AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 MIIM
Mommy Riana Jack dan Alex pun tertegun mendengar ucapan Aurora.
"Apa benar kamu memiliki dara Rh-Null nak?" Tanya Daddy Alex kepada Ellin.
"Eh iya tuan" jawab ellin sedikit takut melihat wajah Alex.
"Siapa nama kamu nak?", tanya mommy Riana.
"Ellin nyonya" jawab Ellin dengan hati hati.
"Ellin, kamu serius mau bantu anak saya?", tanya Daddy Alex.
"Iya tuan saya mau bantu dan ini semua ini juga demi Aurora karena saya tidak mau melihat Rara sedih seperti ini" jawab Ellin melihat Aurora yg sedang terpuruk dan sangat menyedihkan.
"Ehh nyonya di mana ya ruang buat ambil darah saya", tanya Ellin sedikit ragu.
"Ayo nak kita ke ruang dokter sekarang ya" ucap mommy Riana.
Ellin dan mommy Riana berjalan menuju ruangan dokter.
Tak lama kemudian dokter Samuel datang dengan tergesa gesa karena mendapat kabar dari Jack bahwa Axel sedang kritis.
Samuel yg sedang di luar negeri pun langsung terbang kembali ke tanah air untuk menyelamatkan sahabat nya.
"Jack, dimana ruangan Axel?" Tanya Sam kepada Jack tanpa menghiraukan Aurora yg sedang duduk sambil menangis.
Jack menunjuk ke arah ruangan di mana Axel terbaring.
Melihat teluntuk Jack pun Sam langsung berlari masuk dan melihat langsung keadaan Axel yg lemah dan terbaring.
"Axel Lo ga boleh mati" ucap Sam menatap Axel.
"Sus gimana apa sudah ada donor darah nya?" Tanya Sam kepada suster.
"Sebentar lagi dok" ucap suter tersebut terpotong karena suter lain nya sudah membawa kotak besar dan berisi donoran darah.
"Permisi dok ini sudah ada beberapa kantong darah nya" ucap seorang dokter.
"Cepat siapkan semua peralatan kita harus segera melakukan tindakan untuk menyelamatkan nya" titah Sam dengan serius.
Beberapa jam sudah berlalu namun dokter Sam belum juga keluar dari ruangan operasi.
Detik waktu terasa lama bagi semua orang yg sedang menunggu kabar dari dokter Sam.
Tak lama kemudian pintu terbuka dan keluar lah dokter dengan penuh keringat dingin di kening nya.
Mommy Riana yg tadi duduk kini berdiri dan langsung menghampiri dokter Sam.
"Sam gimana Axel nak?" Tanya mommy Riana kepada Sam.
"Alhamdulillah mom operasi sudah berhasil dan putra mommy yg nakal itu sudah berhasil melewati masa kritisnya, sekarang Axel hanya menunggu Axel sadar" jelas dokter Sam dan memeluk mommy Riana yg sedang menangis.
Aurora yg mendengar ucapan dokter Sam pun ikut lega akan kabar yg di berikan oleh Sam.
"Terima kasih sayang kamu sudah menyelamatkan Axel" ucap mommy Riana kepada Sam.
"Itu sudah tugas Sam mom untuk apa Sam jadi dokter jika Sam tidak bisa menyelamatkan sahabat Sam sendiri" ucap Sam dengan lembut membuat Riana semakin terharu.
"Terima kasih nak kamu memang dokter hebat terima kasih" ucap Daddy Alex memeluk Sam dan menepuk bahu Sam dengan pelan.
Sam tersadar dengan kehadiran dua gadis yg sedang duduk di kursi.
"Mom mereka siapa?" Tanya Samuel.
"Ahh mereka, mari sini mommy kenal kan" ucap mommy Riana menarik tangan Sam.
"Ini nama nya Aurora Sam" ucap mommy Riana.
"Iya kalau nona Aurora saya tau mom tapi.." ucap Sam berfikir karena memang tidak mengenal wanita di samping Aurora.
"Oh ya ternyata kalian semua sudah mengenal Aurora dan hanya mommy yg tidak tau tentang ini" ucap mommy Riana sedikit kesal.
"Dan dia siapa mom?" Tanya Sam.
Mommy Riana tersenyum melihat wajah Ellin yg sedikit pucat karena baru saja mendonorkan darah nya kepada Axel.
