NovelToon NovelToon
Wanita Mandul

Wanita Mandul

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Pelakor / Keluarga / Angst
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Harus menyalahkan siapa keadaan Zahira saat ini yang divonis tidak akan pernah bisa melahirkan seorang anak bagi suami tercinta.


Apa yang akan dilakukan Zahira setelah mendapatkan vonis tersebut? Apa juga yang akan dilakukan suaminya serta mertuanya yang ikut tinggal bersama Zahira?.


"Zahira si wanita mandul"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Zahira sedang membersihkan dan merapikan semua perabotan dapur yang berpindah tempat ke wastafel. Tentunya setelah mengobrol dan menemani saudara dari pihak Mama Papa mertua yang datang hampir 20 orang termasuk anak-anak.

"Tante Zahira cuci piring?" Niken melihat busa pada kedua tangan Zahira.

"Ini sudah mau selesai." Zahira mencuci lalu mengelap tangan.

"Taufan mana?." Zahira tidak menengok ke atas tangga.

"Lagi nangis?." Bisik Niken.

Zahira mengerutkan kening, tadi sebelum Zahira ke bawah Taufik baik-baik aja. "Kenapa?."

"Katanya rindu sama Papa, tapi Mama bilang Papa udah meninggal." Bisiknya lagi.

Zahira segera membawa Niken ke atas dan langsung melihat keadaan Taufik.

Taufik terisak di sudut ruangan, tv masih menyala menampilkan acara tv kesukaan kedua anak itu.

"Taufik..." panggil Zahira menghampiri lalu berjongkok di depan Taufik.

Anak laki-laki itu menangis tersedu, Zahira hanya menatapnya tanpa tanya.

Sembari terisak Taufik menujukkan isi pesan antara dirinya dan juga Alisha.

Kedua mata Zahira mengembun membaca setiap baris pesan yang tertulis di sana, pantas saja Taufan sampai terisak.

"Aku mau punya Papa, Tante Zahira." Taufik menghambur ke dalam pelukan Zahira, wanita itu tidak siap dan sedikit terhuyung namun tidak sampai jatuh.

"Iya, Taufik kan punya Papa. Tapi mungkin sekarang kalian belum dipertemukan, jadi Taufik harus belajar bersabar ya." Balas Zahira sambil mengusap pucuk rambut lalu berpindah pada punggung Taufik.

Tangisan Taufik kian pecah dalam pelukan Zahira, pelukan hangat yang jarang didapat dari sang Mama karena terlalu sibuk bekerja.

Niken ikut memeluk Taufik dan ikut menangis, Zahira merangkul dan membawa Niken dalam pelukannya. Hal yang Zahira jarang lakukan pada keponakan-keponakan yang lain.

Untuk beberapa saat mereka larut dalam kesedihan yang dirasakannya masing-masing sampai suara Mama mertua membuat Zahira harus melepaskan pelukannya.

"Zahira!."

"Iya, Ma."

"Mama minta uang lagi, Mama mau bagi-bagikan sama mereka."

"Berapa Ma?."

Mama menyebut nominal yang cukup membuat Zahira kaget. Pasalnya uang sebanyak itu tidak dimilikinya. Zahira harus menghubungi Mas Bilal nya.

"Iya Ma, tapi Zahira harus ambil dulu di ATM." Jawabnya beralasan.

"Iya jangan lama-lama Zahira, mereka mau jalan-jalan ke Mall yang biasa Mama datangi."

"Iya Ma. Zahira ke ATM sekarang."

Zahira menitipkan Taufik dan Niken pada Mama mertua kemudian Zahira pergi ke ATM terdekat mengendarai motor nya.

Sesampai di ATM, Zahira langsung menghubungi Mas Bilal hingga kelima kalinya namun belum diangkat juga panggilan teleponnya.

Yang diharapkan Zahira ternyata sedang duduk berdua di sebuah bangku cafe yang menghadap ke pantai yang masih ramai.

