NovelToon NovelToon
Rahim Perjanjian

Rahim Perjanjian

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:103.6k
Nilai: 5
Nama Author: LapCuk

"May, kalau nanti kita dewasa, terus aku gak bisa menjadi wanita sempurna. Apa yang bakal kamu lakukan?"

"Hila, dali masih dalam pelut Bunda, kita sudah saling belbagi makanan dan kasih sayang. Jadi ketika nanti kita udah besal, gak ada alasan untuk gak saling belbagi. Aku akan menjadi pelengkap kekulanganmu, Mahila," dengan aksen yang masih cadel, Maysarah menjawab pertanyaan yang diajukan Mahira. Matanya memandang penuh kasih adik kembarnya itu.

Percakapan dua anak kembar yang masih berumur 7 tahun itu benar-benar menjadi kenyataan sekaligus ujian bagi ikatan persaudaraan mereka.

Cobaan kehidupan datang menghampiri salah satu dari mereka, menjadikan dirinya egois layaknya pemeran Antagonis. Lantaran perlakuan manis orang-orang di sekitarnya.

Demi menutupi Luka hatinya yang kian menganga. Maysarah melakukan pengorbanan besar, ia bertekad untuk menepati serta melunasi janji masa kecilnya.

Ayo, ikuti kisahnya...💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LapCuk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RP bab 6

Selamat datang 💚

Selamat membaca ♥️

...----------------...

"Rahim perjanjian apa yang kau maksud, May?"

"Kamu ingat tidak? dulu dirimu pernah nanya sesuatu, saat umur kita masih 7 tahun, Hira?"

Bersama mereka mengingat janji masa kecil itu.

"May, kalau nanti kita dewasa, terus aku gak bisa menjadi wanita sempurna. Apa yang bakal kamu lakukan?"

"Hila, dali masih dalam pelut Bunda, kita sudah saling belbagi makanan dan kasih sayang. Jadi ketika nanti kita udah besal, gak ada alasan untuk gak saling belbagi. Aku akan menjadi pelengkap kekulanganmu, Mahila,"

"Itu janji konyol masa kecil, May, kamu nggak perlu menganggap percakapan kita dulu hal yang serius. Pada waktu itu kita masih terlalu kecil dan belum tahu apa artinya perkataan itu." Tutur Hira, ia menggelengkan kepalanya, merasa May terlalu naif, menganggap serius ucapan anak kecil yang pada saat itu makan saja masih sering disuapi oleh Bunda mereka.

"Tidak Hira, bagiku janji tetaplah janji, wajib hukumnya untuk ditepati!" Tegas May tak terbantahkan.

"Aku nggak setuju, May, aku takut kamu kenapa-kenapa, hamil dan melahirkan bukanlah hal yang mudah." Kekhawatiran tergambar jelas dari raut wajah Hira.

"Gak ada yang perlu ditakutkan Hira, yang terpenting dirimu setuju, dan aku bersedia untuk mengandung benihmu dan Muntaz. Selebihnya serahkan kepada Allah yang maha Esa." May menyakinkan Hira jika semuanya pasti akan baik-baik saja.

"Tapi, gimana kalau ternyata sel telur ku nggak bagus, dan inseminasi buatan itu gagal?" Hira bertanya tidak yakin.

"Hira, kamu sehat, dirimu gak mandul. Hanya saja kamu gak bisa mengandung anakmu sendiri, tetapi Allah maha baik dengan memberikan anugerah-Nya, berupa ovarium yang sehat. Sehingga dirimu bisa menghasilkan sel telur yang nantinya bakal menjadi janin setelah dibuahi oleh sperma milik Muntaz. Lalu selanjutnya menjadi tugasku yang akan menjaga dan merawat benih kalian dalam rahim ini, sampai dia kelak sudah siap untuk terlahir ke dunia."

May berujar penuh kelembutan, membawa kedua tangan Hira untuk mengusap perutnya, menyakinkan istri Muntaz itu jika rahim yang dia miliki pasti bisa dijadikan tempat terbaik bagi berkembangnya si Janin.

"Kamu yakin, May?"

"Sangat yakin, Hira!" jawab May tanpa sedikitpun terlihat keraguan.

