NovelToon NovelToon
Find 10 Fragments

Find 10 Fragments

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Kultivasi Modern
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: GM Tyrann

Season 2 dari I Don't Have Magic In Another World

Ikki adalah seorang pria yang memiliki kekuatan luar biasa, namun terpecah menjadi 10 bagian yang tersebar di berbagai dunia atau bahkan alam yang sangat jauh. Dia harus menemukan kembali pecahan-pecahan kekuatannya, sebelum entitas atau makhluk yang tidak menginginkan keberadaanya muncul dan melenyapkan dirinya sepenuhnya.

Akankah dia berhasil menyatukan kembali pecahan kekuatannya, dan mengungkap rahasia di balik kekuatan dan juga ingatan yang sebenarnya? Nantikan ceritanya di sini.

up? kalo ada mood dan cerita aje, kalo g ada ya hiatus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GM Tyrann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 30 - Menara selesai

Aku berdiri di depan pintu masuk lantai 100, merasakan getaran kekuatan yang luar biasa dari balik pintu besar itu. Aku menarik napas dalam-dalam dan mendorong pintu tersebut, mengungkapkan ruangan singgasana yang megah dan besar. Pilar-pilar raksasa mendukung langit-langit yang tinggi, dinding-dindingnya dihiasi dengan mosaik emas dan permata.

"Aku ingin memiliki istana seperti ini."

Di ujung ruangan, seorang pria muda dengan rambut pirang berdiri angkuh, matanya menatap langsung ke arah ku. Pria itu mengenakan armor putih suci dengan lambang kerajaan di belakangnya, pedang di tangannya tampak aneh, hampir tak terlihat, namun jelas memiliki bentuk pedang.

\[Anda sebaiknya mengeluarkan semua yang anda miliki dari awal. Musuh ini tidak boleh diremehkan.\]

Aku menatap pria itu, tidak asing dengan penampilannya. "Aku tahu, lawanku adalah pecahan kedua dan dia adalah pahlawan kelima. Tentu saja aku harus menggunakan semua yang aku miliki di awal."

Aku mengaktifkan skill Aura merah menyelimuti tubuhku, meningkatkan semua statistik sebesar 30%. Pasif skill juga aktif, meningkatkan kekuatanku 50%. Aku memperkuat tubuh dan mempertajam pedang Leticia menggunakan sihir, merasakan kekuatan tambahan yang mengalir. Aku juga membeli ramuan dari toko sistem, meningkatkan Strength, Endurance, dan Magic Power selama satu jam.

Aku meminum semua ramuan itu, melemparkan botol yang sudah kosong dan aku siap untuk bertarung.

Saat siap, aku melangkah maju, dan pria berambut pirang itu tersenyum tipis. "Selamat datang, petarung yang berani. Aku sudah menunggumu."

"Aku pikir dia tidak bisa berbicara," gumamku

Aku tidak menjawab, dengan mata keberanian. Aku berlari ke depan dengan kecepatan tinggi, menyerang dengan Leticia yang bersinar terang. Pria itu mengayunkan pedangnya dengan gerakan ringan, namun kekuatan di baliknya begitu besar hingga menghancurkan pilar yang berada di belakang ku dan menciptakan retakan di udara.

Pikiranku dibatasi setelah melihat kekuatannya yang sangat besar. Padahal dia hanya replika dan kekuatan tidak sekuat asli, tapi mengapa dia bisa membelah udara?

Pertarungan segera berubah menjadi bentrokan epik antara kekuatan dan kecepatan. Aku menyerang dengan serangkaian tebasan cepat, tetapi pria berambut pirang itu dengan mudah menghindari dan menangkis semua serangan. Setiap kali pria itu mengayunkan pedangnya, dunia di sekitar kami tampak retak dan hancur, menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatannya.

Pria itu menggunakan sihir, namun bukan sihir biasa dari dia menggunakan Karena kekuatan utama pecahan kedua adalah Divine Power yang mengerikan.

