NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Me time

"Tunggu sebentar, Saya ikut!" ucap Riko saat melihat Rara hendak bepergian tepat saat ia menyusul istrinya ke kamar.

"Enggak usah! Aku bisa sendiri." tolak Rara mentah-mentah, lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya tanpa menghiraukan Riko yang tengah menatapnya dalam.

Laki-laki itupun akhirnya mendial satu nomor yang bisa ia mintai tolong untuk memastikan istrinya dalam keadaan baik-baik saja.

"Ikuti Rara. Dan pastikan kamu tahu kemana dia akan pergi." katanya singkat lalu mengambil jaket dan kunci mobilnya untuk menyusul sang istri.

***

Rara adalah putri Ayah Burhan yang gemar shopping disaat pikirannya suntuk.

Wanita cantik berpipi chubby itu tak segan menghabiskan satu digit uang yang ada di tabungannya hanya untuk menyenangkan hatinya dan merefresh pikirannya yang sedang berkecamuk.

Dan disinilah ia berada, di sebuah salon langganannya di salah satu Mall terbesar di Jakarta untuk mempercantik dirinya dengan tanpa menghiraukan dering handphonenya yang sedari tadi terus berbunyi semenjak ia berbelanja.

"Sis, Handphonenya bunyi terus itu. Enggak mau diangkat dulu. Siapa tahu penting." ujar pegawai salon yang sedang memoles kukunya.

Pegawai salon itupun tersenyum takut saat Rara menatapnya tajam, namun sedetik kemudian menghela napas lega saat Rara tidak memarahinya, tapi justru menjawab panggilan di handphonenya.

"Ayah! Rara kangen."

"Kamu di mana, Baby?"

"Di salon, Yah. Biar cantik akunya."

"Sama Riko, baby?"

"Kok Riko sih yang Ayah tanyain? Bukannya iyain dulu kalau anak Ayah ini cantik."

"Kamu ijin enggak sama dia mau pergi tadi?"

"Ayah! Anak Ayah ini aku apa Riko sih?"

"Sayang.. Ayah tanya Riko itu karena Riko suami kamu. Dia yang ngambil tanggung jawab kamu dari Ayah--"

"Ayah kenapa jadi sok bijak kayak gini sih? Rara kan udah BIASA pergi-pergi sendiri Yah. Terus, gimana Rara mau me time kalau Riko itu ngikut?"

"Ayah enggak nyuruh dia ngikut kamu, Sayang."

"Terus maksud Ayah gimana coba? Hm?"

"Ayah pengen anak Ayah yang udah jadi istri ini kalau mau pergi-pergi ijin dulu baik-baik sama suaminya. Gitu, Sayang."

"Tadi Rara pergi dia lihat kok, Yah. Enggak bilang pun dia tahu kalau Rara mau pergi kan?"

"Baby--"

"Stop Ayah! Okay. Rara paham. Dia ngadu ke Ayah kan?"

"Enggak. Riko enggak ngadu apa-apa, baby. Dia hanya bilang kalau telpon kamu belasan kali tapi enggak kamu jawab."

"Rara lagi ME TIME, Ayah. Please ngertiin Rara sekali aja."

****

"Mau me time sebentar aja ada aja yang telpon terus. Lagi pada tau enggak sih kalau aku itu lagi bete!" gerutu Rara sembari menyeruput jus jeruk di gelas yang ada di hadapannya.

"Masa iya lagi bete ajak-ajak temen? Kan ya enggak asik!" lanjutnya sembari menatap tajam handphone-nya yang terus berdering.

"Bisa enggak kamu itu diem--"

"Ra!" panggil seorang laki-laki sembari menepuk pundaknya dengan lembut yang membuat Rara menghentikan gerutunya.

Jikalau cuman nama yang dipanggil, mungkin Rara tidak akan secepat kilat menoleh pada suara yang telah memanggilnya.

Tapi ini, dengan sentuhan lembut di pundaknya, tentu dia pun dalam mode waspada dan langsung menoleh pada laki-laki yang ternyata adalah...

"Leon!" pekiknya, lalu menutup mulutnya yang menganga dengan telapak tangan saat ia sudah sadar dari keterkejutannya.

"Ngapain lo disini?" tanya keduanya bersamaan yang membuat tawa mereka pecah seketika.

"Lo duluan deh, Yon."

"Enggak. Lo aja yang duluan, Ra."

"Yang nyapa gue tadi siapa?" tembak Rara yang membuat Leon menipiskan bibirnya.

"Gue lagi nganterin nyokap belanja, Ra. Mau minum disini eh malah lihat lo ngobrol terus sama hape lo. Emang lagi kenapa sih lo? Pengantin baru udah kelayapan aja. Mana sendirian pula."

"Lo tanya kayak gini ada maksud tersembunyi ya?" selidik Rara yang membuat Leon tertawa pelan sembari menggelengkan kepala.

"Lo emang paling bisa nebak pikiran gue ya, Ra?"

"Lah! Lo lupa kalau kita udah sohib dari lama, Yon."

"Terkadang gue lupa, Ra. Karena gue cinta sama lo."

"Udah deh. Lupain itu. Kita jadi sohib aja. Malah lebih bagus."