"Ayo kita lakukan inseminasi buatan itu, Hira. Berikan aku kesempatan untuk menepati janji. Aku ikhlaskan rahimku menjadi tempat bertumbuhnya anakmu." Wanita cantik itu lantas memeluk Hira. Menyakinkan adik kembarnya sekaligus menenangkan hatinya sendiri.

\*\*\*

Delapan minggu telah berlalu setelah perjanjian antara Hira dan May disepakati, dan May juga sudah menandatangi surat kuasa atas keinginan Sagara. Kini anggota keluarga mereka tengah berada di Rahardian Hospital, untuk mengetahui hasil dari inseminasi buatan yang telah dilakukan, berhasil atau tidaknya.

Sebelumnya tim dokter sudah menanamkan di dalam rongga rahim milik Maysarah, sebuah tabung petri yang berisi pembuahan sel telur milik Mahira dengan sperma milik muntaz. Atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah fertilisasi in vitro.

Nantinya anak yang dikandung oleh Maysarah, murni anak biologis Muntaz dan Hira. Rahim Maysarah hanya sebagai wadah tempat berkembangnya sang Janin, dan tidak akan mewarisi genetik Maysarah.

*

*

"Anak ini kemana aja sih, Mas? udah jam segini belum juga sampai." gerutu seorang wanita paruh baya, dirinya sedari tadi tidak bisa duduk tenang menunggu kedatangan anak sulungnya.

"Sabar, Sayang." sang suami berusaha menenangkan sang istri.

Sedangkan yang dinantikan kehadirannya baru saja tiba di halaman rumah sakit. "Mbak, saya turun disini saja." May meminta turun sedikit lebih jauh dari bangunan utama rumah sakit, sebab didepan mobil mereka banyak antrian mobil lainnya.

"Tapi, Nona, pintu masuknya masih jauh," Supir keluarga Rahardian berusaha menghentikan niat Nona muda mereka untuk berjalan sendirian.

"Udah gapapa, hitung-hitung olahraga, Mbak." seloroh May seraya tersenyum tipis, yang langsung disambut anggukan sang supir berjenis kelamin perempuan itu. Khusus untuk May, Sagara menyediakan supir wanita yang menghantarkan kemana saja May hendak berpergian.

May berlari kecil memasuki bangunan rumah sakit milik orang tuanya, hanya segelintir orang yang mengenali sosok May, karena selama ini wanita anggun itu sangat jarang datang ke rumah sakit milik ayahnya. Lain halnya dengan Hira yang sering berpergian ke pesta-pesta jamuan bisnis bersama sang ayah, dan wajahnya kerap terpampang di layar televisi, karena Mahira menjadi salah satu model busana pakaian rancangan desainer kondang. Sehingga hampir seluruh staf rumah sakit mengenali sosok Mahira sebagai anak pemilik gedung tempat dimana mereka mengais rezeki.

"May, kamu darimana saja? semua orang sudah menunggumu!" seru Senja ketika melihat sang anak berjalan cepat menghampirinya dengan wajah sedikit pucat.

"Ma-af, Bun, tadi perjalanannya lumayan macet." Jawab May apa adanya.

"Alasan aja kamu! udah Bunda ingatkan sebelumnya, untuk datang lebih cepat. Kamu malah asyik dandan, lagian kita cuma kerumah sakit, bukan mau pergi kondangan! ngapain kamu pakai dandan segala." Ibu dari si kembar itu terheran-heran melihat wajah anak sulungnya yang biasa tanpa make-up, terlihat sedikit berona merah di bagian pipi dan bibirnya.

"Ya sudah sana masuk, dokternya sudah menunggumu. Bunda akan menunggu Hira disini, kamu tahu sendiri, kan? kalau Hira punya ketakutan terhadap suasana rumah sakit. Jadi, nanti Bunda ingin menenangkan dirinya dulu!"

Lagi-lagi ucapan Senja bagai tidak berperasaan, menyuruh putri sulungnya untuk sekian kalinya masuk sendirian tanpa pendampingan, padahal yang akan dihadapi oleh May bukan hal yang mudah baginya. Hira sendiri sekarang didampingi oleh Muntaz memeriksa kesehatannya untuk persiapan liburan ke Jepang.

"Apa perlu Ayah temani, May? Tanya Sagara menawarkan diri.

"Tidak perlu, Ayah. May lebih nyaman sendirian." jawab May sambil berlalu masuk kedalam ruangan. Ada hati seorang ayah yang merasa tersentil mendengar kalimat penolakan dari sang anak.