Aku yang menyadari bahwa pasif Anti Magic tidak berguna melawan serangan Divine Power pria itu. Setiap kali lawan meluncurkan serangan sihir, aku harus mundur, menghindari dampak yang menghancurkan. Aku merasa frustrasi, mengetahui bahwa kekuatan yang aku miliki, bahkan dengan buff dan ramuan, tampak tidak cukup.

"Sialan!" Aku menggertakan gigiku dengan tubuh penuh luka.

Setiap serangan dari pria itu membuat ruangan bergetar. Pilar-pilar raksasa runtuh satu per satu, membuat ruangan tersebut hampir kehilangan separuh dari penopang atapnya. Aku mulai penuh luka, darah mengalir dari banyak sayatan di tubuhnya. Pria berambut pirang itu, meskipun memiliki beberapa goresan, tampak tidak terpengaruh, wajahnya tanpa ekspresi, seolah-olah pertarungan ini hanyalah permainan baginya.

"Ini tidak cocok untukku. Jika saja aku mendapatkan kekuatan dari segel pertama." Suaraku sangat pelan karena tenggorokan ku penuh dengan darah.

Aku merasakan keputusasaan merayap ke tubuhku. Setiap kali aku mencoba mendekat, serangan dari pria itu memaksa ku mundur. Aku dipukul sampai duduk di singgasana yang rusak, tubuhku penuh luka dan darah, kesadaran ku mulai memudar. Namun, sesuatu yang aneh terjadi. Dalam keadaan setengah sadar, aku merasakan kekuatan yang luar biasa bangkit dari dalam. Mataku berubah menjadi emas, memancarkan cahaya yang membuat lawannya berhati-hati.

Tentu saja itu bukan aku. Aku sudah benar lelah dan tidak memiliki harapan untuk menang, untuk apa melanjutkan pertarungan jika aku berjuang hanya untuk mati.

Pecahan kedua dalam diriku mengambil alih, kekuatan yang ada di tubuhku berlipat ganda. Teknik dan penggunaan pedang Leticia berubah drastis. Serangan-serangan ku sekarang lebih cepat, lebih presisi, dan lebih mematikan. Pedang Leticia mengeluarkan seluruh kekuatannya, menciptakan gelombang energi setiap kali diayunkan.

Pria berambut pirang itu mengangkat alis, tampak sedikit terkejut. "Jadi, kau memiliki kekuatan tersembunyi. Menarik."

Pecahan kedua ku tersenyum dingin, suaranya penuh keyakinan. "Kamu hanya replika, tidak sekuat yang asli."

[Benar, ini hanyalah replika. Namun, jangan meremehkannya.]

"Aku adalah yang asli, tidak peduli bagaimana pun kamu menciptakan replika diriku sampai sempurna dia tidak akan dapat mengalahkan ku!" seru pecahan kedua pada sistem.

[Anda tidak bisa mengeluarkan semua kekuatan anda di tubuh itu, jangan menghancurkan tubuhnya.]

"Baiklah." Pecahan kedua mengangguk dengan tubuhku.

Pertarungan berlanjut dengan intensitas yang lebih tinggi. Aku yang baru, dengan mata bersinar emas, bertarung dengan kecepatan dan kekuatan yang menakjubkan. Setiap serangan mengirim gelombang energi yang menghancurkan pilar dan lantai ruangan. Meskipun begitu, pria berambut pirang itu tetap bertahan, menangkis serangan-serangan dengan ketepatan yang mengerikan.

"Mana kesombongan mu yang tadi," kata pecahan kedua, dengan seringai besar di wajahku.

Pertarungan kami seperti tarian mematikan, dua kekuatan besar yang saling berbenturan. Setiap gerakan, setiap tebasan, dan setiap ledakan sihir menggema di seluruh ruangan, membuat atmosfer terasa mencekam. Meskipun penuh luka dan kelelahan, aku terus bertarung.

