Gadis cantik yang sangat periang itu tiba tiba harus mengalami nasib yang sangat tragis,dia hamil di luar nikah,dan ternyata ayah dari anaknya adalah tunangan dari sang kakak tiri.
Keinginan untuk bisa bersama dengan pria itu adalah hal yang mustahil.
Dia menggantungkan harapan agar hidupnya bisa bahagia seperti layaknya blue iris(bunga iris biru) yang melambangkan sebuah harapan, harapan bahagia dengan atau tanpa pria yang sudah merenggut sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya yaitu.... kesucian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 : Chef pastry
Semua mata memandang Elna,beberapa moss dessert dalam piring saji habis tak bersisa.Melani yang terakhir selesai langsung memasang senyum lebar.
"Aku menyukai dessert buatanmu,ini sangat enak,rasanya meleleh di dalam mulut.Bagaimana menurut kalian?"Melani meminta pendapat pada beberapa orang yang sudah mencicipi dessert Elna.
Prooookkk..proookkk..semua bertepuk tangan.
"Ini dessert terenak yang pernah aku makan.Sumpah ini enak sekali."ujar salah seorang di antaranya.
"Akupun berpendapat yang sama,ini benar benar lezat."Puji yang lain.
"Ada apa ini?"Seorang pria baru saja datang dan menghampiri kerumunan.
"Hai Chef Rey..."Sapa Melani.
"Bu Melani..."Chef Rey heran kenapa kepala HRD Iris hotel datang ke wilayah kekuasaannya,biasanya juga dia yang menemui wanita paruh baya itu.
Namun itu tak berlangsung lama,dia menemukan jawabannya setelah melihat wanita asing berada di dapurnya.
"Perkenalkan,beliau adalah head chef Iris hotel."Melani memperkenalkan Rey pada Elna.
Rey menatap Elna dan mengulurkan tangannya,"Hai,aku Rey."
"Elna."ujar Elna singkat.
Deg..deg..deg..tiba tiba jantungnya berdetak kencang saat tangannya bersentuhan dengan Elna.
"Hhhmmmm...semoga anda betah bekerja dengan saya."ujarnya setelah melepas kan tangannya.
"Iya Chef."Ujar Elna tersenyum.
"Chef ingin mencoba dessert buatan Chef Elna?"asisten chef yang biasa di panggil Yudi menawarkan Rey untuk mencicipi dessert buatan Elna.
"Tentu saja."Dia berbicara sambil menatap Elna.
Yudi segera mengambilkan dessert yang tersisa satu di atas meja."Ini Chef."
Rey mengambil piring itu dari tangan Yudi dan memperhatikan dessert berwarna hijau di depannya."Apa ini moss dessert?"tanya nya.
"Iya Chef."Ujar Elna.Terus terang dia sangat deg degan.Bagaimanapun sedikit banyak dia mengetahui siapa pria yang mencicipi dessert buatannya itu.Meskipun tidak pernah bertemu secara langsung,tapi sebagai lulusan Le Cordon Bleu,jelas dia mengetahui lulusan terbaik senior senior nya,dan salah satu lulusan terbaik itu adalah pria bermata hazel yang tengah berdiri di depannya.
Rey tersenyum setelah mencoba dessert tersebut,kemudian meletakkan piring itu di atas meja."Selamat bergabung junior ku."ucapnya.
Banyak yang tidak paham maksud dari ucapan Chef Rey,tapi tidak dengan Melani dan beberapa asisten chef yang lain.
"Wah aku salut denganmu Chef Rey,hanya mencicipi sedikit saja,kamu sudah tau kalau dia berasal dari sekolah yang sama denganmu."Ujar bu Melani.
"Tentu saja bu,pertama kali melihat tampilannya saya sudah curiga,karena Le Cordon Bleu punya ciri khas tersendiri dari segi plating.Dan setelah mencicipinya,aku pastikan kalau dia adalah juniorku."Rey tersenyum,kemudian memandang Elna penuh arti.
