NovelToon NovelToon
Keturunan Terakhir

Keturunan Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / spiritual / cintamanis / Persahabatan / Kutukan / Romansa
Popularitas:33.5k
Nilai: 5
Nama Author: ERiyy Alma

Keturunan Terakhir, mengisahkan perjalanan ke lima remaja dalam mengabdi di suatu yayasan yang menyimpan misteri. Tazkia, si gadis dengan kemampuan istimewanya, kali ini ia berjuang melawan takdirnya sendiri, menjadi keturunan terakhir yang akan jadi penentu untuk anak turunnya. Dia harus mendapatkan cinta sejati. Namun, disisi lain ia tak ingin mengorbankan persahabatannya. Lantas bagaimana Kia menyikapi antara cinta dan sahabat?

Kisah ini adalah kisah lanjutan dari novel sebelumnya, berjudul TEROR BAYI BAJANG. Jika kalian bingung bacanya, disarankan baca novel pertamanya dulu ya. Happy reading yeorobun. 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ERiyy Alma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuh

Shella merasa sikap Kia sangatlah aneh, mereka berdua masuk ke dalam kamar, tapi Devina tak ada disana, entah kemana perginya gadis itu. “Ki, jelasin dong ada apa ini? terus maksud kamu suara semalam apa? dan, kamu tau sama korbannya?” 

“Duduklah Shel, sebenarnya waktu aku dan kak Devi berbincang semalam, kami mendengar suara benda terjatuh di atas kamar, karena takut kami memilih tidur.” 

“Apa maksudmu i-itu, kepala korban?” Mata Shella melotot, ia mulai ketakutan, apalagi saat Kia mengangguk. Fakta semalam mereka tidur dengan kepala mayat di atas atap kamar mereka, bukankah itu terdengar mengerikan? 

“Dan, lelaki itu kebetulan yang membantuku menunjukkan letak kamar mandi kemarin Shel.” Kia sangat ingin menceritakan tentang fakta ia berjumpa Warmin dengan seorang wanita semalam di depan gudang kosong, tapi ia urungkan. Selain Bejo, Kia juga merasa ada yang tak beres dengan semua ini. 

Kebetulan sekali, Devina baru saja dari kamar mandi. Sepertinya perasaan gadis itu sudah lebih baik, ia tersenyum ramah dan menanyakan kenapa wajah mereka tampak tegang. Kia dan Shella tak berani jujur sebab khawatir Devina akan tersinggung lagi, sepertinya Warmin orang yang sangat baik dimatanya. 

“Nggak apa-apa Kak,” jawab Shella atas pertanyaan Devi.

“Ya udah, kita istirahat aja ya. Nanti sore kalian akan perkenalan di TPQ kan bersama ustadzah Aisyah? nggak lucu juga kalau kalian mengantuk,” ujar Devina masih dengan senyum manisnya. Shella berusaha menetralkan detak jantungnya yang masih bertalu, bayangan kucuran air berwarna merah sebab noda darah dari atap kamar mereka, saat dibersihkan oleh petugas kebersihan tadi, membuat Shella bergidik ngeri. 

“Kak Dev, apakah kita tak akan pergi melayat?” tanya Kia tiba-tiba. 

“Ya, aku akan pergi nanti malam. Apa kalian mau ikut?” 

“Apa boleh?” tanya Kia penuh semangat, mulut Shella terbuka, ia terkejut rekannya sangat mendamba pergi melayat ke rumah korban yang bahkan belum pernah mereka kenal. Dalam hati Shella ingin menolak, tapi saat Devina memberi izin dan Kia berkata akan turut serta, ia tak punya pilihan. 

“Kamu juga ikut kan Shell?” tanya Kia. Shella mengangguk lemah, kekuatan apa yang ia miliki untuk menolak ajakan ini, tak mungkin ia sendirian di kamar menunggu dua temannya, itu jauh lebih horor baginya. 

***

Tepat pukul empat sore, anak-anak Tpq mulai berdatangan. Devina sedang mengaji di masjid menggantikan Ustadz Subkhi yang baru saja berangkat keluar kota. Sedangkan Kia dan yang lain telah siap di ruang kelas bersama anak-anak. 

Ustadzah Aisyah baru saja tiba, wanita paruh baya berparas cantik itu tersenyum ramah. Sifat keibuannya benar-benar terasa, meski beliau belum memiliki keturunan, tapi beliau sangat menyayangi anak-anak. Ustadzah Aisyah meminta anak-anak berkumpul di dalam kelas, lantas memperkenalkan lima guru baru yang akan membantunya mengajari mereka mengaji. 

“Assalamualaikum, selamat sore anak-anak.” 

