hanya dengan melihat mu satu kali pertemuan dalam pesta itu membuat hatiku berdetak dan aku tidak bisa melupakan mu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemani Arum ke Harvard
Arum begitu kagum melihat penampilan sersan yang mana membuat jantung Arum berdetak lebih cepat.
"mom Sersan ke kamar duluan.." sahut sersan tapi si Najwa malah merengek ingin ikut sepertinya.
"mau ikut yah.. padahal kakak cuma mau ganti baju aja.." ucap sersan kepada adik perempuan satu-satunya dengan mimik wajah yang lebih adem dan lembut dan yang di sambut Najwa dengan tersenyum.
" iya kak.." jawab Mirah dengan tersenyum.
"duluan om, ummi.." ujar sersan dengan begitu sopan. sersan sudah memanggil sebutan ummi kepada Aminah atas permintaan dari Aminah sendiri.
"iya nak.." jawab Aminah dengan tersenyum.
pagi harinya keluarga pak kiyai akan pergi mengunjungi kampus Harvard dan terpaksa lah sersan ikut karena ia yang akan menjadi pemandu untuk hari ini.
"halo kak.." sapa Sean dengan tersenyum manis menatap kakaknya yang sudah rapi.
"kamu ikut.." ucap sersan dengan menatap penampilan adiknya yang sudah rapi juga.
"oh jelas dong..biar bisa dekat dengan kak Arum, kan" jawab Sean pedenya.
sersan hanya mengangguk anggukkan kepalanya saja.
"yaudah ayok..." ajak sersan dan mereka segera turun ke bawah yang ternyata pak kiyai, ummi Aminah, dan Arum telah menunggu termasuk ibu mereka.
"hati-hati yah kak bawa mobilnya.." ucap Mirah kepada anak sulungnya.
"iya mom..mommy gak papa di tinggal sendirian.." tanya sersan melihat sang mommy yang lagi menggendong Ethan.
"iya gak papa kak.." jawab Mirah tersenyum.
"kak Sean jadi ikut..." tanya Mirah kepada Sean, karena anak itu merengek agar dia ikut dengan kakaknya untuk mengantar pak kiyai rayyan ke Harvard.
"tentu saja mom.." jawab Sean dengan mengedipkan matanya kepada Mirah lalu Sean mengecup pipi Mirah.
"kamu ini yah kak..."
"love you mom..." tak lupa Sean juga mencium pipi Ethan.
"nananana...." marah Ethan karena Sean telah mencium pipinya.
"pelit amat loh cil..."
membuat semua orang tersenyum melihat tingkah Sean dan Ethan yang begitu menggemaskan.
"hati-hati yah pak kiyai.." ucap Mirah.
"kak hati-hati.."
"iya mir..kami pergi dulu yah..." jawab Aminah dengan tersenyum lalu Sean, sersan dan arum menyalim Mirah.
Sesampainya di Harvard. ummi, Arum dan Sean telah masuk kedalam kampusnya, tapi tidak dengan pak kiyai dan sersan yang tidak mau ikut.
"pak kiyai mari kita mengopi dulu.." ajak sersan dan di angguki oleh Rayyan.
"nak sersan.." panggil rayyan setelah mereka telah duduk dan di temani secangkir teh.
"iya pak kiyai." jawab sersan sebenarnya sersan agak canggung duduk berdua dengan pak kiyai rayyan.
"saya mohon kepada nak sersan, tolong jaga putri saya disini.." membuat sersan mengerut dengan ucapan pak kiyai rayyan.
"saya hanya punya Arum dan disini dia tidak punya siapa siapa kecuali kalian, saya berbesar hati meminta tolong kepada nak sersan untuk menjaga Putri saya" jelas rayyan menatap sersan dengan wajah sendu.
sersan merasa agak bingung dengan lontaran ucapan dari pak kiyai rayyan.
"pak kiyai saya tidak bisa berjanji. karena saya juga mau kuliah di Kairo pak kiyai untuk menimbah ilmu dan lebih mempelajari ilmu agama lebih dalam lagi" hanya itu yang bisa sersan jawab.
"tapi saya akan mengusahakan untuk menjaga Arum selama Arum berada disini pak kiyai, ada banyak orang disini pak kiyai, ada mommy, Daddy dan juga Sean, insyaallah pasti Arum akan baik baik saja berada disini pak kiyai, tidak usah khawatir " lanjutnya.sersan jelas tahu ke khawatiran pak kiyai terhadap Arum.
"saya sangat berterimakasih kepada nak sersan dan sekeluarga yang telah mau menampung Putri saya dan yang akan menjaganya kedepan"
"tidak usah berterimakasih pak kiyai kita juga adalah keluarga, bahkan juga sekarang ini adik saya berada di pesantren milik kiyai"
membuat rayyan tersenyum mendengarnya.
drrtt...
"kak Lo dimana.." tanya Sean di seberang telepon.
"kalian sudah selesai.." tanya balik sersan.
"udah nih.."
"oke kami akan segera datang kalian tunggu saja dulu"
Tut..
sersan langsung memutuskan telepon sepihak tanpa mau mendengar jawaban dari Sean lagi yang mana sean disana langsung merengut kesal dan mengumpat sersan.
"pak kiyai mari.. Sean telah menelpon katanya urusan telah selesai.." ucap sersan dengan sopan.
"yasudah mari kita pergi" mereka langsung berdiri tapi tidak lupa sersan membayarnya dulu ke kasir.
thorrrrrr..masa satu updatenya,lagi thor