NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 FOREVER LOVE bag.35

Ray menceritakan kegelisahanya belakangan ini, semua pekerjaan yang terus menyiksanya pada Maya.

"belakangan ini pekerjaan tidak Ada habisnya,  sekarang tambah JK Tower sudah di bawah Global9 pekerjaanku akan semakin banyak,  jadi kamu sering-seringlah seperti ini supaya lelahku sedikit hilang"

"apa bosmu itu tidak minta bantuan orang lain selain kamu? Kamu tidak punya waktu istirahat sedikitpun"

"dia bukan tipe orang yang mudah percaya dengan orang lain bahkan sepertinya orang yang dipercaya di dunia cuma 2, aku dan Alex yang di korea, aku berharap dia Bisa dapetin orang kepercayaan lagi,  karena kalau aku harus pegang JK tower aku benar-benar tidak sanggup, "

"kamu saja sering bolak balik ke korea,  memangnya apa kerjaan bosmu itu? Sepertinya pekerjaan cuma kamu dan Alex yang kerjakan"

"di bandingankan pekerjaanku dengan Alex pekerjaan dia jauh lebih banyak, data,  dokumen apapun harus sampai ke tangannya dan dia harus cek semua"

"tapi kamu bilang dia tidak pernah di kantor? "

"memang iya,  karena kantornya dia ya di rumah,  dia menghabiskan malamnya dengan bekerja,  jika menurutnya bisa selesai hari ini maka ia akan menyelesaikannya hari itu juga, dia adalah wanita hebat" puji Ray

"Benarkah?"

"kau juga punya wanita hebat,  kamu wanita hebat buatku,  "

rasanya setelah membuka hatinya Ray menjadi lebih hidup, melupakan perasaanya dengan Jessy adalah pilihan terbaik , karena sekarang dia menemukan Maya yang mengisi ruang di hatinya.

"tidurlah..."

"tidak bisakah kita berciuman dulu"

"iihh...  Sudah tidur! "

Namun Ray dengan sigap langsung menidurkan Maya dan menciumnya,  dengan hangat mereka saling berciuman dan bersentuhan,  satu per satu Ray buka kancing baju Maya,  hingga pada akhirnya mereka tanpa sehelai benangpun.

Pagi sudah menjelang,  sebelum Marcell bangun Jessy sudah memasakan bubur dan mereka makan bersama.

"hari ini kamu mau kemana? "

"dari sini aku ke tempat Ray dulu antar bubur sekalian mengambil beberapa dokumen setelah  itu  aku ke kantor banyak yang harus aku urus"

"baiklah,  aku akan mengantarmu ke tempat Ray"

"okay "

Seperti biasa Jessy langsung masuk ke apartemen Ray karena Ray tak pernah mengganti sandi pintunya.

Tit.. Tit.  Tit.  Tit.. Klekk...

"Ray,  kamu masih tidur... Aku bawakan bu..! " Jessy terkejut Ray bersama dengan seorang wanita di tempat tidur, Ray yang mendengar pintu kamarnya terbuka segera bangun,

"Jessy... "

Ray segera beranjak mengikuti Jessy, yang sudah menunggu di meja makan sambil menyiapkan bubur yang ia bawa.

"aku tidak tau jika kamu sedang berdua,  buburnya lumayan banyak jadi aku bagi 2 saja ya "

"Jess sebenarnya itu...! "

"Heii.. Setidaknya gantilah sandi pintumu, membuatku malu saja "

"ya,  tapi..  Sebenarnya itu gak seperti yang kamu lihat"

"Ray kamu tau kenapa aku mempertahankanmu? "

"apa? "

"karena kamu tidak pernah berbohong padaku,!  Baiklah aku pergi dulu,  jangan lupa dimakan nanti keburu dingin"

Jessy berlalu pergi,  Ray nampak kikuk, ia mendadak jadi orang bodoh. Ia tau benar maksud dari ucapan Jessy mengenai dirinya yang tidak akan membohonginya yang berarti Jessy berharap Ray segera mengatakannya.

"Ray..! "

"ah.. Iya.  Ada apa? "

"setelah aku pergi segera ganti sandi pintumu! " pesan Jessy lagi

"ba.. Baiklah! "

"Ahhhh sial...  Kenapa Jessy harus datang hari ini" gumam Ray yang mulai bingung harus berbuat apa, ia pun kembali ke kamar

"Maya.. Maaf ini diluar dugaan! "

"tidak apa-apa, tapi siapa dia? "

Dengan ragu-ragu Ray mengatakan.

"dia atasanku !, ya.. dia ada disini"

"Benarkah ..!??!" Maya beranjak dari tempat tidurnya

"lalu apa yang harus kita lakukan?? "

"tenanglah,  aku akan jelaskan padanya, Yang aku tau dia  orang yang sangat baik. "

"Bagaimana jika dia memecatku? "

"tidak akan"

"bagaimana, jika dia salah paham dengan kita

"tenanglah,  aku yang akan urus semuanya "

Ray memeluk Maya mencoba menenangkan nya,  Maya takut jika Jessy berbuat sesuatu dengan kekuasannya.

Maya dari kalangan menengah sejak lama ia mencoba untuk tidak jatuh cinta dengan Ray namun rupanya Maya luluh atas ketulusan Ray, walau sebenarnya ia takut cinta beda kasta ini hanya akan menyakitinya.

Mereka hanya menjalani hubungan tanpa kepastian Mereka tidak bisa memperjelas hubungan yang saat ini mereka jalani.

Jessy menunggu Marcell untuk pergi makan malam, selagi menunggu dia mencoba mengingat wajah wanita yang bersama Ray.