Sudah banyak tissue yang dihabiskan Alisha untuk mengelap air matanya. Kegagalan rumah tangganya bersama orang yang dulu dipertahankannya mati-matian malah menyakitinya lahir batin. Penyesalan datang saat suaminya ternyata tak sebaik Mas Bilal yang telah menikah juga dengan wanita lain yaitu Zahira.

Walau kini Alisha tahu pemilik hati Mas Bilal adalah Zahira namun wanita itu masih berharap sedikit rasa dari Mas Bilal untuknya dan bisa melahirkan seorang anak untuk penerus Mas Bilal. Meski hanya sebagai istri siri atau apapun itu.

"Izinkan aku memberikan apa yang dulu pernah aku berikan padamu Mas, namun kita buang dengan sengaja."

"Aku tidak bisa mengkhianati Zahira, istriku terlalu sempurna untuk diusia-siakan." Balas Mas Bilal tegas.

Alisha mengangguk, kesempatan itu mungkin telah tertutup selamanya.

"Apa yang pernah ada dulu diantara kita, itu sudah tidak berarti lagi bagiku. Aku sangat mencintai Zahira dan tidak bisa menerima wanita mana pun lagi."

"Iya, aku mengerti." sahut Alisha sendu.

Hening, keduanya sama-sama diam lalu menghabiskan minuman yang mereka pesan.

Mas Bilal langsung masuk ke kamar dan segera mengecek ponsel yang sedang di charger setelah berbicara dengan Alisha.

Mas Bilal segera menghubungi Zahira yang telah berulang kali menghubungi dan mengirimkan banyak pesan padanya.

Setelah hampir setengah jam berlalu, Mas Bilal masih berusaha menghubungi sang istri. Ada perasaan bersalah yang mulai menyeruak ke dalam hati Mas Bilal, hingga Mas Bilal berencana memberi tahu siapa Alisha dan posisinya dalam hidup Mas Bilal pada waktu itu kalau sudah tiba di rumah.

Akhirnya telepon itu tersambung dengan Zahira, bahagia luar biasa yang dirasakan Mas Bilal saat ini.

"Assalamualaikum, sayang."

"Waalaikumsalam, Mas."

Terdengar suara Zahira yang berbeda dari biasanya setiap kali Mas Bilal bicara melalui sambungan telepon. Seperti sedang menangis namun ditahannya.

Mas Bilal segera meminta maaf pada sang istri, Mas Bilal merasa itu pasti ada kaitan dengannya. Mas Bilal pun segera menjelaskan hapenya yang sedang di charger.

"Iya Mas tidak apa-apa." Tapi sepertinya Mas Bilal masih belum yakin kalau istrinya baik-baik aja. Mas Bilal meminta melakukan video call.

"Iya Mas" Mas Bilal dapat melihat wajah itu agak sembab. Apa yang sebenarnya terjadi pada Zahira.

"Sayang, ada apa?.

Posisi Zahira langsung menunduk seolah sedang merapikan hijab lalu menjawab pertanyaan Mas Bilal. "Tidak Mas, tidak apa-apa."

"Sayang, lihat Mas!!!."

Zahira mengangkat wajah dan menatap intens Mas Bilal dengan perasaan campur aduk.

"Kamu nangis kenapa? Ada yang menyakitimu? Siapa?." Tanya Mas Bilal dari seberang sana.

Zahira segera menggeleng, "Tidak ada Mas, tidak apa-apa hanya kelilipan."

"Mas udah dulu ya Zahira belum shalat isya."

"Sayang...."

"Assalamualaikum, Mas."

Belum juga Bilal membalas salam Zahira, wajah Zahira telah menghilang dari layar ponselnya.

"Pasti ada sesuatu yang terjadi, tapi apa?." Gumam Mas Bilal lirih.

.....

Waktu saat ini telah menunjukkan pukul 2 dini hari saat salah satu klain meminta Mas Bilal menemuinya di sebuah tempat hiburan yang tidak jauh dari hotel tempatnya menginap.

