NovelToon NovelToon
Takdir Untukku

Takdir Untukku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:312.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bareta

Chelsea bahagia saat orangtuanya menjodohkan dirinya dengan Reno, putra sahabat mereka.

Berbanding terbalik dengan Reno yang terpaksa menerima perjodohan itu karena ancaman papanya.

Segala usaha dilakukan Reno untuk membuat Chelsea membatalkan perjodohan mereka. Mulai dari memperkenalkan Sherly, teman SMA-nya sebagai kekasih sampai membuat Chelsea melihatnya tidur dengan Sherly di kamar hotel, namun semua itu tidak menggoyahkan Chelsea untuk meneruskan perjodohan mereka.

Chelsea akhirnya menyerah setelah Sherly datang dan menunjukkan bukti kalau wanita itu sedsng hamil dari benih Reno.

Chelsea pun pergi menjauh dan memutuskan kembali setelah 4 tahun berlalu dan tampil sebagai Chelsea yang berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tunangan

“Chelsea-nya sudah tidur, Sis, sepertinya kecapekan karena tadi siang habis beres-beres kamar, mengeluarkan buku-buku SMA-nya. Udah semangat banget mau kuliah.”

 

“Sudah lama Sea nggak kemari, aku hitung-hitung sudah sepuluh hari. Kangen aku .”

 

Nina tertawa mendengar ucapan sahabatnya yang merindukan Chelsea. Hubungan keduanya memang lumayan dekat, seperti kata Agam kalau Siska dan Robert memperlakukan Chelsea lebih daripada anak mereka sendiri.

 

“Besok aku suruh Sea sarapan di rumahmu, kebetulan besok pagi-pagi aku akan berangkat menemani Agam ke Surabaya.”

 

“Aku tunggu Sea besok pagi, Nin.”

 

Keduanya pun mengakhiri pembicaraan mereka setelah memberikan salam.

 

“Kenapa lagi ?” tanya Agam yang sejak tadi duduk santai sambil menonton berita di televisi.

 

“Siska bilang sudah sepuluh hari ini Sea tidak pernah datang ke rumahnya. Mungkin dia sedang ada masalah dengan Reno,” sahut Nina sambil berpindah tempat duduk ke sebelah Agam.

 

Agam mengerutkan dahinya, mencoba menghitung-hitung waktu terakhir ia melihat Chelsea bersama dengan Reno.

 

“Sepertinya Reno sudah melakukan sesuatu yang menyakiti hati Sea, “ gumam Agam masih sambil berpikir.

 

“Maksud Mas Agam ?”

 

“Kamu ingat pas aku ketemu Sea dan Reno di hotel ? Aku sempat khawatir saat melihat Sea sendirian di lobby hotel, seperti sedang menunggu seseorang. Saat aku hampiri, Sea bilang dia sedang menunggu Reno yang akan mengajaknya kencan. Memang tidak lama Reno turun dan menemui kami bertiga, tapi firasatku sempat tidak enak saat melihat ada tanda merah di leher Reno.”

 

“Maksud Mas, bekas ciuman ?” Agam hanya mengangguk.

 

“Tapi Sea masih berusaha melindungi Reno dan bilang kalau Reno baru saja bertemu dengan temannya di area kolam renang yang ada di lantai 3, tapi hati kecilku benar-benar tidak percaya apalagi saat aku memperhatikan Reno, anak itu salah tingkah seperti orang yang ketangkap basah melakukan kesalahan.”

 

“Sea nggak cerita apa-apa sama aku,” suara Nina terdengar khawatir.

 

“Biar saja dulu, mungkin Sea lagi mencari tahu soal perasaannya sendiri, jangan terlalu dipaksa untuk bercerita. Aku akan bicara dengan Robert juga.”

 

“Mas, hatiku sebetulnya agak ragu menyetujui pertunangan Sea dengan Reno dalam waktu dekat ini. Aku tahu betul kalau sampai saat ini Reno masih tidak suka pada Sea, hanya anak kita yang memiliki perasaan sama Reno. Kalau memang firasat Mas betul dan sikap Sea berubah seperti ini, pasti ada sesuatu yang Reno lakukan dan membuat Sea sakit hati. Bicaralah dengan Robert dan minta supaya pertunangan anak-anak diundur dulu sampai keduanya benar-benar siap.”

