Anto adalah pemuda malas. yang bermimpi untuk menjadi seorang penakluk di dunia ini.
tetapi Anto hanyalah pemuda miskin yang sangat malas.
Anto juga bukan pemuda yang kaya.
pekerjaan nya hanyalah melamun dan berkhayal.
tetapi Anto adalah pemuda pemberani dan baik hati.
mampukah Anto mewujudkan mimpi Nya yng muluk muluk.
ikuti kisah perjalanan Anto yang pemalas dan cabul. dan ini adalah cerita untuk umur ***
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suryo Widodo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14. tongkat sangga buana
Anto yang mendengar raja tikus mengajukan dua syarat, hati nya menjadi kesal, tetapi mengingat kekuatan raja tikus yang berada di atas Maya, Anto menahan hati nya.
" katakan lah du persyaratan mu itu sinuhun, bila saya sanggup.. Saya akan memenuhi nya.
Kata Anto sambil menahan diri,
kalau di turuti. Ingin nya Anto langsung melabrak raja tikus yang sombong itu.
" dengar baik baik manusia.
sebelum aku mengatakan apa persyaratan yang akan aku ajukan, aku akan mengatakan terlebih dahulu mengapa aku berada di sini.
aku berada di sini karena aku mendapatkan perintah untuk menjaga sebuah tongkat sangga langit.
tongkat itu milik sang hyang, wenang. Aku di suruh menunggu dari incaran manusia manusia serakah. Sampai ada pewaris murni datang mengambil nya. Dan aku sudah menjaga selama ratusan tahun. Sekarang aku akan mengatakan dua persyaratan yang aku ajukan.
syarat pertama, kamu harus bisa mengalahkan aku terlebih dahulu, dan syarat ke dua, kamu harus bisa mencabut dan mengangkat nya tinggi tinggi tongkat sangga langit itu. Tongkat itu bernama kalima Sada. Dan bila kamu gagal.. kamu belum bisa menggunakan tanah di area sini. Kamu punya ke sempatan selama tujuh hari untuk mencoba mencabut dan mengalah kan aku manusia..!
Anto tersenyum mendengar dua persyaratan yang harus di jalani nya.
" ah.. Kebetulan sekali, aku bisa melampiaskan kekesalan ku pada makhluk yang sombong ini. sudah sangat kesal hati ku di buat nya."
Kata dalam hati Anto yang mempunyai kesempatan untuk mengajar makhluk sombong di depan nya. Tanpa aba aba Anto langsung memukul wajah mahkluk di depan nya,
* syiiut...syiiut... Syiiuut...*
Tidak tanggung tanggung, tiga pukulan beruntun Anto lancarkan, tetapi makhluk itu menghilang dari hadapan Anto dalam satu kejap an mata.dan tahu tahu di belakang leher Anto ada benda dingin yang menyentuh nya.
" kamu kalah anak muda.. Syarat pertama tidak dapat kamu laksanakan. Tetapi kamu bisa mencoba lagi besok anak muda, masih ada dua hari lagi kesempatan mu untuk mengalahkan aku, sekarang. , pergilah kamu di atas batu besar itu. Di atas nya ada tongkat yang menancap di batu itu. Cabut lah, bila bisa kamu cabut. besok bisa kamu gunakan senjata untuk mengalahkan aku..
rupanya raja tikus itu adalah makhluk yang bijaksana, penilaian Anto ternyata salah dalam pertemuan pertama kali nya.
" baik sinuhun.. Saya akan mencoba nya,, semoga berhasil sinuhun.."
Anto berjalan mendekati batu yang di tunjuk oleh raja tikus.
malam itu, rembulan bersinar cerah, jadi Anto bisa melihat batu yang di tunjuk oleh raja tikus itu dengan jelas. Sesampai nya di atas batu itu, Anto melihat sebuah tongkat bambu kuning yang tertancap kuat di tengah tengah batu itu.
ketika Anto hendak langsung mencabut nya, terdengar raja tikus itu memberi saran kepada Anto .
" perlakukan lah dengan hormat tongkat itu, dan cobalah berdamai dengan nya.. Setidak nya, tongkat itu adalah milik sang hyang wenang, tentu kamu harus bertindak sopan ke pada nya."
Anto benar benar heran, mengapa raja tikus itu malah memberitahukan cara mengambil benda yang di jaga nya...? Seharusnya, di melarang siapapun untuk yang mencoba mengambil nya.
" iya sinuhun.. Terimakasih atas saran nya..."
Anto lalu berlutut sebelum mengambil tongkat yang di sebut sangga langit itu.
lalu Anto mengajak bicara pada tongkat itu.
" eyang... Ijinkan saya merawat eyang... Mari eyang ikutlah dengan saya.."
