" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 9 Terungkap
" maaf aku baru menemui tuan sekarang" ucap Seno
" kamu tidak perlu minta maaf aku bersyukur bertemu kamu setidaknya aku akan lebih mudah untuk mencari gadis itu jika sudah memiliki bukti " ucap Edwar
" Saya senang bisa membantu anda Tuan " ucap Seno
" Baiklah apa kamu masih menyimpan foto itu?" tanya Edwar dengan perasaan bedebar
" Semoga saja dia masih menyimpan nya " batin Edwar dan James
" Iyah tuan masih " ucap Seno sambil mengotak-atik hpnya
Edward dan James merasa lega tapi mereka penasaran dengan wajah gadis itu
" ini tuan" ucap Seno memperlihatkan sebuah foto Edwar yang sedang di tahan badannya oleh seorang gadis cantik
James terbelalak melihat foto itu bukan karena terpesona pada kecantikan gadis itu tapi fakta jika gadis itu adalah gadis yang menjadi tetangga mereka
"Oh God jadi gadis itu adalah Maura" batin James dengan terkejut
Sementara Edwar perasaan nya bercampur aduk sedih dan juga senang , Senang karena gadis itu adalah gadis yang sudah menempati hatinya dan sedih mengingat putranya
" Seno tolong kirimkan foto itu padaku" ucap Edwar
" baik tuan " ucap Seno Lalu mengirimkan foto itu ke nomor Edwar
" Sebagai hadiah dari ku apa yang kamu inginkan seno?"tanya Edwar
" Aku iklas membantu tuan " ucap Seno
Edwar dan James saling memandang mereka salut dengan seno dan ketulusan Seno membantu edwar
" Kamu kerja di mana sekarang Sen?" tanya Edwar
" Saya bekerja di bengkel tuan " ucap Seno
" Mulai sekarang kamu berhenti dan bekerja lah di perusahaan ku jangan menolak " ucap Edwar tegas
" Tuan saya tidak perna bekerja kantoran dan tidak memiliki skill " ucap Seno
" perusahaan ku membutuhkan orang jujur seperti mu dan soal kerjaan kamu bisa bekerja sambil belajar bersama James " ucap Edwar
" Apa tidak merepotkan tuan James?"tanya Seno
" kamu tenang saja aku suka kepribadian mu dan kurasa kamu bukan orang sulit untuk memahami sesuatu yang baru " ucap James tersenyum
" terimakasih tuan " ucap Seno
" Mulai sekarang kamu Anggap aku dan James keluarga mu juga" Ucap Edwar
Seno merasa bersyukur bertemu orang sebaik Edwar dan James
Edwar dan James sedang dalam perjalanan menuju Apartemen
Edwar tidak hentinya tersenyum sambil melihat foto itu
" Ternyata aku jatuh cinta pada orang yang sama Maura Alexander" batin Edwar
" Aku senang melihat kamu tersenyum seperti itu kebahagiaan kamu sudah di depan mata Ed" ucap James
" Aku merasa bahagia james mencintai orang yang tepat dan memiliki anak " ucap Edwar
" oh sekarang kamu sudah menyadari perasaan mu " ucap James
" Informasi tentang Maura sudah ku kirim kan padamu aku yakin kamu akan semakin senang " ucap James
Sesampainya di Apartemen Edwar bergegas menuju Apartemen Maura
Ting bel berbunyi tapi tidak juga di buka
" Mungkin mereka sedang keluar nanti Kita kembali lagi kamu juga harus membaca informasi tentang Maura" ucap James
Di ruang kerjanya Edwar tidak hentinya tersenyum
" Sesuai informasi dari Seno semuanya tepat aku tidak sabar ingin mengatakan semuanya pada kamu maura semoga kamu tidak membenci ku" batin Edwar
Kediaman Alexander..
