NovelToon NovelToon
Dia Lelakiku

Dia Lelakiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Menikah dengan seseorang yang di cintai adalah impian semua orang, sama seperti Meta yang akhirnya bisa bersanding dengan lelaki yang ia cintai sejak kecil— Dipta.

Namun setelah menikah sikap Dipta yang dulu hangat, berubah semakin dingin dan tak terjangkau.

Meta tak tahu kenapa!

Namun akhirnya sebuah rahasia besar terungkap, membuat Meta bimbang, haruskah dia melepaskan orang yang ia cintai agar bahagia.

Atau membuktikan pada Dipta bahwa kebahagiaan lelaki itu ada padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teguran

Di rumah sakit, Dipta yang terkejut berusaha menenangkan diri.

"Tenang, memang Mamih ngomong apa?"

Jelita mengusap air matanya lalu melepaskan pelukan sang kekasih.

"Tiba-tiba mamih tanya kabar aku Dip. Aku ngerasa kalau mamih sudah tahu semua. Aku harus gimana?"

"Tenang Je, ada aku. Mungkin mamih kangen sama kamu. Wajarkan orang tua menanyakan kabar anaknya?"

Jelita menggeleng, Liliana adalah salah satu orang yang paling ia takuti. Entah akan seperti apa nasibnya seandainya Liliana tahu rumah tangga anaknya hancur gara-gara dirinya.

"Aku mau pulang mas," rengeknya.

"Tapi kondisi kamu?"

"Ya udah nanti kita bilang Dokter agar kamu di izinkan pulang sore nanti. Sekarang kamu istirahat. Aku harus kerja Je, ada pertemuan dengan klien penting kan hari ini?" mengalah

Jelita memanyunkan bibirnya. Ia sangat tahu ada kegiatan apa saja kekasihnya hari ini. Inginnya Dipta menemani dirinya. Namun ia tak bisa egois, lagi pula dia tak ingin jadi gelandangan karena menikah dengan Dipta yang kehilangan pekerjaan.

Dipta lalu pamit undur diri. Sebelumnya dia mengecup kening sang kekasih agar tenang.

Di dalam mobil, perasaannya kembali kacau. Entah kenapa semenjak kepergian Meta, Dipta merasa ada yang hilang dari dirinya.

Bohong jika dirinya tak merasa bersalah karena kepergian sang istri.

Dipta lalu mendatangi tim IT di perusahaannya, dia ingin mengetahui keberadaan sang istri yang entah sekarang berada di mana.

"Tumben bos ke sini ada apa?" tanya Dave kepala bagian tim IT di perusahaan tempatnya bekerja.

"Coba tolong lacak lokasi keberadaan istri aku Dave," pinta Dipta tanpa segan.

"Wih ... Wih ini di luar pekerjaan, beda bayarannya?" kelakar Dave tapi tetap duduk di depan laptopnya.

"Udah tenang aja. Bisa sekarang kan Dave?"

"Tunggu dulu, ada apa nih? Yang aku tahu rumah tangga kamu harmonis aja, apa bener gosip yang beredar kamu ada main sama sekretarismu?"

Dipta berdecak, "memang para karyawan menggosipkan hal itu?"

Dave tertawa terbahak-bahak. "Aku kira kamu cerdas. Tingkah kalian kelihatan banget, kamu harusnya tahu, kalau kasak kusuk seperti itu terdengar atasan bisa—"

Dave lalu membuat gerakan memotong leher untuk memberitahu Dipta.

Dipta mendadak waswas. Dia tak menyadri jika kedekatannya dengan Jelita ternyata sudah mulai menjadi buah bibir.

Bukan apa, salah satu persyaratan di perusahaan itu adalah tidak ada hubungan antar sesama pegawai.

Apalagi jika pegawainya melakukan hal amoral seperti selingkuh, maka akan semakin runyam posisinya.

"Dari raut mukamu udah menjelaskan hal itu. Sebagai seorang teman, aku saranin hentikan Dip. Jangan sampai gosip itu menjadi kenyataan, kamu tahu sendiri konsekuensinya."

"Ah ngga, ngaco aja kamu. Udah tolong kamu lacak istriku. Ini nomor ponselnya."

