NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Reinkarnasi Ke Tahun 1980

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Bayu. Seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang berkuliah di Universitas ternama yang ada di Indonesia meninggal setelah kejatuhan pohon besar yang tersambar petir saat dia pulang dari kerja paruh waktunya.



Dia kira dirinya sudah benar-benar mati. namun alangkah terkejutnya dirinya saat menyadari jika dia belum mati dan kembali terlahir di tubuh seorang bocah berusia 10 tahun yang namanya sama dengan dirinya yaitu Bayu. parahnya lagi dia terlempar sangat jauh di tahun 198. Anehnya Dia memiliki ingatannya di kehidupan sebelumnya di tahun 2025. berdasarkan ingatan Itu Bayu mulai menjalani kehidupan barunya dengan penuh semangat. jika di kehidupan sebelumnya dirinya sangat kesulitan mencari uang di kehidupan ini dia bersumpah akan berusaha menjadi orang kaya dan berdiri di puncak.

Hanya dengan menjadi kaya baru bisa berkecukupan!

Hanya dengan menjadi kaya batu bisa membeli apapun yang diinginkan!

Hanya dengan menjadi kaya aku bisa membahagiakan orang-orang yang aku sayangi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Amarah.

Bab 15. Amarah.

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan sekitar 16-17 km dengan jarak waktu sekitar 45 menit, rombongan Bayu dan keluarganya tiba di sebuah rumah sakit yang sangat besar. Pada saat itu, namanya adalah RSUP Persahabatan yang sudah berdiri sejak tahun 1970. Letaknya di Jl. Persahabatan Raya No.1, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Setibanya di sana mereka langsung melihat keramaian banyak orang. Banyak suster suster yang melakukan pekerjaan seperti melayani masyarakat. Suasananya benar-benar ramai dan penuh dengan berbagai macam kegiatan.

Singkat cerita setelah bertanya kepada beberapa suster yang ada di sana akhirnya Bayu, Bagas dan juga Ratna diantarkan ke lokasi di mana anaknya yang bernama Intan.

dirawat.

Saat memasuki ruangan seketika tangis Ratna langsung pecah. Wanita yang menjadi ibu dari Bayu dan juga kakaknya Intan itu menangis tersedu-sedu sambil berteriak-teriak.

"Ya Allah nak.. sayang!

Apa yang sudah menimpa kamu nak?

Bagaimana semua ini bisa terjadi?

Siapa siapa orang yang benar-benar tega melakukan hal seperti ini kepadamu?

Ratna terus menangis tersedu-sedu sambil mengusap lembut kepala Intan yang saat ini terpejam dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Tubuhnya penuh dengan luka lebam. Yang paling parah adalah bagian wajahnya. Itu

membengkak dengan warna biru gelap yang begitu mencolok.

Bahkan, didahinya ada sekitar 12 jahitan. Karena itu, ternyata bocor dan terus mengeluarkan banyak darah, sehingga harus dijahit untuk menghentikan pendarahannya.

Melihat bagaimana kondisi anaknya yang begitu mengenaskan, Bagas mengepalkan tangannya, wajahnya memerah karena marah.

"Ini tidak bisa didiamkan!"

"Besok aku akan pergi ke sekolah. Aku akan bertanya kepada pihak sekolah. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi?"

"Aku harus menuntut penjelasan mereka. Aku menyekolahkan anakku untuk belajar bukan untuk dihajar seperti ini." ucapnya dengan raut wajah yang sudah merah padam karena menahan emosi.

Namun yang tidak disadari semua orang seorang anak kecil yang berusia 13 tahun, yang kini memandangi wajah sang kakak yang saat ini terpejam. Namun melihat bagaimana luka lebam yang ada di sekujur tubuhnya dan robekan baju yang sudah dirapikan akan tetapi masih terlihat jelas robekannya. Amarah yang ada di hati anak kecil itu mendidih.

Anak kecil itu tidak lain adalah Bayu. Mendengar cerita tentang bagaimana kondisi kakaknya dan melihatnya secara nyata adalah dua hal yang berbeda. Jika membayangkannya saja sudah membuat hatinya hancur.

Kali ini saya melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kondisi kakaknya. Ini bukan hanya sekedar hatinya yang hancur seluruh dunianya benar-benar runtuh. Ia merasakan rasa sakit yang begitu hebat.

