Aura Gadis Dingin

"Vino mending lo bawa nih anak berdua dari kantin deh,gue pusing lihat mereka berdua berantem lagi"ucap seorang murid yang tidak lain kakak kelas vino yang malas melihat pertengkaran teman nya yang tidak jelas

"iya kak"ucap vino sambil mengangguk dan melihat ke arah kakak kelas nya yang langsung pergi karena malas melihat pertengkaran teman nya yang selalu terjadi

"kalian berdua ikut saya"ucap vino dengan tegas yang langsung memegang tangan Alvaro dan Tio

"lepasin gue Vin,ini bukan urusan Lo"ucap Alvaro dengan kasar yang langsung menarik tangan nya dari tangan vino

"kalian harus menerima hukuman dari saya karena membuat keributan di sekolah"ucap vino dengan tegas sambil menatap Alvaro dan Tio

"enggak usah di dengerin Al,mending Lo beresin dulu si Tio,masalah di hukum mah gampang..kita tinggal jalanin aja hukuman nya kayak biasa"bisik Mila yang berada di samping Alvaro mencoba memanas manasi Alvaro supaya memperkeruh suasana

"kamu harus beri pelajaran sama si Tio biar dia enggak deketin Dira lagi"bisik Mila dengan pelan sambil terus mempengaruhi Alvaro untuk menghajar Tio

Mila adalah cewek yang sering membuat masalah di sekolah,dia sering menganggu adik kelas nya tanpa sebab

Mila mendekati Alvaro karena ada maksud terselubung,dia mencoba menganggu persahabatan Alvaro ,Tio dan Dira dari kelas sebelas, Mila kesal karena sikap Tio yaang selalu cuek kepada Mila padahal Mila suka kepada Tio,tapi Tio malah mendekati Dira

"Diam Lo"bentak Alvaro yang kesal karena dari tadi Mila terus sama berbicara

"berani nya Lo Al bentak gue,awas aja Lo"ucap Mila di dalam hati sambil menahan emosi nya

"Vin kita bawa aja nih kakak kelas sebelum ketahuan Sama guru"ucap Rizal yang berdiri di samping vino

"iya zal"ucap vino sambil mengangguk

"kita selesaikan masalah ini di ruangan osis,kalau tidak saya akan melaporkan kalian ke guru BK,kalian akan di beri sanksi bahkan sampai di skors dari sekolah"ucap vino dengan tegas

"zal tolong bawa mereka keruangan osis"ucap vino kepada Rizal karena ada sesuatu yang harus di kerjakan vino sebelum mengurus mereka berdua

"sebaik nya kakak berdua ikut saya ke ruangan osis, sebelum Masalah ini merembet kemana mana"ucap Rizal sedikit tegas

"betul kak apa yang di katakan Rizal,kalau kalian mau berantem mending di lapangan aja jangan di sini"ucap Nayla yang ikutan bicara karena dari tadi dia ingin tau yang akan di lakukan vino kepada kakak kelas nya ini

"nay"tegur Leo sambil menatap nayla karena ucapan Nayla seperti mendukung mereka berdua untuk berantem

"santai dong"ucap Nayla dengan kalem sambil tersenyum tipis

"nih anak ada aja kelakuan nya"ucap aura di dalam hati sambil melihat Nayla dengan tingkah laku nya yang gemes dan bikin kesel

"bukan maksud gue mau ikut campur yah,kita boleh aja marah atau mau menghajar orang lain tapi ingat waktu dan tempat"ucap nayla dengan kebijakan nya

"ingat kalian sekarang lagi di sekolahan,jangan sampai gara gara nih keributan kalian di skors dari sekolah,gue cuma mau mengingatkan aja yah pendidikan itu penting buat masa depan kita,walaupun gue sering bolos tapi gue enggak boleh mengecewakan orang tua gue"ucap Nayla yang tiba tiba bicara benar dan penuh makna

"Lo berdua jangan sampai bikin orang tua kalian marah apalagi kecewa sama kalian karena kelakuan kalian yang enggak jelas"ucap Nayla dengan bijak

"tumben banget nih bocah ngomong nya bener"ucap Leo di dalam hati sambil melihat Nayla dengan perasaan kagum

"enggak biasa nya gue ngomong kayak begini,tumben banget tapi enggak papah biar gue terlihat bijak di depan orang orang biar beda dari biasa nya "ucap Nayla di dalam hati sambil memikirkan ucapan nya yang sok bijak padahal sehari hari nya ceplas ceplos enggak jelas sambil tersenyum tipis

"bijak juga tuh anak"ucap aura yang mendengarkan dan melihat tingkah nayla

"kalau kalian mau menyelesaikan masalah lebih baik di ruang osis aja biar nanti gue jadi wasit nya"ucap Nayla sambil tersenyum

"mulai lah nih tingkah aneh nya nih bocah"ucap Leo di dalam hati

"ehh Lo mah nay,mau nya lihat orang ribut aja"ucap Leo dengan kesal saat tingkah laku Nayla yang heboh dan bar bar keluar

"biarin,emang masalah buat Lo"ucap Nayla dengan ketus

"udah deh,mending kalian berdua diam aja"ucap Bella dengan kesal

"apa lo ikut ikutan ngomong"ucap Nayla dengan ketus sambil melihat ke arah Bella

"zal bawa mereka berdua"ucap vino yang malas mendengarkan ucapan ucapan yang tidak penting

"siap Vin"ucap vino yang langsung membawa Alvaro dan Tio

"lepasin gue"ucap Tio dan Alvaro dengan kompak

"Lo mau di keluarin dari sekolah,kalau enggak mending kalian berdua diam aja"ucap Rizal dengan tegas

alvaro dan Tio langsung diam dan mengikut Rizal yang akan membawa nya keruang osis karena takut kalau sampai berurusan dengan guru BK apalagi sampai ada masalah dengan urusan sekolah nya

"yah mereka udah pergi"ucap Nayla dengan lemas

"lebih baik kalian semua bubar"ucap vino dengan tegas

"yah enggak seru banget"

"ganggu gue lagi makan aja"

"iya yah,padahal kita lagi enak enak nya makan"

"tumben banget si Nayla ngomong nya bijak"

"ganteng banget yah kalau vino lagi serius"

"osis kok enggak berani kayak gitu yah"

"Biasa lah"

Bisik murid murid di sana sebelum membubarkan diri nya dari tempat keributan terjadi

"tenang gaes nanti gue kasih tau kalian gosip nya yah"teriak Nayla sambil tersenyum

"diem Lo nay"ucap Leo dengan sewot

"apaan sih Lo,enggak jelas banget"ucap Nayla dengan sewot

"udah deh,mending kalian diam aja"ucap Angga yang kesal karena dari tadi Nayla dan Leo terus saja bicara

"ini gimana Vin?"tanya Bella dengan lembut

"kita selesaikan masalah ini di ruangan osis"ucap vino dengan wajah datar

"gue ikut ke sana"ucap Mila dengan ketus

"lebih baik kak Mila di sini aja deh"ucap Bella dengan ketus

"gue enggak ada urusan nya sama Lo"ucap Mila dengan ketus

"saya di sini itu anggota OSIS,saya lebih berhak buat mengurus kejadian di sekolah"ucap Bella dengan sedikit sombong sambil menekan kata osis

"jangan mentang mentang Lo anggota osis di sini gue bakal hormat sama Lo,Lo aja jadi anggota OSIS enggak becus"ucap Mila dengan sedikit menaikan nada bicara nya karena kesal