Dengan kepala menunduk.. Anto memegang tongkat dengan dua tangan nya, ada semacam aliran setrum kecil menjalar melewati tangan Anto.
Anto berdiam sejenak, menghayati dan menerima setrum yang menjalar di tangan nya. Setelah setrum tidak di s rasakan lagi, dengan penuh percaya diri, Anto mencabut tongkat bambu kuning yang menancap di tengah batu. Dan tanpa kesulitan Anto berhasil mencabut nya.
". Ahh... Aku berhasil mencabut nya... Terimakasih eyang.. Atas ke percayaan eyang ke padaku."
dengan hati yang sangat senang.. Anto memanggil tingkat itu di pundak nya dan membawa ke tempat raja tikus.
" sinuhun.. Saya berhasil sinuhun... Tinggal satu syarat yang harus saya laksanakan sinuhun."
Kata Anto sambil mengasingkan tongkat dengan ke dua tangan nya kepada raja tikus itu. Dan aneh, Muja raja tikus itu telah berubah. Tidak lagi ber wajah tikus, tetapi berubah menjadi seorang kakek yang terlihat berwibawa dan bijaksana.. Kakek itu tersenyum ke arah Anto.
" ngger... Ternyata tebak kan ku tidak salah, kamu memang pantas menjadi penerus pemilik tongkat itu. Pergunakanlah dengan bijak, dan gunakan untuk menolong semua makhluk hidup di dunia ini. Dengan kamu berhasil mencabut tongkat itu.. persyaratan yang belum angger laksanakan di dan terimakasih ngger.. Dengan tercabut nya tongkat itu,, usai sudah tugasku untuk menjaga tingkat itu.. Ku serahkan tempat ini untuk kamu sekeluarga kelola, bijaklah dalam mengolah tanah, jangan angger merusak nya.. aku mohon diri ngger.."
Sebelum Anto membalas ucapan raja tikus. raja tikus itu telah menghilang di ikuti ribuan rakyat nya. Anto hendak memanggil tingkat itu, tetapi tongkat itu melayang didepan Anto, Anto terkejut dan terpana dengan ke jadian itu. Tongkat itu dengan cepat masuk ke raga Anto. Lalu terdengarlah suara seorang kakek yang sangat bijak, tidak kalah bijak nya dengan raja tikus itu. " Ngger... eyang telah mengijinkan kamu untuk merawat eyang, tetapi kamu perlu ajian dan kesaktian untuk bisa menggunakan eyang. Berjalan lah ke arah selatan sampai batas daratan, dan carilah goa yang terendam air laut setengah nya. Goa itu bernama goa selo manggleng.
besok di saat matahari muncul dari arah timur, lakukanlah perjalanan itu ngger.. Hanya itu petunjuk dari eyang. selanjutnya nya tergantung seberapa kuat tekad mu."
Lalu suara itu menghilang, Anto menghela napas, perasaan malas datang mencegah untuk melakukan pesan dari tongkat sangga langit. Tetapi Anto tentu nya tidak akan berhenti di tengah jalan, walau apapun yang terjadi.. Anto kembali ke gubuk. Terlihat ayah Anto pingsan di tungguin oleh Maya.
" Maya.. Bagaimana dengan ke adaan bapak ku Maya..?"
Tanya Anto kepada Maya.
Bapakmu pingsan tidak kuat mendengar cicitan yang di keluarkan oleh raja tikus itu Anto. Dan kelihatan nya,, kamu telah bisa menuntaskan masalah raja tikus itu Anto.. Dan aku melihat ada sesuatu di dalam tubuh mu.
Maya memang tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Anto. Kasta Maya terlalu rendah untuk bisa mencuri dengar atau melihat semua yang terjadi pada Anto.
" kamu benar sekali Maya.. Aku telah lulus dari ujian yang di berikan raja tikus kepadaku. Dan di dalam tubuhku ini.. Bersemayam tongkat sangga langit Maya, tetapi tadi saya mendapat petunjuk dari eyang sangga langit, saya harus berjalan ke arah selatan dengan berjalan kaki. Saya harus mencari goa selo manggleng.
apakah kamu tahu goa itu Maya.. "
Maya termenung mendengar perkataan dari Anto.
Sayang sekali kang mas, saya tidak mengetahui letak goa itu.
tetapi mungkin nyai tahu kangmas.. Kita bisa bertanya kepada nya nanti.."
Sekali lagi Anto mendengar kata nyai, Anto penasaran dengan nyai yang di sebutkan olah Maya.. Tetapi Anto menahan nya untuk ber tanya.
" Maya.. Apakah kamu nanti akan menemaniku berjalan ke selatan, atau kamu akan tetap tinggal di sini Maya..?
Bagaimana kisah selanjutnya,,
kita teruskan di bab berikut nya.