Cinta Setelah Kehilangan

Cinta Setelah Kehilangan

Bagian 1

Dinda Anandita, gadis manis, periang, baik, ramah dan juga sholehah. Dinda adalah putri satu-satunya dari pak Rama dan bu Ami. Dinda adalah anak perempuan pertama dari tiga bersaudara. setelah selesai kuliah Dinda memilih untuk menjadi seorang pengusaha.

...----------------...

"selamat pagi sayang."sapa Bu Ami

"pagi ma."jawab Dinda sembari tersenyum tak lupa ia memeluk dan mencium pipi mama nya.

"sarapan dulu yuk."titah Bu Ami

Dinda mengangguk, lalu ia pun duduk di samping mama nya.

"papa kemana ma?"tanya Dinda

"papa masih dikamar, sebentar lagi pasti keluar."jawab Bu Ami sembari memberikan sepiring nasi goreng pada Dinda.

walaupun Dinda sudah dewasa namun ia tetaplah putri kecil bagi pak Rama dan bu Ami.

"hei selamat pagi."sapa pak Rama sembari mengelus kepala Dinda

"pagi pa."jawab Dinda

"gimana butik mu, nak?"tanya pak Rama

"Alhamdulillah pa, sekarang udah banyak yang tau dan belanja di butik Dinda."jawab Dinda

"syukurlah nak."jawab pak Rama

"pagi ma, pa, mbak?"sapa Kevin tiba-tiba muncul dari belakang Dinda

"pagi, ayo sarapan ntar telat lho."ucap Dinda

"iya mbak."jawab Kevin sembari menarik kursi lalu ia pun duduk disana.

Dinda mempunyai dua adik laki-laki yaitu Kevin dan Kelvin. kedua adik nya sedang menjalani pendidikan nya masing-masing. Kelvin sedang kuliah di Semarang sedangkan Kevin SMA.

setelah selesai sarapan Dinda langsung berpamitan dengan kedua orang tua nya, begitu juga dengan Kevin. setiap hari Dinda selalu mengantar Kevin ke sekolah. tak jarang Dinda di godai oleh para guru yang masih single di sekolah nya.

dua puluh menit lebih, kedua nya tiba di sekolah, Kevin pun langsung turun dari mobil dan berpamitan pada Dinda.

"mbak, Kevin sekolah dulu ya, mbak hati-hati di jalan." ucap Kevin

"iya Vin, kamu belajar yang rajin ya, mbak pergi dulu. assalamu'alaikum."ucap Dinda

"wa'alaikumsalam."jawab Kevin. Kevin pun masuk ke dalam sekolah.

...----------------...

sesampainya di butik. Dinda Memarkirkan mobil nya kemudian ia pun masuk ke dalam butik.

"pagi mbak."sapa ayu

Dinda mempunyai seorang karyawan yang bernama ayu. Ayu sudah bekerja dengan nya sejak awal Dinda merintis usaha nya. Dinda sudah menganggap ayu sebagai adik nya sendiri.

"pagi ay, apa kabar?"tanya Dinda sembari tersenyum

"Alhamdulillah baik mbak."

"syukurlah, mbak ke dalam dulu ya."ucap nya lagi

ayu pun mengangguk sembari tersenyum.

Dinda meletakkan tas di atas meja kerja nya, kemudian ia menyalakan komputer dan mulai mengerjakan pekerjaan nya.

Dinda terlihat begitu fokus dengan layar komputer di hadapan nya. hingga tak terasa hari semakin siang, tak berselang lama terdengar suara adzan Zhuhur dari sebuah masjid yang tak jauh dari butik.

Dinda pun keluar menemui ayu. "ay kita sholat dulu ya, butik nya tutup aja."ucap Dinda

"baik mbak."jawab ayu

sesibuk apapun Dinda, ia selalu mengutamakan kewajiban nya sebagai seorang hamba. karena ia tau bahwa apa yang ia capai hingga hari ini tak lepas dari kebaikan Allah terhadap diri nya.

ayu pun menutup butik, kemudian kedua nya pergi ke masjid. sesampainya disana, kedua nya langsung mengambil wudhu dan melaksanakan segera melaksanakan sholat.

selepas sholat mereka kembali ke butik, cuaca siang itu cukup terik hingga membuat badan terasa gerah."nggak makan siang dulu, mbak?" tanya ayu

"lapar sih Ay tapi mbak males ke seberang."ucap Dinda sembari tertawa

"Oalah mbak, kenapa nggak ngomong sama ayu."jawab ayu

"hahahaha kamu kan tau sendiri mbak seperti apa."ucap Dinda. ia memang orang nya tidak enakan.

"iya mbak, tapi kayak baru kenal aja sama ayu. jangan sungkan-sungkan mbak."jawab ayu sembari cemberut

"hahahaha iya-iya maaf. ya udah mbak minta tolong beliin nasi ayam ya."ucap Dinda

"oke mbak. minum nya apa mbak?"tanya ayu lagi

"seperti biasa ay."jawab Dinda

"siap mbak."jawab ayu sembari pergi menuju rumah makan di seberang sementara Dinda menunggu di butik.

sembari menunggu ayu, Dinda duduk selonjoran di sebuah sofa. Namun saat Dinda sedang memainkan ponsel nya. tiba-tiba datang seorang pria bersama wanita paru baya.