"Apaan nih yang lebih bagus?" tanya Lisna yang tiba-tiba bergabung yang membuat keduanya menoleh secara bersamaan ke arahnya.

"Lisna!" kata mereka bersamaan lagi yang membuat Lisna tersenyum manis.

"Iya. Ini gue. Kalian enggak bisa biasa aja ya lihat gue. Gue tau kok kalau gue cantik." Lisna pongah.

"Cantik?" Leon membeo. "Pede banget sih lo, Lis."

"Lah gue kan emang cantik. Ya kan Ra?" tanyanya pada Rara mencari pembelaan.

Rara menggelengkan kepala pelan menjawab pertanyaan Lisna yang membuat Leon langsung tertawa terbahak-bahak.

"Nah! Lo lihat sendiri kan? Rara aja ngaku kalau lo itu enggak cantik, Lis. Masih kepedean aja jadi orang."

"Pede itu bagus daripada enggak pede tau, Yon." Lisna lalu menoleh pada Rara. "Gue kan adik ipar lo, Ra. Seharusnya lo belain gue dong, jangan permalukan gue kayak gini. Di mana kata orang-orang yang katanya kakak ipar harus mengayomi adik iparnya?" tanyanya yang membuat Rara mendengus kesal.

"Jadi ipar karena terpaksa aja lo banggain kayak gitu, Lis. Enggak malu lo?" tembak Leon pedas yang membuat Lisna menoleh padanya.

"Kenapa gue harus malu, Yon? Kan kalau Rara enggak mau sama Abang gue, kita juga enggak jadi ipar kan?" bantah Lisna menggebu.

"Iya Lis. Gue juga tahu kalau soal itu. Tapi masalahnya yang membuat semua itu terjadi kan lo sendiri. Lo yang menjebak Rara buat milih abang lo jadi suaminya."

"Menjebak? Maksud lo apa, Yon?" tantang Lisna tidak terima atas tuduhan Leon yang tanpa dibantah oleh Rara.

"Bego! Lo masih enggak mau ngaku, Lis? Lo kan dulu cerita sendiri kalau lo disuruh Rara cari laki-laki buat dijadikan pacar pura-pura di hadapan--"

"Stop!" Rara mengangkat kedua tangannya ke atas untuk menghentikan perkelahian kedua sahabatnya.

"Kenapa sih, Ra?" tanya keduanya bersamaan. "Kenapa nyuruh kita berhenti?"

"Kalian sadar enggak kalau yang sedang kalian debatkan itu urusan gue?" sarkas Rara yang membuat Leon menatapnya.

"Tapi gue bener kan, Ra? Lo enggak akan jadi ipar Lisna kalau lo enggak dijebak dia kan?" tegas Leon seraya menunjuk Lisna dengan jarinya.

"Gue cuman bantuin Rara, Yon. Gue enggak jebak dia. Mana gue tahu kalau akhirnya kayak gini." Lisna mendahului Rara membalas perkataan Leon.

"Diam lo, Lis!" tekan Leon.

"Ogah. Gue enggak akan diem karena gue males dituduh yang enggak-enggak sama lo." Lisna tak gentar.

"Itu Fakta, Lis. F-A-K-T-A. Lo enggak usah belain diri lo sendiri ya!"

"Terus, kalau gue enggak belain diri gue, yang bela gue siapa, Yon?" Lisna menunjuk Leon. "Lo? Kan enggak mungkin. Soalnya lo kayak dendam banget sama gue karena Rara nikahnya sama Abang gue, bukan sama lo."

"Kalian bisa berhenti berdebat enggak?" skak Rara saat Leon hendak membuka mulutnya.

Lisna yang siap-siap mau membalas perkataan Leon pun langsung duduk saat Rara menatapnya tajam.

"Gue nikahnya sama siapa itu urusan gue, Yon. Makasih kalau lo perhatian sama gue sampai segitunya. Tapi lo juga tau sendiri kan siapa yang masuk final ujian pemilihan suami buat gue dari Ayah waktu itu?" sarkas Rara yang membuat Leon menggelengkan kepalanya, masih tidak Terima.

"Dan lo, Lis. Makasih karena lo udah bocorin rahasia kita sama Leon. Cukup tahu gue." lanjut Rara yang membuat Lisna langsung memegang tangannya.

"Bukan gitu, Ra. Gue enggak maksud bocorin itu semua ke Leon. Gue enggak sengaja." Lisna seperti memohon.

"Sengaja atau enggak itu enggak berpengaruh sekarang, Lis. Karena percuma. Sudah tersebar juga kan?" Rara langsung memanggil waiters dan membayar minumannya.

"Lo marah, Ra?" Lisna bertanya, padahal Rara sudah menampilkan raut wajah masamnya.

Rara hanya mencebikkan bibirnya lalu pergi begitu saja tanpa menghiraukan dua sahabat dekatnya.

"Ra!" Lisna berteriak yang membuat orang-orang menoleh padanya. "Gue minta maaf, Ra." Lanjutnya yang tidak membuat Rara menoleh padanya.

"Rasain!" bisik Leon lalu melewati Lisna begitu saja.

"Ini semua gara-gara lo, Yon. Coba kalau dulu lo enggak mancing-mancing gue. Gue enggak akan bocor ke lo kan?" geram Lisna tertahan seraya mengepalkan tangannya.

Bersambung...

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!