NovelToon NovelToon
Hammer Of Judgment

Hammer Of Judgment

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: yersya

Hammer of Judgment yang membalas kejahatan dengan kejahatan. Apakah Hammer of Judgment adalah sosok pembela keadilan? Atau mungkin hanyalah sosok pembunuh?

Nantikan kelanjutannya dan temukan siapa sebenarnya Hammer of Judgment.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yersya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Dua Minggu kemudian, hari ini adalah hari terakhir sekolah kami mengadakan UTS. Pukul dua belas siang, saat ini kami bertiga sedang berada di halaman belakang sekolah. Karena Arvin tidak ingin siswa lain melihat dirinya bersama aku dan Nada, jadi tempat ini menjadi tempat berkumpul kami bertiga ketika sedang berada di sekolah.

Tempat ini sangat sepi, hanya kami bertiga yang ada disini. Walaupun terkadang ada siswa lain yang datang untuk menyatakan perasaannya, tapi mereka sama sekali tidak melihat kami. kami bersembunyi dibalik pohon dan semak-semak, menyaksikan pernyataan cinta mereka.

Ada yang pernyataannya diterima sehingga mereka pun jadian, dan ada pula yang pernyataannya ditolak. Pada awalnya, aku dan Nada asyik menonton, tapi setelah sering melihatnya, itu mulai membuat kami merasa sedikit tidak nyaman.

“Apa kalian pernah jatuh cinta?” Tanya Nada tiba-tiba ketika kami membaringkan tubuh kami di atas rumput.

“Ada apa tiba-tiba?” Tanyaku balik.

“Tidak ada, hanya saja, setelah melihat begitu banyak pernyataan cinta disini, aku hanya penasaran apakah kalian pernah jatuh cinta atau tidak”

“Tidak ada” jawab Arvin, dia sekarang sudah terbiasa berbicara dengan Nada.

“Aku juga tidak” jawabku.

Nada menghela nafas, dia sepertinya kecewa dengan jawaban kami. “Sepertinya circle ini adalah circle anti cinta” ujar Nada.

“Bukannya kamu suka pada Reno?” Tanyaku.

“Memang benar Reno itu tampan dan juga baik hati, tapi aku sama sekali tidak punya rasa padanya” ujar Nada.

Kami bertiga kembali diam. Alasan kami berbaring saat ini adalah karena kami merasa ngantuk setelah ujian. Nada mungkin bertanya karena dia tidak bisa tidur, tapi perkataan Nada itu ada benarnya juga. Arvin yang tidak tertarik dengan percintaan, Nada yang hanya tertarik dengan laptop dan program, dan aku yang lebih tertarik pada sejarah dan misteri. Sepertinya kami bertiga memang circle anti cinta.

 

Aku kemudian kembali memejamkan mataku. Tidak lama kemudian, kesadaranku secara perlahan menurun dan akhirnya aku tertidur.

Pukul empat sore, aku perlahan-lahan membuka mataku. Aku kemudian bangkit dari tidurku, melihat Arvin yang sedang membaca buku sambil menyandarkan tubuhnya di pohon, dan Nada yang masih tertidur di sampingku. Sepertinya dia sangat kelelahan karena terus mengawasi CCTV kantor kepala sekolah semalaman dan mencoba menghilangkan sesuatu yang menghalangi aksesnya. Walaupun aku sudah menyuruhnya untuk tidak memaksakan diri, dia tetap tidak mau mendengarku. Sepertinya dia ingin mengalahkan orang yang menghalangi aksesnya, mengingat Nada yang sangat kompetitif.

 

Aku kemudian mendekat ke arah Arvin dan duduk di sebelahnya. “Apa yang kamu baca?” Tanyaku.

 

“Novel,” jawab Arvin singkat.

 

“Hm? Apa ceritanya menarik?” tanyaku lagi, penasaran dengan cerita novel yang Arvin baca sehingga dia terlihat serius membacanya.

 

“Yah, kurasa cukup menarik! Dan juga, aku rasa kamu juga akan tertarik dengan novel ini,” ujar Arvin.

 

“Aku?”

 

“Ya, novel ini bercerita tentang kejahatan dan misteri yang terjadi di sekolah. Jadi, aku pikir kamu akan suka dengan novel ini karena kamu sepertinya suka dengan misteri,” jelas Arvin.

 

“Eh? Ke-kenapa kamu bisa mengetahuinya?” Tanyaku dengan wajah terkejut.

 

“Yah, kamu terlihat senang dan sering menyeringai ketika kita membahas tentang kasus Hammer of Judgment, jadi aku berpikir kalau kamu suka dengan hal-hal yang berbau misteri,” jawab Arvin.

 

“Eh? A-apa aku memang terlihat begitu?”

 

“Ya, apa kamu tidak menyadarinya?”

 

Aku sama sekali tidak menyadarinya, jadi selama ini aku selalu senyum-senyum sendiri ketika sedang memikirkan hal-hal yang berbau misteri? Bukankah itu berarti orang yang melihatku berpikir kalau aku ini orang gila ketika aku sedang sendirian? Argh, hanya dengan memikirkannya sudah membuatku merasa sangat malu.

