NovelToon NovelToon
My Arumi

My Arumi

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Ibu Pengganti
Popularitas:86.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda Nova

Karena sebuah kecelakaan, Arumi terpaksa menjadi istri kedua dari seorang Malik Al Rasyid juga menjadi ibu bagi Attar, putranya Malik.

Lantas apakah Arumi akan terus bertahan menjadi istri kedua Malik atau memilih untuk meninggalkannya setelah istri pertama Malik kembali juga setelah Arumi mengetahui fakta jika ia telah salah paham terhadap seseorang di masa lalu ?

Yuk ikuti ceritanya Arumi (spin of Bukan Surgaku)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Nova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang ke rumah

Mohon maaf ya semua, baru bisa up lagi. Belakangan kondisi author ngedrop, jadi baru bisa nulis lagi 🙏🏼

Happy reading ya all 🤗

...****************...

Setelah dirawat selama 1 minggu, akhirnya Malik diperbolehkan pulang. Dan saat ini, ia tengah berada di dalam mobil yang dikendarai oleh supir bersama dengan Omar, Arumi dan juga Attar untuk pulang ke rumah.

Sepanjang jalan, terlihat Arumi banyak menghela nafasnya. Meskipun ia telah menikah dengan Malik, akan tetapi ia masih merasa canggung. Apalagi mereka harus pulang ke kediaman Malik dimana sudah barang tentu merupakan rumah yang ditinggali dengan istri pertamanya.

Arumi bukan merasa cemburu. Hanya saja, ia merasa tidak nyaman saja. Ia merasa jika ia telah masuk ke lahan milik orang lain walaupun itu adalah keinginan Malik.

" Mommy... " ucap Attar sambil menggoyangkan tangan Arumi.

Arumi mengalihkan pandangannya ke arah Attar yang berada di atas pangkuannya.

" Iya, sayang... " sahut Arumi tersenyum.

Attar merentangkan tangannya meminta agar Arumi menggendongnya.

" Ohh... Attar mau digendong ya ! Sini sayang mau lihat mobil " ucap Arumi sambil mengangkat Attar dan membuat Attar bisa melihat ke jalanan.

" Embim, mommy... Embim... " ucap Attar antusias.

" Iya, mobilnya banyak ya " Arumi menimpali, lalu menunjuk beberapa mobil yang berseliweran di samping mobil yang mereka tumpangi.

Malik melirik ke arah mereka berdua lalu mengulas senyum tipis. Ia merasakan kehangatan menelusup ke dalam sanubarinya.

 Selama ini, ia tak pernah melihat Alea memperlakukan Attar seperti itu. Attar selalu ditemani oleh pengasuhnya, sehingga Attar tidak dekat dengan Alea.

Mobil mewah berwarna hitam itu kini telah memasuki basement sebuah gedung apartemen mewah. Omar akhirnya membukakan pintu untuk atasannya tersebut.

" Kita sudah sampai Tuan, Nyonya " ucap Omar yang dengan sigap menyediakan kursi roda untuk Malik lalu membantunya untuk duduk di kursi roda tersebut.

Arumi ikut mengekori Malik, turun dari mobil sambil menggendong Attar.

" Kita mau kemana, Mas ? " tanya Arumi yang nampak heran saat melihat keadaan sekitarnya.

" Kita akan pulang ke rumah kita " jawab Malik santai.

Ke rumah ? Jadi selama ini Mas Malik tinggal di apartemen ?

" Mari, nyonya ! " seru Omar membuyarkan pikiran Arumi.

Mereka lantas memasuki lift, kemudian menuju lantai 15, tempat unit Malik berada.

Ting

Suara denting lift berbunyi saat lift itu berhenti di lantai yang dituju.

Hanya ada satu unit apartemen di lantai paling atas tersebut dan itu merupakan milik Malik. Entah berapa kekayaan Malik hingga ia bisa memiliki unit mewah tersebut

Omar membuka pintu apartemen dengan menggunakan card acces yang dimilikinya.

Arumi ikut masuk ke apartemen tersebut dan ia benar-benar kagum dengan kemewahan apartemen itu.

" Selamat datang Tuan, Nyonya " ucap dua orang wanita yang menyambut mereka.

