NovelToon NovelToon
DI NIKAHI ANAK MAJIKAN

DI NIKAHI ANAK MAJIKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: AULIA KHAIRIN NISA

Lastri merupakan seorang gadis desa miskin, yang baru saja lulus dari sekolah SMA.

Sebulan yang lalu Lastri mendapatkan tawaran bekerja dari tetangganya untuk bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga di Jakarta.

Lastri langsung menerima tawaran bekerja itu, tanpa berfikir panjang. Mau melanjutkan untuk kuliah pun, Lastri tidak akan mampu. karena ke dua orangtuanya telah lama meninggal dunia.

Selama ini Lastri tinggal bersama Tante Retno, adik perempuan ibunya. Kebetulan Lastri merupakan anak yang cerdas dan juga pintar. Hingga Lastri mendapatkan beasiswa hingga Lulus SMA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AULIA KHAIRIN NISA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

" Anak pertama Bu Tutik kerja apa?," tanya Lastri ramah.

" Kerja jadi PRT di bantu sama Desi Lastri. Alhamdulillah, Dia betah kerja begituan," jawab Bu Tutik menjelaskan.

" Iya Alhamdulillah ya Bu, kalau begitu," ujar Lastri pelan.

" Kamu kenapa gak coba saja, melamar kerja di tempatnya Desi, siapa tahu kan cocok Lastri," jawab Bu Tutik memberikan usulan.

" Iya nanti, saya pikirkan kembali Bu Tutik. Masih betah di rumah menemani Tante Retno kok Bu," ujar Lastri beralasan.

" Owh alah, ya sudah kalau begitu. Terimakasih ya sudah memberikan saya tumpangan sampai ke depan rumah saya," jawab Bu Tutik sungkan.

" Mampir dulu Lastri, minum - minum dulu," ajak Bu Tutik ramah.

" Maaf Bu Tutik, bukannya saya nolak. Cuma saya mesti cepet - cepet ke pasar lagi. Ambil dagangan saya. Takutnya sudah ditunggu sama Mbok Parsiyem Bu," jawab Lastri menolak dengan halus.

" Owh ya sudah kalau begitu Lastri, terimakasih ya buat tumpangannya. Hati - hati di perjalanan nanti. Salam buat Retno ya Lastri," ujar Bu Tutik.

" Iya bu, mari saya pamit dulu ya Bu Tutik Assalamu'alaikum," pamit Lastri sopan.

" Wa'alaikumsalam," jawab Bu Tutik sembari tersenyum ramah.

" Assalamu'alaikum Mbok," ujar Lastri sambil salim takzim.

" Wa'alaikumsalam nduk, kok tumben jam segini baru datang," jawab Mbok Parsiyem pelan.

" Iya Mbok, tadi di jalan bantuin orang dulu Lastri di jalan Mbok. Ada yang Butuh bantuan Lastri kok Mbok. Jadinya sedikit terlambat Lastri datang kesininya Mbok," ujar Lastri langsung ikut jongkok di samping Mbok Parsiyem duduk.

" Jajanannya yang Lastri bawakan tadi pagi masih berapa Mbok?," tanya Lastri penasaran.

" Alhamdulillah nduk, jajanan yang kamu bawa semuanya habis semua tak tersisa. Tadi ada Ibu dan juga anak kecil. Yang borong semua jajanan kamu nduk," jawab Mbok Parsiyem bersemangat.

" Alhamdulillah Ya Rabb, habis semua Mbok punya Lastri. Lastri senang Mbok dengarnya kalau begitu," ujar Lastri sumringah.

" Alhamdulillah nduk, Mbok yo melu seneng. Jajananmu habis semua. Besok, bawa lagi kan nduk?," jawab Mbok Parsiyem balik bertanya.

" Iya Mbok, besok Lastri bawakan lagi seperti biasa ya Mbok," ujar Lastri sumringah.

" Buatnya di tambah saja nduk, soalnya pelanggannya tambah banyak. Yang tanyain jajanan kamu nduk. Kadang saja, ada yang gak kebagian sama jajanan buatan kamu nduk. Kalau jajanan yang lainnya, mereka kadang - kadang saja gak mau beli. Katanya rasanya enakan punya kamu nduk," jawab Mbok Parsiyem sambil menghitung uang dagangan buat Lastri.

" Iya Mbok, besok Lastri tambah ya Mbok. Besok Lastri tambah setengah porsi dulu saja ya Mbok. Takutnya sisa nanti gak habis. Mubazir kalau gak habis Mbok," ujar Lastri sembari menerima uang pemberian jualan hari ini.

" Iyo wis nduk, setengah porsi sek yo gak apa - apa nduk. Mbok ki melu seneng, jajanan kamu banyak yang beli nduk. Peminatnya banyak, katanya orang - orang yang beli. Jajanan kamu enak, makanya banyak yang balik lagi membelinya nduk," jawab Mbok Parsiyem pelan.