Pada awalnya Mas Bilal sangat menolak karena itu tidak ada dalam agenda kerjanya. Namun ternyata itu ada beberapa juga klien sudah di sana.

Setibanya di sana, Mas Bilal langsung di sambut beberapa pelayan cantik nan seksi tempat hiburan.

Pria yang tadi menghubungi Mas Bilal melambaikan tangan dan meminta Mas Bilal segera ke meja mereka. Ternyata di sana sudah ada Pak Anton.

Minunan berupa jus telah terhidang di meja, karena si penelepon tahu kalau Mas Bilal tidak minum alkohol.

"Ada masalah penting apa ya sampai kita harus bertemu di tempat seperti ini?" tanya Mas Bilal to the poins.

"Minum dulu Pak Bilal, kita hanya menandatangani kontrak kerja sama kita. Karena saya tidak bisa berada di sini sampai pekerja kita selesai." Jawab Pak Anton.

Mas Bilal membaca dengan cermat isi kontrak kerja sama dan ternyata sesuai dengan apa yang dimintanya tadi siang.

"Ok, tidak ada masalah." Mas Bilal langsung membubuhkan tanda tangan karena di sana Pak Anton sudah menandatanganinya.

Setelah usai kontak kerja sama ditandatangani, Mas Bilal meneguk jus jeruk yang ada di depannya tanpa sisa sebelum pamit kembali ke kamar hotel.

Tubuh Mas Bilal terasa panas dalam perjalanan menuju kamar. Mas Bilal tahu reaksi apa yang sedang terjadi pada tubuhnya.

"Astagfirullah" ucapnya lirih sambil menahan sesuatu.

1
Yuli Ana
maaf kk author... novelnya kok gk nyambung dr novel kmarin biar seru gt...🤭🤣🤣✌️✌️
Yuli Ana
yah tamat.... dn akhirnya pelakor yg tumbang..🤭. mamanya msih jhat gk y..🤣🤣
N Wage
ngapain jg minta ditalak sebelum operasi?
🍻
semoga mati deh Aleshanya !!!!!
setiap baca Novel slalu Pelakornya di belain & hidup bahagia 🙄
Yuli Ana
duh ksihan jg alesha. begini nih poligami tu yg ada hanya saking menyakiti. semua sakit.
Sry C'cipit Tea
bnr sakit atau cuman akting doang biar Bilal simpati n menalak Zahira...
Sry C'cipit Tea
moga za operasi ny gagal...
Iis Dawina
aduh mau mati aja mendrama dulu
Sry C'cipit Tea
pemenang akan selama nya jd pemenang...
Yuli Ana
enak kn jd pelakor yg gk dicintai...🤣🤣🤣...
Yuli Ana
harusnya mama aja yg mninggal. knpa hrs papa yg baik..😭
aqil siroj
duh ibu mertua gak sadar" dia ya....
heran deh... mertua toxickayak gitu entar kena stroke loh
lusi edward
mak mertuanya ga tobat juga
Sry C'cipit Tea
smoga alisha skrg yg harus ke rumah sakit...biar ga jd talak
Iis Dawina
penyesalanmu palsu..klo benar..km yg akn mengalah. bukannya mlh egois walaupun diantara km ada ank..ank yg sebenarnya krn kesalahan tp yakinlah. bilal pasti mau ko rawat ank km..asal km tdk menuntut macam" apalagi smp ngomporin mertuamu
Yuli Ana
mama mertua gk punya hati
aqil siroj
huhuhu.... jng kuatir mama mertua suatu saat kamulah yg bakal menyesali semuanya....
lusi edward
nyesel kan kau alisha. minta maaf gih seblum mati
Yuli Ana
alesha ni ya... gk punya hati nurani bngt .
Sry C'cipit Tea
bukan nya sadis...tp aku berharap tar alisha meninggal za...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!