NovelToon NovelToon
Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Konflik etika
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Pernah mengalami pelecehan saat akhir SMA, membuat Latifa hampir gila dan trauma. Latifa berubah drastis dan selalu mengurung diri serta depresi. Hal itu membuat kedua orang tua Latifa curiga.

Satu-satunya cara agar Latifa sembuh, yaitu Latifa diungsikan ke kampung halaman orang tua Latifa yang tentram dan damai.

Empat tahun kemudian Latifa kembali ke kota, demi sang buah hati. Latifa melamar pekerjaan di sebuah rumah makan yang ternyata pemiliknya merupakan seseorang yang ada hubungannya dengan lelaki yang pernah membuat masa depannya menjadi suram.

Ketika Latifa sesekali membawa sang putra semata wayang ke kota, kehadiran sang putra menimbulkan sebuah kecurigaan seseorang. Siapakah sebenarnya seseorang itu, sampai rela menyewa mata-mata untuk mengawasi putra dari Latifa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Bayang Masa Lalu

"Sudahlah, Da. Sebaiknya kamu pulang saja. Aku tidak mau membahas masa lalu yang hanya akan menyakiti hati aku. Sudah aku katakan sejak dulu, aku belum mau menjalin suatu hubungan dengan seorang laki-laki, terlebih setelah kejadian itu, kepercayaan aku terhadap laki-laki sudah musnah. Jadi, silahkan kamu pergi," ucap Latifa mengusir Arda dengan halus.

"Jawab dulu pertanyaan aku, La. Saat aku kembali dari toilet, kamu ke mana? Aku mencarimu tapi tidak ada?" tanya Arda dengan kening mengkerut, sebab dia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada Latifa setelah ia dari toilet.

Bayang-bayang pemaksaan itu kembali terbayang setelah Arda melontarkan tanya. Justru di sini Latifa terpancing sebuah pertanyaan untuk Arda, sebab lelaki bajingan yang diduga Pradika, sempat terdengar berbicara meskipun dalam pengaruh obat, akan tetapi masih jelas terdengar.

"Ini akibat elo menolak cinta gue. Elo malah jalan sama si Arda." Kalimat itu terngiang, dan yang ditolak cintanya oleh Latifa saat itu hanya Arda dan Pradika. Bahkan sebelum menolak Arda, Pradika duluan yang ditolak Latifa dengan baik-baik, awalnya Pradika hanya terlihat kecewa, setelah itu dia pergi.

  Namun dimalam pemaksaan itu, kenapa Pradika justru memaksa Latifa dan sempat menyebutkan nama Arda, dengan nada marah? Latifa penasaran dengan kalimat yang diucapkan lelaki bajingan bernama Pradika itu, dan mengapa Pradika menyebut dirinya jalan dengan Arda, lalu dari siapa Pradika tahu bahwa dirinya jalan dengan Arda. Meskipun kala itu wajah Latifa masih ditutup, akan tetapi dia bisa mengenali Pradika.

  "Harusnya kamu yang jawab pertanyaan aku. Apakah saat kamu ngajak aku ke kafe Sayang, kamu sempat memberitahukan kebersamaan kita pada seseorang? Dari awal kamu sudah bohongi aku, Da, dengan mengatakan bahwa Bu Santi Guru wali kelas kita mengundang kita makan-makan. Apakah di balik semua itu, ada campur tangan kamu? Kalau iya, betapa jahatnya kamu. Kamu tidak tahu apa yang aku rasakan saat itu."

  Latifa mengungkapkan kekecewaannya terhadap Arda empat tahun yang lalu, sehingga dia akhirnya mengalami pemerkosaan dari seseorang yang sempat dia tolak cintanya.

  "Pergilah, Da. Dan jangan pernah perlihatkan kembali wajahmu di depanku. Setiap mengingatmu dan malam itu, kepalaku hanya akan pusing saja. Pergi," usirnya seraya memegangi kepalanya.

  "Sebentar, La. Apakah malam itu kamu diperkosa seseorang? Kalau boleh tahu siapa lelaki itu?" korek Arda ingin tahu. Latifa menatap tajam wajah Arda dengan kemarahan yang tidak terkira, matanya kini memerah, dan pipinya mulai basah.