 

Tapi, jika ekspresi wajahku begitu jelas, kenapa Nada tidak memberitahuku? Apa mungkin dia sengaja tidak memberitahuku? Yah, mengingat Nada yang sudah mengetahui sifat anehku, mungkin dia berpikir kalau hal itu adalah hal yang normal bagiku sehingga dia tidak perlu memberitahukannya padaku. Tapi tetap saja rasanya menyebalkan.

Aku kemudian menarik nafas dan menghembuskannya kembali, mencoba untuk menenangkan diri. Tidak lama kemudian, Nada bangun dan melihat aku dan Arvin yang duduk bersandar dipohon.

“Ada apa?” Tanya Nada yang melihatku memelototinya dengan wajah kesal.

“Tidak ada” jawabku dengan sedikit kesal.

Nada terlihat keheranan dengan jawabanku, tapi dia tidak bertanya lebih lanjut lagi, karena dia sudah sering melihatku bersikap seperti ini. Nada kemudian duduk di sebelahku, ikut menyandarkan tubuhnya ke pohon.

“Apa kamu sudah menemukan Putri di CCTV?” Tanyaku, mencoba menghilangkan sedikit rasa kesal pada Nada.

“Tidak sama sekali” jawab Nada.

“Apa mungkin kepala sekolah tidak ada hubungannya dengan Putri?” Tanyaku lagi.

“Entahlah! Tapi, jika dia tidak ditemukan keluar masuk ruangan rahasia kepala sekolah, ada kemungkinan kalau ruangan rahasia itu terhubung keluar sekolah”

“Kamu benar! Tapi, bagaimana caranya kita memastikannya?”

Hening sejenak, aku dan Nada terdiam memikirkan apa yang harus kami lakukan untuk mencari tahu kebenarannya.

“Kenapa tidak menyusup saja? Seperti yang Alex lakukan!” Ucap Arvin memecah keheningan, memberikan saran kepada kami.

“Maksudmu, kita datang kesekolah di malam hari dengan alasan mengambil barang kita yang ketinggalan?” Tanyaku.

“Tapi, bukankah itu terlalu berbahaya?” Tanya Nada.

“Yah, kamu benar! Lupakan saja!” Ujar Arvin, lalu dia kembali terlarut ke dalam novelnya.

Hening sejenak, apa yang dikatakan Arvin itu benar. Dari pada terus menunggu seperti ini, lebih baik aku menyusup saja kesana dan mencari tahu kebenarannya secara langsung.

“Jangan melakukan hal bodoh!” Ujar Nada sambil melototiku.

“Hm? Apanya?” Tanyaku.

Nada tetap melototiku, sepertinya dia tahu apa yang sedang aku pikirkan.

“Tenang saja, aku tidak akan melakukannya” ucapku sambil tersenyum.

Nada hanya diam saja, lalu dia mengeluarkan laptop dari ranselnya dan sibuk dengan programnya sendiri.

Pukul delapan malam, aku telah selesai bersiap-siap. Ada beberapa hal yang tiba-tiba terlintas di benakku. Apa yang akan menantiku? Apa yang akan temukan kali? Apakah aku akan menemukan semua jawaban tentang kasus? Memikirkannya sudah membuat jantungku berdebar-debar.

Tiba-tiba aku teringat dengan apa yang dikatakan Arvin tadi. Aku kemudian bercermin, melihat ekspresi wajahku. 

“Arvin benar, saat ini aku sedang tersenyum bahagia” Gumamku sambil tertawa kecil.

Maaf, Nada! Sama seperti kamu yang tidak mau mendengarkanku ketika aku memintamu untuk berhenti meretas karena itu adalah hal yang kamu sukai, aku juga tidak mau mendengarkanmu karena ini adalah hal yang aku sukai.

1
Dzkii Flame
apakah bakal ada kelanjutan nya ini Thor?
Dzkii Flame: wah yeayy auto like, updatenya klo blh tau kapan min ?
YERSYA: ada! karena tujuan mereka masih belum tercapai!
total 2 replies
Ayu Wulandari
lanjut kak aduh penasaran masih jd teka teki knp arvin menyiksa org suruhan buat bunuh Isabella dan Isabella juga Nathan bisa kenal dgn Arvin haduh duh kasih clue dong kak
YERSYA: singkatnya, mereka kenalan masa kecil yang memiliki ambisi yang sama
total 1 replies
Dementor
belum genap beberapa detik...
akubami_oi
Aku menduga sih Arvin dari hint yang dikasih pas dia ngeliatin MC... but who knows /Shhh/
akubami_oi
This is what I'm saying
akubami_oi
Tapi judgement sendiri adalah suatu yang tidak pasti, untuk itu makanya ada hukum... Tapi ya dia bergerak sendiri sih, tuan palu ini
anggita
terus berkaya tulis thor, moga novelmu banyak pembacanya👌
anggita
like👍 utk alvin, erina. ☝hadiah iklan buat author.
anggita
nanti lama" dia tambah penasaran dan akhirnya.... suka😘
anggita
erina... alvin,,, 👏👌
anggita
🤔kayaknya ini cerita misteri, pembunuhan juga balas dendam.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!