Luka-luka yang aku miliki sembuh dengan cepat karena kekuatan dari pecahan kedua memberi tubuhku pasif sementara. Pasif

Akhirnya, dengan satu serangan terakhir yang penuh kekuatan, aku menebas pria berambut pirang itu, membuatnya terlempar ke dinding dengan suara gemuruh. Pedang Leticia bersinar terang, menunjukkan kekuatan Divine Power yang sebenarnya. Pria itu tersenyum tipis, darah mengalir dari mulutnya.

"Hebat... kau memang layak mencapai puncak," katanya sebelum tubuhnya hancur menjadi partikel cahaya.

"Kamu bahkan tidak bisa menahan secuil kekuatan-" Pecahan kedua menghilang, mata ku kembali normal namun darah keluar dari mulutku karena beban yang pecahan kedua berikan.

Aku terjatuh ke lutut, napasku berat dan tubuhku gemetar. Tubuhku terasa mau hancur karena kekuatan yang diterima terlalu berlebihan sampai tubuhku tidak kuat menampung kekuatannya.

[Strength +8, Agility +5, Vitality +10, Endurance +8, Magic +6, Stamina +9]

Setelah pria berambut pirang itu kalah dan tubuhnya hancur menjadi partikel cahaya, aku mendekati pedang yang kini terbaring di lantai singgasana. Pedang itu, yang sebelumnya tidak terlihat, kini bersinar terang dan jelas terlihat. Aku mengulurkan tangan, merasakan getaran energi yang kuat saat aku mengangkat pedang tersebut.

Pedang itu memiliki bentuk yang luar biasa. Bilahnya berwarna hitam legam, memancarkan aura ungu yang menyala dan berdesir sepanjang permukaannya. Garis-garis sihir yang rumit dan bercahaya membentuk pola misterius di sepanjang bilah, memberikan kesan bahwa pedang ini lebih dari sekadar senjata biasa.

Gagang pedangnya solid, terbuat dari material yang tampak seperti logam hitam dengan kilauan halus. Bagian pelindung tangan berbentuk sayap yang tajam, menambah kesan kekuatan dan ketangguhan pada pedang ini. Ujung bilahnya runcing, siap menembus apa saja yang menghalanginya. Seluruh pedang ini memancarkan energi yang hampir terasa di udara, membuat aku merasakan kekuatan luar biasa yang dimilikinya.

Saat aku mengangkat pedang itu, sistem muncul dengan pemberitahuan.

[Pedang yang Anda pegang adalah , pedang legendaris yang dikatakan hanya dapat digunakan oleh pejuang terkuat. Spesifikasi pedang adalah sebagai berikut]

[Aetherius]

[Pedang]

[Legendary]

[Kekuatan Serangan: +500]

[Kekuatan Magis: +300]

\[Kemampuan Khusus: Memungkinkan pengguna untuk mengakses Serangan yang dapat memotong ruang dan waktu.]

[Durabilitas: 90%]

[Elemen: Void/Chaos]

Aku menggenggam Aetherius dengan kuat, merasakan kekuatan yang mengalir. Pedang ini senjata luar biasa yang aku miliki selain Leticia, namun kelangkaannya hanya Legendary.

Setelah pertarungan yang brutal dan kemenangan yang diraih dengan susah payah, aku berdiri di tengah ruangan singgasana yang hancur, menggenggam pedang Aetherius yang kini sudah menjadi hak milik. Tiba-tiba, perasaan aneh mengalir, seolah-olah ada sesuatu yang terbangun dalam benakku. Cahaya terang menyelimuti pandanganku, dan aku merasakan tersedot ke dalam ingatan yang mendalam dan kuat.

Dalam kegelapan pikiran, Aku melihat diriku sebagai secercah cahaya yang berkelip di tengah kekosongan. Ingatan yang begitu nyata namun asing, muncul di hadapanku. Aku melihat momen kelahiran yang tidak biasa, sebuah asal usul yang tidak seperti manusia biasa. Dia bukanlah hasil dari cinta seorang ibu dan ayah, melainkan terbentuk dari kegelapan semesta.

