Istri kecilku

Bagas Kemabli ke hotel nya, karena pikirannya sedang sangat kacau jadi dia tidak mencari Lyona, dia kembali sendiri ke hotel nya. Bagas menghubungi salah satu partner nya yang bekerja sama dulu dengan nya

Telpon on

Bagas " aku melihat nya dengan jelas di bandara, tolong kau selidiki lagi dia "

Partner " aku tidak tau kenapa dia bisa lolo, tetapi kita memang harus membunuh nya sekarang juga "

Bagas " mungkin dia kabur saat kita sedang melakukan aksi dengan yang lainnya "

Partner " aku akan terbang ke sana, harus aku membawa senjata? Atau kau sudah ada senjata di sana? "

Bagas " aku tidak bisa ikut dengan mu, aku juga tidak membawa apa-apa, aku sudah lama tidak membunuh orang lagi "

Partner" baiklah aku saja yang akan membereskan nya dan akan ku kabari secepatnya "

Telpon off

Bagas membuka leptob nya dan dia melakukan meeting bersama rekan kerja nya tanpa sadar ia sama sekali belum mencari Lyona, dia kira Lyona akan pulang karena kemana lagi dia harus pergi, ini juga negara orang mana mungkin dia kabur

Tempat Lyona

Di sebuah taman besar ada bangku dan di sanalah Lyona duduk sendirian dengan pakaiannya yang pendek dan dia menunduk " aku harus menelpon ibu, tetapi baterai handphone ku habis " Lyona membanting handphone nya

Lyona melihat ada sebuah restoran dan tentu saja dia merasa lapar karena dia belum makan sejak sampai Disni " kenapa dia tidak mencari ku? Bahkan koper ku saja tertinggal di bandara " menangis

Tepat jam sepuluh malam, Lyona masih di sana dia tidak tau harus kemana dan bingung harus berbuat apa, perutnya yang lapar dan juga wajah nya yang lelah " aku harus apa tuhan? " teriak nya sambil menatap langit malam

Bagas menutup rapat nya dan pergi untuk mandi, dia melihat koper nya dan sadar tidak ada koper Lyona " kemana dia? " mengingat kembali " astaga! " ucap nya lalu mengambil jas nya dan pergi keluar dari hotel

Satu jam bagas berkeliling mencari Lyona, dia lihat setiap tempat " ini sudah larut tempat mana yang masih buka jam segini " ucap nya khawatir sambil melihat jam tangannya

Bagas melihat sebuah taman dengan lampu yang masih menyala " aku akan lihat ke sana " lihat kiri kanan lalu menyebrang dan melihat taman tersebut

Bagas masuk dan melihat Lyona sedang duduk di bangku sambil menutup wajah nya dengan kedua tanggan nya " Lyona ! " teriak nya dari jauh

Lyona membuka wajah nya dan mencari dari mana suara asal nya itu " dia baru datang? " cemas

Bagas mendekati nys sambil berlari " kenapa kau malah diam Disni? Kenapa tidak datang ke kamar hotel? Ini sudah malam bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada mu " mendekat

Lyona menatap Bagas dengan mata yang sembab " kau harusnya tidak membentak ku dan sekarang kau baru mencari ku? Kau tidak bisa menjadi suami yang baik dan benar " membentak Bagas sambil menangis

Bagas spontan memeluk Lyona, bahan Lyona yang mungil di peluk erat Bagas yang memiliki badan kekar dan lebih besar dari nya, hanya kepala Lyona yang terlihat karena semua badannya sudah di peluk Bagas " aku minta maaf "

Lyona menangis dan menyembunyikan wajah nya di dada kekar milik Bagas " aku mau pulang, aku takut " menangis sekuat tenaga nya

Bagas melepas pelukan nya dan menatap wajah Lyona yang penuh dengan air mata dan hidung nya sampai merah " ayo pulang dan tidur di hotel " membuka jas nya dan mengikatnya di pinggang Lyona karena rok yang di pakai nya cukup pendek

Lyona menatap nya " aku mau makan " menghapus air mata dari wajah nya

Bagas mengambil karet dari tanggan Lyona dan mengikat rambut Lyona " baiklah ayo kita cari makan " membawa Lyona pergi dari sana

...****************...

