Menutupi jati dirinya sebagai pemimpin dari dunia bawah yang cukup ditakuti, membuat seorang Kenzo harus tampil dihadapan publik sebagai CEO dari perusahaan Win's Diamond yang sangat besar. Namun sikapnya yang dingin, tegas serta kejam kepada siapa saja. Membuatnya sangat dipuja oleh kaum wanita, yang sayangnya tidak pernah ia hiraukan. Dengan ditemani oleh orang-orang kepercayaannya, yang merupakan sahabatnya juga. Membuat perusahaan serta klan mereka selalu mencapai puncak, namun Kenzo juga hampir setiap hari menjadi sakit kepala oleh ulah mereka.
Hingga pada akhirnya, Kenzo bertemu dengan seorang wanita bernama Aira. Yang membuat hidupnya berubah begitu drastis, bahkan begitu memujanya sampai akhirnya Aira harus pergi dari kehidupan Kenzo dan membawa dua darah daging yang tidak ia ketahui.
Bagaimana kehidupan Kenzo saat kepergian Aira dari kehidupannya serta mengetahui darah dagingnya tumbuh dan hidup dan menjadi anak yang sangat berpengaruh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tsabita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BMr.K 7.
Sejak hari itu, terjadi perubahan pada sikap seorang Kenzo. Hal tersebut membuat orang-orang disekitarnya menjadi heran, karena tidak biasanya pria itu melakukan hal-hal yang diluar nalar mereka.
"Tuan, persediaan barang kita sudah mulai menipis. Apa perlu kita melakukan transaksi kembali?" Ujar Andre yang baru saja selesai memeriksa persediaan di gudang.
"Untuk saat ini, tahan saja dulu. Situasi sedang tidak baik, ada pergerakan dari klan kecil yang ingin mencoba mengenalkan diri." Duduk dengan begitu tenangnya, Kenzo hanya menanggapi laporan itu dengan santai.
"Tidak biasanya tuan, itu tandanya. Produksi kita juga berhenti?" Nampak kekhawatiran dari wajah Andre.
Biasanya, Kenzo akan langsung merespon pertanyaan seperti itu melalui suatu gerakan. Yanh bisa menghancurkan sesuatu atas respon tersebut, namun kini. Dirinya hanya duduk dan berwajah datar, di akhir ucapannya terdapat senyuman yang entah darimana asalnya.
"Gunakan saja bahan baku yang ada, jika terjadi kekurangan. Hentikan sementara, pihak musuh mulai mengendus bisnis ini. Dan kalian, tingkatkan keamanan dan ketelitian dalam setiap pergerakan." Kenzo berdiri dan berjalan menjauh.
"Tunggu tuan, anda mau kemana? Bukannya anda akan mengadakan pertemuan hari ini?" Andre kembali mengingatkan.
"Tunda, jika aku tidak kembali. Lakukan besok." Lalu langkah kaki itu membawa Kenzo semakin menjauh dan menghilang dari hadapan Andre.
Kali ini, Andre benar-benar terperangah akan sikap yang telah Kenzo perlihatkan padanya. Sampai-sampai ia mengusap wajah dan matanya agar benar-benar yakin akan apa yang ia dapati, berita gtu pun langsung tersebar di kalangan empat orang kepercayaan Kenzo.
Sementara itu, Ansel sedang dihadapkan dengan berbagai pekerjaan yang cukup banyak. Hampir semua pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh Kenzo, kali ini beralih pada Ansel. Bahkan kepalanya sudah berdenyut untuk berhenti sejenak beristirahat, namun waktu sudah harus meminta sebagian besar berkas-berkas tersebut untuk selesai.
Disaat suasana begitu rumit bagi Ansel, sebuah pesan masuk dalam grup di sebuah aplikasi hijau. Dimana pesan tersebut mengatakan jika tuan mereka mengalami perubahan yang sangat aneh, maka mereka harus berhati-hati. Isi pesan dari Andre, membuat kening Ansel berkerut cukup banyak.
Untuk saat ini, Ansel tidak menghiraukan apa yang terjadi. Ia tetap fokus pada pekerjaan yang ada, suara pesan masuk itu terus bergulir. Hingga fokusnya hilang saat Kenzo berada disana, ia langsung menyambutnya.
"Suruh wanita ninja itu membuatku minuman dingin dan beberapa makanan kecil, cepat." Seru Kenzo lalu ia masuk ke dalam ruangannya.
"Baik tuan, tapi. Wanita ninja yang mana?" Heran Ansel mendapati istilah baru tersebut.
"Siapa lagi yang berpakaian mirip dengan ninja yang bekerja disini, Ansel." Hela Kenzo yang ucapannya tidak dimengerti oleh Ansel.
"Nona Aira maksud tuan?" Ansel menebak.
"Otakmu ternyata masih bekerja dengan baik, cepatlah." Kenzo menutup pintu ruangannya.
Sama halnya yang terjadi pada Andre sebelumnya, dan saat ini Ansel lah yang menjadi korban berikutnya dari perubahan tersebut. Pesan yang ia sempat baca sebelumnya tidak ia hiraukan untuk ditanggapi, namun sekarang dirinya sendiri yang mengalaminya.
Ketika Ansel tiba di ruangan dimana Aira berada, ketika itu terjadi suatu kegaduhan disana.
"Rasakan ini, siapa suruh menggoda tuan kami." Suara itu begitu bertenaga terdengar.
"Makanya, jadi anak baru jangan belagu. Tampang saja baik, tapi kelakuan kebalikannya." Cibiran berikutnya.
Dalam keterdiamannya, terdapat seorang wanita yang mengalami tindakan kekerasan dari beberapa karyawan lama pada posisi tersebut. Wanita tersebut duduk di lantai dengan keadaan pakaian sayang sudah basah kuyup, dia telah terkena siraman yang disengaja menggunakan air bekas.
"Tuan Ansel!" Salah satu dari ke lima orang yang melakukan hal tersebut melihat keberadaan orang kepercayaan dari tuannya.
Semua karyawan wanita tersebut kaget dan melihat ke arah dimana Ansel berada, mereka begitu kaget dan ketakutan.
"Apa yang kalian lakukan?" Suara Ansel penuh dengan penekanan.
Tidak ada yang berani membuka suara sedikitpun diantara mereka, Ansel menghubungi pihak HRD untuk segera menyusulnya dan memberikan penekanan kepada para pelaku untuk tidak kabur. Lalu Ansel melihat dengan begitu dekatnya, siapa yang telah menjadi korban dari mereka.
"Nona Aira!"