NovelToon NovelToon
Nadira Atau Naura

Nadira Atau Naura

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:20.3k
Nilai: 5
Nama Author: Embunpagi

Aku hampir gila, karena dihadapkan pada dua wanita.
Nadira adalah gadis pilihanku, sedangkan Naura adalah gadis pilihan ibu.
Jika tetap mempertahankan Nadira, maka hati ibulah yang akan tersakiti, tetapi jika memilih wanita pilihan ibu, maka aku harus siap melihat Nadira terluka dan kecewa.

lalu aku harus bagaimana? Apa aku bisa mencintai wanita pilihan ibu seperti aku mencintai Nadira?

hai...mampir yuk di cerita terbaruku!
jangan lupa like dan komen ya.. terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 7

Mas Rafka turun dari mobil. wajahnya muram, kusut dan kucel. Ia tampak lesu. Ada apa dengan mas Rafka? Apa ada masalah?

"Mas.." aku meraih tangannya lalu mencium punggung tangannya dengan takzim.

Mas Rafka tertegun melihat ku.

Ada apa dengannya? Apa ada yang aneh di wajahku?

Apa riasan wajahku seperti topeng monyet?

Duh..menyesal kali rasanya sudah sok-sokan dandan.

"Nau.. ini beneran kamu?" Mas Rafka mengucek rambutnya eh salah maksudnya mengucek matanya.

"I-iya mas. Mata kamu sakit ya? Atau kamu butuh kaca mata sekarang." Tanyaku panik.

Duh..bagaimana kalau mata mas Rafka beneran sakit?

"Cantik." Gumam mas Rafka.

"Apa mas?"

"Eh, enggak. Anu..itu lukisan itu apa namanya.. cantik." Ia menunjuk foto nikah kami yang ada di dinding.

Setelah itu ia memilih masuk ke kamar dan mandi.

Aku senyum-senyum sendiri. Rasanya telingaku terbang satu karena pujian mas Rafka.

"Nak..kalau ayah mu sering muji ibu, bisa-bisa ibu terbang ke kahyangan jadi bidadari juga." Aku berbicara pada janin yang ada di perutku.

Selesai makan malam mas Rafka duduk di teras rumah. Ia terlihat menghisap sebatang rokok.

Tumben sekali mas Rafka merokok? Sepanjang pernikahan baru dua kali ini aku melihatnya merokok. Pertama adalah malam pertama kami dan yang kedua sekarang ini.

Itu artinya mas Rafka sedang banyak pikiran.

"Kamu harus sabar ya menghadapi Rafka. Kalau kamu melihat dia sedang suntuk, tolong dekati dia. Dan jangan pernah bosan memberikan yang terbaik untuk anak ibu."

Kata-kata ibu kembali terngiang di telingaku.

Bukankah tidak salah mendekati suaminya sendiri? Kami sudah sah dihadapan agama dan negara. Kalau pun mas Rafka menolak untuk diajak berbicara, setidaknya aku sudah berusaha.

Aku memberanikan diri mendekati mas Rafka, "mas, kamu sedang apa?"

Tahu kedatanganku mas Rafka mematikan rokoknya. Padahal rokok tersebut masih panjang.

"Boleh aku temani?"

Mas Rafka mengangguk, ia menepuk tempat kosong di sebelahnya.

Aku duduk disamping mas Rafka.

Ntah kesambet setan apa, mas Rafka menggeser duduknya lebih dekat dan rapat.

Tangannya melingkar di perutku, dan tubuhnya menyender di bahuku. Ia menempelkan wajahnya di tepat di bahu kiriku.

"Bagaimana kehamilan kamu?"

"Alhamdulillah baik mas. Kemarin juga aku baru periksa ke dokter."

"Maaf ya, aku belum bisa ngantar kamu. Kerjaan aku lagi padat."

Ujar mas Rafka dari nada suaranya ada perasaan bersalah.

"Eh mas, kotak bekal yang tadi siang sudah kamu bawa pulang?"

Mendengar pertanyaan ku, mas Rafka langsung melepaskan tangannya.

Ia tampak panik.

"Em.. anu..kotaknya ketinggalan di kantor. Besok ya aku bawa pulang. Lupa." Mas Rafka menepuk jidatnya sendiri.

"Ya gak papa sih mas. Santai aja."

Mas Rafka memegang jemariku, mengecup punggung tanganku. Menatap mataku penuh kesyahduan.

