Siapa yang menyangka jika bryan memiliki papa seorang pengusaha.
setelah meninggalnya ibu yang dia sayangi bryan bersama sahabat yang seperti saudara ke kota mengadu nasib dan kisah mereka akan semakin berwarna.
yuuk ikuti terus kisah bryan sang ahli waris dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Pertandingan di sekolah nusa bhakti sungguh mendebarkan, tidak menyangka mereka juga jago dalam bermain basket.
Bryan dan timnya sedikit kewalahan walaupun mereka akhirnya menang.
Setelah bertanding mereka istirahat sebentar sebelum pulang , di sekolahan nusa bhakti nama bryan juga sudah sangat populer di kalangan siswi.
Kalisya sedikit penasaran dengan nama bryan, apa nama yang sama dengan nama yang akhir akhir ini ada di pikirannya.
Bryan yang bekerja di kafe, "tapi mana mungkin ? " fikir kalisya.
"Lisya ayo ke lapangan basket. " kata ika teman sebangku kalisya
"Duluan, aku ke toilet sebentar. " kata kalisya
Ika dan teman teman lainnya berjalan meninggalkan kalisya menuju lapangan basket, karena ini masih jam istirahat jadi mereka masih ada waktu walaupun hanya melihat tim lawan yang katanya ada salah satu dari mereka yang sangat tampan.
"Kak bryan." kata kalisya yang terkejut ternyata memang bryan yang dia kenal.
"kalisya." kata bryan dalam hati
"Tidak menyangka jika kita bertemu di sini. " kata bryan
"Kita seumuran,"pikir kalisya
Tapi seperti kataku tempo hari jika bertemu lagi ada yang ingin aku katakan.," kata kalisya
Bryan masih diam membiarkan gadis mungil di depannya mengatakan apa yang ingin dia katakan seperti katanya saat di kafe sabtu kemarin.
"Kak bryan mari kita berteman dan boleh kan aku minta nomer ponselnya." kata kalisya
Bryan mengambil ponsel kalisya dan mengetik nomer ponselnya.
"Tentu. kita berteman sekarang." kata bryan
Bel masuk berbunyi, kalisya dan bryan berpisah, perbincangan singkat tapi membawa kesan pada kedua remaja yang sama sama merasakan sesuatu di hati mereka.
Bryan kembali kesekolah karena masih ada waktu jam pelajaran, walaupun mereka selesai bertanding basket tapi tetap harus mengikuti pelajaran jika masih ada waktu.
"Bro tadi siapa gadis mungil yang berbicara denganmu.," tanya riko saat mereka berjalan di parkiran tadi.
"Seorang pelanggan kafe. " kata bryan
"Manis dan mungil banget, kenalin bro." kata riko
"Aku baru mengenalnya dan baru mengajaknya berteman, lain waktu jika kami sudah akrab aku akan mengenalkan padamu." kata bryan
Riko dan bryan tersenyum, riko terkejut bryan mau berteman dengan seorang wanita.
Sekarang, setelah selena bryan juga mempunyai teman wanita, kemajuan dan semoga bryan bisa menikmati masa mudanya.Tidak selalu bekerja dan sekolah saja yang dia fikirkan setidaknya masa muda harus sedikit berpetualangan seperti memiliki kekasih misalnya, itulah yang riko fikirkan,walaupun dirinya belum lagi pernah punya pacar setidaknya enam bulan lalu dia pernah memiliki pacar.
"Kak mau langsung ke kafe," aku boleh ikut ngk.? " kata selena
"Kamu ngk pulang dulu.?" tanya bryan
"Kak fani dan budhe fita pergi, besok baru kembali." kata selena
"Yuk, naik. " kata bryan memberikan helm untuk di kenakan selena.
Mereka boncengan ke kafe dan teman teman bryan melihat semua itu khususnya dandi dan gani juga riko.
"Akhirnya sedikit ada kemajuan." kata riko
"Setidaknya dia bisa berteman dengan yang namanya makhluk wanita." kata dandi dan di setujui oleh teman teman yang lain.