"wahh aku tidak tau jika Ray bisa berbuat seperti itu,  kira-kira siapa wanita itu..! "

"sayang..Kamu bicara dengan siapa? "

"ah Marcell kamu sudah datang...  Pagi tadi saat aku mengantar bubur ke apartemen Ray aku melihatnya sedang tidur dengan seorang wanita"

"benarkah?? Bagus dong.  Jadi dia udah move on dari kamu"

"bukan itu masalahnya,  selama ini dia tidak pernah cerita padaku mengenai wanita dan tiba-tiba saja dia berbuat seperti itu, seperti bukan dirinya "

"mungkin dia belum sempat bicara sama kamu,  sudahlah lupakan,  jadi makan malam apa kita? "

"iya baiklah.  Maafkan aku. Aku sudah memesan tempatnya  "

Setelah makan malam,  Marcell mengantar Jessy pulang,   saat ia memasuki rumah ternyata ada Ray sudah menunggunya

"Ray... Sudah makan malam? " tanya Jessy

"iya sudah.  Kamu sibuk? "

"tidak,  ada apa? "

"aku ingin jelaskan yang tadi pagi kamu lihat,  sebenarnya... Dia Maya, orang yang kamu setujui untuk jadi sekertarisku,  awalnya aku denganya selalu berselisih paham namun pada akhirnya aku mengakui bahwa aku jatuh cinta dengannya, kita hanya menjalaninya"

Raymond mengikuti langkah Jessy sambil menjelaskan hubunganya dengan Maya.

"jadi..? "

"aku hanya ingin memberitahumu "

"Berhentilah melakukan segala sesuatu dengan persetujuanku,  kamu mencintainya? "

Jessy menghentikan langkahnya dan menatap Raymond.

"iya! "

"Kenapa tidak berkencan dengan status yang jelas?"

"Aku ingin.. tidak. Kita sangat ingin tapi tidak bisa, kita hanya menjalaninya saja "

"Dengan tidur bersama ?"

"Itu ..."

"Ahh sudahlah, lakukan sesukamu asal tidak mengganggu pekerjaanmu, tapi aku lebih senang jika kalian berkencan yang sebenarnya"

"Aku ... Aku akan melakukannya"

"tentu saja, aku senang kamu membuka hatimu untuk wanita lain, berbahagialah! "

"thanks... Lain kali aku akan membawanya kemari "

"ya,  secepatnya.  Aku tunggu!! "

"iya,  akan aku lakukan"

"baiklah,  sudah malam, aku mau istirahat.  Jika kamu tidak ada acara lagi tidurlah disini.  Ini sudah malam"

"baiklah. "

Betapa senangnya Ray karena Jessy sama sekali tidak keberatan dengan hubungan yang sedang ia jalani dengan Maya, ia ingin segera meresmikan hubungannya, ia harus membujuk Maya agar mau berkencan sungguhan dengannya, ia juga harus mencari waktu untuk mempertemukan mereka berdua.

Beberapa hari kemudian,Entah apa yang membawa Jessy ke Giant Hotel,  tiba-tiba saja saat semua orang tengah makan siang ia datang seorang diri menuju ruangan Ray.  Semua pandangan tertuju padanya,  tak banyak yang tahu bahwa Jessy adalah pemilik Giant Hotel,  jika di korea setiap kedatanganya seluruh karyawan menunduk padanya maka disini ia tak mendapatkan perlakuan itu bahkan ia kesulitan untuk bertemu dengan Ray.

"maaf bu tapi kalau belum membuat janji saya tidak bisa mengantar ibu ke kantor Pak.  Ray"

"baiklah tidak apa-apa, tapi boleh saya tau Pak.Ray nya ada di ruangan apa tidak"

"sebentar ya Bu saya cek dulu, ibu silahkan duduk dulu"

"ya,  terima kasih,"

Jessy duduk menunggu sembari memandangi setiap sudut hotel,  ia rasa konsep hotelnya harus segera di rubah,  sudah terlihat membosankan.

Di ujung telepon sana seseorang dengan kaget berteriak mendengar nama Jessy.

"Ap.. apaaa!!!,  kamu enggak salah nama kan?  Seperti apa orangnya? "

"iya di daftar tamu namanya di tulis Jessy orangnya cantik putih rambutnya panjang tinggi pokoknya putih banget orangnya. Memangnya siapa dia ?"

"gawattt....  Pastikan layani dia dengan baik,  aku akan segera kesana,  tolong beri dia minun, sekarang ya"

"Iya. Baik, memangnya siapa dia "

Tut tut tut

Telepon terputus, seorang wanita berlari menuju lift dengan tergesa-gesa, tak lama ia tiba di lobby tempat menunggu tamu.

Sebelum membuka pintu ia atur nafas lebih dulu.

"Selamat siang Bu " ujar Maya seraya membungkukkan setengah badannya.

"oh iya,  selamat siang"

"ibu Jessy mau bertemu Pak.  Ray?  Mari Saya antar,Saya Maya sekertarisnya Bapak"

Jessy memandang tajam Maya yang tepat di Depannya,  di antara semua orang sepertinya dia tau Jessy itu siapa. Sepertinya Ray memberitahukannya.

"ohh,  kamu Maya?  Kamu sudah makan siang?"

"ehhh..  Belum,  masih menunggu Pak. Raymond selesai meeting, "

"oh begitu,  baiklah kalau begitu kita makan siang,  dimana biasanya kamu makan siang? "

"tidak jauh dari sini"

"jalan kaki? Pakai mobil? "

"jalan kaki, dekat cuma 4 gedung dari hotel"

"baiklah.  Ayo!! "

Jessy dan Maya berjalan bersamaan,  Maya diam seribu bahasa ia tak tau harus berbuat apa. Ini sangat menegangkan karena kejadian kemarin Maya hanya bisa terima akibatnya hari ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!