  "Pergiiiii, jangan usik hidupku lagi. Pergiiii!" teriak Latifa mengusir Arda, bersamaan dengan itu sakit di kepalanya tiba-tiba saja menyerang dan terasa sangat menghentak.

  Bu Dina dan Pak Yudi serta Rayana berdatangan menghampiri ruang tamu. Mereka meminta Arda pulang dengan baik-baik.

  "Nak Arda, sebaiknya pulang saja. Sepertinya jiwanya Latifa terguncang kembali setelah mengungkit kejadian empat tahun silam itu. Biarkan dia tenang dulu." Pak Yudi meminta pengertian Arda, dan untungnya Arda setuju. Arda berpamitan dan pulang dengan mobilnya yang dia parkir.

  Arda pulang dengan hati yang berkecamuk. Sepanjang perjalanan dia kembali mengingat kejadian empat tahun lalu. Ke mana Latifa menghilang, lalu jika Latifa memang ada yang memperkosa, siapa yang memperkosanya? Lantas ke mana Pradika yang sengaja dia jebak dan dia undang ke Kafe Sayang kala itu, tidak terlihat batang hidungnya?

  Kecamuk rasa bersalah tiba-tiba menyelinap dalam diri Arda. Untuk itu, Arda akan berusaha mendapatkan Latifa, untuk menebus dosanya di masa lalu. Sebab Arda merasa, nasib buruk yang menimpa Latifa, tidak lepas dari perannya juga. Namun Arda sama sekali tidak tahu siapa sebenarnya yang telah menodai Latifa malam itu? Sekali ditanyapun, yang terjadi pada Latifa adalah histeris dan kepalanya sakit.

  Arda melajukan mobilnya menuju kampusnya tempat di mana dia menjadi Asisten Dosen kini.

***

  Besoknya di kediaman orang tua Latifa. Latifa yang sudah segar dan tidak histeris seperti kemarin saat ada Arda, kini sudah bersiap dengan kemeja dan rok selututnya, kesannya formal karena Latifa hari ini akan mencari kerja di perusahaan atau tempat yang kira-kiranya sedang membuka lowongan.

  "Mbak Tifa, Mbak mau ke mana sudah rapi dan formal, cantik lagi?" tanya Raya adik semata wayangnya yang sudah siap juga dengan pakaian kuliahnya dengan jas almamater sebagai outernya.

  Sejenak Latifa tertegun saat melihat jas almamater sebuah universitas ternama impiannya dulu, melekat di tubuh Rayana. Bagaimana tidak, dulu saat kelulusan, impian dia kuliah di Universitas Negeri itu, tapi sayang, nasib buruk keburu menimpanya. Terpaksa Latifa harus mengubur dalam-dalam impiannya itu.

  "Mbak, kok, melamun?" kejut Rayana. Latifa sampai hampir terjengkang karena Rayana.

  "Ya ampun, Raya, kamu mengejutkan Mbak saja." Latifa menegur Raya yang justru cekikikan melihat tingkah kaget Latifa.

  "Mbak, melamun, ya? Kalau Mbak masih ada ganjalan dalam hati, aku siap kok jadi pendengar. Tapi tidak sekarang, nanti saja pulang aku kuliah," ujar Raya sembari memakai kaos kakinya.

  "Mbak ikut sampai depan, Ra."

  "Ok."

  "Bu, Pak, aku pamit, ya." Rayana berteriak pamit pada kedua orang tuanya. Bu Dina dan Pak Yudi muncul dari arah dapur. Mereka tercengang saat melihat Latifa sudah cantik dengan kemeja dan roknya juga, seperti akan bekerja kantoran.

  "Fa, kamu sudah rapi dan cantik, memangnya kamu mau ke mana?" tanya Bu Dina heran.

  "Tifa hari ini mau mencari pekerjaan, Bu. Kalau tidak dicari dari sekarang, mau sampai kapan Tifa akan duduk diam di rumah? Gaza sebentar lagi TK, tentu butuh uang banyak untuk sekolahnya," jawab Latifa seraya memakai kaos kaki.

