NovelToon NovelToon
I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:84k
Nilai: 4.8
Nama Author: This is ME!

Dia berjalan-jalan di kekosongan dengan kedua kakinya, para dewa membungkuk dan gemetar ketakutan.

Dia yang bergelar sebagai Death King, Life King, Supreme Overlord, King Of Destruction, Conqueror, God Slayer, True God King.

"Bisakah kau tidak memiliki terlalu banyak gelar."

Seorang teman lama bertanya padanya.

Dia menjawab dengan acuh.

"Aku tidak meminta, mereka yang datang sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon This is ME!, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Apa yang salah dari tidur?

Memutuskan untuk mencoba, Ley mengangkat jari telunjuknya dan terbentuklah peluru air di ujung jarinya, dia menembakkannya ke pohon dan pohon itu hampir terlubangi. "Cukup bagus, sekarang mari kita lihat kembali."

Di status bagian skill sekarang terdapat nama Water Bullet, Super Trash Grade Level 1. Itu nama yang mencengangkan, bahkan Ley yang sudah pulih hampir memuntahkan darah. "Sungguh? apa-apaan dengan Super Trash Grade ini?"

Memijat dahinya dengan melankolis. "Jadi, jika aku langsung menggunakan High Grade, itu akan langsung tertulis High Grade secara otomatis, saat salah satu skill Low Grade digunakan dengan kekuatan lebih, itu akan dianggap peningkatan skill?" Dan benar saja, saat Ley menggunakan kembali Water Bullet dengan sedikit lebih banyak kekuatan, itu menjadi seperti ini.

Water Bullet, Normal Grade Level 2. "Hah? ada apa dengan Normal ini? aku benar-benar harus meneliti hal ini." Begitulah seharusnya, tapi Ley memutuskan untuk tidur terlebih dahulu, jadi dia tidur diatas mayat beruang merah yang lembut.

Jika seseorang melihatnya yang seperti ini, mereka mungkin akan mengira kalau Ley hanya anak biasa... anak malang. Karena dia berlumuran darah dan meringkuk diatas mayat seekor beruang, ekspresinya yang datar sekarang terlihat seperti seorang anak pada umumnya.

Di sisi lain, kelompok wanita dan gadis yang tadi sudah semakin dekat dengan lokasi Ley saat dia sudah tertidur seperti kayu mati. "Apakah jaraknya masih jauh?" Wanita cantik itu bertanya.

"Tidak Nyonya, itu hanya didepan sana." Si pengawal menjawab dengan hormat.

"Aku tidak merasakan pertarungan yang kamu katakan, tapi aku merasakan ada energi kehidupan yang lemah, energi itu sempat hilang dan digantikan oleh energi kematian sebelum kembali menjadi energi kehidupan, tapi kemudian energi kehidupannya menjadi lemah, itu sepertinya berdampingan dengan energi kematian." Wanita cantik itu mau tidak mau merenung, setelah beberapa saat, kelompoknya sampai di lokasi yang sudah hancur akibat pertarungan Ley dengan beruang merah.

"Tunggu!" Wanita cantik itu mengangkat tangannya dan melihat sesosok anak yang terbaring diatas mayat beruang merah itu.

"Benar-benar seorang anak, dan itu beruang merah tingkat yang lebih tinggi, sepertinya sudah menginjak Rank SS." Wanita itu berjalan mendekati anak itu dengan hati-hati, menaruh tangan kanannya di pegangan pedangnya, siap menyerang kapan saja.

Setelah wanita itu sampai ke anak itu, yang dia lihat hanyalah anak-anak yang benar-benar lebih muda daripada putrinya, sepertinya baru berusia 5 tahun, dia menatap wajah damai anak yang tertidur itu.

"Anak yang tampan meskipun masih anak-anak, aku yakin kamu akan menjadi pembunuh wanita dimasa depan nanti." Tiba-tiba wanita itu merasakan seseorang menarik ujung bajunya, itu adalah Putrinya.

"Ibu, apakah dia benar-benar lebih muda dariku?" Nona muda itu bertanya dengan penasaran, tapi ekspresinya tidak banyak berubah.

"Wanita itu menyentuh kepala putrinya dan menjawab dengan sayang. "Benar sayang, kalau dilihat, sepertinya dia mah berusia 5 tahun." Lalu kemudian tanpa sepengetahuan Ley, kelompok wanita ini berkemah di sekitarnya.

Pagi harinya, Ley terbangun dengan kebingungan, dengan kewaspadaan dia menggunakan elemen kegelapan miliknya untuk menciptakan ratusan anak panah yang melayang di atas kepalanya, siap ditembakkan kapanpun. 'Siapa orang-orang ini?'

Tindakan Ley yang tiba-tiba ini menarik perhatian semua orang, membuat mereka mau tidak mau mengeluarkan pedangnya dan beberapa menggunakan mantra, siap untuk menyerang.

'Baiklah, mari gunakan itu.' Ley menghembuskan nafasnya, asap hitam keluar dari bawah kakinya, itu mengandung energi kematian. Mereka yang merasakan hal ini merasakan seolah ada sabit yang dingin ditempelkan di leher mereka, para Mage yang lebih sensitif terhadap energi bahkan hampir berlutut merasakan energi kematian ini.

"I-Ini, ini mirip dengan aura yang dikeluarkan oleh Undead tingkat tinggi." Seorang perempuan yang merupakan seorang Mage terduduk dan mundur dengan wajah pucat.

"J-Jangan khawatir... A-Aku akan memurnikannya." Seorang perempuan merapal mantra cahaya ke arah Ley dengan gemetar.

