Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7
Muka Vina merah menahan marah dengan kelakuan dr Salman.
"Dasar dr tidak tahu diri, bukannya dia gajinya besar kok malah edan,lalu kalau mereka tidak mau di bayar dengan transfer bank, trus tas lo ketinggalan ,bagaimana bayarnya?" kepo Vina, dia pengen tahu bagaimana kelanjutannya hingga Rei bisa diantar orang lain dengan roll royce.
"Ada dua orang yang menyelamatkan aku, dia membayar semuanya, lalu apesnya lagi bateraiku habis tidak bisa mencari taxi online, menyetop taksi juga tidak dapat, lalu orang itu menawarkan diri mengantarku katanya tujuan kita sama, tapi kok mereka langsung pergi ya." Raisha merasa heran kenapa Narendra langsung pergi, bukannya tadi mau kesini.
"Dari tadi mereka, mereka, siapasih kepo nih?" Vina makin penasaran dengan cerita Raisha.
"Entahlah , baru saja ketemu, tapi dia heran kalau aku tidak mengenalnya, mungkin artis dia." jawab Raisha.
"Nama, nama nya dodol!" gemes Vina, Rai dari tadi membuatnya gemes saja, di cubit nya pipi putih itu.
"Oh nama, namanya Narendra, orangnya rada rada sinting."
" what, Narendra, narendra siapa , Narendra ibrahim bukan?" suara Vina melengking di telinga Raisha, menyebabkan banyak pengunjung yang menoleh ke arah kedua dokter itu. Mereka mendapat teguran dari salah satu ibu ibu.
" Maaf mbak disini rumah sakit jangan keras keras bicaranya." ibu ibu tadi memperingati mereka.
"Iya maaf bu, tdi saya kaget, jadi spontanitas. " ucap Vina yang merasa tidak enak.
"Dasar dokter cempreng." sindir Raisha.
"Tapi bener yang menolong elo tadi Narendra ibrahim, orangnya ganteng seperti opa opa korea gitu, terus narsis, tapi kok lo bisa sama dia, walaupun narsis orangnya jual mahal banget lho, ini mah bestie gue yang keren, bisa kenalan langsung dengan orang itu." cerita Vina menggebu gebu.
"Memangnya aktor apa dia, tadi aku bilang artis malah cemberut orangnya, dan sopirnya malah tertawa dan mengatakan kalau dia aktor sinetron ikan terbang."ucap Raisha dengan polosnya kejadian tadi.
Vina menempelkan tangannya di dahi Raisha, mengetes apa suhu badannya panas, karena sudah kena tipu tadi.
"Tidak panas." Raisha segera menepis tangan Vina.
"Aku sehat kenapa sih memangnya?" heran Rai.
"Mana ada aktor ikan terbang, seganteng dan sekeren dia, semua mah lewat. dengar ya sayang, dia itu Anaknya pemilik perusahaan terkenal ibrahim teknologi. Dan sekarang dia yang mewarisinya, bukan artis." ungkap Vina.
" Pantesan gue familiar dengan mobilnya, ternyata memang sering wira wiri disini, Rumah sakit ini juga sudah di beli tuan Zein , sebagai kenangan si kembar itu lahir, dan saudara kembarnya bernama naela, seorang mafia dan pengusaha wanita terhebat." Vina menjelaskan siapa sebenarnya orang yang sudah membantu dia
"Wah, tapi dia malah mirip boyband, bukan pengusaha."
"Ah bener, bukan boy band saja penggemarnya sangat banyak, apa lagi kalau jadi aktor, hehe." jawab Vina.
"Ayo kita balik kerja, tadi suster Ruhi bilang siang ini aku ada visit pasien pasca operasi."
"Mereka berpisah di lorong, menuju ruangan mereka masing masing, siap siap akan kunjungan ke pasien.
"Siang dokter Rai, saya telpon tidak bisa." kata suster Ruhi.
"Maaf baterai ponsel saya habis, oh ya sus ada berapa pasien yang harus kita kunjung" tanya Raisha.
"Ada lima dok, yang di operasi kemaren saman kemaren lusa, ini laporan kesehatan mereka." Ruhi menyerahkan map berisi laporan perkembangan pasien setelah di operasi.