  "Kenapa kamu begitu takut memikirkan biaya untuk Gaza? Gaji bapak juga masih cukup untuk membiayai kehidupan kalian, belum lagi usaha kuliner ibumu yang lumayan maju. Itu semua masih bisa mengcover biaya hidup kalian," tegas Pak Yudi.

  "Tidak, Pak. Tifa tidak mau menjadi beban Bapak dan Ibu. Tifa sudah punya tanggungan, sebagai seorang mama, kini Tifa punya tanggung jawab. Tifa tidak mau berpangku tangan, meskipun Bapak dan Ibu sanggup membiayai hidup kami," sergah Latifa penuh tekad.

  "Baiklah. Tapi, apakah tidak sebaiknya menunggu sampai besok atau minggu depan saja? Kamu beristirahat saja dulu di rumah," saran Bu Dina yang mendapat gelengan dari Latifa detik itu juga.

  "Tidak, Bu. Tifa tidak mau membiarkan tenaga Tifa sia-sia begitu saja. Selama Latifa sehat, Tifa harus siap bekerja dan mempergunakan tubuh ini seproduktif mungkin," jelasnya yang terpaksa diangguki Bu Dina dan Pak Yudi yang kini sudah siap dengan pakaian dinasnya di sebuah instansi pemerintahan.

  "Sampai lupa menanyakan kabar Gaza. Bagaimana kabar cucu ibu yang tampan itu, apakah saat kamu tinggal dia tidak sedih?" ungkit Bu Dina mengingatkan Latifa pada putra semata wayangnya yang selalu membuatnya kangen. 

1
Noviyanti
kesempatan dalam kesempitan ya dika 🤣
Lina Zascia Amandia: Semangat... KakNovi, pasti cuannya lbh gede drpd bikin novel. Sukses ya untuk pekerjaannya. Jangan lupa sempetin baca karya saya
Noviyanti: ya lagu fokus cari cuan dulu Lin
total 5 replies
Noviyanti
dika teringat latifa mah
Noviyanti
gk sabar dika ketemu sama gaza
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak Novi udh hadir.
total 1 replies
Citra Merdeka
dika nyosor terus 😁
Citra Merdeka: 😁😁😁🍓🍎🍎🍊🍈
Lina Zascia Amandia: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Citra Merdeka
like
Lina Zascia Amandia: Trmksh
.. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nasir
Lanjut...
HarryJu
Next...
Riyall Arieserra
up date lagi torr
Lina Zascia Amandia: Ditunggu ya besok.
total 1 replies
Citra Merdeka
nunggu latifa kena penyakit bucin 😁
Lina Zascia Amandia: Sippp
total 1 replies
Citra Merdeka
lanjut Thor.... gantung bikin penasaran 😁
Lina Zascia Amandia: Tungguin, nanti dilanjut...
total 1 replies
Citra Merdeka
aku mampir Thor... mana kopi 😁
Lina Zascia Amandia: Ayo kopinya kasih dong... hehhehe
total 1 replies
Lina Zascia Amandia
Mampir dong wahai Readers Zayang...
Citra Merdeka
semoga dimudahkan dan berjodoh aamiin
terima kasih Thor update nya selamat pagi
Citra Merdeka: sama-sama Thor
Lina Zascia Amandia: Mksh byk. Trmksh singgahnya. Selamat pagi juga.
total 2 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya selamat malam
Lina Zascia Amandia: Trmksh Kakak cantik sudah singgah..
total 1 replies
Citra Merdeka
waduh Dika usil😁
Lina Zascia Amandia: Wkwkwkwkkwkw
total 1 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya
Citra Merdeka: siaaap In syaa Allah
Lina Zascia Amandia: Sama2. Tungguin lanjutannya ya Kak. Promosiin sekalian ke teman2nya ya Kak biar rame.
total 2 replies
Noviyanti
gk sabar liat dika bertemu sama gaza
Noviyanti
hm menarik nih. teruskan
Noviyanti
ya telusuri terus ya, biar bisa ketemu sama anakmu
Noviyanti
semangat latifa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!