"permisi mbak."ucap pria itu

Dinda membenarkan posisi duduk nya "iya mas, ada yang bisa saya bantu."jawab Dinda ramah

"saya mau cari baju couple buat saya sama ibu saya."ucap pria itu

"oh gitu, baik. mari ikut saya, Bu."ucap Dinda sopan

mereka pun menuju ruangan dimana di dalam nya terdapat banyak model gamis dan juga baju pria dengan berbagai model.

"ibu mau yang model seperti apa, Bu?"tanya Dinda sopan sembari memilah beberapa gamis yang tergantung disana.

"ibu mah mau yang simpel aja, neng."jawab ibu

Dinda mengangguk sembari tersenyum, "oh gitu, sebentar saya ambilkan dulu ya Bu. ibu duduk aja dulu ya, oh ya mas silahkan duduk."ucap Dinda kemudian dia pergi ke sebuah lemari untuk mengambil beberapa model gamis dan baju kemeja.

"ini ada beberapa model gamis dan kemeja yang warna nya sama, boleh di coba dulu mas, ibu."ucap Dinda

"mbak."panggil ayu dari depan

"iya ay, mbak di ruangan sini."sahut Dinda

ayu pun meletakkan bungkus nasi di atas meja, kemudian dia pun pergi menyusul Dinda "ada apa, mbak?"tanya ayu

"oh ini, mas sama ibu nya mau cari baju couple. tolong di bantu ya ay."ucap Dinda

"siap mbak."jawab ayu. ayu pun membantu ibu tersebut untuk mencoba beberapa model gamis.

"yang ini aja neng."ucap ibu itu sembari memberikan gamis dan kemeja berwarna maroon.

"baik ibu, ay tolong di siapin ya. Yang mas nya udah pas?"tanya Dinda

"sudah mbak."Jawab pria itu

"baik sebentar ya."ucap Dinda sembari tersenyum

"maaf dengan ibu siapa?"tanya ayu

"Bu Ima."

ayu pun membungkus nya dengan sebuah paperbag kemudian memberikan nya pada ibu itu. "ini gamis sama kemeja nya ya Bu. terima kasih sudah berbelanja di butik kami."ucap ayu sembari tersenyum

"terima kasih kembali."balas Bu Ima sembari tersenyum. kemudian ia menyodorkan sebuah kartu debit pada ayu. setelah membayar, mereka pun pergi dari butik.

di dalam mobil Bu Ima membuka pembicaraan dengan putra nya.

"Masya Allah banget ya, yan. orang nya ramah, mama seneng belanja disana. oh ya kamu tau butik itu dari siapa?"tanya Bu Ima

"dari teman Aryan, ma."jawab Aryan

"oh gitu, bagus sih, orang nya ramah, sopan, baik lagi. nanti kalau mau belanja, mama mau kesana aja."

"iya ma."jawab Aryan singkat

sementara di butik, Dinda dan ayu sedang makan siang. kedua nya terlihat begitu akrab.

"mbak, cowok tadi ganteng juga ya."goda ayu

"terus?"jawab Dinda singkat sambil melirik ke arah ayu

"iya nggak apa-apa kayak nya cocok dech sama mbak."ucap ayu sembari tertawa

mata Dinda terbelalak mendengar ocehan ayu. "mulai ngawur, ay."ucap Dinda

"hahahaha, maaf mbak, tapi benar kok mbak ."ucap ayu

"terserah kamu dech."ucap Dinda

drrrt

bunyi ponsel Dinda.

"hallo assalamu'alaikum, mbak."ucap suara di seberang

"wa'alaikumussalam, iya kenapa Kel?"tanya Dinda

"hehehe, nggak apa-apa mbak, Kelvin cuma kangen aja."ucap Kelvin

"hmm, kamu ini. gimana kuliah nya?"tanya Dinda

"alhamdulillah lancar mbak, doain ya tahun depan aku wisuda."ucap Kelvin

"Aamiin, ins syaa Allah selalu mbak doain, kamu fokus aja kuliah nya jangan lupa sholat dan jangan macem-macem disana."ucap Dinda

"iya mbak. oh ya mbak, udah dulu ya, mbak. Kelvin mau pergi dulu sama teman."ucap Kelvin

"teman apa pacar?"tanya Dinda

"teman mbak, kan kata mbak nggak boleh pacaran."jawab Kelvin

"good, ya udah hati-hati ya. Assalamu'alaikum."ucap Dinda

"wa'alaikumussalam."jawab viko

To Be Continued 🍁

Terpopuler

Comments

Kuririn

Kuririn

Next chapter nya apa cuma mimpi belaka? T.T

2023-07-27

0

Aerilyn Bambulu

Aerilyn Bambulu

Buat merenungkan hidup.

2023-07-27

0

rhn fidiah

rhn fidiah

Asik banget!

2023-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!