Dave yang kesal karena tak menyangka teman yang ia pikir setia itu ternyata ada main seperti rumor yang beredar pun tak lagi banyak berkata.

Dia mulai melacak keberadaan Meta melalui ponselnya.

Namun seperti yang sudah di duga, Dave tak tahu persis di mana keberadaan Meta karena ponsel wanita itu tidak aktif.

"Posisi terakhirnya di sini, selebihnya ... Ilang ngga kelacak."

Sebenarnya bisa saja Dave mengerahkan segala kemampuanya melacak keberadaan Meta. Namun ia yang kesal, memilih tak ikut campur.

Dia yakin istri dari atasannya itu pasti kabur karena ada masalah di antara mereka.

Meski dirinya tak begitu mengenal Meta. Yang ia tahu Meta wanita yang baik. Harusnya Dipta bersyukur bisa mempersunting gadis cantik itu.

Dave tahu jika Jelita mungkin lebih cantik dari Meta. Namun dia tak menyangka Dipta yang ia kenal sejak masih kuliah adalah sosok lelaki lurus, bisa juga berbelok dengan mengkhianati janji suci pernikahan.

Dipta menghela napas panjang. Dia tak mungkin memaksa Dave untuk mencari keberadaan sang istri di jam kerja seperti sekarang, sangat tidak etis juga.

"Aku serius loh Dip, jangan sampai Pak Sukma tau skandal kamu," sarannya untuk terakhir kali.

Dipta hanya mengangguk dan berlalu pergi. Setelah sampai di ruangannya, Dipta mengacak rambutnya frustrasi.

Dia merasa tak pernah mengumbar kemesraan dengan Jelita di depan para karyawan.

Lalu bagaimana bisa dia tak tahu jika dirinya dan Jelita menjadi bahan gosip di kantor.

Dipta bingung andai sampai Jelita tahu berita ini, pasti membuat sang kekasih stres dan ia tak mau hal itu membebani sang kekasih.

Baru saja menenangkan diri, ponselnya kembali berdering, tertera nama Vera di sana.

Dipta yang cemas, segera mengangkat panggilan dari sahabat kekasih dan istrinya itu.

"Iya Ver, apa Jelita baik-baik aja?" cecarnya langsung.

"Jelita lagi tidur. Gimana Dip, apa kamu udah menemukan Meta?"

"Belum, apa kamu tahu teman-teman Meta Ver?"

"Aku ngga tahu, hubungan kami agak renggang akhir-akhir ini. Kenapa kamu ngga mencoba ke tempat kerjanya, bukankah dia bekerja?"

Saat mendengar penjelasan Vera, senyum Dipta terkembang, dia melupakan hal penting itu.

"Ah iya, tempat kerja. Thanks Ver, nanti aku akan ke sana, semoga Meta bisa segera di temukan."

"Tunggu Dip, ada sesuatu yang mau aku katakan." Cegah Vera yang takut Dipta memutuskan panggilan mereka.

"Ada apa Ver?"

"Tolong jelaskan sama Meta, kalau aku ngga terlibat sama permasalahan kalian. Aku semalaman ngga bisa tidur karena rasa bersalahku Dip. Sungguh aku takut Meta kecewa sama aku," lirih Vera.

Dipta menghela napas panjang, mau membela bagaimana, toh dia juga tidak tahu apa nanti Meta mau mendengarkannya atau tidak.

"Maaf Ver, aku ngga janji, lagi pula posisi aku dan Jelita juga sedang terdesak saat ini," jawab Dipta yang tak ingin memberikan harapan pada sahabat kekasihnya itu.

Di seberang sana, Vera hanya bisa menghela napas, dia tahu tak akan mungkin bisa membela diri di depan Meta.

Namun dia berjanji, jika kelak bertemu dia akan menjelaskan semuanya. Lagi pula Vera merasa terjebak saat mengetahui hubungan Dipta dan Jelita.

Dulu dia tak habis pikir dengan Jelita dan Dipta yang menipu Meta di belakangnya.

Namun dia kembali luluh saat Jelita memohon ampun dan menceritakan segalanya.

