NovelToon NovelToon
Story Of A Princess : Air Palace

Story Of A Princess : Air Palace

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Riana Luzi

Wan Yiran berjuang melepaskan rantai emas yang mengikat tangan dan kakinya. Kondisi Wan Yiran yang sedang tidak berdaya membuat Putra Mahkota Kong Welan segera membaca mantra Penghancur Jiwa hingga panah emas muncul dari tangannya, hanya butuh beberapa detik hingga panah itu melesat cepat menancap di Jantung Wan Yiran.
Wan Yiran terjatuh di tanah dalam kondisi sekarat, matanya hanya menatap pria yang dicintainya Jendral Muda Lin Haoran, namun sorot mata pria itu sama sekali tidak menunjukkan raut iba padanya.
Yiran kehilangan kedua orang tua dan kakaknya yang dihukum mati oleh kaisar karena kasus pembunuhan yang dilakukan keluarganya. Kini Wan Yiran juga harus mati mengenaskan karena rasa dendam di hatinya yang membawa dirinya menjadi wanita iblis.

~Wan Yiran terbangun dan menyadari semua yang ia lalui hanyalah mimpi. Mimpi yang membawa tekad Yiran untuk memperbaiki dirinya, merubah nasibnya dan melepaskan cinta serta ambisinya. Wan Yiran harus melalui perjalanan yang tidak mudah~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riana Luzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Memalukan

Yiran sedang duduk di tengah-tengah taman kediaman keluarganya. Ia terlihat mencatat dan membaca beberapa laporan keuangan pribadinya sambil menikmati angin dan wangi bunga.

Saji pelayannya juga terus menemani sambil menggiling batu tinta di sampingnya.

"Apa kamu sudah mengutus orang ke biro penjualan?" tanya Yiran memecahkan keheningan mereka.

"Sudah nona"

Setelah jawaban dari Saji, seorang pelayan pria terlihat berjalan mendekati mereka berdua sambil membawa sebuah kertas.

Pelayan tersebut memberi hormat setelah berada di depan Saji.

"Salam Nona. Saya orang yang diutus ke biro penjualan untuk menanyakan tentang penjualan sebuah gedung toko di tengah kota," ucap pelayan tersebut sambil menyodorkan sebuah kertas pada Yiran.

Saji meraih kertas tersebut untuk kemudian diberikan pada Yiran.

Yiran segera meletakkan kuas yang ia pegang lalu membersihkan tangannya pada sebuah kain sebelum menerima kertas yang disodorkan Saji.

Yiran membaca kertas tersebut dengan seksama. Dalam kertas tersebut tertera berbagai laporan harga gedung beserta pajaknya, ada juga rincian harga jika dibayar dengan cicilan.

Yiran tersenyum puas melihat harga yang ditulis sesuai dengan perkiraannya. Ia pun memberikan kertas itu pada Saji lalu menulis sesuatu pada sebuah kertas kosong dan memberikan tanda stempel miliknya pada kertas tersebut untuk kemudian diberikan juga pada Saji.

"Segera urus pencairan uang pribadiku. Lalu berikan padanya untuk transaksi pembelian gedung tersebut."

Saji segera mengangguk kemudian berdiri.

"Baik nona. Akan saya siapkan sesuai permintaan anda."

Saji mengajak pelayan pria tadi pergi bersamanya meninggalkan Yiran sendiri di taman tersebut.

Setelah kepergian Saji, Yiran kembali melanjutkan kegiatannya menulis pembukuan dan laporan keuangannya sebelum pandangannya teralihkan saat melihat beberapa pelayan berbondong-bondong menuju ke gerbang kediaman.

apa yang mereka lakukan? batin Yiran.

Yiran berusaha mengabaikan dan melanjutkan kegiatannya, namun kertas yang sedang Yiran tulis seketika tercoret karena terkejut. Ia dikagetkan dengan teriakan laporan oleh seorang pelayan tentang kedatangan anggota keluarga kerajaan yaitu Putra Mahkota ke kediamannya.

