama kakak Ethan Thor, biar Ethan berfikir
Neneng Dwi Nurhayati
tinggalin Ethan ser, kalau pilih Ethan ada cewek ular,adiknya, orang tua nya yg bakal nyiksa & nghina.
semoga kak author bikin cerita Selena pergi dari Berlin dan ikut daren ke L.A
whiteblack✴️
😤 JANGAN BODOH SELENE😤😒
whiteblack✴️
aku setujuh darren lebih baik selene LEPAS dari JERATAN ethan Setan tuw😤 selene terimalah demi baby🥺
whiteblack✴️
aku setujuh perkataanmu selene, memang cocok ethan setan hatinya mati😎
whiteblack✴️
😤.... 😒......😡😡😡😡😡.... situasinya masih berkabut, chap ini bikin Selena menderita lebih baik menjauhsejauh mungkin biar ethan menyesal seumur hidupnya😡🤬🤬🤬🤬
Neneng Dwi Nurhayati
bagus Selena, gugurin aja,biar tau Ethan, gmna rasanya, jadi elena, pergi jauh dari orang2 toxic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!