Aku yang tidak pernah diperlakukan seperti itu tentu dalam hati bertanya-tanya, ada apa gerangan?

Apa dia terpesona denganku?

"Boleh aku mencumbu mu?"

What??? Permintaan apa ini? Tentu saja boleh, tapi cukup hatiku yang berbicara. Tetap tenang dan jangan lebai. Buat mas Rafka terpesona, seperti kata ibu. Lelaki itu harus dimanjakan urusan perutnya dan juga.. anunya. Hihihi ..aku merasa geli sendiri.

Takut dilihat tetangga, mas Rafka mengajak masuk.

Heran! Mengapa dia agresif sekali malam ini?

Jujur, selama menikah, mas Rafka baru menyentuhku kurang lebih lima kali. Sebulan setelah menikah, dua bulan menikah, tiga bulan menikah, empat bulan menikah, lima bulan menikah dan sekarang enam bulan menikah.

Jadi kalau di hitung-hitung, aku dan mas Rafka berhubungan intim hanya sebulan sekali.

Kalau dipikir-pikir pernikahan macam apa? Padahal yang kutahu setelah menjadi pengantin baru, pasti selalu ingin berhubungan, tapi tidak dengan mas Rafka. Mungkin ia tidak dengan hati saat berhubungan intim denganku bisa jadi karena terpaksa dan terdesak.

Mas Rafka sudah menuntaskan hasratnya. Seperti biasa ia langsung tertidur.

Tidak ada bercengkrama sama sekali seperti cerita yang pernah aku baca.

Aku membaringkan tubuhku yang lelah di samping mas Rafka.

Setelah bercinta, hubunganku dan mas Rafka tetap hambar persis seperti sayur tanpa garam.

***

Drtdddrttttt....

Ponselku yang tergeletak di bawah bantal berbunyi.

Aku menggeliat, lalu ingin mengambil ponsel. Tapi saat akan menggerakkan tangan, mengapa terasa berat?

Ya ampun..pantas saja berat. Ternyata ada Naura di sebelahku yang tidur menggunakan tanganku.

Aku memandang Naura, kembali ada rasa iba, bukan cinta. Meski saat ini Naura sedang mengandung anakku,

Aku mengusap wajah mulusnya. Ia menggeliat hingga terbangun dan tersadar,

"Mas.. maaf aku kesiangan." Ia tampak gugup. Bergegas bangun. Ia segera menjauh dari ku.

Mungkin ia malu.

Aku seperti menikah dengan anak kecil saja. Ckckck...

Naura mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Tidak lama ia muncul dengan rambut basah dan.. daster ketat yang mulai lusuh.

Hatiku sedikit tercubit melihat daster yang dipakai oleh Naura.

Kemana saja aku selama ini sampai tidak pernah memperhatikan penampilannya?

Daster itu lebih pantas disebut dengan kain lap. Jika ibu tahu.. bisa-bisa aku terkena omelannya sepanjang tahun.

Naura hendak keluar dari kamar, namun langkahnya terhenti karena panggilanku,

"Nau.."

Isteri ku itu berbalik, " ya."

"Kamu gak pernah beli daster, ya?"

Ia menunduk melihat daster lusuh dengannya.

"Seharusnya daster itu sudah tidak layak kamu pakai lagi. Kalau ibu lihat, ibu bisa marah. Kamu tahu sendiri kan ibu seperti apa? Jadi tolong jaga harga diri aku sebagai suami kamu. Lagian setiap bulankan aku ngasih jatah lima juta buat kamu. Kurasa itu cukup."

Bagaimana aku tidak ngedumel, sebagai lelaki yang memiliki gaji diangka lima belas juta sebulan, tentu harga diri ku telah jatuh dibuat oleh Naura.

Jata lima juta sebulan tentu sangat besar, karena uang itu hanya untuk membeli kebutuhan dapur saja. Sedangkan untuk membayar lampu dan segala macam tetek bengek semua akulah yang memegang kendali.

Seharusnya Naura bisa dengan pandai menyisihkan uang belanja untuk keperluan pribadinya.

Naura menghela napas, " mas..maaf kalau aku sudah menjatuhkan harga diri kamu. Tapi..semua yang aku lakukan juga ada alasannya.

"Apa alasannya?" Tanyaku penasaran.

"Aku menabung untuk membeli keperluan bayi dan aku juga menabung untuk biaya persalinan nanti. Aku tidak mau terlalu memberatkan mu, mas."

Apa? Memberatkan katanya? Ckck tidak masuk akal sekali alasannya.