Sebenarnya kedatangan anggota keluarga kerajaan apalagi Putra Mahkota bukanlah hal mengagetkan, karena ayahnya adalah perdana Mentri banyak hal tentang pekerjaan pemerintahan yang selalu didiskusikan oleh perdana Mentri dan Putra Mahkota. Hanya saja ingatan akan mimpinya tentu membuat Yiran lebih memilih untuk menghindari Putra Mahkota.

Yiran segera berdiri dan melihat ke sekelilingnya berharap ada pelayan yang terlihat dan bisa dia panggil untuk membantunya membereskan benda-benda yang ada di meja ini. Yiran sebenarnya bisa saja pergi tanpa mempedulikan barang-barang di meja ini, hanya saja semua yang ada di meja ini adalah laporan keuangan pribadinya dan rencana bisnisnya, Yiran tidak ingin ada yang membacanya.

"Kenapa di saat seperti ini sama sekali tidak ada pelayan yang terlihat," gumam Yiran kesal.

Ia segera berdiri dan mulai merapikan semua peralatan dan laporan di mejanya. Dirinya terus berharap semoga bisa segera merapikan dan membawa benda-benda ini menuju kamarnya sebelum Putra Mahkota lewat.

Namun harapan hanyalah sebuah harapan bagi Yiran. Sebelum dirinya benar-benar menyelesaikan usahanya untuk kabur Putra Mahkota sudah muncul.

"Nona muda Wan."

Yiran tentu saja merasa gugup dan takut saat mendengar Putra Mahkota menyebutkan namanya, pria itu bahkan sudah berjalan mendekatinya. Melihat sosok Putra Mahkota di hadapannya membuat tangan Yiran kembali bergetar hebat hingga beberapa laporan yang ada di tangannya terjatuh.

Yiran segera menunduk dan mengambil laporannya tersebut dengan buru-buru sebelum kembali menatap Putra Mahkota dan memberi hormat.

"Salam Yang Mulia"

"Apa yang kamu lakukan Nona Wan? sepertinya kamu terlihat sibuk," tanya Putra Mahkota sambil memperhatikan dengan seksama gerak gerik wanita di hadapannya ini.

"Saya hanya sedang memeriksa beberapa laporan keuangan pribadi, karena merasa bosan di kamar jadinya saya memilih membacanya di sini."

Yiran berusaha mengontrol debar jantungnya, ia berjuang agar tidak terlihat ketakutan di depan Putra Mahkota. Namun entah kenapa Yiran merasa usahanya sia-sia saja.

"Anda pasti memiliki urusan penting dengan Ayah saya, jika tidak ada urusan lagi saya mohon pamit Yang Mulia"

Tanpa menunggu jawaban Putra Mahkota, Yiran segera berbalik dan berjalan menjauh menuju kamarnya. Ia tidak ingin lebih lama lagi berada di dekat Putra Mahkota. Setiap kali melihat wajah pria itu, ingatan akan rasa sakit di dadanya selalu terasa.

Putra Mahkota terus menatap punggung gadis tersebut yang sudah berjalan menjauhinya.

Kenapa ia terlihat begitu ketakutan saat bertemu denganku? Apa dia benar-benar mengetahui aku adalah pria bertopeng yang ditemuinya atau ada hal lain? batin Kong Welan

"Putra Mahkota"

Kong Welan berhenti menatap punggung Yiran saat mendengar panggilan Liyang. Ia segera mengangguk menyadari Liyang sedang memberi kode padanya untuk segera pergi menuju ruang kerja Tuan Wan.

...****...

Yiran duduk di kursi yang ada di dalam kamarnya sambil memegang dadanya, keringat bercucuran dari wajahnya menandakan ia cukup kelelahan berlari dari taman kediaman ke dalam kamarnya.

Biasanya jika menemui ayah, Putra Mahkota tidak pernah menyapa dan melihatku, batin Yiran.

Yiran menepuk dahi menyadari ada hal yang ia lupakan. Dirinya baru ingat bahwa selain Putra Mahkota adalah orang yang membunuhnya seperti di dalam mimpi, Putra Mahkota juga adalah orang yang berhasil menemukan bukti kejahatan keluarganya.

Selain mencari bukti tersebut dengan menyelidiki keluargaku bukankah aku juga harus mengawasi putra mahkota.

