Gadis belia yang cantik rupawan bernama Azzara Amelia Kertapati gagal menikah sehingga ia mengalami trauma besar terhadap semua pria yang memanfaatkan dirinya yang terlahir sebagai pewaris tunggal Kertapati.
Meski 2 tahun sudah berlalu, masa lalu yang menghancurkan harga dirinya masih membayangi sosok Azzara Amelia Kertapati.
Memori itu mengajarkan Azzara yang polos bahwa manusia adalah makhluk sosial yang munafik dan mulut pria adalah yang paling manis merupakan sampah. Hanya dirinya sendirilah yang bisa dipercaya.
Oleh karena itu, ia tidak mau terjebak lagi dalam kebohongan dan memutuskan untuk menyamarkan identitasnya.
Namun, apa yang harus Azzara lakukan ketika pesona sang majikan kembali menjajah kehidupannya? Haruskah ia percaya dengan janji manis sang Xavier meski hatinya lah taruhannya? Lalu, bagaimana reaksi Xavier ketika mengetahui identitas Azzara sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Ancaman Lingga
"Tidak bisa sekarang. Aku akan mengatakan hal penting itu setelah acara ini selesai." Ucap Leon
Zara hanya bisa menggelengkan kepalanya," baiklah aku mengalah saja."
Leon pun mengajak Zara untuk berjoget ria bersama lalu mereka pun mengikut alunan merdu musik untuk meliuk-liukkan tubuh seolah semua masalah di benak seketika menghilang.
"Sebenarnya apa sih yang ingin Leon bicarakan sama aku." Gumam Zara dalam hatinya
Setelah mereka berdansa ria dalam pesta topeng untuk merayakan hari ulang tahun. Vella merasa terusik melihat kedekatan Leon dengan wanita bertopeng cat woman tersebut dengan becanda gurau.
Perasaan kobaran api cemburu itu mulai menyeruak dalam kalbu, ia ingin tahu siapa wanita di balik topeng hitam tersebut
"Siapa wanita bertopeng hitam itu? aku akan membuat dirinya hancur seperti hatiku yang sedang hancur melihat kedekatan mereka." Batin Vella
"CK! Vella, gua tahu lu lagi tak baik-baik saja. Pasti lu lagi cemburu kan melihat kedekatan merekam." Tebak Lingga
"Iya, lu benar. Sebenarnya siapa Cat woman itu?" tanya Vella
"Gua juga nggak tahu, tapi gua akan cari tahu demi lu. Jadi lu tenang saja. Gua akan gunakan cara gua untuk mengetahui siapa di balik topeng itu." Ucap Lingga
"Terima kasih, Lingga lu selalu membantu gua dalam kesulitan." Ucap Vella
Lingga pun hanya bisa mengangguk," tentu saja gua akan selalu membantu lu karena lu sahabat gua."
Lingga pun menarik paksa wanita Cat Woman itu ke dalam kamar mandi setelah Leon lengah tak bersama dengan Zara
"Sini lu, ikut gua," tarik Lingga
Lingga menghantam tubuh Zara cukup keras ke dinding kamar mandi untuk mengunci pergerakan tubuhnya. Zara kini hanya merasa terpojok dengan situasi rumit ini. Ia pun mulai mencari celah untuk bisa meloloskan diri dari dekapan Lingga
"Buka topeng lu!" Titah Lingga
Zara hanya bisa menggelengkan kepala tanpa bergeming sedikit pun karena dia tak ingin Lingga mengetahui suaranya
"Kenapa lu diam? jawab siapa sebenernya lu? Apa Vella mengundang lu?" tanya Lingga
Lingga yang naik pitam melihat gelengan kepala Zara pun, akhirnya menarik paksa topeng itu terbuka
"Ternyata lu, si wanita miskin penjualan olahan jadi!" Geram Lingga
"Maaf, aku di sini karena di ajak oleh Kak Leon. Awalnya aku menolak, tapi dia terus memaksaku karena dia ingin membicarakan hal penting denganku." Ungkap Zara
"Jangan halu deh, anak miskin! mana mungkin si Leon mengajak lu ke sini. gua yakin lu ke sini ingin menggoda Leon supaya dia terkesima dengan penampilan seksi ala kucing liar lu ini." Ucap Lingga
"Gua nggak halu, coba Kak lingga tanya sendiri saja Kak Leon, jika Kak lingga tak mempercayai aku." Ucap Zara
"Baiklah, gua akan tanya si Leon mengenai masalah ini karena Vella dan Gua tidak pernah sudi untuk mengundang lu dalam pesta ulang tahun." Ucap Lingga
"Kak, kenapa sih Kak Lingga dan Kak Vella sangat membenci aku? salah aku apa kak?" tanya Zara
"Karena lu selalu saja mendekati Leon dan selalu saja menggoda dia. Lu harus tahu Leon itu hanya milik Vella jadi kalau lu sekali lagi menggoda Leon seperti ini, gua akan kasih lu bogeman yang sangat keras, contoh nya yang ringan itu seperti ini.