" Ah si Mbok bisa saja, jajanan yang lainnya juga enak kok mbok. Gak boleh bicara begitu ah Mbok. Gak baik membanding - bandingkan makanan," ujar Lastri menasehati.

" Astagfirullahaladzim, Ya Allah maafin si Mbok Ya Allah. Iya nduk bener katamu, gak boleh mencela makanan gak baik," jawab Mbok Parsiyem sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya dengan malu - malu.

" Iya sudah Mbok, saya pamit pulang dulu Mbok. Ini ada sedikit rezeki buat si Mbok," ujar Lastri sambil menyodorkan uang seratus ribu satu lembar di atas tangan Mbok Parsiyem.

" Walah nduk akeh nemen, jatah buat si Mbok kan sudah Mbok potong dari hasil penjualan kamu nduk," jawab Mbok Parsiyem sungkan.

" Gak apa - apa Mbok, saya ikhlas memang itu buat si Mbok kok. Lastri sudah anggap si Mbok seperti ibu kandung Lastri sendiri. Jangan halangi Lastri ya Mbok buat berbakti sama si Mbok," ujar Lastri sembari matanya berkaca - kaca.

" Walah nduk, terimakasih Ya Lastri, kamu itu memang anak yang baik. Pantes kamu selalu juara kelas dan dapat beasiswa buat sekolah. Tante kamu itu, gak gagal buat mendidik kamu menjadi anak yang baik," jawab Mbok Parsiyem matanya sudah berlinangan airmata itu karena terharu.

" Iya Mbok, terimakasih juga sudah memberikan Lastri kesempatan untuk menitipkan jajanan yang Lastri buat sendiri. Buat dijualkan sama orang - orang ya Mbok. Dari sini Lastri bisa sedikit demi sedikit menabung uang buat memenuhi kebutuhan Lastri. Dan tidak merepotkan Tante Retno lagi Mbok," ujar Lastri yang langsung menghambur dalam pelukan seorang perempuan tua berusia 60 tahun itu yang bernama Mbok Parsiyem.

Seseorang yang hidup sebatang kara, yang belum pernah menikah itu. Yang selalu sayang kepada Lastri semenjak Lastri diasuh oleh Tantenya itu.

" Iyo nduk, si Mbok yo melu seneng nduk. Iso bantu kamu sedikit - sedikit. Apa kamu gak cari kerjaan lainnya saja nduk, yang gajinya lebih banyak daripada jualan kue di titipkan sama si Mbok dapatnya sedikit, gak seberapa juga. Pasti kamu masih kurang to nduk buat mencukupi kebutuhan kamu selama ini," ujar Mbok Parsiyem lirih.

" Iya Mbok gak apa - apa, buat sementara saja Mbok. Daripada Lastri gak ada pemasukan sama sekali buat hari - hari Mbok," jawab Lastri dengan raut wajah yang berubah sedih.

" Iyo wis nduk gak apa - apa, si Mbok yo seneng kok bisa bantu kamu sedikit - sedikit seperti ini nduk," ujar Mbok Parsiyem lirih.

" Tadi pagi itu sebenarnya Tante Desi itu main ke rumah Mbok," jawab Lastri mulai bercerita.

" Ngapain itu Desi ke rumah kamu nduk. Nyari Retno, bukannya Retno masih jualan Ikan di pasar?," tanya Mbok Parsiyem bingung.

" Iya Mbok Tante Retno masih di pasar. Tante Desi ke rumah cari Lastri Mbok bukan Tante Retno Mbok," jawab Lastri menjelaskan.

" Terus itu ngapain Desi cari kamu Nduk. Apa kamu ada hutang sama Dia atau kamu cari masalah sama Desi nduk?," tanya Mbok Parsiyem lirih.

" Lastri gak punya hutang sama siapa - siapa Mbok dan Lastri gak pernah cari masalah sama orang kok Mbok," jawab Lastri pelan.

" Lah terus itu ada apa Desi cari kamu nduk?," tanya Mbok Parsiyem bingung.

" Tante Desi ke rumah nawarin Lastri pekerjaan Mbok. Enaknya gimana ya Mbok, Lastri terima gak ya Mbok tawarannya Tante Desi. Lastri bingung Mbok," jawab Lastri bingung.

" Alhamdulillah nduk, akhirnya ada yang nawarin kamu pekerjaan juga nduk. Ambil saja dulu kesempatannya itu nduk, nanti kan gaji dari kamu bekerja bisa kamu sisihkan buat kamu tabung, buat biaya kuliah kamu kan nduk. Katanya, kamu pingin lanjut kuliah lagi nduk," ujar Mbok Parsiyem pelan.

1
Ila Lee
bingung Thor aku baca
Ila Lee
Thor bagaimana tajuk nya menikah anak majikan sedang kn ibu ayah Lestari masih ada
Ila Lee
pergi lh lestari mungkin dengan berkje jgi art boleh merubah kehidupan kamu jgi lebih baik
sri Anita asri
sangat bagus dan menarik untuk di baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!