"Apa itu aku sebelum reinkarnasi menjadi Kurogane Ikki?"

Pemandangan bergeser, memperlihatkan ruang kosong yang luas dan gelap. Di tengah kekosongan itu, kegelapan mulai berkumpul, berputar dan menggumpal membentuk sosok kecil. Tubuh anak kecil itu perlahan terbentuk, seolah-olah diukir dari bayangan dan malam yang pekat. Anak kecil itu, yang tak lain adalah aku sendiri, berada di luar gelembung besar yang mengapung di ruang hampa.

Gelembung itu bukanlah sembarang gelembung. Di dalamnya, ada putaran cahaya yang menakjubkan, pemandangan dari banyak alam semesta atau galaksi yang tak terhitung jumlahnya. Setiap gelembung besar memiliki alam semesta sendiri, saling berdekatan satu sama lain, membentuk pemandangan yang luar biasa dan mengagumkan.

Saat tubuh anak kecil itu muncul sepenuhnya, dia tampak seperti bayi manusia biasa, tidak tahu apa-apa tentang dunia di sekitarnya. Mata kecilnya yang gelap terbuka, melihat keajaiban di sekelilingnya dengan tatapan polos dan kosong. Aku yang sekarang, yang menyaksikan ingatan ini, merasakan gelombang emosi yang dalam. Kesadaran bahwa aku sebelum reinkarnasi adalah makhluk yang lahir dari kegelapan semesta, bukan dari rahim manusia, memberi pemahaman yang baru tentang diri sendiri.

"Ini tidak penting, tapi setidaknya tidak seperti ingatan yang pecahan kedua tunjukan."

Tiba-tiba, ingatan itu berhenti, meninggalkan aku dalam keadaan terkejut. Aku merasa ada banyak lagi yang harus aku ketahui, tetapi pandangan itu hanya berlangsung singkat. Aku protes pada sistem, keinginan untuk memahami lebih lanjut siapa aku sangat kuat.

[Ingatan yang diberikan adalah fragmen dari kebenaran asal usulmu sebelum reinkarnasi. Lebih banyak akan terungkap seiring dengan peningkatan kekuatan Anda.]

"Tidak adil!" Aku menggerutu. "Aku hanya melihat sepotong kecil dari masa laluku. Aku perlu tahu lebih banyak!"

[Waktu akan memberikan jawaban yang anda cari. Ingatan masa kecil anda akan kembali perlahan, seiring dengan peningkatan kekuatan. Sekarang, fokuslah pada perjalananmu ke depan.]

Ikki menghela napas, merasa sedikit kecewa tetapi juga sedikit termotivasi.

[Anda telah mendapatkan ingatan lama anda pada pecahan ketiga. Segel pertama kekuatan anda akan dilepas.]

[Semua statistik meningkat sebanyak 1000.]

[Strength : 210→1210]

[Agility : 187→1187]

[Vitality : 146→1146]

[Endurance : 162→1162]

[Magic : 547→1574]

[Qi : 0]

[Stamina : 362]

"Qi dan stamina milikku tidak meningkat," kataku.

[Stamina tidak akan meningkat, stamina seperti daya hidup Anda. Semakin besar stamina semakin banyak juga kekuatan yang bisa Anda simpan didalam tubuh Anda. Sementara untuk Qi, Anda perlu berlatih.]

1
GM Tyrann
Kalo kalian udah mulai baca terus ada nama MC dibagain sudut pandangnya padahal seharusnya Aku. Itu kesalahan penulisan, karena udah banyak jadi malas ganti, ada banyak sih pas sudut pandang MC seharusnya pake Aku dan Kami, tapi malah pake, nama MC, Dia dan Mereka.

Kalo dari sudut pandang karakter lain nama MC, y pake nama MC. Apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!