“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, selamat sore Ustadzah,” jawab mereka serentak. 

“Ayo duduk yang rapi ya, hari ini ustadzah akan memperkenalkan kakak-kakak yang akan membantu kalian belajar mengaji, ayo ada yang udah tau nama kakak-kakaknya?” 

“Saya, saya… saya tau ustadzah. Kakak yang pake kacamata namanya kak Shella,” teriak seorang anak lelaki berpeci miring, Shella menahan tawa melihat tingkah anak yang tadi memang sempat berbincang dengannya sebelum ustadzah Aisyah tiba. 

“Kalau yang lainnya Dicky?” 

“Ehm… nggak tau ustadzah,” jawabnya polos. Seorang anak perempuan dengan pakaian bergambar princess mengangkat jari telunjuk, wajahnya yang polos tanpa ekspresi terlihat menggemaskan. 

“Iya Adinda, ada apa Nak?” 

“Saya tau, nama kakak yang gendut itu Ustadzah. Namanya kak Ijang.” 

Meledaklah tawa Shella bersamaan dengan tawa anak-anak, Kia segera mencubit lengan gadis itu sebelum ustadzah Aisyah menyadari jika Shella menyumbang suara tawa yang keras, “Habisnya anak itu jujur sekali Ki, lihatlah wajah Ijang cemberut, makin bulet aja kulihat,” bisiknya sambil terus berusaha menahan tawa. 

“Ayo anak-anak diam dulu, Adinda… nggak boleh ya bilang seperti itu, itu Kak Ijan bukan Ijang. Oke? baiklah mari ustadzah perkenalkan satu-satu. Dua kakak cantik ini namanya kak Kia sama kak Shella, kalau kakak berwajah bule itu kak Evan, dan sampingnya ada kak Husin dan yang terakhir kak Ijan. Mereka datang dari kota, kalian harus bersikap baik pada kakak-kakak ya agar mereka betah ada disini, menemani kalian belajar mengaji.” 

“Baik Ustadzah,” jawab mereka serentak. 

“Mari, silahkan yang mau mewakili,” pinta ustadzah Aisyah. Kia maju kedepan untuk menyapa anak-anak Tpq yang kebanyakan anak-anak sekolah dasar itu. 

.

Hari ini anak-anak Tpq pulang lebih awal, biasanya mereka akan pulang selepas sholat maghrib berjamaah tapi kini mereka harus kembali bahkan sebelum maghrib, dikarenakan para guru beserta ustadzah Aisyah berencana melayat ke rumah Warmin, sekalian ikut tahlil pertama. 

Selepas sholat maghrib, Kia dan yang lain telah siap di depan masjid. Mereka menunggu semua rombongan berkumpul dan berencana berangkat bersama. Kia, Shella dan Devina berbincang tentang lokasi yayasan, termasuk gadis berpakaian merah yang saat itu dilihat Kia. 

“Ki, fiks itu pasti si lembut dan halus. Hah, baru malam pertama kamu udah lihat mereka, pasti berat ya jadi kamu.” Shella mengusap pelan pundak Kia, hal itu menarik perhatian Devina. 

“Maksudnya apa Shella?” 

“Jadi begini Kak, Kia punya kemampuan bisa melihat hal-hal seperti itu. Bahkan di sekolah kami yang dulu, dia sempat membantu menyelesaikan masalah pemilik yayasan, kakaknya si Husin itu yang sempat kena guna-guna kayak sejenis santet gitu nggak sih Ki?” Shella beralih memandang Kia yang tampak tak begitu senang Shella menceritakan kemampuannya, “ups, sorry Kia.” 

“Nggak apa-apa, tapi jangan dicerita-ceritain ke banyak orang Shel, aku nggak suka,” jawabnya, “kemampuanku tak sehebat itu Kak, aku memang bisa mendeteksi keberadaan mereka, tapi untuk membantu orang yang memiliki masalah dengan mahluk itu aku belum bisa, saat itu aku juga banyak dibantu seorang teman Kak. Dan, sejujurnya aku tak menyukai kemampuan ini.” 

“Jadi begitu, tenanglah Kia ceritamu akan berhenti di aku, aku jamin.” 

“Terima kasih Kak Devi.” Ketiga gadis itu saling melempar senyum saat tiba-tiba saja Evan datang mendekat, ia duduk tepat di samping Kia. 

“Hai Kia, mau minum? ini buat kamu.” Evan menyerahkan sebotol jus jeruk yang baru dibelinya dari swalayan depan masjid, meski terkejut Kia tetap menerima pemberiannya. 

“T-terima kasih Evan,” jawabnya terbata. 

“Serius cuma Kia yang dapat? kita gimana?” Wajah cemberut Shella membuat Evan tampak salah tingkah, ia bahkan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. 