" Nak Maura mungkin sudah tau dari papamu jika kamu dan Anak tante Wiliam di jodohkan " ucap Valeri ibu Wiliam
" Apa kamu bersedia nak?" tanya Valeri tersenyum
Maura ingin mengatakan tidak tapi
" tenang saja Nyonya Wilston Maura setuju kami sudah membicarakan perihal perjodohan ini" ucap Tuan Alexander
Maura terkejut menatap tidak percaya papanya sementara Jeny dan Ratih mama Maura menatap sedih Maura
" Syukurlah" ucap nyonya Valeri lalu mengeluarkan cincin
" Maaf jika kami tidak membuat pesta Wiliam ingin mengikat Maura dengan cincin ini dan untuk lamaran resmi dan pernikahan bagaimana jika bulan depan" ucap Valeri
Maura semakin terkejut
" Saya setuju " ucap Alexander
Malam itu Maura terpaksa memakai cincin pengikat itu...
Setelah keluarga Wilston pergi.
" Mulai sekarang kamu tinggallah di Mansion Maura" ucap Alexander
" Tidak Pah Maura ingin di Apartemen saja " ucap Maura
" tidak kamu harus tinggal di sini " ucap Alexander tidak ingin Maura kabur dan mempermalukan dirinya
" Om tante Maura Aku pamit dulu ya" ucap Jeny
" Nona Jeny kamu saja yang menempati Apartemen Maura lagian kamu juga tinggal di sana bersama Maura dan jangan menolak " ucap Alexander
" Baiklah terimakasih om" ucap Jeny lalu berjalan memeluk Maura
" Tenanglah Ra aku akan cari cara agar mengeluarkan kamu dari sini dan membatalkan rencana pernikahanmu" ucap Jeny berbisik karena jeny ingin melihat sahabatnya Maura Bahagia
Maura lega mendengar perkataan Jeny dan mengangukan kepalanya
Sesampainya Jeny di Apartemen jeny terkejut melihat Edwar dan James di depan pintu Apartemennya
" Kamu dari mana saja dan di mana Maura?" tanya James
" masuklah akan ku ceritakan di dalam " ucap Jeny yang berpikir mereka bisa membantu Maura
" Aku baru pulang dari Mansion Ayah Maura dan seperti yang kalian lihat pagi tadi cowo itu yang di jodohkan dengan Maura dan tadi keluarga nya datang lalu meminta maura dan Wiliam memakai cincin pengikat dan mereka merencanakan pernikahan bulan depan" ucap Jeny
Edwar mengepalkan tangannya
" Apa maura setuju di jodohkan?" tanya James
" Maura ingin menolak tapi Ayahnya tidak memberikan kesempatan Maura bicara bahkan Ayahnya berkata jika maura setuju " ucap Jeny
" Aku ingin meminta bantuan kalian agar Maura terbebas dari perjodohan ini dan Maura bisa kembali me Apartemen ini " ucap Jeny
" Jadi maksudmu Maura tidak di ijinkan Tinggal di sini?" tanya Edwar
" iyah aku merasa kasian pada Maura kebahagiaan nya terenggut apa ayah tidak memikirkan Maura sedikit saja jika ia tau bagaimana Maura setiap Malam termenung kadang menangis merindukan Anaknya " ucap Jeny
Hati Edwar begitu sakit mendengar itu semua
Edwar Tanpa sadar meneteskan airmata nya membuat Jeny dan James terkejut
" Ed kamu tidak apa'?" tanya James
" Tuan ada apa mengapa tuan sedih?" tanya Jeny merasa tidak enak
" Terimakasih karena kamu sudah menjadi sahabat terbaik Maura perjuangan Kamu tidak akan sia' Aku yang akan membawa Maura keluar dari sikap egois Ayahnya " ucap Edwar dengan suara bergetar
" Tuan seperti sangat peduli pada Maura, Apa tuan mencintai sahabat aku?" tanya Maura
" Ya aku sudah menyadari perasaan ku dan Maura adalah wanita yang ku cari selama ini " ucap Edwar
Jeny terkejut
" Bagaimana mungkin tuan sedangkan kata Maura dia tidak mengenal tuan sebelum nya?" tanya Jeny bingung
" Aku adalah Ayah dari Anak Maura " ucap Edwar
Plakk
Jeny yang emosi pun Langsung menampar Edwar
" Kamu keterlaluan Tuan selama ini sahabat ku menderita dia berusaha mempertahankan anaknya " ucap Jeny keras di depan Edwar Nafas gadis itu naik turun karena berusaha menahan emosinya
Jeny meneteskan airmata
" Pergi dari sini" ucap Jeny dengan raut wajah datar tidak ada lagi kesan takut pada Edwar dan James