"Baiklah,sepertinya aku tidak perlu khawatir,tolong jaga chef baru kita chef Rey,aku titip dia padamu."Ujar Melani sebelum meninggalkan dapur besar itu.
Rey mengangkat jempolnya,dan mengangguk tanda menyanggupi permintaan Melani.
"Ikut ke ruanganku."Rey berjalan duluan di susul Elna di belakangnya.
"Silahkan duduk."
"Makasih chef."
"Aku belum mendapatkan CV mu dari bu Melani,mungkin dia lupa mengirimkannya.Boleh aku bertanya langsung pada mu?"Tanya chef Rey.
"Tentu saja chef dengan senang hati."
"France atau Australia?Tanya chef Rey merujuk pada tempat Elna sekolah masak.
"Australia chef."ujarnya singkat.
"Berarti kau mengenalku?"
Elna mengangguk."Di aula kampus,foto semua lulusan terbaik Le Cordon Bleu terpajang di sana termasuk foto anda chef."Lanjut Elna.
"Baiklah,untuk hari pertamamu,periksa semua bahan di gudang penyimpanan,kalau ada yang kurang atau ada yang kamu butuhkan,catat dan kirimkan ke email saya."
"Baik chef."
"Ruanganmu di ujung lorong sebelah kiri,untuk sementara,aku akan memberikan empat asisten chef untuk membantumu.Cukupkan?"
"Iya chef."
"Sekarang kamu boleh kembali ke ruanganmu,dan lakukan tugas yang aku berikan padamu tadi."
"Baik chef."
Elna berdiri dan melangkah keluar ruangan,namun sebelum dirinya memegang gagang pintu,chef Rey memanggilnya.
"Chef Elna,tunggu."
Elna menoleh,"Iya chef."
"Hari ini kita ada tamu VIP dari Rusia,seorang pebisnis sukses datang bersama istrinya dan menginap di president suit room.Tuan Vladimir sangat menyukai makanan pedas,jadi malam ini main course adalah solyanka.namun istrinya sedang diet,nah,sekarang aku tanya padamu,kira kira appetizer dan dessert apa yang akan kamu rekomendasikan untuk situasi kita saat ini?"Tanya Rey mecoba kemampuan Elna.
Setelah berpikir sejenak,dia mulai mengeluarkan pendapatnya."Untuk appetizer,mungkin lebih baik Chef sajikan pumpkin soup,dan untuk dessert aku akan buatkan ptichye moloko."
"Alasannya?"tanya Rey penuh selidik ,namun tarikan bibirnya ke samping sudah menunjukkan kalau dia puas dengan pilihan chef barunya itu,hanya saja dia ingin tau apa alasan Elna memilih keduanya.
"Yang pertama,tamu VIP kita adalah orang Rusia dan main course yang Chef Rey pilihkan adalah makanan khas Rusia,jadi saya mencoba memilih appetizer dan dessert yang sama,untuk pumpkin soup nya,ini adalah soup labu yang sangat enak,dan cocok untuk istri tuan Vladimir yang sedang diet karena mengandung banyak protein,vitamin c dan serat yang baik untuk kesehatan,sedangkan ptichye moloko untuk dessert karena bahan utama cake ini adalah susu yang di lapisi coklat dengan rasa yang tidak terlalu manis,dan susu bisa meredam rasa pedas dari main course yang chef pilih."Terang Elna panjang lebar.
Kini Rey tidak bisa menyembunyikan senyumannya,"Pilihan yang bagus,siapkan semuanya!"Perintah Rey.
"Appetizer juga chef?"
"Iya appetizer dan dessert,semuanya aku serahkan padamu."Lanjutnya.
"Tapi keahlianku dessert chef."tolaknya secara halus.