 

“Besok aku akan bicara dengan Robert di kantornya  dan minta supaya pertunangan Reno dan Sea diundur paling tidak sampai tahun depan. Siapa tahu setelah kuliah dan bertemu dengan banyak pria, Sea bisa memastikan soal perasaanya pada Reno, apa dia benar-benar menyukai anak itu atau hanya karena mereka terlalu dekat sejak kecil.”

 

“Sebagai ibu aku belum bisa menerima ucapan Robert yang begitu yakin kalau Reno sudah tulus menerima perjodohan mereka. Bukannya aku tidak senang berbesanan dengan Robert dan Siska, tapi belajar dari kejadian Carmila dan Revan, aku tidak ingin Sea yang menanggung semuanya sementara Reno tidak mencintainya sama sekali.”

 

“Iya aku mengerti, sayang. Hatiku juga ikut ragu-ragu sejak kejadian di hotel itu. Aku pasti akan memastikannya dengan Robert dan kita perlu bicara dengan Chelsea juga.”

 

Nina mengangguk dan menghela nafas panjang. Nina sadar kalau putrinya sudah tergila-gila dan cinta mati pada Reno, anak sahabatnya. Mereka bertumbuh dan hidup bersama sejak kecil, sayangnya perasaan itu hanya ada pada diri Sea, tidak dengan Reno.

 

 

 ****

 

Lima hari berlalu sejak perbincangan Agam dan Nina. Keduanya sempat berbicara dari hati ke hati dengan Chelsea dan meminta putri mereka untuk mempertimbangkan kembali kesediaannya bertunangan dengan Reno dalam waktu dekat.

 

Tapi Chelsea sudah mengambil keputusan untuk selangkah di depan dari Sherly dan menerima pertunangannya dengan Reno, sekalipun anak Robert dan Nina menerima dirinya dengan setengah terpaksa.

 

Sikap Chelsea pun sudah kembali normal. Keceriaanya, kebawelannya dan semangatnya mendekati Reno sudah kembali seperti sedia kala, seolah peristiwa di kamar hotel sudah dilupakan olehnya.

 

Reno sendiri sempat dibuat bingung dengan sikap Chelsea yang tetap menerima perjodohan itu, bahkan bersedia melaksanakan acara tunangan dalam dua hari ke depan. Waktunya sedikit memaksa dan mendadak karena bertepatan dengan Carmila dan Revan ada di Jakarta.

 

Sabtu sore keluarga Juanda datang ke rumah keluarga Wanardi dengan pakaian formal dan lebih resmi dari biasanya.

Kedua sahabat ini akhirnya sepakat untuk melanjutkan perjodohan kedua anak bungsu mereka setelah tertunda hampir sebulan.

 

“Jadi Chelsea bersedia dilamar menjadi calon istrinya Reno ?” tanya papa Robert dengan penuh semangat.

 

“Iya, Sea bersedia, Pa.”

 

“Kamu benar-benar yakin, sayang ?” Nina yang duduk di sebelah Chelsea mengusap kepala putrinya dan menegaskan kembali keputusan Chelsea.

 

Hatinya masih agak berat, begitu juga dengan Agam yang masih ragu melepas Chelsea untuk Reno. Tapi Chelsea bersikeras menerimanya dengan alasan ini semua juga baru tunangan, bukan pernikahan, jadi seandainya di tengah jalan hubungan Reno dan Chelsea tidak bisa bertambah serius, semuanya masih bisa diputus.

 

“Kamu sendiri gimana Reno ?” papi Agam balik bertanya pada pria yang akan dijodohkan dengan putrinya. “Kamu yakin akan menerima Sea dan tidak akan menganggapnya pengganggu hidupmu ?”

 

Reno sempat tersenyum kecut saat mendengar ucapan papi Agam. Reno sadar kalau ada kemungkinan papi Agam tidak percaya dengan omongan Chelsea saat mereka bertemu di hotel.

 

“Yakin, om. Saya akan belajar menyayangi dan mencintai Chelsea sebagai calon istri saya.”

 

Reno tersenyum dan berusaha bersikap tegas di depan kedua keluarga, meskipun saat ini hatinya belum bisa menerima Chelsea.