Ley menutup matanya. 'Apakah perempuan ini tidak memiliki otak? ini silau.' Ley merentangkan tangannya ke depan, kegelapan keluar dari tangannya dan melahap cahaya itu, bahkan melahap Mana milik perempuan itu, membuatnya terjatuh karena kehabisan Mana.

Adegan ini membuat orang-orang dari kelompok Wanita itu panik, sihir kegelapan adalah yang paling merepotkan untuk ditangani, karena itu dapat meng counter semua elemen. Jika penggunanya memiliki kendali yang sempurna, tersentuh oleh sihir kegelapan dapat membuat seseorang menjadi kehilangan akalnya.

-Apa yang kalian inginkan?- Ley berkata menggunakan telepati, tadinya dia ingin bicara langsung dari bibirnya, tapi entah kenapa apa yang ingin dia katakan tiba-tiba saja menghilang.

Wanita itu menghampiri Ley dan menjawab dengan lembut. "Maaf mengganggumu, kami hanya berkemah untuk sementara, hutan ini sangat berbahaya, apakah kamu tidak takut saat tidur terbuka seperti itu?"

Ley menatap wanita itu dengan bingung, apa yang salah dari tidur? "Bukankah itu hanya tidur? kenapa perlu khawatir?" Ley memiringkan kepalanya dengan bingung, wanita ini aneh.

Bibir indah wanita itu sedikit berkedut melihat reaksinya. "Maksudku, hanya ada bahaya di hutan ini, seseorang bisa saja mati tanpa mereka ketahui." Wanita itu berkata dengan sabar.

Ley mengangguk ringan lalu membubarkan aura kematian dan ratusan anak panahnya, setelah melihat wanita dan rombongannya, dia melihat peralatan modern seperti microphone, earphone, smartphone dan peralatan aneh lainnya, dia dengan ragu-ragu bertanya kepada wanita itu.

"Um... Tahun berapa ini?" Tapi pertanyaan itu seperti bom dikepala Wanita dan kelompoknya, mereka menatap Ley dengan tatapan aneh.

Wanita itu menatap Ley dengan prihatin yang membuat Ley entah kenapa merasa sedikit tidak nyaman, dia menjawab. "Sekarang tahun 2048, kenapa kamu bisa tidak tahu?"

Ley menghela nafas dan menjawab. "Bagaimana caraku bisa tahu? sedangkan aku tinggal di hutan seperti ini."

"Tunggu, jangan bilang kalau kamu benar-benar tinggal di hutan ini bukannya sedang berlatih atau mengumpulkan material?" Seorang laki-laki yang selalu berdiri di samping wanita itu bertanya.

"Tentu saja aku tinggal di sini." Ley menjawab sambil menguap ringan.

"Berapa lama kamu tinggal di hutan ini?" Laki-laki itu bertanya lagi.

"Menurutmu? aku tidak pernah tahu keadaan dunia luar, setiap hari yang kulihat hanyalah pohon besar, sungai, langit dan monster."

Sebenarnya jawaban Ley untuk menutupi kalau dia bukan penduduk asli dunia ini, tapi ditelinga kelompok yang dipimpin wanita itu, itu terdengar sangat mengejutkan, bagaimana bisa seorang anak berusia 5 tahun tinggal di hutan kejam ini sendirian.

"Siapa namamu?" Wanita itu bertanya, berjalan ke arah Ley dan mendudukkan Ley di pangkuannya.

"Ley." Ley menjawab, sedikit terkejut dengan gerakan tiba-tiba wanita itu. Ini perasaan yang sangat asing baginya tapi anehnya nyaman.

"Ley? nama yang bagus, orang tuamu pasti sangat pintar memberikan nama." Wanita itu memuji, tapi jawaban Ley berikutnya membuatnya membeku.

"Orang tuaku? Siapa itu."

Wanita itu membeku sebelum menjawab. "Orang tuamu, orang yang melahirkan dan merawat sampai membesarkan mu, juga yang memberimu nama."

"Aku tidak punya, aku sepertinya dibuang, aku tidak ingat punya orang tua. Dan juga nama itu nama yang kuberikan untuk diriku sendiri." Ley menggerak-gerakkan kakinya saat duduk di pangkuan wanita itu, entah kenapa dia merasa nyaman. Wanita itu sedikit mengernyit sebelum memeluk Ley dengan erat.

"Kamu mengalami kehidupan yang berat." Ley menjawab dalam hatinya.

'Apanya yang berat? aku hanya tidur, makan, mandi dan tidur lagi'

1
Fendi Kurnia Anggara
up thor
Fendi Kurnia Anggara
up
syirubin nadzri
Luar biasa
syirubin nadzri
kak coba buat skilnya jangan di tampilin terus/Smirk//Smirk//Smirk//Smirk/
Who am I?: Di bab 60 an udah dipotong
total 1 replies
Dewa~jodoh
indahnya masa muda hoho
Kazuma
keren thor
Fendi Kurnia Anggara
ku vote lagi thor
Fendi Kurnia Anggara
up
coco
masih lembur kah thor?
Who am I?: Kurang sehat, kerja udah beres
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
up up
Who am I?
buset euy, baru lulus review
Fendi Kurnia Anggara
lagi
Fendi Kurnia Anggara
up
Fendi Kurnia Anggara
buset kerja apa lu thor lembur nya sampek jam 2
Who am I?: Bangun rumah gedongan
total 1 replies
Dewa~jodoh
FBI!!!
Kazuma
tetap semangat jaga kesehatan thor
shirlllllllllllllyvxy
thor tolong jangan buat ku penasaran
Who am I?: Karena agak sedikit...
Who am I?: Silahkan berharap agar tidak direvisi oleh pihak aplikasi.
total 2 replies
Dewa~jodoh
ck, penasarankan
Amanda Saraazillah A
semangat thor
Ikmal
semangat thor 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!