Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Yang di lihat nya saat ini Wulan menggunakan baju tidur dengan berlengan panjang , dan bergambar kan pikachu , Sedangkan rambutnya masi tertutup dengan jilbab instan. Di tambah kaca mata bulat bening yang semakin memancarkan sisi imutnya.
"Halo? Ini sinyalnya bermasalah apa yah? "Tanya Wulan yang memajukan badannya mengecek ponselnya. Wulan pikir sinyal bermasalah karna Kristian tidak meresponnya.
" Ekhmmm Ha-lo ? "Sapa Kristian sedikit gugup.
" Oh, udah... Iya tian kenapa? "Tanya Wulan yang membuat sudut bibir Kristian berkedut karena mendengar Wulan masi memanggilnya'Tian '
" Ngapain? "Tanya Kristian, entahlah Kristian semakin bingung obrolan apa yang akan ia bahas dengan Wulan.
Wulan mengerutkan kening dan menatap ponsel "Duduk " Jawabnya polos yang membuat Kristian mendelik.
"Y-ya maksudnya lagi ngapain ? " Tanya kristian kembali.
"Oh, bahas soal aja, "Jawabnya.
" Ada apa tian "Tanya Wulan lagi.
" Lo, nggak apa-apa? "Tanya kristian sedikit gugup.
" Gue, nggak apa-apa kok "Jawab Wulan.
Setelah, lelah duduk wulan pun mengambil ponselnya , lalu membawanya ke atas ranjang dan menyandarkan tubuh nya. Posisinya kini sama dengan posisi Kristian di sana.
" Sori, Wulan soal kejadian tadi di sekolah gue" ujar Kristian memulai percakapan lagi.
"Gak apa-apa" jawab Wulan singkat.
"btw tadi gimana ada perlu apa tian? "Tanya Wulan lagi.
" Gak ada, "Jawab Kristian yang membuat Wulan mengernyit.
Melihat ekspresi wulan, Kristian terkekeh samar " Ai "Panggilnya.
Wulan mengernyit mendengar suara Kristian kala memanggil nama kecilnya 'Ai'
" Ai "Tanya Wulan mengulang Kristian.
Kristian mengangguk" Nama panggilan lo kan ? "Jawabanya santai tetapi tetap menatap mata Wulan.
" Ah , iy-a. Nama kecil panggil aja Wulan "Jawab Wulan.
. " Oke Ai" jawab Kristian tersenyum simpul yang membuat Wulan melongo.
Padahal Wulan sudah mengkonfirmasi untuk memanggilnya 'Wulan' saja . Tetapi Kristian mala memanggilnya 'ai '.
"Ya, uda gue tutup ya" Ujar Kristian yang dj angguki Wulan.
"Oh, oke " Jawab Wulan.
"Good night... ai " ujar Kristian yang membuat Wulan seketika gugup karena nada lembut kan sexy nya Kristian saat menyebut nama panggilan kesyangan keluarga nya itu.
Melihat Wulan yang masi terdiam, Kristian terkekeh samar lalu mematikan sambungan teleponnya .
. "Ini...apa sih ? " gumam Wulan mengernyit.
Sedangkan Kristian si pelaku utama dari video call itu pun terdiam dengan detak jantung yang tidak karuan.
"Gue... kenapa? " ucap Kristian seraya memegang dadanya yang berdegup kencang .
" Ai "Gumam Kristian sambil terkekeh pelan lalu berbaring dan mengistirahatkan tubuhnya dengan suasana hati yang sangat baik. Lalu ia memejamkan matanya dan terlelap.
*****
Sedangkan Rindu yang saat ini baru keluar dari ruang kepsek. Tadinya ia akan bertemu kepala sekolahnya itu, tetapi ternyata kepala sekolahnya lebih dulu pergi karena ada urusan mendadak alhasil ia pun keluar dan hendak menuju ke kelasnya.
Langka rindu terhenti saat melewati lapangan basket, Dari kejauhan rindu melihat sosok laki-laki yang bertubuh tinggi menggunakan kaos hitam bawahan celana abu-abu panjang SMA.
Lelaki yang saat ini sedang melakukan lay up pada bola basket nya itu, sangat terlihat tampan walau dari belakang.
" jago juga dia "Ucap rindu yang saat ini menyandarkan tubuhnya di dinding dekat pintu lapangan basket.
Evan berlari men- dribble bolanya, lalu mengangkat tangan lalu mengarahkan bola ke rink dari jarak jauh .
Ya lelaki itu adalah evan , sosok cowok tampan yang selama ini sudah mencuri hati rindu secara diam-diam.