Kalau saja ancaman papa Robert bisa dicabut dan niat Reno untuk membuktikan diri mendadak pupus, acara malam ini tidak akan pernah bisa terjadi.

 

“Kok masih om sih,” ledek Revan yang duduk di antara mereka. “Kalau sudah siap berarti harus panggilnya papi juga, dong.”

 

“Iya nih, Ren,” mama Siska menimpali sambil menepuk bahu putranya. “Mulai sekarang musti belajar panggil papi mami kayak Sea.”

 

Reno tersenyum canggung dan mengangguk. Acara yang hanya dihadiri oleh keluarga inti itu berlangsung singkat dan tidak banyak basa basi.

 

Agam memperhatikan dengan tatapan tajamnya saat Reno menyematkan cincin di jari manis Chelsea. Terlihat wajah Reno masih terpaksa, senyumnya pun tidak tulus apalagi saat Reno mencium kening Chelsea, Agam bisa melihat tidak ada cinta dalam hati Reno.

 

Kondisinya berbanding terbalik dengan Chelsea yang terus tersenyum bahagia dan sekali-sekali tersipu saat diledek Revan dan Camila. Terlihat gadis lulusan SMA ini merasa tenang karena akhirnya cowok yang disukainya sejak lama langsung berstatus sebagai tunangannya.

 

 

“Sea ingin bicara dengan Reno, tapi jangan di sini. Bisa kita keluar sebentar ?” bisik Chelsea saat keluarga mereka sedang ngobrol santai di ruang tengah selesai menikmati makan malam.

 

“Soal apa lagi ?” tanya Reno dengan mata memicing, mencoba membaca pikiran Chelsea.

 

“Kesepatakan,” tegas Chelsea sambil menatap Reno.

 

Reno menautkan alis seolah ingin minta penjelasan tapi Chelsea mengabaikannya.

 

“Apa kami boleh ijin keluar sebentar ?” akhirnya Chelsea yang memberanikan diri bicara pada kedua orangtua mereka.

 

“Udah nggak tahan mau langsung kencan ?” ledek Revan sambil tertawa.

 

“Memangnya nggak boleh ?” Chelsea balik bertanya dengan kedua alis terangkat.

 

“Boleh, masa nggak boleh,” mama Siska yang menjawab. “Belum jadi tunangan aja udah boleh kemana-mana, apalagi sekarang kalian berdua sudah bertunangan.”

“Awas jangan cari tempat yang sepi dan gelap-gelapan, nanti ada ikutan,” Carmila ikut meledek adiknya.

“Hais bioskop kan juga sepi dan gelap, Kak, masa nggak boleh ke sana ?” Chelsea mengerucutkan bibirnya menjawab ledekan Carmila.

“Udah sana kalau mau kencan, nanti kemalaman.!Batas pulang malam masih belum berubah ya, Reno,” ujar papa Robert mengingatkan putranya.

Reno hanya mengangguk mengiyakan. Agam dan Nina tidak ikut bicara tapi memperhatikan semuanya.

 

Chelsea tersenyum sambil mengangguk lalu melirik Reno memberi isyarat supaya cowok itu berpamitan pada keluarga mereka.

 

“Sekarang mau kemana ?” tanya Reno saat keduanya sudah di dalam mobil dan perlahan keluar melewati jalan kompleks.

 

“Yang dekat aja, Sea hanya mau memastikan sama Reno.”

 

Reno diam saja dan membawa Chelsea ke café yang letaknya hanya 5 menit dari kompleks perumahan. Tempatnya tidak padat seperti café kekinian, namun nyaman untuk tempat bersantai dan ngobrol.

 

Keduanya masuk dan memilih meja yang letaknya agak memojok. Meskipun malam ini tidak terlalu ramai, tapi rasanya tidak nyaman kalau terlalu dekat dengan pengunjung lain.

 

“Sekarang status kita sudah tunangan,” Chelsea membuka percakapan setelah memesan minuman. Reno hanya diam saja dan menunggu Chelsea melanjutkan kalimatnya.

 

“Sea tidak ingin mengingat kejadian di hotel lagi, tapi Sea berharap dan mohon sama Reno untuk menghargai ikatan di antara kita. Sekarang bukan hanya perasaan Sea yang harus Reno pikirkan tapi ada kedua orangtua kita yang harus Reno pertimbangkan.