Yiran adalah anggota didalam keluarga ini, jadi mencari bukti tentu lebih mudah baginya. Namun, ia juga harus mengawasi Putra Mahkota untuk mencegah pria itu mendapatkan bukti lebih dulu dari dirinya.

Yiran segera mencari sebuah kertas dan mulai menulis sebuah surat.

Ketika Yiran sedang sibuk menulis surat, Saji yang telah melaksanakan perintah Yiran sebelumnya sudah kembali dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Nona, saya sudah menjalankan tugas sesuai perintah anda. Surat hak kepemilikan akan diantar kesini dalam beberapa hari," ucap Saji setelah sudah berdiri di samping Yiran.

Yiran tersenyum puas sambil sibuk melipat kertas yang telah selesai ditulisnya lalu dimasukkan pada sebuah amplop kemudian ia serahkan pada Saji.

Saji menerima amplop tersebut dengan ragu sambil menatap bingung pada Yiran.

"Minta orang untuk mengantar surat ini ke istana, berikan pada Tuan Putri Kong Wani."

Saji mengerti kemudian berbalik dan kembali keluar dari kamar Yiran.

Kong Wani adalah Tuan Putri Kerajaan Kongqi dan merupakan sahabat Yiran. Ia adalah adik kandung Putra Mahkota yang merupakan anak kedua Permaisuri terdahulu. Putra Mahkota sendiri adalah anak pertama Permaisuri terdahulu yang telah meninggal sedangkan Permaisuri yang sekarang ini dahulunya adalah Selir agung yang memiliki seorang Putra yaitu Pangeran Kong Wadin.

Tuan Putri Kong Wani memiliki sifat yang persis seperti sifat Yiran dahulu. Ia juga sombong dan suka semena-mena, namun Putra Mahkota begitu menyayangi adiknya ini. Yiran bisa memanfaatkan kedekatannya dengan Tuan Putri untuk mengawasi Putra Mahkota.

Yiran segera berjalan keluar dari kamarnya. Sambil mengendap-endap Yiran pergi menuju ruang kerja ayahnya.

Saat sampai disana Yiran segera bersembunyi di balik tiang karena mendapati Putra Mahkota dan Ayahnya sudah keluar dari ruang kerja milik Ayahnya.

Keduanya terlihat berbincang dengan serius sambil berjalan menjauhi ruang kerja Ayahnya.

"Kenapa sangat sulit mendengar pembicaraan mereka?" gumam Yiran kesal.

Yiran pelan-pelan berjalan mengikuti Ayahnya dan Putra Mahkota sambil berusaha mendengar pembicaraan mereka berdua. Namun karena sibuk berusaha menguping Yiran tidak melihat bahwa di depannya ada sebuah tangga. Tentu saja saat melangkah maju ia langsung terjatuh dengan posisi tengkurap.

Suara yang kencang akibat terjatuhnya Yiran tentu membuat semua orang terkejut, tidak terkecuali Putra Mahkota dan Tuan Wan.

"Ya ampun Wan Yiran."

Tuan Wan terlihat panik dan segera berlari menuju putrinya yang sudah tergeletak mengenaskan karena terjatuh disusul Putra Mahkota dibelakangnya.

Setelah sampai di samping Yiran, Tuan Wan segera membantu putrinya itu untuk berdiri.

"Kamu tidak apa-apa? Bagaimana bisa sampai terjatuh?"

Yiran sibuk menyentuh lengan dan lututnya sambil meringis. Jujur saja ia bukan hanya merasakan sakit tapi juga merasa sangat malu saat ini. Sudah tidak berhasil menguping tapi malah terjatuh dengan mengenaskan.

"Aku tidak apa-apa Ayah, tadi tidak melihat tangga makanya terjatuh."

"Bagaimana bisa Nona Wan tidak tahu bahwa disini ada tangga? Bukankah ini kediaman keluarga Wan, seharusnya Nona Wan sudah sangat menghafal seluk beluk kediaman ini, bahkan mungkin seharusnya bisa berjalan dengan mata tertutup sekalipun."

Yiran terlihat gugup mendengar sindiran Putra Mahkota padanya. Ia berusaha berpikir cepat untuk menjawab perkataan Putra Mahkota.