Rasa sakit yang membuat dendam terasa begitu sesat. Seperti ditusuk berkali-kali oleh belati yang tajam.

Seluruh tubuhnya gemetar. Yang ia rasakan adalah campuran antara rasa sakit, marah, campur aduk menjadi satu.

Giginya bergemeretak, tangannya terkepal erat, matanya memancarkan niat membunuh yang luar biasa.

"Tidak ada ampunan. Tidak ada ampunan bagi siapa pun yang berani menyentuh keluargaku.. Lihat saja, aku pasti akan menemukan orang yang membuat kakakku seperti ini dan bersumpah anak menyiksa dan membunuhnya dengan kejam." ucapnya dalam hati.

Meskipun Bayu mengalami rasa sakit yang luar biasa akibat penderitaan kakaknya, namun kali ini ia sama sekali tidak meneteskan air mata. Bukan berarti dia tidak sedih melihat penderitaan kakaknya, akan tetapi hatinya saat ini diselimuti oleh dendam yang membara.

Pembulian dan penyiksaan yang dialami oleh kakaknya begitu kejam dan tidak manusiawi. Setelah menarik nafas dalam-dalam, akhirnya, bayi bertekad untuk menyusun sebuah rencana. Maka tetapi, sebelum itu, ia ingin melihat bagaimana penjelasan dari pihak sekolah. Besok, saat ayahnya menanyakan tentang hal ini. Tentang apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana tanggapan pihak sekolah terhadap kasus pembulian semacam ini.

Sebelumnya, dia hanya melakukan spekulasi kasar dari buku-buku bacaan yang ia baca di kehidupan sebelumnya. Di mana, di tahun 1980-an, moral masyarakat masih sangat anjlok. Dan semuanya benar-benar berbicara tentang keuntungan masing-masing.

Suap menyuap, korupsi, manipulasi keadaan. Semua hal ini menjadi pemandangan yang biasa di tahun 1980.

Kenapa Bayu melakukan ini? Karena untuk membulatkan tekadnya, ia harus melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana tanggapan orang-orang ini mengenai kasus yang menimpa kakaknya. Jika tidak ada hukuman ataupun keadilan, maka biarkan tangannya sendiri yang akan menjadi keadilan bagi kakak tercintanya.

Dua hari kemudian, setelah dilakukan perawatan intensif, akhirnya kondisi Intan mulai membaik. Mereka wajahnya juga tidak separah sebelumnya. Akan tetapi, dan jangan minta yang dideritanya, benar-benar membuatnya shock berat, hingga membuatnya depresi luar biasa.

Tepat pada pagi hari ini, Bagas, ayah Bayu sudah berpakaian rapi dan bersiap-siap menuju SMPN Cipayung 01 untuk meminta penjelasan kepada pihak sekolah terkait tindakan kekerasan yang dialami oleh anak perempuannya. Bagaimanapun kejadian ini terjadi di sekolah, dan Bagas sebagai orang tuanya harus meminta bertanggung jawaban pihak sekolah berkait hal ini.

Saat baga sendok berangkat, tiba-tiba Bayu berkata,

"Ayah.. tunggu! Aku ikut." kata Bayu yang kini sudah berpakaian rapi, tapi bukan pakaian sekolah, mainkan sebuah kemeja lengan pendek.

Loh...nak, apa kamu tidak sekolah? tanya Bagas kepada Bayu.

Mendengar itu, Bayu menggelengkan kepalanya.

"Enggak Yah...sekolah tidak ada pelajaran yang penting. Mungkin hanya latihan-latihan untuk persiapan perpisahan sekolah. Daripada ikut acara-acara seperti itu, Bayu lebih ingin mendengar apa yang dikatakan oleh Sekolah kak Intan. Setelah itu, Bayu akan langsung ke rumah sakit menggantikan ibu untuk menunggu kakak. Kasihan ibu, dari kemarin kelihatannya dia sangat sedih dan belum makan apapun."

Mendengar apa yang dikatakan oleh Bayu, dia pun akhirnya hanya bisa mengangguk dan menghala napas.

Bagaimanapun, Ratna adalah ibunya, orang yang sudah melahirkannya.

Dia pasti begitu sangat terpukul dan hancur melihat putri semata wayangnya dalam kondisi yang sangat mengenaskan seperti itu.

Ya, jika mengingat bagaimana kondisi istrinya Yang tidak mau makan dan minum, dan hanya duduk di samping kamar tidur amat nyamuk dengan tatapan kosong, Bagas sendiri juga merasa tak berdaya.