“Kamu mau Cungkring? kemarilah, malam ini aku sedang bermurah hati,” ujar Ijan membawa kantong plastik berisi macam-macam jus. Melihat hal itu Husin datang mendekat, di tangannya ada jus alpukat. Ia meraih botol jus dari tangan Kia dan memberikannya pada Shella. 

“Kia itu tak menyukai jeruk, kamu salah Evan. Itu buat kamu aja Shel,” ucapnya setelah memastikan Kia menerima jus alpukat dari tangannya. Husin lantas pergi begitu saja, membiarkan Kia dan Shella menatapnya aneh. 

“Dia sok tau banget Ki, emang bener kamu nggak suka jeruk?” 

“Bener Shell, cuma dari mana dia tahu?” Dua gadis itu sama-sama mengedikkan bahu. Ijan datang mendekat, memberikan sebotol jus stawberry pada Devina, ia menunduk malu. 

“Kak Devi, aku mau minta maaf karena ucapanku tadi siang. Mau kah Kakak memaafkanku? kalau kakak terima jus ini, aku anggap Kakak memaafkan kesalahanku,” ucapnya. 

Devina diam sejenak, menatap wajah putih bulat dengan semburat merah jambu di kedua sisinya. Lantas meraih botol jus dari tangan lelaki itu, “baiklah, jangan kamu ulangi meskipun itu bercanda.” 

Spontan saja Ijan menjawab, “makasih Kak, aku janji akan menjaga mulutku mulai sekarang.” Ijan menunduk malu dan segera meninggalkan tiga gadis yang kini menertawakannya. 

1
Ass Yfa
siapa ruh Rendrakah?? tadi Kia juga cari Rendra
Imaz Ajjah
mungkin itu Rendra,,,kasian dia,d jodohin SM siapa ya Thor..??
FiaNasa
lanjut dong thor,,tambah lagi up nya 😀
ERiyy Alma: Hihi, untuk bbrp hari ini maapin othor karena cuma up satu bab, karena jadwal di dunia nyata begitu padat. 🤭🙏
total 1 replies
Ass Yfa
Husin udah kebelet kawin
Zuhril Witanto
gombal
FiaNasa
cie cie Husin....lamaranmu diterima,smoga hubungan kalian langgeng sampai akhir hayat ya
Ass Yfa
good Kia kamu harus mantapkan htimu untuk Husin
Zuhril Witanto
yang sabar ren...mungkin KIA bukan jodohmu...dan semoga kamu mendapatkan yang lebih baik
ERiyy Alma
yeorobun...maapin othor ya hari ini belum bisa update. Karena satu dua hal urusan keluarga. 🙏😊
ERiyy Alma: hehe, insya Allah. Sebenarnya author lagi rewang ges, misanan menikah. Mendadak rempong kan jadinya.. Maapin ya. 🙏😁
Syab Rian: yah thor sengaja blm liat dri pagi kirain update/Sleep/...tapi gpp deh smngt trus thor update nya jngn lama² hehe🔥🔥
total 2 replies
ren rene
keren...ga plin plan
FiaNasa
semangat Rendra,,mungkin kia bukan jodohmu,bangkitlah jgn bersedih,raihlah & jemput kebahagiaanmu walaupun bukan dg kia
Zuhril Witanto
akhirnya Rendra sadar
Zuhril Witanto
lanjut
Ass Yfa
siapa nih, jodohnya Kia
Ass Yfa
Husin tulus,,, Rendra juga tulus
Zuhril Witanto
Shella thor
ERiyy Alma: muehehehe, ada salah ketik rupanya. Makasih diingetin kakak. /Chuckle/
total 1 replies
Zuhril Witanto
kan...Devi yang ambil
Andini Andana
hhhh... drama syekali sesebapack ini 😋😋
Ai Emy Ningrum: mengapaaa ku begini...jangan kau pertanyaakaan /Cry//Cry/
Andini Andana: langsung nangeeesss /Sob//Sob//Sob/
total 7 replies
FiaNasa
Begitu tulusnya hatimu Husin,,smoga nanti hubunganmu dg Rendra membaik,,karna jika Husin mendonorkan darahnya otomatis dia bisa jd saudaramu,karna darahnya juga mengalir dlm tubuhmu Rendra,smoga oprasinya berjalan dg lancar,
Andini Andana
cobak di misscall kalung nya.. 😂
🏃🏃🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: haha keburu kesel diacak acak dah tuh puzzle 🧩/Frown//Frown/
Andini Andana: /Cry//Cry//Cry/ nih kalau main puzzle mah kalah mulu 😏🤪😜
total 9 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!