\*\*\*

"Selamat, Nona. Inseminasi-nya berhasil, sekarang Anda tengah mengandung, dengan usia kehamilan 4 minggu." Dokter kandungan itu memberikan ucapan selamat kepada Maysarah, yang kini tengah berbaring di atas brankar dengan baju tersingkap di bagian perutnya yang masih terlihat rata.

"Lihatlah layar monitornya, Nona, titik kecil sebesar biji kacang polong itu adalah janinnya," beritahu sang dokter sembari menggerakkan alat transducer di perut Maysarah yang sudah terlebih dahulu diolesi gel.

"Alhamdulillah, Masya Allah...Terimakasih ya Robbi." Seru May yang hanya mampu mengucapkan kalimat puji syukur. Wanita berbaju hitam tersebut tak sanggup berkata-kata, segala rasa sedang berkecamuk di dalam hatinya.

"Boleh saya memberikan saran, Nona?" tanya sang dokter dengan hati-hati.

"Silakan, Bu." Maysarah mempersilakan, dalam hatinya sudah dapat menduga saran apa yang akan diberikan oleh dokter berumur kisaran 40 tahun itu.

"Kalau bisa, tolong! selama masa kehamilan hentikan tindakan menyakiti diri Anda sendiri, usahakan menjaga kesehatan fisik maupun mental. Hindari stres yang berlebihan, karena hal tersebut dapat memicu kontraksi dini dan mengganggu tumbuh kembang sang Janin, dan satu hal lagi, Nona... Anda harus berhenti mengonsumsi obat anti depresi yang biasanya sering Anda minum...,"

~ *Bersambung* ~

Terimakasih sudah mampir 😊

Jika berkenan, tolong tinggalkan jejak Like, subscribe, dan jangan sungkan-sungkan untuk berkomentar ♥️

Jangan lupa klik Permintaan Update-nya💜

1
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Rusmanah Rusmanah
bagus bngt aku suka
LapCuk: Terimakasih banyak Kak 🙏♥️
total 1 replies
Umi Tama
Luar biasa
LapCuk: Terimakasih banyak Kak 🙏♥️
total 1 replies
Elizabeth Yanolivia
taz kamu langsung jawab aja, “hai saphira cebongnya angga yang udah netas duluan” 😂😂😂😂
Elizabeth Yanolivia
Kak Lapcuk terima kasih atas karya luar biasa ini, kalau boleh meminta tolong dilanjutkan sampai may melahirkan bayi kembar mereka 😍😍😍
Bucinnya Baekhyun🐶: Ku juga nunggu nih ka semoga di up lagi
LapCuk: Saya ucapkan banyak terima kasih juga ya Kak 🙏. Sudah bersedia mendukung dari awal hingga akhir 🙏💜.
Kalau sekarang belum bisa dilanjutkan Kak, masih sibuk banget di dunia nyata 😊.
Nanti kalau sudah ada waktu santai, Insya Allah saya lanjutkan 💜
total 2 replies
Elizabeth Yanolivia
angga dan dania masuk jebakan muntaz, ceritanya gimana?
Elizabeth Yanolivia
sagara patut di apresiasi perubahan dan ketulusannya 😀
Elizabeth Yanolivia
dia tidak ada mengatakan apa-apa = dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa
Elizabeth Yanolivia
memainkan kartu bersama angga - bermain kartu bersama angga
Elizabeth Yanolivia
akhir yang sangat dramatis 😅
Elizabeth Yanolivia
menyebrang = menyeberang
Elizabeth Yanolivia
nasi yang sudah jadi bubur masih bisa diolah dengan diberi topping yang menggugah selera ❤️❤️❤️
Elizabeth Yanolivia
menyalahkan mesin = menyalakan mesin
Elizabeth Yanolivia
twin baby ❤️❤️❤️
Elizabeth Yanolivia
ia bawah = ia bawa
Elizabeth Yanolivia
nafas = napas
Elizabeth Yanolivia
siahkan = silakan
Elizabeth Yanolivia
perlakuan = perlakukan
Elizabeth Yanolivia
tapi kalau sagara yang nampar maysarah gak masalah gitu 😡😡😡😡

ketika seorang ayah yang menampar anak gadis luka hatinya lebih mendalam, itu yang dialami maysarah 😢
Elizabeth Yanolivia
nafasnya = napasnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!