Kembali Ke Carita.

Akhirnya, Bagas dan Bayu pergi ke sekolah SMPN Cipayung 1 dengan sepeda onthel.

Sekitar 30 menit kemudian, akhirnya mereka pun sampai. Setelah memarkirkan sepeda, Bagas, dan Bayu berjalan ke ruang kepala sekolah, Guna meminta keterangan dan juga pertanggung jawab pihak sekolah atas kasus yang menimpa anaknya, yaitu Intan.

Bagas berjalan dengan wajah yang merah padam, menahan amarah yang luar biasa. Diikuti Bayu yang sedari tadi hanya diam, namun matanya mengungkapkan niat membunuh sangat mengerikan saat menatap sekeliling. Seolah dia berusaha menemukan dimana sosok yang telah menganiaya kakaknya.

Tidak lama kemudian, akhirnya mereka pun tiba di sebuah ruangan yang dibeli sebuah papan dengan nama Ruang Kepala Sekolah.

Tanpa ragu, Bagas segera membuka pintu itu. Diikuti Bayu yang berjalan di belakangnya.

Singkat cerita, akhirnya terjadilah dialog di antara keduanya yang membuat suasana ruangan menjadi tegang.

Selamat pagi, Pak Kepala Sekolah. Nama saya Bagas. Saya ayahnya Intan. Anak saya sedang dirawat di rumah sakit karena luka yang sangat parah. Dan saya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di sekolah ini. Mengapa hal yang sangat mengerikan seperti ini bisa terjadi? tanya Bagas dengan geram.

Mendengar itu, bukannya marah, kepala sekolah tersebut justru menampilkan senyum tipis di sudut bibirnya. Kemudian, ia bertingkah dengan sangat tenang dan berkata dengan ramah yang sebenarnya itu penuh dengan kepura-puraan.

"Ah, ternyata itu Pak Bagas. Mari, Pak, silakan duduk. Tidak usah terbawa emosi. Saya mewakili semua guru-guru yang ada di sekolah ini juga sangat berhati dengan kejadian yang menimpa intan. Salah satu murid kami. Tapi tolong, jangan terlalu terbawa emosi dan terlalu cepat menyimpulkan."

Mendengar itu semua, Bagas merasa amarah semakin memuncak seolah dia bisa meledak kapan saja. Namun, demi anaknya, Intan...ia menekan kemarahannya sebisa mungkin, karena kedatangannya kemarin adalah untuk mendengarkan penjelasan dari Kepala Sekolah.

1
Pakde
up
Pakde
up dong thor
EsTehPanas SENJA
laporin! usut! keluarin! penjara! dulu kan ada penjara khusus anak ... buat model gini nih! hobby kok bullying 😳😳😳
EsTehPanas SENJA
betul..InsyaAllah berlipat ganda kalau rajin sedekah 🤲🏻👍🏻
Pakde
lanjut
Pakde
up
Pakde
lanjut
Pakde
up
Pakde
lanjut thor
EsTehPanas SENJA
kaya gimana ya pasar pondok gede tahun 80an? mamak pindah ke jatiwaringin itu 1990 tadinya rumah mamak di Benhil
EsTehPanas SENJA
weh weh weh tubrukan bibir 🤣
EsTehPanas SENJA
sama ini thor jaman 80an kata mamaku masih SMA . belum pakai SLTA. sama aja nanti ada SMEA, STM,SMIP,SMF Karena belum pakai SMK 🤭
Pakde
up lagi dong thor
Pakde
wah bagus sekali thor
EsTehPanas SENJA
niat baik pasti hasilnya bakal lebih kok 👍🏻
EsTehPanas SENJA
nah iya... ingat jualan ingat berbagi 👍🏻👍🏻👍🏻
EsTehPanas SENJA
kata SLTP itu baru dipakai pertengahan 90an thor .. kalau 80an yah istilahnya SMP 🙏🏻
🟡@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: iyakah..oke...nnt di perbaiki.. terimakasih atas koreksinya😊
total 1 replies
EsTehPanas SENJA
iya opungku ( nenek ) tahun segituan jajannya 75 rupiah itu udah bisa dipake nabung lho sisanya 🤣
EsTehPanas SENJA
nah iya bawa banyakan lagi lah buat besok 👍🏻
Pakde
up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!