Selama ini bryan memang tidak membuka diri kepada wanita, bukanya tak ada yang mendekat tapi bryan lah yang tidak bisa di dekati oleh wanita.
Sampai di tempat kerja bryan mulai dengan rutinitasnya di kafe dan juga selena dia ikut sibuk melakukan pekerjaan seperti yang lain.
Sebulan lagi bryan akan ulangan dan fita sudah memberikan izin untuk bryan belajar karena Fita tidak ingin bryan kelelahan dan tidak belajar.
Berbeda dengan kalisya dia sedang merajuk kepada maminya, untuk tidak berangkat ke london di mana dia akan kuliah di negara itu.
Walaupun tahu itu adalah hal yang mustahil untuknya karena mami renata sudah mencari sebuah apartemen dan mempersiapkan semuanya.
"Mi boleh ngk," kata kalisya
"Ngk." kata renata yang sudah tahu apa yang ingin di katakan oleh putrinya.
"ezzz... mami, aku kan belum mengatakan apa apa ulah bilang ngga aja." kata kalisya kepada maminya.
"Mami tahu kamu tidak ingin pergi ke negara lain dan menginginkan kuliah di sini,
kalisya sayang, mami sudah menyiapkan semuanya dan tidak usah khawatir saudara kita ada yang tinggal di london kamu ngk akan sendirian di sana." kata renata kepada putrinya.
"Tapi mi, kalisya senang di negara kita sendiri dan teman teman kalisya banyak nanti kalisya harus cari teman lagi di sana." kata kalisya yang memasang wajah merajuk.
"Banyak teman kan malah bagus kalisya dan di sana ada raka dan anjani anak tante dora." kata renata
Kalisya beranjak meninggalkan maminya yang masih merangkai bunga dan renata menatap putrinya dengan wajah penuh arti.
Sebenarnya renata ingin kalisya menjadi anak yang mandiri di negeri orang, di sana ada tempat kuliah yang baik karena renata sendiri juga lulusan dari universitas terbaik di london.
Kalisya masuk ke kamar dan membuka akun media sosialnya dan mengetik nama bryan.
Karena kalisya sedikit kesal karena keinginannya untuk tetap kuliah di indonesia di tolak mentah mentah oleh maminya.
Di rumah bryan yang sudah di rumah dan bersiap untuk istirahat dia juga membuka akun media sosialnya.
Karena bryan juga penasaran dengan kalisya gadis imut yang baru beberapa kali dia temui dan sangat berkesan dengan pertemuan mereka.
Bryan menemukan nama kalisya andhara nama yang cantik seperti orangnya.
Kalisya memposting beberapa fotonya saat bersama teman temannya dan saat dia melakukan hal hal yang menyenangkan.
Di lihat dari fotonya kalisya adalah gadis yang mempunyai banyak teman karena dia selalu berfoto dengan banyak teman nya dengan wajah bahagia.
Bryan sendiri tidak mempunyai akun di sosial media karena dia tidak memiliki banyak waktu melakukan hal hal seperti itu.
Tapi kak fita pemilik kafe selalu memposting beberapa fotonya untuk promosi kafenya dan bryan tidak keberatan untuk hal itu.
Memang benar kehidupan bryan sungguh membosankan kata teman temannya karena waktunya habis untuk sekolah dan bekerja.
Bryan sendiri tidak ambil pusing dengan perkataan teman teman saat mereka mengatakan tentang kehidupannya sehari hari.
Sudah terbiasa dengan hal yang setiap hari dia lakukan dan itu bukanlah suatu beban bagi bryan.
Kalisya tertidur karena mencari bryan di media sosial tidak ada, karena kalisya sendiri tidak tahu nama kepanjangan bryan.
Kalisya merasa heran begitu banyak nama bryan tidak satupun yang benar karena mereka bukan bryan yang dia cari.
Akhirnya kalisya tertidur dengan pertanyaan di hati apa mungkin seorang bryan dengan wajah yang tampan dan cool tidak mempunyai akun media sosial.
Benar benar membuat kalisya bertambah penasaran dengan kehidupan bryan karyawan kafe ASYIK dan juga siswa di sekolah "SMA NUSANTARA"