NovelToon NovelToon
Dicintai Duda Impoten

Dicintai Duda Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Disfungsi Ereksi
Popularitas:728.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

" Aku menyukaimu Ran. Aku sungguh-sungguh mencintaimu?"
" Pak, eling pak. Iih ngaco deh Pak Raga."
" Ran, aku serius."
Kieran Sahna Abinawa, ia tidak pernah menyangka akan mendapat ungkapan cinta dari seorang duda.
Duda itu adalah guru sejarah yang dulu mengajarnya di tingkat sekolah menengah atas. Araga Yusuf Satria, pria berusia 36 tahun itu belum lama menjadi duda. Dia diceraikan oleh istrinya karena katanya menderita IMPOTEN.
Jadi bagaiman Ran akan menanggapi perasaan pria yang merupakan mantan guru dan juga pernah menjadi kliennya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DDI 07: Bukan Sambel, Tapi Kamu :D

" Jadi, pak Raga tetep nggak mau mediasi. Dengan kata lain Bapak nggak akan datang begitu kah?"

Ran memastikan lagi mengenai apa yang diinginkan Raga. Jika sebelumnya ia kukuh ingin Raga agar mejalani mediasi, tapi setelah berbicara dengan sang Ayah, Ran akan menerima semua yang Raga inginkan.

" Iya, nggak usah datang. Jadi kalau dapat jatah mediasi, aku nggak akan datang Ran. Cukup kamu saja yang mewakili aku nanti." Raga terlihat tegas dan kukuh dengan keputusannya. Terlihat dari sorot matanya bahwa tidak ada sedikit keinginan dia untuk melakukan mediasi.

" Baik Pak, saya akan memberitahu hasilnya nanti. Bapak tenang saja."

" Ran, mau makan siang dengan saya."

" Eh?"

Dan kini mereka sudah berada di Soul Restoran, tempat makan favorit dan tentunya populer juga di Jakarta. Yang dipesan oleh Raga tidak lah aneh-aneh, dia memesan ayam bakar dengan beberapa jenis sambal. Ran baru tahu bahwa gurunya itu memiliki kegemaran dengan sambal.

Ran tersenyum melihat Raga yang sedang makan. Raga seperti tidak memiliki beban dan begitu menikmati makanannya.

" Maaf, Pak Raga suka sambel ya?" Ran tidak tahan juga untuk bertanya. Melihat Raga yang begitu lahap membuat Ran benar-benar penasaran.

" Aah iya Ran, suka sekali. Aman lah kalau makan ada sambel. Bahkan tanpa apapun, nasi panas dan sambel itu udah paling manteb." Raga menjawab sambil mengangkat ibu jarinya, hal tersebut membuat Ran tersenyum. Ternyata Raga memiliki sisi yang seperti itu.

" Kalau begitu, kalau kita ketemu lagi, nanti Ran bawakan sambel teri buatan Ummi. Pasti Pak Raga bakalan suka, asli enak dan pedes."

Raga tersenyum lebar, dia tentu akan menerima dengan senang hati. Sesungguhnya ia mengajak Ran makan siang seperti ini adalah karena ingin makan ditemani. Beberapa waktu merasakan bahwa dirinya kesepian, dan ternyata ini cukup efektif. Nafsuu makan yang sebelumnya tidak ada kini kembali hadir.

Jadi kesimpulannya bukan sambal yang membuatnya makan dengan lahap, akan tetapi karena ia makan bersama orang lain dan saat ini adalah Ran, mantan muridnya yang sekarang menjadi pengacaranya. Ada rasa nyaman saat bersama dengan Ran, mungkin karena ia menganal Ran sudah dari lama. Saat wanita yang duduk saat ini duduk di depannya masih menjadi gadis ABG.

" Terimakasih Ran," ucap Raga setelah ia selesai mencuci tangannya selepas habis makan.

" Ya? Sambalnya saja belum Ran dikasih kok Pak, malah udah makasih duluan," sahut Ran. Ia semakin merasa aneh ketika Raga hanya menanggapi ucapannya dengan senyuman.

Drtzzz

Ponsel Raga berbunyi, sebuah notifikasi yang baru saja muncul di ponselnya adalah pemberitahuan pesan masuk yang ternyata dari Rena. Setelah membuka dan membacanya, ia langsung memperlihatkan kepada Ran.

" Besok aku mau kamu datang, jangan sampai enggak."

Seperti itulah isi pesan dari wanita yang menggugat cerai Raga. Ran mengerutkan alisnya, ia merasa ada yang aneh dengan isi pesan itu. Biasanya orang yang menggugat cerai akan enggan melakukan mediasi. Memang tidak selalu begitu, tapi beberapa. Hal itu disebabkan karena dia ingin cepat-cepat selesai dan putusan cerai keluar. Tapi Rena ini agaknya berbeda.

" Apa dia mengingkan sesuatu, Pak?" Ran menebak dengan rasa curiga yang sangat besar di benaknya.

" Entahlah Ran, saya nggak tahu juga apa yang dia inginkan."

Raga pun sama dengan Ran, tidak paham apa maksud Rena. Selama mengajukan gugatan dan ia kembali kerumahnya, Rena sama sekali tidak pernah menghubunginya lebih dulu. Tapi saat sidang mediasi akan dilakukan tiba-tiba wanita itu mengirimkan pesan dan menginginkan kedatangan Raga dalam sidang.

Ran benar-benar berpikir keras untuk itu. Tapi untuk saat ini sama sekali tidak dan jawaban yang ia hasilkan.

" Sudahlah Ran, jangan dipikirin dari sekarang. Besok saja, nanti kamu malah pusing, kalau kamu sakit saya yang repot."