Beberapa hari lalu Sea nggak sengaja ketemu Sherly di mal. Sherly bilang kalau dia adalah yang pertama buat Reno, jadi Reno udah bohong sama Sea bilang kalau Reno udah sering berganti-ganti perempuan.

Yang sudah terjadi antara Reno dan Sherly nggak bisa dihapus lagi, tapi Sea harap ke depannya kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi. Selain karena menyakitkan, Sea tidak mau tertular penyakit kalau sampai Reno sering berganti-ganti pasangan.”

 

“Jadi kamu bisa sakit hati juga ? Bertahun-tahun aku menolakmu, kamu tetap bebal dan tidak tahu malu,” ejek Reno dengan senyuman sinis.

 

“Sea cewek normal, Reno, tapi bukan tipe perempuan yang perlu perhatian orang lain kalau sedang sedih atau galau. Nggak perlu nangis-nangis apalagi teriak-teriak, bikin polusi aja. Tapi bukan berarti Reno bisa seenaknya aja setelah kita bertunangan. Kalau memang Reno udah nggak sanggup, bilang langsung ke Sea, jangan cari-cari alasan seperti kejadian kemarin di kamar hotel.”

 

Chelsea meraih gelas minuman dan meneguknya hingga setengah. Gadis itu tidak mau membalas tatapan Reno yang tengah menatapnya dengan mata menelisik.

 

Reno benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran cewek di depannya. Anak manja yang cerewet ini mendadak bisa menjadi dewasa dan begitu tegar menghadapi kenyataan kalau Reno bukanlah pria baik-baik dan sampai sekarang cinta Sea hanya bertepuk sebelah tangan meskipun Reno sudah bersedia bertunangan.

 

Reno pun tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Tidak ada debaran saat menatap Chelsea, Tidak ada getaran saat bersentuhan dengan gadis itu atau kegundahan saat tidak bertemu dengannya sepuluh hari lamanya. Tapi kenapa otaknya menuntun Reno untuk menerima permintaan papa Robert bertunangan dengan Chelsea.

 

Entahlah, semuanya masih abu-abu dalam pikiran Reno. Saat ini Reno hanya ingin mendapatkan kesempatan dan kepercayaan dari papa Robert untuk membuktikan dirinya.

Setelah mempertimbangkan masak-masak, Reno tahu kalau Chelsea adalah jalan tercepat dan bisa mempermudah Reno mencapai semua ambisinya.

 

1
nobita
betul Chelsea.. laki laki bukan hanya Reno aja... masih banyak yg lain....
nobita
hubungan yg rumit antara Reno dan Sherly
nobita
ya ampun Chelsea... pede sekali kamu
Ichal Sulthan
kok kyaknya Bastian msih hidup dah
Lia Yanna
Luar biasa
Ea&Al
koh aq yg sedih bacanya y/Whimper/
antha mom
sea memang takdir mu hanya untuk Reno
antha mom
sea,,,sea segitu rumit nya perjalanan cinta mu
Reno yg menolak perjodohan sehingga dia membuat rekayasa pacaran sama Serly,
Revan yg hanya pura pura mencintai mu padahal dia sudah punya anak dari Dita
Bastian yg mencintai mu tapi dia punya masa lalu yang kelam sehingga dia punya anak dari perempuan lain 🤭🤭🤦‍♀️
antha mom
thor ceritanya bagus,aku kasih hadiah bunga mawar 🌹 2x
antha mom
Luar biasa
Ellis Singerita
oke juga
sweetpurple
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Sea gak videoin aja sebagai buktinya..kalo cuman ngomong gak ada yg bakalan percaya,Ntar yg ada kamu yg dituduh ngarang..
Lutfi Handayani
bastian sepertinya masih hidup
Lutfi Handayani
iya masak sea aja yg bisa gak suka
Lutfi Handayani
thorr kenapa sama Revan si chelsea balikin donk Ama reno
Whyro Sablenk
crtnya bagus bgt thor, mksh banyak pake bangeet/Pray//Pray//Pray/.
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Mampos kau Reno,Bukannya Sea makin dekat,malah makin menjauh..🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Kalo bener Revan begitu jahat,Apa bedanya dgn kamu dulu..
Lilik Juhariah
bagus ceritanya dan alurnya jelas ,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!