"Aku hanya manusia biasa Yang Mulia, tentu bisa kapan saja melupakan sesuatu," jawab Yiran.

Putra Mahkota hanya tersenyum tipis mendengar jawaban gadis disampingnya ini. Ia kemudian mengalihkan pandangannya pada Perdana Mentri Tuan Wan.

"Kalau begitu saja ijin pamit Tuan Wan, masih ada beberapa urusan yang harus saya lakukan di istana."

"Baik Putra Mahkota. Untuk beberapa urusan yang lain akan kita bicarakan lagi setelah saya kembali dari Kota Yangzhou."

Putra Mahkota mengangguk kemudian berjalan menuju gerbang keluar kediaman keluarga Wan.

Yiran menatap punggung Putra Mahkota yang telah berjalan menjauh darinya dan Ayahnya.

"Ayo ke kamarmu. Ayah akan panggil tabib untuk memeriksa mu," ucap Tuan Wan sambil memegang pundak Putrinya untuk memapahnya menuju kamar.

Yiran mengangguk sambil mengikuti langkah ayahnya yang membantunya berjalan menuju kamarnya.

"Ayah. Aku dengar tadi ayah bilang pada putra mahkota akan berbicara lagi setelah kembali dari kota Yangzhou. Apa Ayah ingin pergi ke kota Yangzhou?" tanya Yiran penasaran.

Tuan Wan mengangguk sebelum menjawab pertanyaan putrinya.

"Benar. Ayah akan melakukan perjalanan dinas ke kota Yangzhou dua hari lagi. Apa ada sesuatu yang ingin kamu titipkan untuk ayah beli?"

Yiran menggeleng sebagai jawaban.

"Tidak perlu ayah. Aku belum membutuhkan apapun."

"Baiklah kalau begitu."

Pasangan Ayah dan anak itu tiba di kamar Yiran. Setelah mendudukkan Yiran di tempat tidurnya Tuan Wan segera menyuruh orang memanggil tabib untuk memeriksa kondisi Yiran yang tadi terjatuh.

1
Nur Hayati
ceritanya mirip dengan film yang pernah aku tonton... mudah2an hanya mirip...
Vivi L❄️❄️
mana up date nya kt nya tgl 18 Maret tapi udah lewattt jadi gantung alur ceritanya
Fransiska Husun
woiii thor
Fransiska Husun
😭😭😭😭 kok sepi thor
@Intan.PS_Army🐨💜
semangat kak
@Intan.PS_Army🐨💜
hai kak aku mampir semangat kak
Fransiska Husun
up up lagiiiii semangat thor
Cahaya yani
lm amat thooorrr
Murni Dewita
mampir
IndraAsya
👣👣👣
Fransiska Husun
up up lagiiiii semangat thor
Riana Luzi (Mikoya): makasih Ya 🤗😘
total 1 replies
Cahaya yani
kaya,ny si wan reinkarnasi si dewi ziyan
Fransiska Husun
up up lagiiiii donk thor 😭😭😭😭
VhatmaR
lanjut
VhatmaR
gud job, luv bgt ma kisahnya
Riana Luzi (Mikoya): makasih ya 🤗☺️
total 1 replies
Ayam Aja
awalnya kukira Avatar dari Dinasti cina wwkwkwk 😭

tapi bagus si ceritanya 👍
Riana Luzi (Mikoya): sedikit terinspirasi dari itu. btw aku emang penggemar Avatar 🤭
total 1 replies
Catarin ATI
seger up dong...
Riana Luzi (Mikoya): Hallo. ditunggu updateannya ya.
jadwal update setiap jam lima sore 🤗☺️
total 1 replies
𝐄𝐢𝐯𝐚 𝐇𝐚𝐯𝐧𝐢𝐞
ini perpaduan antara fantasy timur dan barat gitu? ada sihir sihirnya. Keren!
Riana Luzi (Mikoya): makasih 🤗🤗
total 1 replies
Elzi Lamoz
Semangat
Riana Luzi (Mikoya): makasih ya 🤗
total 1 replies
Dey77
semangat thor,
jangan lupa jaga kesehatan thor😊😊😊
Riana Luzi (Mikoya): makasih ya 🤗🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!