NovelToon NovelToon
Menikahi Adik Ipar

Menikahi Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pengganti / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:117.9k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Aksa yang selalu saja merasakan sakit hati kala jatuh cinta, kini ia harus merasakan sakit hati lagi kala sang kekasih memilih pergi kala pernikahan akan berlangsung besok.

Mau tidak mau demi menjaga martabat keluarga dan Perusahaan, Aksa harus menikahi Adik Iparnya, Yara.

Apakah yang terjadi dengan pernikahan serba terpaksa mereka?
jangan lupa follow, vote, dan like yaa 🤩

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21

"Kurang? kau mau lagi?" Aksa menawarkan dengan ekspresi wajah yang penuh mencurigakan bagi Yara.

"Emang ada lagi?" Tanya Yara untuk memastikan, ntah kenapa perasaannya menjadi tidak enak. Karna Aksa selalu saja melakukan suatu hal diluar dugaan, kali ini feeling Yara soal itu sangatlah kuat.

"Ada lah, banyak dan besar lagi." Kata Aksa dengan kedua alis naik turun. Seketika Yara langsung melotot sempurna, ia tahu maksud pria itu. Yara tidak sepolos itu sebenarnya, ia sedikit tahu tentang hubungan seperti itu sudah pasti dari Hera yang selalu Vulgar dirumah.

"Kakak mes** banget!" Yara langsung bangkit dengan ekspresi kesalnya. Bisa-bisanya panas begini Aksa sempat membahas hal yang jorok.

Tentu saja Aksa heran Yara mengetahui hal seperti itu, padahal bisa dikatakan ia tidak jelas mengatakan eskrim yang dimaksud. Aksa semakin penasaran dengan Yara, seperti apa wanita itu?

"Malam ini kita diundang makan malam oleh Ayah dan Ibu ku." Ucap Aksa dengan tangan yang sibuk bermain ponsel. Mendengar itu Yara yang sedang merapikan tempat tidur langsung terhenti.

"Makan malam?"

"Iya, hanya kita berdua saja. Mungkin ada yang ingin dibicarakan, aku mau jaga bicara mu kali ini." Peringatan Aksa mendapatkan anggukan mantap dari Yara. sejujurnya Yara takut sekali jika berkunjung ke rumah mertua, ia bingung harus apa. Terlebih lagi posisi nya sebagai pengantin pengganti saja.

Malam hari Aksa dan Yara benar-benar menjalankan keinginan Jake. Yaitu makan malam bersama di Mansion, mungkin Jake serta Hani ingin berbicara dengan Yara. Aksa sepanjang perjalanan melirik kearah Yara yang sedari tadi terus menghela napas panjang.

"Kau gugup?" Tanya Aksa sembari fokus menyetir.

Yara mengangguk pelan, ia sudah tidak bisa menutupi semua ini lagi. Yara menunduk, ia bingung sekali harus apa di sana.

"Ayah dan Ibu ku, lebih suka dengan orang yang apa adanya. Tidak dibuat-buat, jadi.. tetaplah menjadi dirimu sendiri dihadapan mereka."

Seketika Yara langsung mendongak mendengar saran dari Aksa. Ia mengangguk mengerti sembari tersenyum manis. Seakan-akan Yara baru saja mendapatkan kekuatan penuh, ia menghela napas lega. Barulah Aksa tenang, ia kasihan juga melihat Yara seperti itu tadi.

Sesampainya di Mansion, Yara dan Aksa berjalan beriringan memasuki Mansion. Yara terkejut kala para pelayan menunduk hormat, mungkin gerakan spontan. Yara langsung juga menunduk hormat, para pelayan itu tambah nunduk. Yara tertawa kecil, ia merasa semua orang lucu disini.

"Pengantin baru sampai juga," Sapa Jake, seketika Yara langsung sedikit berlari untuk mengejar Aksa yang sudah jauh darinya.

"Jangan mulai yaaa," Aksa memperingati sang ayah agar tidak berbicara hal lebih. Terlebih lagi di hadapan Yara Reynald, bisa hilang harga diri Aksa nanti di hadapan bocah itu.

Yara duduk di samping Aksa, ia terus memerhatikan sekeliling ruangan tengah. Waktu datang kemarin Yara tidak sempat memerhatikan lebih detail, ia lebih larut dengan kesedihan dibanding harus memerhatikan setiap ruangan mewah ini.

Jake tersenyum manis kala melihat Yara yang terlihat polos sekali.

"Ibu dimana, Ayah?" Tanya Aksa sembari mengupas jeruk yang ada dimeja. Yara memerhatikan apa yang dilakukan sang suami, ia meminta satu buah kepada Aksa.

"Ambil sendiri dong!" Aksa menolak, ia susah payah mengupas Yara malah enak saja meminta.

