puncak tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan, ketika kehilangan dan kita mengikhlaskan nya, percaya lah Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita.
itulah yang tengah dirasakan oleh Dinda, seorang gadis manis yang mana ia harus merelakan seseorang yang dia cintai untuk sahabat nya sendiri.
kesalahpahaman pun terjadi antara Dinda dan sahabat nya hingga membuat persahabatan mereka hancur.
akankah Dinda menemukan tambatan hati? dan apakah persahabatan Dinda bisa kembali membaik?
yuk mampir ke cerita author, semoga para readers suka ya🤗jangan lupa untuk, vote, like dan komen ya teman-teman 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Author_G, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 7
"Din, ini bagus nggak?"tanya Dita
"bagus, cantik banget malah."jawab Dinda
"ya udah dech yang ini aja mbak."ucap Dita pada pegawai butik sembari memberikan setelan kebaya berwarna blue ice
"nanti kita makan dulu ya Din, laper."ucap Dita sambil duduk di samping Dinda
"oke siap, eh dit aku benar-benar penasaran sama calon kamu, siapa sih."tanya Dinda
"hmmm, maka nya Dateng dong pas aku lamaran nanti biar tau."ucap Dita
"kan aku nggak bisa datang dit, gimana dong?"ucap Dinda cemberut
"aduh kenapa harus cemberut gitu sih, lucu tau. aku sama dia sebelum nya tidak saling mengenal, Din."jawab Dita
"oh ya, kalau gitu, kok bisa mau lamaran?"tanya Dinda heran
"Iya aku juga nggak tau Din, karena aku dijodohkan."
"iya Din, dan aku juga nggak bisa nolak keinginan Ummi sama Abi."
"Hmm, kamu sabar dan harus ikhlas. aku yakin Ummi sama Abi pasti tau yang terbaik untuk kamu, dit."
Dita mengangguk sembari tersenyum. "Btw, nama nya siapa? Pasti kamu udah tau dong nama nya."
"kepo, hahaha."jawab Dita sembari tertawa
"kamu mah gitu, ya udah dech nggak apa-apa biar suprise gitu ya kan." ucap Dinda
"Aku doakan yang terbaik untuk mu dit. siapapun dia pasti dia bisa jagain kamu."ucap Dinda sembari tersenyum.
"Aamiin."
Dinda membayangkan bagaimana jika dia bertemu dengan pria yang sudah ia tunggu selama ini. kemudian dia menikah dan hidup bahagia. ah rasanya begitu bahagia.
"aku sangat berharap kamu Dateng saat aku lamaran nanti, tapi kalau kamu nggak bisa datang nggak apa-apa kok, tapi awas aja kalau aku nikah kamu nggak datang."ucap Dita
"iya iya ins syaa Allah aku Dateng kalau kamu nikah mah."ucap Dinda terkekeh
"permisi mbak, ini pesanan nya."ucap pegawai butik
"oh ya, terima kasih mbak."ucap Dita
mereka pun pergi meninggalkan butik menuju sebuah restoran. sesampainya di restoran mereka memesan makanan dan minuman.
sambil menunggu makanan datang, kedua nya sibuk bercerita. tak berselang lama pesanan mereka pun datang.
...----------------...
di tempat lain Reyhan sedang duduk di ruang tamu, ia terlihat sedang termenung.
"lho nak, kok ngelamun sih. kenapa?"tanya Bu Reni
"nggak apa-apa, bu."ucap Reyhan sembari tersenyum
"kenapa? kok wajah nya gitu bukan nya senang, lusa kamu kan mau melamar calon istri mu."ucap Bu Reni
"Rey senang kok Bu, Rey cuma lagi pusing aja dikit."ucap Reyhan
"kamu sakit? kalau sakit kamu istirahat aja dulu di kamar. apa mau ibu temani ke dokter?"
"tidak perlu Bu, lagipula Rey cuma pusing aja kok. nanti dibawa tidur juga bakalan hilang."
"ya udah, kalau gitu kamu istirahat aja dulu."
"iya Bu."ucap Reyhan namun ia belum beranjak dari tempat duduknya. mulut nya seolah-olah menyuruh untuk berbicara pada sang ibu.
"ibu."panggil Reyhan
"iya nak, ada apa?"
Reyhan memberanikan diri untuk bicara pada Bu Reni. "Bu, sebenarnya sebelum aku pergi ke Turki, aku sudah bertemu dengan seseorang yang aku cintai dan aku kagumi semasa kuliah hingga saat ini Bu. aku tidak menolak perjodohan ini bu tapi aku hanya bingung, apa yang akan aku katakan pada nya ketika dia harus tau semua ini, bu."
