NovelToon NovelToon
Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Ragna: Merasuki Tubuh Anak Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Matabatin
Popularitas:23.8k
Nilai: 5
Nama Author: Matatabi no Neko-chan

Dituduh sebagai pemuja Iblis, Carvina melakukan bunuh diri dengan meminum racun.
Terombang-ambing dalam kegelapan sembari membawa luka dan menjadi tawanan iblis, tiba-tiba saja dia terbangun dalam tubuh seorang anak kecil yang ternyata memiliki keterbelakangan mental.
Diperlakukan layaknya hewan, dia mulai membalas perlakuan mereka satu persatu.
Bagaimana kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matatabi no Neko-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuh

Albert menatap Ragna yang tertidur pulas di hadapannya dengan perasaan bersalah. Dikecupnya kening gadis kecil yang terlelap itu dengan sambil menahan air mata, yang sayangnya lolos begitu saja.

Kehilangan pekerjaan, namanya di blacklist di berbagai perusahaan membuat pria malang itu tidak bisa bekerja di manapun lagi. Bahkan pria itu mulai kesusahan sekedar pergi ke supermarket untuk berbelanja.

Pikiran pria itu berkecamuk memikirkan cara hidup di kota ini. Tanpa pekerjaan, dirinya tidak akan bisa makan dan keponakannya akan menderita. Dia tidak mau lagi merepotkan Joshua yang benar-benar menolongnya saat kesusahan.

Apalagi jika dia pergi bersama Ragna, pasti gadis kecil itu akan kesusahan, mengingat banyak orang yang menatapnya dengan mencemooh dan penuh penghinaan.

Dirinya berpikir keras. Dia ingin hidup damai bersama keponakan satu-satunya, gadis kecil yang menjadi alasannya untuk tetap hidup. Tapi, dia tidak ingin keponakannya itu terkena imbasnya.

Ragna yang tidak tertidur mendengar isi hati paman pemilik tubuh ini. Ragna yang tidak mudah percaya memutuskan menggunakan kemampuan pembaca pikirannya, berharap Albert adalah orang yang benar-benar bisa di percaya dan mau membantunya, meski jiwa pira itu merupakan orang terdekatnya di beberapa kehidupan terdahulu.

Ragna menggeliat, membuat Albert tersentak. Dia memeluk keponakannya itu sambil menepuk-nepuk punggung gadis kecil itu dengan lembut.

Ragna membuka matanya pelan, mencoba mencerna kejadian yang menimpanya selama seminggu setelah menempati tubuh ini.

Selama seminggu ini, dia hanya berjumpa dengan keluarga pemilik asli tubuh ini. Diantara mereka, tidak ada satupun yang menjaganya.

Sambutan penuh syukur hanya terdengar sebagai formalitas saja saat dia melihat seorang pria paruh baya bertampang sangar yang menatap tajam keluarga pemilik tubuh ini.

Dia hanya melihatnya sekali. Tetapi sejak saat itu, dia tidak pernah melihat keberadaan pria itu lagi.

Hanya dokter Joshua yang menemaninya di sana jika pria itu sedang senggang.

Ragna harus menyelidiki asal usul keluarga pemilik tubuh ini dahulu sebelum membalas dendam untuk pemilik asli tubuh ini, mengingat mereka selalu memperlakukan ibu pemilik tubuh ini seperti seekor binatang rendahan.

Selama beberapa waktu, dia dan Jeremy memperhatikan kehidupan manusia yang hidup di dunia dengan teknologi yang melanda. Entah apa yang membuat Jeremy sangat memperhatikan manusia ini.

Dan Ragna memutuskan membuat satu kesimpulan, dendam pribadi masa lalu yang belum dituntaskan dan di lampiaskan pada generasi sang korban. Atau karena asal usul yang tidak jelas, mengingat keluarga pemilik tubuh ini menjunjung tinggi layar belakang dan harta.

Mata Ragna merasa berat, mungkin karena tubuh ini masih anak-anak dan dia tidak merasa terancam akan keberadaan pria yang membaringkan diri di sebelahnya, gadis kecil itu perlahan terlelap dalam mimpi.

Pagi datang begitu cepat. Sinar matahari mulai menyinari bumi dengan cahaya hangatnya. Seorang gadis kecil menggeliat di tempat tidur, lalu membuka matanya perlahan. Memperlihatkan netra ungu kemerahan dengan pupil kupu-kupu berwarna hitam yang sangat cantik.