Rumah Amar

Tiara datang ke rumah Lyona karena kemarin Lyona tidak ikut tes untuk biaya siswa nya, alasannya dia datang adalah ingin memberikan buku tugas kepada Lyona karena ada beberapa tugas yang haru mereka kerjakan

Ting.... Ting..... Ting...

Tiara membunyikan bel dan pembantu rumah tangga membukanya " non Tiara " membukakan pintu untuk Tiara, karena Tiara sudah cukup sering datang ke rumah jadi semua orang yang bekerja di rumah Lyona sudah mengenal nya

Tiara masuk dan duduk di sofa, dia melihat sekeliling dan dia merasa aneh karena biasanya dia di perbolehkan masuk langsung ke kamar Lyona tetapi sekarang dia hanya di suruh duduk dan menunggu " kemana dia? " mencoba melakukan panggilan telpon dengan Lyona

Clara turun dan melihat ada Tiara di sofa ruang tamu " Tiara? " mendekat dan duduk di samping Tiara

Tiara menatap Clara " kak, Lyona ada? " meminta ijin untuk masuk ke kamar Lyona

Clara teringat kalau Lyona sedang tidak ada di rumah, dia di bawa laksana oleh Bagas ke Singapura " sepertinya dia sudah tidur ada apa Tiara datang malam-malam? " mencegah agar Tiara tidak meminta ijin naik

Amira datang sambil membawa air untuk Tiara " Tiara ada apa nak dagang malam-malam? " memberikan air nya kepada Tiara

Tiara menerima air nya dan membuka tas" ini Tante, aku mau ngasih tugas untuk Lyona sama ini formulir pendaftaran untuk biaya siswa nya lyona" memberikan kepada Amira

Amira heran menatap formulir pendaftaran itu " Lyona mendaftar biaya siswa? " memastikan

Clara berdiri dan mengambil formulir itu dari tangan Amira " dia mendaftar? " kaget

Tiara menatap keduanya secara bergantian " kenapa terlihat seperti tidak percaya? Lyona tidak bilang apa-apa? Dia kan memang ingin pergi ke luar negri untuk kuliah " menjelaskan semua nya

Clara tersenyum dan membisikkan " ibu lihat, ibu susah menghancurkan mimpi anak ibu sendiri " itu kepada Amira lalu pergi

Amira duduk dan menatap Tiara " terimakasih ya nak atas semua nya, Lyona sudah tidur karena ini juga sudah larut " kata-kata nya seolah mengusir Tiara

Tiara paham dan memasukkan kembali bukunya" baiklah Tante Tiara pamit " pergi dari sana

...****************...

Singapura

Setelah selesai membeli makanan, Bagas dan Lyona kembali ke hotel sampai di hotel Lyona langsung mandi sedangkan Bagas dia menggulung lengan baju nya dan langsung ke dapur

Bagas membuka bahan yang sudah mereka beli dan mulai memasak, Bagas memotong sayuran, membersikan udang dan memasak semuanya

Setelah Lyona selesai mandi dia mendekati Bagas dan menatap makanan yang Bagas masak " boleh aku makan? " duduk di meja makan

Bagas membawakan makanan nya ke hadapan Lyona " iya silahkan, aku akan tidur di sofa kau masukkan ke dalam kamar " menuangkan air untuk Lyona

Lyona menatap nya " besok jga akan pulang kan? Aku tidak mau Disni lagi aku harus sekolah " mengambil makanan nya

Bagas duduk di samping nya sambil meminum air " iya kita akan kembali besok siang, karena tiket untuk pagi sudah sol out " meletakkan gelas nya

Saat mereka sedang berbincang, bel pintu berbunyi dan Lyona menatap pintu" biar aku saja " Lyona turun dari kursi dan berjalan menuju pintu

Dia membuka pintu dan melihat kotak yang cukup kecil " siapa yang menaruh nga Disni? " membawanya masuk

Lyona melihat kotak itu dengan seksama " apakah ini paket? "

Bagas yang tanda dengan kotak itu langsung mengambil nya dan membawa nya ke dalam kamar " aku mau mandi, ini adalah sabun ku " membawa nya masuk ke dalam kamar

Bagas membuka kotak itu dan di dalam nya ada sepuluh kuku yang penuh dengan darah dan ada surat yang bertulis " tugas selesai " Bagas tersenyum bahagia dan cukup seram juga