"ya Allah nak, kenapa kamu tidak cerita sama ibu sebelum nya?."ucap Bu Reni terkejut
"Rey nggak mau ayah sama ibu kecewa. Ibu tidak usah khawatir, Allah pasti akan memberikan jalan keluar nya, bu."ucap Reyhan
"tapi nak, bagaimana dengan wanita itu?."
"ins syaa Allah, Rey akan menjelaskan semua nya, Bu. Rey hanya berharap ia mau memaafkan Rey karena sudah menyia-nyiakan penantian nya."
"harus nak. jangan sampai dia terus menunggu kamu sedangkan kamu sudah menjadi milik wanita lain.
Reyhan mengangguk paham. setelah berbincang dengan sang ibu, Reyhan memilih untuk keluar.
"assalamu'alaikum umi, Dita."ucap Reyhan
"wa'alaikumussalam. eh nak Reyhan dari mana?"tanya Bu Hafsah
"Rey cuma lagi cari angin aja ummi, kebetulan tadi lihat ummi disini."jawab Reyhan
"oh gitu."ucap Bu Hafsah
"mau Rangga bantuin ummi?"tawar Reyhan
"nggak usah nak, ini sudah selesai kok."tolak Bu Hafsah
"ya udah kalau gitu, Rey permisi dulu ya ummi."ucap Reyhan
"iya nak, kamu hati-hati ya."jawab Bu Hafsah
Reyhan pun melanjutkan perjalanan nya
...----------------...
"kita makan siang di depan, yuk."ajak Dinda
"butik gimana mbak?"tanya ayu
"tutup aja dulu, ay."jawab Dinda
"biar ibu aja yang jaga neng."ucap Bu Sumi
"nggak usah Bu, kita makan aja dulu yuk."ucap Dinda sambil berdiri mengambil tas nya
mereka pun pergi ke sebuah warung makan di seberang jalan.
"pesan apa ay, Bu?"tanya Dinda
"apa aja neng ibu mah."jawab Bu Sumi
"ayu mau pesan apa?"tanya Dinda
"sama kayak mbak aja dech."jawab ayu
Dinda memesan makanan, setelah selesai memesan makanan Dinda duduk kembali bersama kedua nya.
"mbak nggak apa-apa makan di tempat kayak gini?"tanya ayu
"emang nya kenapa ay? nggak boleh ya?"jawab Dinda polos
"bukan kayak gitu mbak, maksud nya ayu. mbak nggak ngerasa gimana gitu makan disini? kan mbak orang yang berpunya mbak setidaknya di restoran gitu kan mbak makan nya."ucap ayu
"hahaha, nggak lah ay bukan nya kita udah biasa beli makan di warung kayak gini."jawab Dinda
"iya sih mbak."jawab ayu
"terus masalah nya dimana? mbak nggak apa-apa kok makan di tempat kayak gini malah mbak senang. dulu mbak semasa kuliah makan cuma pakai nasi sama kerupuk aja bahkan orang tua mbak nggak tau. karena kan mbak punya sakit asam lambung jadi pagi-pagi itu harus makan nasi walaupun cuma dikit. jadi untuk bisa sampai pada titik ini mbak itu udah susah lebih dulu ay."jelas Dinda
"Masya Allah, serius mbak?"
"iya ay. tanya sama mama."jawab Dinda
"permisi mbak ini pesanan nya."ucap pelayan warung di sela-sela obrolan mereka
"oh iya terima kasih ibu."ucap Dinda ramah
"udah ayo makan dulu Bu, ay."ucap Dinda
mereka pun menikmati hidangan tersebut, setelah selesai makan mereka istirahat sejenak kemudian mereka kembali ke butik. terlihat sudah ada beberapa orang yang menunggu di depan.
"maaf ya ibu, tadi lagi istirahat sebentar."ucap Dinda sembari membuka butik.
"iya nggak apa-apa mbak."
"ibu mau cari apa?"tanya ayu
"saya mau beli gamis sama kemeja mbak."
"oh mari sini Bu ikut saya."ucap Dinda
Dinda melayani customer dengan penuh kesabaran, karena bagi Dinda mereka adalah ratu yang harus di layani dengan baik.
"Yang ini Bu?"tanya Dinda
"iya mbak."jawab customer
"baik tunggu sebentar ya Bu, saya packing dulu."ucap Dinda.
Bersambung