Untuk pertama kalinya Ragna merasa tidurnya sangat nyenyak. Dia tidak lagi bermimpi buruk dengan kehidupan nya di masa lalu ataupun memimpikan penyiksaan yang dialaminya di dunia iblis.

Ragna melirik ke sebelahnya, pria itu tak ada di sana. Mungkin dia sudah bangun. Gadis kecil itu melihat sebuah jendela yang berada tak jauh dari sana. Gegas dia membawa kaki kecilnya menuju jendela untuk melihat pemandangan pagi, kegiatan yang tak pernah dia absen lakukan sejak kehidupannya yang dahulu.

'Sraaakkk'

Ragna dapat melihat matahari pagi yang sangat cantik, menyembul malu-malu dari balik gedung dengan sinar jingga kekuningan yang sangat cantik. Langit biru bersih dengan semburat awan berwarna jingga kemerahan yang indah memanjakan mata.

Pagi ini sangat indah, udara segar dengan aroma lezat menyapa indera penciuman nya, membuat gadis kecil itu sedikit lapar.

Tunggu. Aroma lezat?

Ragna menggelengkan kepalanya sesaat setelah ingatan kelam pemilik tubuh ini mampir di kepalanya.

Ingatan pemilik tubuh ini yang kelaparan, hanya bisa menatap keluarganya menyantap makanan lezat dan layak makan, atau ingatan saat dimana dia duduk di lantai dengan makanan sisa atau makanan basi seperti seekor anjing, sementara yang lainnya menyantap makanan lezat.

Sungguh ingatan miris.

Meskipun dirinya mengalami siksaan yang hebat, tetapi para iblis memberikan makanan layak, meskipun bentuknya aneh dan membuatnya tak berselera. Dan mau tidak mau dia memakannya meski terasa ngeri dan mual.

Bayangkan saja, bentuknya menyerupai lambung, hati, potongan tubuh atau potongan organ dalam yang membuatnya menangis.

'Cklek'

Albert yang hendak membangunkan keponakannya menatap kaget keponakannya yang berdiri menatap luar jendela. Untungnya jendela itu tertutup, sehingga keponakannya tidak akan terjun bebas dari lantai enam.

"Kau sudah bangun?"

Ragna menoleh. Dia menatap Albert polos dan mengangguk.

Albert mendekati Ragna dan berjongkok di hadapannya, mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan keponakannya yang memiliki tinggi sebatas perut pria dewasa.

"Cuci muka dulu, sana. Lalu kita sarapan. Setelahnya kita akan pergi membeli kebutuhanmu."

"Baik."

Segera Ragna menuruti perintah Albert. Gadis kecil itu mencuci wajahnya dan di bantu Albert menyisir rambut uniknya. Setelah selesai, mereka pergi ke dapur untuk sarapan bersama.

Hanya ada dua piring salad buah, dua piring sandwich, segelas susu dan secangkir kopi hitam di meja makan.

'Aku harap dia menyukainya,' Batin Albert yang di dengar oleh Ragna.

Mata Ragna berbinar. Akhirnya dia bisa memakan buah-buahan lagi setelah seminggu berada di rumah sakit. Tanpa basa basi, gadis kecil itu menyantap salad buah itu dengan lahap.

'Untunglah dia menyukainya,' Albert tersenyum dan mulai memakan salad buah miliknya.

"Perutku meledak~ Aku kenyang~" Ragna menepuk perut kecilnya yang tampak membuncit.

Albert melirik piring bekas makan keponakannya yang habis tak tersisa.

'Syukurlah dia benar-benar menyukainya.'

Albert menyeruput kopi hitamnya dan segera membereskan piring kotor bekas mereka makan dan mencucinya.

Ragna menatap punggung Albert yang tampak sibuk mencuci piring. Sambil menunggu Albert, dia memutuskan mencoba merasakan energi sihir miliknya.

Ragna memejamkan mata, merasakan mana di dalam tubuhnya. Dan jumlahnya cukup besar. Rupanya sihir masih bisa digunakan di dunia ini. Sebaiknya dia harus melatih tubuh ini dengan sihir miliknya.

"Ayo, kita pergi keluar."

Suara Albert menyadarkan Ragna dari lamunannya. Gadis kecil itu menatap Albert yang berdiri di depannya.

Albert membawa Ragna ke toko perlengkapan anak, mengabaikan tatapan menghina yang dilayangkan padanya.