Lingga pun mulai meninju perut Zara
Zara pun meringis menahan sakit," Ampun Kak Lingga aku tak pernah ada niatan untuk menggoda Kak Leon.
"Ini peringatan buat lu! jangan coba-coba lu menjadi saingan sahabat gua atau lu akan merasakan bogeman gua yang sangat bertenaga, Paham?!" Sentak Lingga
"Iya, Kak aku paham. Aku tidak akan pernah lagi dekat dengan Kak Leon." Lirih Zara
"Bagus, kalau sekarang bisa paham. Sana pergi dan jangan berani mengadu pada siapa pun termasuk Leon mengenai ini semua, mengeti kan lu maksud gua ini." Ancam Lingga
"Iya, kak aku mengerti. Jadi tolong lepaskan aku." Ucap Zara
"Oke, gua lepaskan. Tapi ingat pesan gua." Ancam Lingga mengingatkan kembali
Zara pun menundukkan kepala dan berkata," i-iya Kak."
Zara pun memakai kembali topeng dan pergi dari ruangan kamar mandi itu dengan mata yang berkaca-kaca, lalu pergi meninggalkan pesta tanpa sepengetahuan Leon
Leon yang saat ini sedang mengambilkan minuman di bartender mengedarkan pandangan matanya, ia mencari sosok gadis
Sementara itu Zara pun segera berlari kencang menuju mobil sedan berwarna hitam, ia tak ingin satu pun di antara temannya yang mengetahui jati dirinya.
Brak!
"Jalan pak." Titah Zara
"Loh, kok non sebentar." Ucap sang supir
"Sudah cepat jalankan mesin mobilnya, aku mau pulang." Titah Zara
"Baik, non." Ucap sang supir
.*********
Bar Maximus
Seorang pria dengan rambut klimis sedang memegang minuman beralkohol sesekali gelas bir kristal itu di aduk di tangan kanan dengan senyum lebar kepada semua teman yang hadir di sana.
"Welcome back, bro!!" Seru Setya
"Welcome back, my bro! gua senang banget akhirnya lu kembali,"Ucap Jayden dengan memeluk sang sahabat
"Thank you, bro. Gua juga senang bisa ketemu kalian semua lagi!" Ucap Xavier
"Kalau begitu kita bersulang semua, angkat bir kalian. Katakan cheers!" Seru Jayden
Cheers
Cheers
Ketika mereka sedang bersulang tiba-tiba saja
"Xavier!!" panggil pria paruh baya dengan nada kencang
"Daddy, kok bisa tahu aku di sini?" tanya Xavier
"Itu tidak penting! sekarang kamu ikut pulang sama Daddy! Daddy tidak mau kamu hidup berfoya-foya seperti ini"Geram Daddy Jimmy
"Aku kan baru pulang, Dad! Wajar saja dong semua temanku menyambut kedatangan aku dengan minum-minum yang memabukkan." Ucap Xavier
"Daddy jadi ragu untuk menyerahkan semua aset perusahaan ke kamu." Ucap Daddy Jimmy
"Kok bicara seperti itu sih, Dad. Aku kan hanya meet up saja sama mereka." Ucap Xavier
"Sudah, ayo cepat ikut Daddy pulang dulu ada hal penting yang ingin Daddy bicarakan sama kamu." Ucap Daddy Jimmy
Mansion Kertajaya
"Sekarang Daddy ingin kamu menyamar sebagai cleaning service di hotel baru Daddy bernama Hotel Rainbow Galaksi." Ucap Daddy Jimmy
"Daddy ini nggak adil, Xavier kan baru saja pulang. Kenapa Xavier harus memulai bisnis Daddy dari bawah?" tanya Xavier
"Jangan banyak penolakan kalau tidak seluruh fasilitas yang ada pada kamu saat ini Daddy akan sita. Apa kamu mau hidup tanpa fasilitas mewah dari Daddy?" Ancam Daddy Jimmy
"Iya, aku akan lakukan sesuai yang Daddy perintahkan asalkan seluruh fasilitas aku tetap ada." Ucap Xavier
"Tentu saja tapi syaratnya kamu harus penuhi apa pun yang Daddy perintahkan termasuk kamu bekerja sebagai cleaning service dan menyamar sebagai orang lain." Ucap Daddy Jimmy
"Iya, Daddy! Aku mengerti. Aku akan lakukan semua perintah Daddy." Ucap Xavier
Bersambung ...
...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...
...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...
apa kabar ka?
ya tegang banget ya ...
kasian Leon ya .
semangat kaka author
di tunggu karya baru
ak jg berharap bisa jadi author seperti Kaka
spaya tidak di rendahkan lagi harga dirinya
wkwkw
oh ya Kaka,aku Uda mampir nih btw semangat ☺️☺️
knp aneh sekali harus d tutupi segala hanya karena trauma?
menurutku kenapa si zara masih trauma mulu
harta banyak, wajah cantik,
banyak kali yg mau