Dilarang plagiat, tambal sulam, atau sejenisnya. Jangan mengambil hak orang lain demi keuntungan sendiri. Ingat Azab.
~~~~~~
Neta adalah seorang wartawan majalah bisnis. Dia diminta mewawancarai seorang pengusaha yang bisnisnya sedang naik daun.
Dathan Fabrizio adalah pria yang harus diwawancarainya. Seorang pemilik perusahaan manufaktur yang menjual perabotan rumah tangga bernama IZIO. Toko IZIO sudah tersebar di seluruh dunia. Hal itu menjadi daya tarik kantor Neta untuk mengulik siapa dibalik suksesnya toko perabot rumah tangga terbesar itu.
Sayangnya, tidak semudah itu Neta bertemu dengan duda anak satu itu. Hingga akhirnya, dia membuat strategi menggunakan anak Dathan sebagai jembatan bertemu dengan pria itu.
Perjalanan wawancaranya mengantarkan Neta pada pesona sang duda. Namun, cinta tak seindah bayangan Neta. Perjuangan mendapatkan sang duda lebih berat dibanding mendapatkan wawancara dengan sang duda.
~~~
Instagram Myafa16
Jadwal update 18.00
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghubungi Seseorang
Semalaman Dathan menahan diri untuk tidak menghubungi Neta. Dia benar-benar tidak kuat sebenarnya, tetapi mau bagaimana lagi. Dia harus bisa menahan dirinya. Pagi-pagi sekali Dathan sudah bangun. Saat pikirannya diisi dengan Neta, Dathan memilih untuk berolah raga.
Dathan memang pria yang rajin sekali olah raga. Jadi dia menggunakan waktunya di sela-sela kesibukannya bekerja dan menjaga anaknya.
Di usia Dathan empat puluh tahun, memang dia terlihat jauh lebih muda dibanding usianya. Karena dia memang terbiasa olah raga dan menjaga hidup sehat. Jika mereka yang tidak tahu, tentu saja akan mengira Dathan itu berusia tiga puluh tahun.
Dathan berlari di atas treadmill. Sebenarnya Dathan lebih suka berlari di luar ruangan. Selain karena mendapatkan udara segar, dia tidak bosan karena berada dalam ruangan. Namun, karena hari ini ada anaknya bersamanya, jadi tentu saja dia tidak bisa meninggalkannya. Takut-takut Loveta mencarinya saat bangun tidur.
Dathan terus berlari di atas treadmill. Keringat sudah membanjiri tubuhnya. Namun, entah kenapa pria itu masih terlihat tampan meskipun berkeringat.
Saat sedang berolah raga, suara Loveta terdengar menangis. Dathan yang mendengar hal itu segera berlari menghampiri sang anak.
Tak hanya Dathan saja. Sang asisten rumah tangga juga ikut berlari ke kamar. Hal itu membuat semua orang masuk ke kamar Loveta.
Saat Dathan masuk dilihatnya sang anak yang sedang menangis. Dia segera menghampiri sang anak. Memeluknya dan memberikannya belaian lembut.
“Kenapa, Cinta?” Dathan yang membelai lembut rambut Loveta, dia bertanya hal itu pada anaknya.
“Mama.”
Dathan mengembuskan napasnya. Dia akhirnya tahu apa yang menyebabkan sang anak menangis. Biasanya sang mantan istri selalu datang pagi-pagi sekali. Dia selalu menyambut Loveta saat bangun tidur. Saat tidak melihat sang mama tentu saja hal itu membuat Loveta ada yang kurang.
“Mama sedang ke luar negeri, Cinta. Jadi hari ini mama tidak bisa datang.” Dathan mencoba menenangkan anaknya.
Loveta masih terus menangis. Hal itu tentu saja membuat Dathan terus membelai lembut rambut Loveta.
“Nanti Uncle Reno, Kak Richa, dan Aunty Rifa akan datang. Setelah itu kita akan menginap di hotel.” Dathan mencoba menenangkan anaknya.
Loveta langsung menjauhkan tubuhnya. Dia menatap sang papa yang dipeluknya. “Ada Kak Richa?” tanya Loveta memastikan.
“Ada.” Dathan mengangguk pasti.
“Ada Aunty Rifa?” Kembali Loveta memastikan.
“Iya, Cinta.” Dathan membelai lembut rambut Loveta, sambil merapikan rambutnya.
“Aunty Neta juga ada?” Loveta menatap sang papa.
Mendapati pertanyaan itu seketika Dathan terdiam. Jelas-jelas Neta tidak akan datang jika dirinya tidak menghubunginya. Jika boleh meminta, Dathan juga mau Neta berada di sini. Namun, dia tidak bisa menghubungi Neta secepat ini.
“Aunty Neta ada acara. Jadi dia tidak bisa ke sini.” Dathan pelan-pelan menjelaskan.
Loveta menekuk bibirnya. Dia begitu kecewa sekali.
“Jangan sedih, Cinta bisa bermain dengan Kak Richa dan Rifa.” Dathan mencoba meyakinkan anaknya. “Nanti Cinta bisa berenang bersama. Pasti seru sekali.” Dathan tersenyum pada anaknya.
Loveta seketika langsung tersenyum. Dia sudah membayangkan jika akan seru sekali bermain dengan Richa dan Aunty Rifa.
“Baiklah, sekarang Neta bersiap. Setelah itu kita sarapan sambil menunggu mereka datang.”
Loveta mengangguk. Mengikuti apa yang dikatakan oleh papanya.
Datha langsung memanggil asisten rumah tangga. Dia meminta sang asisten rumah tangga memandikan Loveta. Dathan sendiri akan bersiap-siap. Jadi saat temannya datang nanti, paling tidak dia sudah siap.
Dathan masuk ke kamarnya. Di sana dia mengambil ponselnya yang diletakkan di atas nakas. Saat melihat ponselnya, dia berpikir untuk menghubungi seseorang. Dia menimbang-nimbang untuk menghubungi orang tersebut. Karena hanya itu jalan satu-satunya agar sang anak senang.
...****************...
Liburan adalah hal yang selalu ditunggu oleh para pekerja. Begitu juga dengan Neta. Dia menikmati tidurnya yang indah dengan bangun siang. Lupakan olah raga. Olah raga yang sehat untuknya adalah berlari dalam alam mimpi.
Suara telepon yang berdering membuat Neta yang sedang menikmati mimpi indahnya harus sirna. Suara telepon itu mengganggunya, membuat Neta benar-benar kesal. Kenapa ada orang yang menghubunginya di saat dia sedang enak-enak tidur. Apa mereka tidak tahu jika hari ini adalah hari libur.
Neta meraba nakas untuk mengambil ponselnya. Saat mendapatkan ponselnya, dia segera mengangkat sambungan telepon tanpa melihat siapa yang menghubunginya.
“Halo ….” Suara Neta langsung menyambut seseorang yang menghubunginya di seberang sana.
tlong ingatkan aku donkk apa jdulnya ceritanya 😭😭😱😱