"Kak, aku minta dong.." Yara tetap bersikukuh meminta, Aksa juga tetap bersikukuh tidak mau memberi. Hingga Yara mengambil jurus andalan, menunjukkan air mata yang akan mengalir tepat di hadapan Aksa.

"Dih, nihhhh!" Aksa memberikan jeruk itu ditangan Yara, dengan senang hati Yara menerima jeruk itu.

Jake tertawa kecil melihat interaksi antara Aksa dan Yara, apa lagi cara Aksa yang begitu telaten mengurus Yara yang manja dan kekanak-kanakan.

"Ibu mu di dapur, sedang menyiapkan makan malam kita." Jake baru menjawab pertanyaan Aksa di beberapa menit yang lalu.

Aksa bangkit, ia lebih memilih membantu Hani dari pada harus berurusan dengan Yara Reynald.

"Yara.." Jake memanggil dengan suara yang sangat lembut.

"Iya, Ayah.." Jujur Aksa baru kali ini menemukan tatapan teduh dari seseorang kepadanya. Bahkan Reynald tidak seperti ini menatap nya, hanya rasa penyesalan yang Yara sendiri tidak tahu itu apa. Kali ini tatapan Jake begitu berbeda, terlihat sangat menyayangi nya.

"Kau harus kuat mempertahankan rumah tangga kalian, sabar-sabar dengan sikap Aksa. Ayah berharap semoga kalian terus bersama dengan anak-anak yang akan meramaikan rumah kalian nanti." Kata Jake dengan senyuman bahagianya.

Yara ingin menangis sebenarnya mendengar harapan itu, ia takut mau mengaminkan atau bahkan mengharapkan yang sama. Kebahagiaan tidak pernah Yara rasakan, hidupnya penuh dengan kesedihan yang amat dalam.

"Baik, Ayah."

Makan malam berlangsung, Jake terus mengajak Aksa mengobrol membahas Perusahaan. Sementara Yara berbicara dengan Hani, ternyata mertuanya tidak semenakutkan seperti yang dikatakan Hera.

Bahkan kala selesai makan Aksa masih bercerita dengan Jake, Hani menyuruh Yara untuk tidur saja di kamar Aksa. Jake memaksa pengantin baru itu untuk menginap, mungkin ia masih merindukan putra bungsunya.

Yara melihat-lihat semua perabotan kamar Aksa, begitu banyak foto pria itu semasa kecil. Yara tertawa kecil kala ada foto Aksa yang mana giginya ompong, sangat lucu.

"Dih.. ternyata beruang itu sempat juga ompong." Yara tertawa membayangkan jika Aksa ompong sekarang.

"Beruang ompong? memang ada?" Tanya Aksa yang secara tiba-tiba membuat Yara terkejut.

1
Popy Desiana
panaaass wooiii 🤣🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Preett ah... wanita ular
Merica Bubuk
Lah, kata'y lumpuh tp bisa ngerjain smua
Merica Bubuk
Lah trus, ngapain jg kamu izinkan Hera seatap dgn kamu, Yara ?
Klo km yakin suamimu masih suka sm Hera
Merica Bubuk
Dulu kau hina Aksa, skrang Karma mnghampirimu
Merica Bubuk
Nanti km CLBK deh aksa
Merica Bubuk
Otak kau sempit amat, arzan 😠😠
Merica Bubuk
Rasa Prikemanusiaan, thor 😄😄
Merica Bubuk
Dulu s Hera bilang, si Yara pembawa sial 👊
Popy Desiana
awas kamu Danu kalau ganggu, Aksa dan Yara aku timpuk.
Merica Bubuk
Emang Bu Hani siapa Aksa ?
Ig:authorhaasaanaa: ibu tiri Aksa yaaa bun
total 1 replies
Popy Desiana
ais kok jadi pengen mesra2an ama paksu 🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Masih jg menghina
Klo gw jd Aksa, gw jongklokin tuh s hera
Merica Bubuk
Dasar jalangkung 😠😠😠
Popy Desiana
ais awas kamu dokter tengil, entar di Jailin balik loh sama anak2 mu.. secara mereka sayang banget sama Aksa dan Yara.. qu berharap rencana Danu kembali ke dirinya sendiri.. biar jadi senjata makan tuan.
biar Aksa dan Yara tenang honeymoon nya 😁😁😁
wariyanti Safitri
lanjut Thor
Popy Desiana
wk wk wk... berati Aksa jangan di tantang yara. bisa bisa gak bisa ngapa2 in kamu 🤣🤣🤣
Popy Desiana
uluh uluh,, gemes gemes manja .. banget nih 2 orang gak jadi baper 🤣🤣🤣
Delvyana Mirza
Sds apa lagi ini thor,jangan buat masalah lagi dech,bist crpat honeymoonmys niat Aksa crpat ada baby nya,
Popy Desiana
Yara melakukan kesalahan tapi dia tidak menyadari nya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!