Flower Lovania Smith, Gadis Cantik yang memiliki sifat bar bar dan primadona di SMA Galaxy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldrick, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Siapa pelakunya Mas?" Tanya Anna saat mendengar suaminya menelpon Aldi.
"Albian Adhitama, Ayah kandung Alister Adhitama" Jawab Dario dengan pandangan ke depan.
Anna terkejut bukan main mendengar yang melakukan semua ini kepada putrinya adalah Ayah Kandung alister, Lelaki yang dekat dengan Putrinya.
"B-bagaimana bisa?" Ucap anna lirih.
"Aku tidak tau pastinya gimana sayang, Tapi aku ingin membawa flower dan kamu pergi dari sini, Kita akan memulai hidup baru di Amerika, Bagaimana?" Dario meminta pendapat kepada istrinya.
Anna mengangguk, "Aku setuju Mas, Malam ini kita berangkat sekarang juga"
Dario memeluk istrinya, "Maafin aku sayang, Aku gagal melindungi putri kita" Dario menumpahkan sisi lemah nya yang dari tadi dia tahan.
Anna mengelus punggung suaminya, "Ini bukan salah kamu sayang, Kamu udah benar menjaga putri kita, Ini salah aku yang menyuruh kamu mengizinkan putri kita dekat dengan Lelaki itu, Padahal Kamu saat itu sudah menjelaskan kalau flower bersama dengan Alister hati kamu tidak tenang, Dan lihat lah sekarang. Kekhawatiran kamu berubah menjadi kenyataan"
Anna melepaskan pelukan nya, Dia menghapus air mata yang ada di pipi suaminya.
"Mari kita membuka lembaran baru" Ucap anna lembut.
******************
Di Kediaman Adhitama tepatnya di ruang kerja Papah nya alister.
Alister di buat khawatir saat Nomor flower Tidak aktif dari tadi. "Kamu kemana flow" Ucap Alister kacau.
Baru begini ia sudah kacau, Bagaimana jika flower meninggalkan nya? Sudah mati kurasa Wkwk.
Alister mencoba menelpon Vino, Karna tadi pagi ia sempat dengar kalau flower meminta Vino untuk menemani nya.
"Halo Vin, lo tau flower kemana?" Ucap Alister lansung.
"Lah, Bukannya ke mansion lo ya?" Balas Vino Dengan suara kebingungan.
"Flower gak ada di mansion gue, Kan lo tau sendiri gue sibuk sama pekerjaan bokap gue"
"Lah, Bukannya lo sendiri yang nyuruh flower ke mansion lo? bahkan tadi gue mau antar dia Flower nya nolak gue antar"
Alister mematikan Telpon nya secara sepihak.
Pikirannya kacau sekarang, Tiba tiba bayangan flower meninggalkan nya terlintas.
"Gak, Flower udah janji sama gue kalau dia gak akan pernah ninggalin gue" Alister mencoba menenangkan pikirannya dan juga hatinya.
Hingga beberapa menit kemudian Bel mansion nya berbunyi, Alister turun membuka pintunya.
Dia melihat kotak panjang di depan pintu, Alister penasaran dengan isinya. Dia membukanya dan langsung terkejut, Alister melihat Papah nya dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kedua Kaki Papah nya sudah tidak ada, Lidah ayah nya terpotong. Alister menelpon Zay dan vino meminta tolong kepada sahabatnya, Setelah zay, bintang, dan Vino sampai mereka membawa Albian ke rumah Sakit.
*****************
Alea yang sedang tidur nyenyak harus mendengar suara berisik dari ponsel nya.
Alea mengambil ponsel nya, Ia melihat Zay menelpon dirinya.
"Lo ngapain nelpon gue di jam segini bangsat" Alea memaki pacar nya itu yang sudah menelepon nya di jam 03:00 dini hari.
"Lea, Kamu bisa ke rumah sakit sekarang juga?" Pinta Zay di seberang sana.
Alea melototkan matanya saat mendengar zay menyuruhnya untuk datang ke rumah sakit.
"Sherlock Rumah sakit nya, Gue ke sana sama flower"
"Ajak senja aja" Balas Zay di seberang sana.
"Oke" Alea mematikan telpon nya, Ia bersiap siap turun untuk menjemput senja.
***********
Alea dan senja Sudah sampan Di rumah sawit melati. Mereka berdua menghampiri Vino, Bintang, Alister dan Zay.
Alea melihat Wajah mereka semua seperti banyak pikiran, "Siapa yang sakit?" Tanya alea khawatir saat tidak menemukan keberadaan flower.
"Bokap Alister" Jawab Zay.