"Iya aku tau,tapi seorang chef harus bisa membuat semuanya.Dan ini adalah debut perdanamu,kalau respon tuan Vladimir dan istrinya bagus,kemungkinan besar kamu nggak perlu menunggu sampai tiga bulan untuk menjadi Chef tetap Iris Hotel."Ujar Rey.
"Baik Chef."Elna berbalik,berencana untuk kembali ke ruangannya,tapi sekali lagi Rey memanggilnya.
"Apa kamu punya seorang kakak perempuan?"Tanya Rey.
Elna mengerutkan kening,bingung dengan pertanyaan Rey.
"Maaf kalau pertanyaanku sedikit bersifat pribadi."
"Nggak papa Chef,dan aku nggak punya kakak perempuan,saya permisi."Elna pun menutup pintu ruangan Chef Rey dan melangkah menuju ruangannya."Ini kesempatan langka untukku,aku harus bisa menyajikan yang terbaik untuk naratama Iris hotel."Elna bermonolog.
Rey masih berdiri termenung dan menghela nafasnya kasar,"Hhhhhh....Mungkin aku hanya merindukannya saja."Rey bermonolog.
Setelah kepergian Elna,pikirannya melayang pada sang kekasih yang memutuskan untuk menikah dengan kakak nya.
Sore hari kesibukan mulai terjadi di dapur utama dan pastry kitchen,masing masing sibuk dengan tugas yang di berikan,dan Elna sangat bersyukur sekali,Chef Rey mengirimkan asisten yang sangat cekatan jadi dia tidak banyak menemukan kendala dalam menyelesaikan semuanya tepat waktu.
Dan tiba saat nya untuk menyajikan semua menu yang di siapkan untuk tamu spesial Iris Hotel malam ini,dan tentu saja ini adalah tugas head Chef untuk menyajikan makanan.Dan yang pertama di sajikan adalah pumpkin soup.
Istri tuan Vladimir menatap mangkuk sup di depannya dengan wajah berbinar."Bagaimana Chef tau kalau aku sangat menyukai labu?"Ujarnya dengan bahasa indonesia yang sangat fasih.
"Benarkah nyonya?Chef pastry kami yang membuatnya,dan semoga rasanya sesuai selera anda."
"Aku akan mencobanya."Nyonya Vladimir mengambil sendok dan mencicipi pumpkin soup yang terlihat sangat menggugah selera.
"Wahh chef,ini lezat sekali..."puji nyonya Vladimir."Cobalah sayang,aku tau kamu tidak terlalu menyukai labu,tapi setelah ini aku yakin kamu akan ketagihan."Dia menyuruh sang suami untuk mencobanya.
Ragu ragu tuan Vladimir memasukkan pumpkin soup itu ke dalam mulutnya.Dan seperti kata istrinya tadi,dia benar benar ketagihan,sampai tidak terasa soup itu habis tak bersisa.
"Inilah salah satu yang aku sukai saat ke indonesia dan menginap di sini,selain pelayanannya sangat memuaskan,lidahku juga sangat puas menikmati makanan yang di sajikan."
"Terima kasih atas pujiannya tuan."
"Dan aku sudah bisa tebak,kamu membuatkan solyanka untukku kan chef Rey,,aku sudah bisa mencium wanginya,kapan kamu sajikan di depanku, aku sudah tidak sabar. ."ujarnya tersenyum.
Rey segera mengambilkan dua mangkuk solyanka untuk di nikmati kedua tamunya itu."Tebakan anda benar tuan,dan silahkan di nikmati."Rey meletakkan mangkuk terakhir di depan nyonya Vladimir.
"Sudah ku duga ini enak sekali,kamu tidak pernah mengecewakan ku Chef Rey."Sekali lagi tuan Vladimir memuji Rey.
"Boleh aku bertemu dengan chef yang membuat pumpkin soup ini?aku penasaran."Nyonya Vladimir berbicara di sela sela makannya.
"Tentu saja nyonya."
...****************...
kek gak ada yg lain aja
kek g ada orang lain aja gitu.
kek dah habis aja stok cewek cowok