"Ini gadis yg sudah menolong nyawa Axel nama nya Ellin dan dia sudah mendonorkan darah nya untuk Axel putra mommy" jawab mommy Riana kepada Sam.
Sam menaikkan sebelah alis nya menatap mommy Riana dan Ellin.
"Apa kau memiliki darah yg sama dengan Axel?" Tanya Sam kepada Ellin.
"Ck, iyalah kalo ga mana mungkin saya bisa di sini dan doborin darah saya" ketus Ellin.
Mommy Riana dan Daddy Alex pun terkekeh mendengar cetusan dari Ellin.
Hari pun sudah mulai gelap Aurora dan Ellin hendak ingin pulang namun mommy Riana mengajak mereka untuk makan malam bersama.
"Kalian nginep di mansion Tante aja ya?" Ucap mommy Riana kepada Aurora dan Ellin.
"Em maaf tan aku harus pulang karena besok harus kuliah" ucap Aurora.
"Ehh saya juga harus pulang nyonya", ucap Ellin.
"Emm ga bisa ya, yaudah mommy anter ya" ucap mommy Riana.
"Oh ok tan ini alamat nya tan" ucap Ellin menunjukkan alamat di ponsel nya.
"Ini alamat nya ellin tolong anter" ucap mommy Riana kepada sopir mereka.
"Emm alamat kamu di mana Aurora?", tanya mommy Riana kepada Aurora.
"Ehh alamat aku sama kak Ellin sama tan" jawab Aurora.
"Oh yaa? Kok bisa tinggal bareng" tanya mommy Riana.
"Emm sebenarnya kami tinggal di rumah sahabat aku yg punya rumah gede tapi cuma di huni sama gesha sendiri, makanya gesha ajak aku sama kak Ellin tinggal bareng" jawab Aurora.
"Ohh, orang tua kalian di mana?" Tanya mommy Riana.
Aurora dan Ellin pun langsung tertunduk ketika mendengar pertanyaan yg keluar dari mulut mommy Riana.
"E-ehh kok jadi murung? Tante salah ngomong ya? Maaf kalo ucapan Tante nyakitin kalian" ucap mommy Riana sambil memeluk Aurora dan Ellin.
Suasana di dalam mobil pun menjadi hening setelah mommy Riana bertanya tentang orang tua mereka. Mommy Riana merasa bersalah atas ucapan nya sendiri.
Tak lama kemudian mobil mereka berhenti tepat di depan rumah mewah yg berlantai 2 dan berwarna putih.
"Terima kasih Tan udah anterin kita" ucap Aurora kepada mommy Riana.
"Iya nyonya terima kasih juga atas makan malam nya" ucap Ellin dengan tersenyum manis.
Mommy Riana merasa hangat ketika melihat wajah kedua gadis di depan nya. Apalagi melihat wajah Ellin yg terlihat hangat dan merasa ada yg aneh tentang nya, namun mommy Riana tidak terlalu berfikir terlalu jauh.
"Tante pamit pulang dulu ya. Aurora besok temui Tante ya jangan lupa, jangan lupa ajak Ellin sama teman kamu satu nya lagi", ucap mommy Riana kepada Aurora sambil tersenyum manis.
"Iyaa Tante baikk" jawab Aurora terkekeh.
"Udah masuk abis itu tidur, Tante pulang ya byee." Ucap mommy Riana melambaikan tangan nya ketika mobil sudah berjalan dan melaju dengan kecepatan rata rata.
Aurora merasa sangat bahagia bertemu kembali dengan orang baik seperti mommy Riana.
"Sebegitu baik nya Tante Riana, ternyata gue sekarang itu ya kasih sayang dari seorang ibu sampe gue ngerasa bahagia banget dapat perhatian dari orang asing yg berhati mulia" batin Aurora sambil melihat mobil yg di kendarai mommy Riana sudah mulai tak terlihat.
"Raa?" Panggil Ellin dengan menepuk lengan Aurora.
"Ahh iya kak?" Tanya Aurora tersadar dari lamunan nya.
"Hufttt kamu kenapa kok bengong?" Tanya Ellin kepada Aurora.
"Ehh gapapa kok, ayo masuk dingin banget ntar masuk angin", ucap Aurora.