Vera merasa bodoh karena terenyuh dengan segala cerita Jelita. Saat itu jujur dia menyalahkan orang tua Meta dan Jelita yang justru menjodohkan Meta dengan Dipta dan memisahkan Dipta dengan Jelita.

Ia tak tahu pasti mengapa hal itu terjadi karena hanya mendengar cerita itu dari Jelita. Kini ada sedikit rasa sesal dalam dirinya. Bagaimana pun Vera sadar apa yang di lakukan Dipta dan Jelita tetaplah salah.

Bukan maksud ingin menutupi hubungan gelap mereka, hanya saja Vera bingung bagaimana harus bercerita pada Meta, terlebih lagi hubungan mereka tengah renggang.

.

.

Dipta menemui klien sesuai dengan jadwalnya siang itu. Namun entah kenapa pertemuan itu tak berjalan lancar hingga sang klien terlihat tak percaya dengan proyek yang Dipta tawarkan.

Dipta merasa kesal karena tak fokus dalam bekerja. Lelaki itu bukannya berkaca diri, jutru malah menyalahkan Meta karena pikirannya terfokus hanya pada istrinya itu.

"Kamu kemana sih Met! Bisa ngga kamu itu ngga menyusahkan!" sungutnya.

"Kenapa Bro?" sapa Dave tiba-tiba.

Melihat penampilan Dipta yang kacau, jelas lelaki bermata sipit itu tahu masalah yang tengah di hadapi rekannya itu.

"Proyek gagal?" cibirnya.

Dipta hanya mengangguk sembari melonggarkan dasinya gemas.

"Kamu tahu Dip, bisa jadi ini teguran buat kamu. Menyakiti istri kata orang menjauhkan rezeki. Makanya hati-hati."

Dipta mencebik dan mengabaikan ucapan Dave yang terkesan mengolok dirinya.

"Ngga ada hubungannya, ini karena fokus aku kepecah aja. Biasanya juga ngga kaya gini. Cuma sialnya pas gagal di mega proyek. Aku khawatir pak Sukma bakal kecewa sama aku."

Dave tertawa terbahak-bahak. "Jangan abaikan teguran Tuhan Dip, bukankah kamu tahu hal itu?"

Dave memilih pergi setelah mengatakan hal yang membuat Dipta diam tak berkutik.

"Apa ini teguran?"

.

.

.

Lanjut

1
Kasma Aisya
aku suka cara mama Liana..
Devi ana Safara Aldiva
lebih baik berpisah saja dipta dengan meta kasihan meta bakal di selingkuhi sama dipta juga jelita
Soraya
meta nya terlalu cinta sama Dipta
Teh Euis Tea
ga akan ada jelita di antara kita tp msh memikirkan jelita egois bgt si dipta
udahlah meta mending jg pergi ga usah sm si dipta lg laki2 plin plan gitu jgn di arepin
Lovita BM
terus semangat ceria 👍🏼💪🏼
Teh Euis Tea
akhirnya dipta tahu jg kebusukan bpknya dipta dan ibunya jelita
Lovita BM
diamnya wanita ,akan jd malapetaka yg menyakitinya berkali² ,
aqil siroj
tet tottttttttt.... 😄😄😄
ini belum senjata pamungkas ya 😀
Soraya
nex
Devi ana Safara Aldiva
jadi nggak respect untuk melanjutkan baca novel ini low si meta trus dengan dipta
Teh Euis Tea
meta biarkan aj terbongkar semua buar ibunya dipta tau sekalian
Lovita BM
ternyata org terdekat penjahat dan iblis sebenarnya
Viela
rasakan kau jelita.....
aqil siroj
meta meta udah disakitin begitu masih aja dipertahankan.... lama lama be go juga si meta...
Teh Euis Tea
nah kan bener si jelita di kerjain si james, si james ternyata biadab jg beruntng bkn vera yg di rusak
Soraya
dipta mg plin plan
Lovita BM
nah ,gtu kyk Dave teges gk plin plan ,
kasihan meta makan janjimu .
aqil siroj
dufudu.... mampussss
Viela
itulah konsikuensinya tukang selingkuh lho....
Soraya
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!