Ragna merasakan tatapan tak suka dilayangkan pada mereka, memilih membaca pikiran para pengunjung yang sedari tadi menatap mereka tak suka.

'Bukankah dia pria pembunuh itu?'

'Kenapa dia dibebaskan?'

'Apakah anak kurus itu putrinya? Sayang sekali.'

'Pria kejam.'

Ragna mengalihkan perhatiannya dan menghentikan kemampuan pembaca pikirannya. Gadis kecil itu memilih menatap Albert yang sibuk memilih beberapa pakaian perempuan serta beberapa perlengkapan anak, seolah tidak peduli dengan tatapan yang mengarah padanya. Dan entah mengapa pria itu mengetahui warna kesukaan Ragna.

Setelah mendapatkan keperluan untuk Ragna, dia segera membawa belanjaannya menuju kasir. Banyak orang menjaga jarak dari Albert dan pria itu terlihat biasa saja.

Setelah melakukan pembayaran, Albert segera pergi dari sana sambil menggendong Ragna.

"Paman, aku lapar."

Albert mengusap pucuk kepala gadis kecil itu dan bergegas mencari sebuah warung pinggir jalan. Tidak mungkin dia mengajak gadis kecil itu ke sebuah cafe, mengingat banyak orang yang melayangkan tatapan tak suka serta namanya di blacklist dari perusahaan maupun cafe yang ada di sana.

"Maaf, aku mengajakmu makan di pinggir jalan," Ucap Albert seraya menurunkan gadis kecil itu dan mendudukkannya di sebuah kursi.

Ragna hanya tersenyum. Dia mengedarkan tatapannya dan mendapati pemilik warung yang menatapnya penuh curiga, serta beberapa pengunjung curi-curi pandang ke arah mereka.

"Maaf, kami tidak melayani seorang penjahat."

Ucapan menusuk terlontar begitu saja sebelum Albert sempat memesan makanan. Ragna menatap sang paman yang menghembuskan nafas berat.

"Paman, sebaiknya aku makan di rumah saja. Masakan buatan Paman sangat enak," Ucap Ragna mencoba menghibur Albert.

Albert tersenyum dan memutuskan kembali menggendong Ragna, mengambil barang-barangnya lalu pergi dari sana tanpa menyadari seseorang menatap mereka dengan senyum sinis.

"Kalian pikir kalian bisa hidup tenang? Aku akan membuat kalian hidup menderita sampai memilih mati daripada hidup." Gumam seseorang sambil tersenyum merendahkan.

1
Fatin Fiqah
Luar biasa
safira
cerita menarik tapi membinggungkan..sbb tadinya d cafe dengan pamannya serta dokter jushua kenapa tetiba ada adik dari sebelah bapanya..dan berani keluar sulur berduri..bukan ka d tempat awan..🤔
Daniela Whu
ivanka kan seharusx nama perempuan ya 😏 kok ini jd nama cowok 🤭
Cahaya yani
akhr ny raja iblis kmbli
Cahaya yani
lah iy tinggalkn sja
nury
Luar biasa
Daniela Whu
astoge mulut anak SD lo itu sdh kyak mulut jalang
Cahaya yani
sampah teriak sampah
Lina Sofi
jgn kelamaan up thor ak nungguin g nongol2 sedih/Cry//Cry//Cry/
Lina Sofi
bantai musuh2y leon alan
Suzana Diro
jeremy nya cool sekali
Daniela Whu
ragna sama leon juga dokter siapa itu belum balas dendam ke orang" yg berniat membunuh x kh
Daniela Whu
kok bisa leon berubah jd iblis ya gimna cerita x awal kn dia cuma pemuda biasa gk ada tuh hawa" keiblis san
Tati Suriyati
lanjutkan ceritanya, menarik menegangkan 😊
deria
wah thor lama amat upnya😂
siapa tuh yang punya aura hitam😣
Lina Sofi
bumi hanguskan tuh desa
Daniela Whu
la kapan nih mereka balas dendam ke keluarga yg telah membuat mereka hancur? kok sdh lain lg ceritax
Lina Sofi
keren thor up kurang thor
deria
ayo ragna santet aja dia kayak dulu nyantet lina biar sekalian tuh ama anaknya😂😂😂 kalo dah cerai dari ayahmu🤣🤣🤣
Lina Sofi
bodoh cerai aj damai hidup bertiga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!