Mereka adalah Bi Una, asisten rumah tangga kepercayaan Malik dan Suster Maya, pengasuhnya Attar.

" Arumi, ini adalah Bi Una dan Suster Maya. Mereka berdua akan membantumu di rumah ini " jelas Malik sambil menatap sang istri yang terlihat bingung.

Arumi mengangguk lalu tersenyum canggung ke arah Bi Una dan Suster Maya. Bagaimanapun ia masih bingung dengan situasinya saat ini.

" Biar, Tuan kecil saya yang bawa nyonya. Ayo Attar, sama suster " ucap Suster Maya lalu merentangkan tangannya kepada Attar.

Attar yang sudah mengenal pengasuhnya itu, lantas beralih kepada suster Maya.

" Cus... " ucap Attar lalu memeluk pengasuh yang dirindukannya itu.

" Bilang bye sama mommy ! " seru suster Maya.

" Bye, mommy... " ucap Attar lalu melambaikan tangannya.

Suster Maya membawa Attar menuju kamarnya. Arumi terus menatap Attar yang terlihat begitu nyaman dengan pengasuhnya itu.

" Kamu tunggu saja di kamar. Biar Bi Una anter kamu ! " seru Malik kepada Arumi.

" Bi, tolong antar Arumi ke kamar kami ! Aku dan Omar ke ruang kerja dulu " titah Malik kepada Bi Una.

" Baik, Tuan. Mari Nyonya " sahut Bi Una dengan hormat. Ia pun segera meraih koper milik Arumi.

Bi Una membawakan koper milik Arumi ke kamar. Arumi lantas mengikuti langkah wanita paruh baya tersebut menuju ke kamar.

" Terima kasih ya, Bi. Biar saya aja yang beresin bajunya " ucap Arumi setelah mereka sampai di kamar.

" Biar bibi saja, Nyonya. Lagi pula ini sudah tugas bibi " tolak Bi Una sopan.

" Gak apa-apa, bi. Beresin baju aja mah gampang. Saya udah biasa kerjain sendiri " tukas Arumi sambil bergerak membuka kopernya.

" Tapi... Nanti Tuan..."

" Udah, aman bi. Kalau Mas Malik marah biar saya yang tanggung jawab " sela Arumi sambil tertawa kecil.

Bi Una menghela nafasnya. Ia tak lagi bisa memaksa, hingga akhirnya Bi Una pun berpamitan keluar dari kamar.

" Mudah-mudahan anda adalah wanita baik yang dikirim Tuhan untuk Tuan Malik " gumam Bi Una saat berdiri di depan pintu kamar.

" Kenapa Bi ? " tanya Suster Maya saat melihat Bi Una berdiri di depan kamar majikan mereka.

" Eh, gak apa-apa. Kamu mau ngapain kesini ? " tanya Bi Una saat melihat suster Maya sudah berada di sampingnya dengan membawa Attar.

" Ini, Tuan kecil nyariin mommynya " jawab suster Maya.

" Nanti aja. Kamu bawa dulu aja Tuan kecil. Nyonya Arumi lagi beresin lemari " ucap Bi Una.

" Hah ? Beneran beresin sendiri Bi ? " tanya suster Maya seolah tak percaya namun pertanyaannya itu justru diangguki oleh Bik Una.

Klek, pintu kamar terbuka dari dalam. Sontak membuat Bi Una dan Suster Maya berjegit kaget.

" Lho, Bi Una sama suster Maya ada disini ? " heran Arumi.

" Mommy... " ucap Attar sambil mengangkat kedua tangannya meminta Arumi untuk menggendongnya.

" Eh, ada Attar. Mau sama mommy Rumi ya. Sini sayang " sahut Arumi sambil mengambil Attar dari tangan Suster Maya.

" Maaf, Nyonya... Tadi Tuan kecil sebut-sebut mommy terus, makanya saya bawa kesini. Terus ketemu Bi Una baru keluar, katanya Nyonya lagi beresin lemari " beber suster Maya.

" Ah iya sih. Memang lagi beresin lemari, tapi gak apa-apa kalau Attar mau sama saya " sahut Arumi membuat keduanya menghela nafas lega karena mereka pikir Arumi akan marah.

