Gairah Sang CEO

Ketikan pelayanan restoran pergi, Rayen memastikan lagi atas pertanyaan nya.

Gimana Lia mau ga kamu menikah dengan saya?, saya janji akan menebus atas kesalahan apa yang pernah saya perbuat dahulu.

Dahlia pun menjawab.

" Maaf Ray aku gak bisa menerima hal itu, kamu dan aku itu sangat beda jauh ".

Dan aku ga mau orang memandang saya rendah, mau menikah dengan mu cuma karena harta dan lain-lain.

Rayen pun seketika diam dan lemas. Dia taku kalo berita di kantor nya tersebar luas sampai ke investor nya. Apa kata mereka seorang Sanjaya Mahardika Rayen malam-malam ada di kantor bersama wanita.

Ok kalo kamu ga mau menerima nya Lia, tapi maaf mungkin kamu besok udah ga bisa bekerja lagi di kantor saya.

Lia yang mendengar ucapan Rayen pun semakin kesal dan marah, namun dia berusaha menahan nya karena di tempat umum yang banyak orang di sekitar nya.

Kenapa kamu melakukan itu Ray?. Kalo saya di pecat, saya ga ada penghasilan Ray. Untuk menyambung hidup saya gimana.

Rayen pun menjawab.

" Ya itu bukan urusan ku, kamu pikir aja sendiri Lia ".

Salah sendiri kamu menolak saya. Jangan salah kan saya kalo berbuat yang tidak baik dengan mu!.

Silahkan lanjutkan makan saya udah ga nafsu mau pulang dulu. Bill nya nanti biar saya yang bayar kamu gausah khawatir.

Lia yang melihat Ray pergi, menatap punggung nya Ray semakin jauh dan semakin tak terlihat.

Dahlia merenung sendiri di meja makan, yang di situ masih banyak makanan dan belum di makan ataupun di cicipi nya.

Di situ Dahlia memikirkan lagi dengan matang-matang, apa aku harus menerima ray ya?. Tapi aku takut jika banyak tak suka atas hal ini.

Dan sisi lain, Dahlia sedang membutuhkan pekerjaan untuk menyambung hidup nya.

Kini Dahlia pun membulat kan tekat nya untuk menerima Ray yang mengajak diri nya untuk menikah.

Dahlia pun meminta pelayan restoran untuk membungkus semua makan nya dari pada mubazir lebih baik di bawa pulang. Untuk dimakan di rumah.

Setelah berhasil di bungkus makanan tersebut Dahlia langsung pulang menggunakan ojek online.

Sedangkan Rayen masih gak terima atas penolakan Dahlia terhadap diri nya.

Berani-beraninya dia menolak saya, apa dia gak tau saya bisa berbuat sesuka hati saya. Yang tadi nya gak bisa kini jadi bisa.

Rayen mendengus kesal saat menyetir mobil nya. Sialan kamu Lia, awas aja akan saya buat perhitungan kepada mu.

Malam berlalu begitu cepat, Rayen lebih pagi sampai di kantor.

Sedangkan Dahlia bingung mau masuk kantor, karena semalam udah di pecat Ray secara tiba-tiba.

Dahlia pun tekad tetap berangkat kerja dan ingin menemui Ray di kantor nya. Untuk kasih jawaban kalo dia mau untuk menikah dengan nya.

Sesampainya di kantor Lia langsung ke ruangan CEO.

Dia pun mengetuk pintunya.

" Permisi, boleh kah saya masuk pak ".

Rayen pun menjawab.

" Ya silahkan masuk ".

Kini Dahlia pun masuk. Maaf pak udah mengganggu waktu nya bapak.

Mau apa kamu ke sini Lia, bukan nya kamu udah saya pecat semalam. Apa kurang jelas dengan ucapan saya semalam!.

Maaf pak saya ke sini cuma mau bilang, saya mau menikah dengan bapak. Asal bapak mau janji.