Ran mengerutkan alisnya saat Raga mengatakan hal seperti itu. Ia merasa ada yang aneh dengan sang guru. Apalagi saat Raga mengusap kepalanya. Ya walaupun dulu pun pria itu sering melakukannya karena memang ia adalah muridnya, tapi untuk sekarang Ran merasa aneh.

" Laah Bapak, kalau Ran yang sakit mah yang repot Ummi sama Abi, bukannya bapak," tukas Ran cepat.

" Ooh tidak bisa, saya juga ikut repot. Yang akan maju ke pengadilan siapa nanti."

Pluk

Ran menepuk keningnya sendiri, ucapan Raga tidak salah. Tapi sungguh membuat sebuah kesalahpahaman. Ran pun hanya mengangguk-angguk kepala tanda ia paham dengan apa yang Raga maksudkan.

Sedangkan itu, di sisi lain sepasang pria dan wanita tengah saling memberikan kehangatan. Padahal matahari masih lah tinggi. Tapi itu tidak mengganggu apa yang mereka lakukan.

" Berhentilah melihat layar ponsel mu itu Ren, aku saat ini sedang sama kamu."

" Huh, iya aku tahu Jer. Aku hanya mau mastiin kalau Raga mau Dateng aja besok."

Ya, mereka adalah Rena dan Jerez. Saat ini Rena berada di rumah Jerez dan keduanya sedang berbagi peluh. Rena sangat menikmati setiap sentuhan dari Jerez. Ia pun meletakkan ponselnya dan kembali melenguh dibawah tekanan-tekanan yang Jerez berikan.

" Jer, aaah ... lebih cepat lagi," ucap Rena sambil mencengkeram erat punggung Jerez yang mengungkungnya.

" Sesuai keinginanmu cintaku. Ughhh!"

Tentu saja Jerez tidak menuruti apa yang Rena mau. Siapa yang tidak mau, dada yang sintal dan bokong yang penuh itu sungguh membuat Jerez sebagai seorang pria merasa begitu senang dan juga puas. Mulut Jerez bahkan tidak melepaskan bukit sintal milik Rena.

" Ughh, aku heran hosh hosh hosh, kok dia sama sekali nggak suka sama tubuhku yang seksi ini. Gila pasti tuh orang. Apa jangan-jangan dia belom lagi Ren."

Jerez ambruk di samping Rena setelah mereka berdua sampai pada puncak kenikmatan yang bukan hanya sekali itu. Sudah dua kali mereka melakukannya siang itu, dan sepertinya itu belum cukup bagi mereka. Karena saat ini baik Rena maupun Jerez masih ada di atas ranjang tanpa mengenakan pakaian mereka.

" Heh, nggak mungkin dia belok. Jelas dia impoten," sanggah Rena.

" Kok kamu bisa seyakin itu sih Ren?"

Rena terdiam, dia bisa yakin seperti itu karena pernah suatu ketika ia mencoba untuk memulainya. Pada suatu malam, Rena sengaja mengenakan lingerie yang sangat tipis sehingga menampakkan tubuhnya. Dadanya yang sintal menyembul keluar, ia juga memakai parfum yang berbau seksi.

Rena mencoba merayu Raga. Ia mencium pria itu lebih dulu. Raga menanggapi, tapi dia pasif. Rena pun melangkah lebih dengan meraba dada Raga dan terus turun hingga ke bagian sensitif Raga. Ia juga menenggelamkan wajah Raga di dadanya. Tapi, sama sekali tidak ada reaksi dari tubuh bagian bawah pria itu. Padahal dia sudah mencoba untuk merangsangnyaa. Dan sejak itu Rena yakin bahwa Raga memanglah impoten.

" Aku sudah membuktikannya sendiri Jer. Dia sama sekali nggak terangsangg pas aku menyentuh miliknya. Bener-bener anteng nggak gerak sama sekali."

" Begitu ya, haah sudah benar kau menganggu punyaku aja Ren. Nih lihat, dia udah bereaksi lagi. Hahaha."

Rena dan Jerez kembali bergelung untuk yang ketiga kalinya. Sungguh mereka seperti tidak merasa bahwa apa yang mereka lakukan ini tidaklah benar. Meskipun Rena sudah menggugat Raga, tapi status mereka masihlah suami istri.

TBC

1
Baper kusut
baru baca novel author satu ini,,, seruuu, jadi pingin baca novel author yg lainnya
Damar Pawitra IG@anns_indri: Hallo Kak, terimakasih sudah membaca 🤗

Silakan mampir di karya aku yang lainnya juga ya.

Terimakasih
total 1 replies
Pa Muhsid
woy semakin di depan itu mah jargon nya BEBEK
scala sora
arep ngoceh opo meneh?
scala sora
hajar pak ben gk kokean omong
scala sora
maybe...
scala sora
cinta tp gk nafsu, yo susah leh...
💞mom'snya devadhamian💞
luar biasa
💞mom'snya devadhamian💞
iya bener duren mateng...aku mah dong 1 duren mateng kaya gtu thor.. kira kira di keranjang oren ada yang jual ga ya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hilda Vivo
Kecewa
Hilda Vivo
Buruk
key
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣 normal ya Ga si joni
Lilik Setiyowati
Luar biasa
Lilik Setiyowati
Lumayan
Niafitriani Nia
Luar biasa
Shyfa Andira Rahmi
mampusss....
Shyfa Andira Rahmi
mahalininya keluar wkwkwkwk.....
Shyfa Andira Rahmi
kan udah soak duluan kena ulti 🤣🤣🤣
Fajar Ayu Kurniawati
.
arniya
luar biasa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!