"Untuk persalinan dan perlengkapan bayi kamu tinggal bilang sama aku, aku akan cukupi semuanya." Sahutku membela diri.

Kulihat mata Naura berkaca-kaca, dan sialnya lama-lama matabitu kini basah.

Cengeng.

"Mas.. aku hanya perempuan lemah yang tidak bekerja. Salah kalau aku waspada?"

Naura membela dirinya dengan air mata bercucuran di wajahnya.

"Waspada untuk apa? Kamu bukan janda yang tidak punya harta." Bentak ku kesal. Dia seperti ingin menjatuhkan Marwah seorang lelaki. Belajar dari mana dia sudah pandai melawan.

"Siapa yang bisa menjamin dirimu tidak berpaling, mas? Kita menikah bukan karena cinta. Dan anak yang ku kandung juga hasil yang tidak diduga. Dia.. hadir karena kesalahan dan tuntutan ibu kan? Jawab mas!" Naura memukul perutnya berkali-kali.

Sial! Sejak kapan Naura menjadi tempramental?

1
Endang Supriati
mau balik sama naura ! suruh buang anak sipelakor
Endang Supriati
klu sy jd naura! tuh bayi pelakor! kekeb sama bantal.
Endang Supriati
ya,jgn mau sama rafa, biar anaknya dpt ihu sambung yg kejam anaknya ydk diurus.
Endang Supriati
nanti diurusin naura , bawa ke panti aduhan di luar pulau, biar rasa dan biar dia gila kaya naura.
Endang Supriati
terus anaknya nadira tdk punya mata,tangannya kecil satu,kakinya cuma satu. udh gitu perempuan pula.
Miss.Circle
bagus
Sondang Sartika Lumbanraja
egois rasak nk tohhh
Ambo Nai
jangan jadi laki2 egois yg bisa menyakiti hati wanita.semoga bayi Nadira bukan anak rafa
Mutia Mutmainnah
update lagi ka🙏
Yovita Amalia putri
gtu doang crta nya. yaallah ending ny ga sesuai ekspetasi😂
Embunpagi: ☺️☺️🙏
total 1 replies
Yovita Amalia putri
salah Naura sendri klo dia ga kuat sehrus ny lepas aja tu lakik ga guna. terakhir bnyk fikiran berefek sm kandungannya, anak nya mati malah jadi gilak
Yovita Amalia putri
pusing lama2
Yovita Amalia putri
loh perasaan di bab sebelum nya nadira udah pernah jumpa ibu raffa sekali jadi otomatis uda tau dong. tp knp di bab ini di bilang ibu tau dari mana nadira. acem toh certa nya inu
Sondang Sartika Lumbanraja
nahh kan saat kamu tidak bisa apa apa tempat kembali yaa ibu muu
Alby Mukfu
Bukannya dulu Rayyan bilang mau cerai SM Nadira ya,terus dia nyesel Ken si Nadira jg udah gk perawan tp kok akhirnya mlh pilih Nadira & ninggalin Naura Krn gila, semoga Naura dpt pengganti Rayan & mertua mendukung,biar Rayan& Nadira dpt blsn dr Arthur nya🤭
Iis Dawina
mudah" an siih ga..karma buat mereka
Embunpagi: amin..
terima kasih sudah mampir kk☺️
total 1 replies
Mesra Turnip
Thor !!!! pebadaraannn
Embunpagi: pebadaraaan itu apa yah? 😄
terima kasih ya sudah mampir😄
total 1 replies
Endang Supriati
mudah2an anaknya mati,biar nadira merasakan kehilangan anakk.
seperti appa! sakit. udhh gitu nadira kena racun dr air ketuban yg nyerang syaraf dan janntung. mukanya menyot ke kiri. tangan lumpuh,kaki lumpuh sebelah.
Embunpagi: wah ..ini pasti fansnya Naura😄
terima kasih ya sudah mampir😄
total 1 replies
Sondang Sartika Lumbanraja
gimana nihh apakah selamat
Embunpagi: tunggu up nya ya..
terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Endang Supriati
tp memang dlm kehidupan nyata seperti tengok Rumah Sakit Jiwa Grogol Jakarta Pusat.
90% isinya perempuan/ istri2 yh ditinggal nikah lagi dan suaminya tdk peduli dgn anak2nya. yg buat stress dan depresi yg istrinya tdk bisa cari uang,tdk bisa apa2
Embunpagi: terima kasih sudah mampir dan ninggalin jejak komentar👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!