"Terus flower kemana? Kok cuman kita yang ngumpul?" Tanya Alea was was, Sejak tadi di perjalanan Ia tiba tiba khawatir dengan sahabat nya itu.
"Lo gak tau flower kemana?" Alister malah menanya balik Alea.
Alea menggeleng, "Gue dari pulang sekolah di mansion aja, Tanyak zay kalau lo gak percaya" Jelas Alea.
"Lo pasti tau flower kemana Vin?" Alea menatap Vino penuh harap.
"Gue gak tau, Tadi siang Flower izin sama gue mau ke mansion Alister" Ungkap Vino serius.
Alea memicingkan matanya ke arah alister, "Flower gak ada di mansion gue" Balas Alister cepat.
"Tapi Lo yang nyuruh flower datang ke mansion lo" Vino menaikkan sedikit suaranya, Ia kesal dengan alister yang bersikap seolah olah dia tidak menyuruh flower datang ke mansion nya.
"Gue gak ada nyuruh dia datang ke mansion gue Vin" Jawab Alister jujur.
Pikiran alea kemana mana saat mendengar perdebatan Vino dengan Alister.
Alea mengeluarkan ponsel nya menelpon Flower tapi nomor nya tidak aktif.
"Percuma lo telpon dia le, Gue dari tadi nelponin flower seratus kali tapi nomor nya tetap gak aktif" Vino mengasih tau kepada Alea bahwa nomor ponsel nya tidak aktif.
"Jalan terakhir kita telpon Om dario" Putus Alea.
"Lo aja yang nelpon, Gue takut di semprot Om dario kalau gue yang nelpon" Suruh Vino.
Alea menelpon Om dario tapi nomor nya gak aktif, Alea berganti menelpon tante Anna sama juga tidak aktif.
Alea menggeleng, "Nomor Om dario sama tante Anna gak aktif Juga" Ucap Alea lirih.
Duar!!! Entah kenapa jantung alister berdebar sangat kencang, Rasa Khawatir, Rindu, menjadi satu.
"G-gak, Gak mungkin flower ninggalin gue" Gumam Alister dengan tatapan kosong.
Senja yang melihat Alister seperti itu merasa kasihan, Dia mencoba mendekat ke arah Alister. "Al, Kamu yang tenang jangan kayak gini"
Alister menatap tajam senja, "GIMANA GUE BISA TENANG KALAU FLOWER NINGGALIN GUE!!!" Teriak Alister di depan wajah Senja.
"Tapi kamu harus tenang al, Besok kita datang ke mansion flower kalau dia tidak ada kita cari sebisa kita" Nasihat Senja.
Alister duduk memikirkan flower, "Kamu kemana flow, Padahal kamu udah janji sama aku untuk gak ninggalin aku" Batinnya menahan sesak.
Alea? Dia sudah berada di pelukan Zay, Ia menangis saat mendengar flower hilang entah kemana.
Bintang menghampiri Vino yang dari tadi hanya diam, "Flower pasti gak kenapa napa"
Vino melirik ke bintang, "Hati gue bilang dia kenapa napa, G-gue takut"
Setelah mengucapkan itu Vino meninggalkan mereka, Vino melajukan motor nya ke mansion Flower. Hatinya bener bener gak tenang, Dia juga gak bisa harus menunggu besok ke mansion Flower.
Mansion Nya kosong, Vino melihat Pelayan flower keluar membawa tas mereka masing masing.
Vino turun menghampiri mereka, "Bik, Kalian mau kemana?" Tanya Vino kepada wanita paruh baya sedikit tua, Bik Irna.
"Kami mau pulang kampung Den Vino" Jawab Bik Irna Sopan.
"Ngapain kalian pulang kampung? Emang nya Bibik udah gak kerja di rumah flower lagi?" Tanya Vino Was was.
Ekspresi wajah nya berubah menjadi serius sekarang.
"Loh, Den vino gak tau, Kalau Tuan Dario sama Nyonya Anna Pindah Ke luar negeri" Jelas Bik Irna memberi tahu Vino.
DUARR!!!!! Vino gak tau harus berekspresi apapun, Karna semuanya terjadi secara tiba tiba.
"Bibik tau gak mereka pindah kemana?" Tanya Vino lagi, Menurut nya Luar negeri itu sangat luas.
Bik ina menggeleng, "Bibik gak tau den, Yaudah kalau gitu bibik permisi dulu" Bik ina dan para pelayan yang lain pergi meninggalkan Vino.
Vino menatap kosong ke arah jalanan, Satu satunya Kunci adalah Mamih nya sendiri. Tidak mungkin mamih nya gak tau kemana keluarga Om nya pergi.
Vino menaiki motor nya melaju kencang pulang ke mansion nya.