" Bi Una sama suster, kerjain yang lain aja ya ! Biar Attar sama saya dulu " seru Arumi lalu membawa Attar masuk ke kamar meninggalkan keduanya di depan pintu.

" Alhamdulillah, kelihatannya Nyonya Arumi baik ya Bi. Gak kayak Nyonya Alea, padahal Nyinya Arumi masih muda terus cantik lagi " puji suster Maya.

" Iya. Ya sudah, sekarang kamu bantuin bibi masak aja di dapur " ajak Bi Una kemudian mereka berdua pun pergi ke dapur.

Arumi masih merapikan lemarinya, sementara Attar tengah bermain di atas tempat tidur.

" Mommy, enih... " seru Attar melambaikan tangannya kepada Arumi.

" Kenapa sayang ? Attar mau bobo ? " tanya Arumi sambil bergerak mendekati Attar.

" Bobo, enih " jawab Attar menepuk-nepuk permukaan tempat tidur, lalu menjatuhkan kepalanya di atas bantal.

Arumi tersenyum melihat tingkah anak sambungnya itu lalu ikut naik ke atas tempat tidur.

" Lucu banget sih kamu " ucap Arumi sambil mencubit pipi gembul Attar lalu ikut berbaring di samping Attar.

Pikiran Arumi lantas membayangkan jika mulai saat ini, ia harus tidur di tempat tidur yang sama dengan Malik. Padahal di rumah sakit, mereka tidur terpisah karena Arumi tidur di ranjang tambahan bersama Attar.

Aku harus cari cara, supaya gak tidur berdua sama Mas Malik !

Otak Arumi terus berputar mencari cara, sampai akhirnya ia menyeringai sambil melirik ke arah Attar yang sudah terkantuk dan hampir tertidur.

1
dee_an
Nasibmu Omar...terima ajalah dr pada diamuk Malik dibalik layar wkwkwkw
Rejeki loh bisa jd pacar pura2 adiknya Nyonya
Rahma Inayah
ttm aja omar nnt dr.sandiwara.id bnrn pacaran dan siapa tau mmg dayana jodoh mu yg di kirm allah..biar km gk jomblo akut lagi 🤭🤭🤭biar hri mu penuh warna bkn langit aja ada warna pelangi.nya .
buka hati mu yg kayal es batu kpd.wanita
Apriyanti
semoga omar jd jodoh nya Dayana
lanjut thor
Tutiks
lanjut lagi up nya
tiara
ga apalah sementara jadi pacar boongan siapa tau jadi jodoh omar ga dapet kakanya adeknya pun bolehlah
Cookies
hahaha, omar jd pasangannya dayan kah thor
Tuty Tuty
semangat🔛🔥 thor
Tuty Tuty
Luar biasa
Tuty Tuty
Lumayan
Apriyanti
lanjut thor
Tuty Tuty
kasihan afumi di jadikan yg ke 2gmn nasibnya klau alea kembali 😭😭😭
Tuty Tuty
baru bc semoga seruu cerita nya
Rahma Inayah
mknkah jodoh dayana om omar aspri nya malik 🤭🤭🤭 gk apa dayana blm kenal aja dia kaku nnt klu sdh sah jd pasngan mu dia akn terlihat sweet
tiara
jangan -jangan omar jodohnya Dayana nih lanjuut thor
Kusmawaty Kusmawaty
wajar ditampar karena sok baik sama musang
dee_an
Bisa2 ntar malah Dayan dan Omar beneran saling suka gara2 awalnya pura2 pasangan jd beneran...doain aja deh
Maysuri
kok jd aq yg was" y
Apriyanti
waduh jgn ada apa2 SM Rumi THR kasian nanti anak nya,, lanjut thor
Triiyyaazz Ajuach
jgn sampai terjadi apa" sama Arumi dan bayinya Malik baru mendptkan kebahagiaannya sndri jgn sampai kehilangan lagi
Triiyyaazz Ajuach
pasti berat bagi Malik melepas Attar putra yg dirawat dari kecil disayangi sepenuh hati dan skrg hrs melepasnya pergi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!