Mereka akhirnya melakukan kunjungan ke pasien pasca operasi. jam tiga sore semua sudah selesai, dia menuju ke ruang Dr Salman tapi dr muda itu tidak ada di ruangannya, cuma lisa suster yang menjadi asistennya yang ada di sana.
"Ada yang bisa saya bantu dok?" tanya lisa dengan sopan.
"Saya mencari dr Salman ada?" tanya Raisha.
"Itu lah dok yang saya bingung, dr Salman tidak kembali setelah makan siang, padahal beliau hrus mengadakan visit pasien, tapi belum nongol juga, untuk ada dr Azis yang menggantikannya." jawab suster lisa dengan jujur.
"Bukannya dia ada operasi mendadak siang ini?" heran Raisha.
"Tidak dok, hari ini dr Salman free, yang bertanggung jawab operasi hari ini adalah dr yusril dr senior disini, di bantu dr aris. Besok baru jadwal dr Salman." ucap suster lisa.
Raisha mengernyitkan keningnya heran.
"Bilang saja mau makan gratis, huh." batin Raisha ,dia semakin malas untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan, Salma yang ngotot ingi berpacaran dengan Raisha, waktu mereka sama sama masih si yogyakarta, tapi Raisha menolak, dia tidak mau berpacaran karena di larang oleh agama, tapi salman pantang menyerah, dia datang ke rumah bersama orang tuanya dan melamar Raisha. Sebenarnya Rai dan ayahnya masih bimbang, tapi karena merasa tidak enak, mereka menerima pinangan Salman, tapi tak lama kemudian Salman di pindah tugas ke Jakarta, bahkan dengan tidak tahu malu, dia berani meminjam uang Syarief untuk bekal ke Jakarta, karena semua ini demi hidup Raisha nanti, kalau dia bisa bekerja di rumah sakit terkenal itu maka kelak hidup mereka akan terjamin, Salman juga mengaku pada Syarief kalau dialah yang merekomendasikan Raisha supaya di terima di rumah sakit tersebut.
Raisha pergi meninggalkan dokter modus itu dan berniat ingin pulang, tapi langkahnya di hentikan oleh dr Vina.
"Rei tunggu!" panggil Vina. Raisha menghentikan langkahnya lalu menunggu Vina.
"Sudah selesai?" tanya Vina.
"Sudah, hari pertama kerja masih di beri kelonggaran jam, lagian prof Gunawan juga sedang libur." jawab Raisha.
"Ngopi dulu yuk,refreshing!"Ajak Vina.
Raisha menyetujui ajakan Vina, sebenarnya dia juga mau curhat dan meminta pendapat Vina.
Nengok Narendra di tempat kerjanya ya.
Ceo muda itu masih serius mendengarkan presentasi dari bawahannya, meski dia narsis dan kelihatan tidak pernah serius tapi jangan di tanya kalau sudah kerja, dia sangat jeli dengan pekerjaannya, apalagi kalau ada salah, 1 poin saja dia akan langsung bisa mengetahuinya.
Dulu yang awalnya mencibir dan menolak pengangkatannya menjadi CEO Ibrahim tek ini, sekarang sudah tidak berani macam macam, mereka seperti tikus di terkam kucing, kesalahan kesalahan kecil yang dulu masih diampuni Zein, tidak dibiarkan lolos sedikitpun oleh Rendra.
Seperti di ruangan meeting ini, mereka sangat serius mempresentasikan ide ide dan laporan mereka.
"Oke laporan bulan ini cukup bagus, kemajuan perusahaan kita meningkat pesat, dan bagaimana dengan kesejahteraan karyawan, ada laporan?" tanya Rendra pada manager HRD.
"Aman tuan, semua kebutuhan mereka sudah terpenuhi, dan kepala bagian di kantor cabang yang korupsi gaji pegawai sudah diatasi, dia sudah di pecat dan di sita hasil dari korupsinya." jawab manager dengan tegas.
"Bagus, untuk departemen desain, saya minta kalian rubah sedikit warna di bagian yang kuning itu, tampak kurang matching, ganti warna hijau muda saja, supaya lebih hidup." tegas Rendra.
"Siap tuan, akan kami rubah sesuai keinginan anda." jawab manager desain dengan tegas pula.