" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke Lokasi balapan
Zahra melangkah mendekati mobil Ken yang sudah menunggunya membuka pintu mobil Ken dan langsung masuk ke dalam.
" Hai baby... Jangan ngambek gitu Dong" Kata Ken ingin memegang Dagu Zahra tapi langsung di Tepis oleh Zahra seperti biasanya.
" Apaan sih Ken. " Ketus Zahra
" Baik Lah. Jangan Marah dong sayang... Aku kan cuma becanda sayang" Ken mulai menghidupkan mobilnya melaju ke lokasi tempat Sisil juga beberapa teman temannya yang sudah berada di sana.
Saat tiba di sana sudah sangat ramai. wanita juga laki laki. Kebanyakan yang berada di sana mahasiswa dan mahasiswi. tidak terkecuali pelajar pelajar ustadz Sulaiman juga banyak yang hadir di sana.
Kampus Zahra belajar memang beda dengan Kampus tempat Ustadz Sulaiman mengajar.
Zahra keluar Dari mobil Ken Dan Mulai jadi santapan bola mata laki laki yang memandang tubuh indahnya dangan liar.
" Kalian sudah tiba" Tanya Sisil yang sering melihat pada Ken. Sisil memang sudah lama menaruh Hati pada Ken. Tapi mereka tidak ada yang mengetahuinya.
Sisil berbeda dengan Ayuna Sahabat Zahra. Ayuna tidak pernah mengikuti kegiatan Zahra juga Sisil yang keluar malam dan balapan. Ayuna dari keluarga yang kurang mampu tinggal bersama ibunya yang sakit sakitan. Ayuna juga menggunakan jilbab. Dia bisa kuliah karena kecerdasannya hinggah dia bisa mendapat biasiswa untuk kuliah satu kampus dengan Zahra. Mereka memang sudah bersahabat dari SMP Lagi karena mereka juga satu Kelas.
Beda dengan Sisil. Zahra baru kenalan dengan Sisil saat dia sudah SMA. sisil anak pindahan waktu itu dan bertemu dengan Zahra. Semenjak Zahra mengenal Sisil dia sudah mulai pintar berbohong pada kedua orang tuanya. juga mengikuti semua hal buruk yang di kerjakan oleh Sisil.
Mulai dari penampilan sehinggah pergaulan dan melanggar larangan Abahnya untuk tidak bisa pacaran. Dia mulai menjalin hubungan dengan Ken yang juga satu kelas dengannya.
Ken mulai mengajar Zahra masuk ke bar dan mengajarinya balapan. Otak polos Zahra mulai tidak Sehat semenjak berteman dengan Sisil dan pacaran dengan Ken. Bahkan Zahra sering melihat Adegan dewasa yang secara live di hadapannya langsung.
Tapi masih beruntung dia masih mengingat keluarganya. Apa lagi dia yang terlahir dari keluarga dengan ajaran Agama yang kental, membuat Zahra berfikir berkali lipat untuk melakukan lebih dari pacaran. Zahra bahkan sudah menghafal Al quran dari dia usia Delapan tahun.
Pergaulan bebas Zahra, membuat dia terjerumus dengan dunia gelap para remaja. Walau pun sudah berkali kali di nasehat kan oleh temannya Ayuna. Tapi dia tidak peduli dengan ucapan sahabatnya itu. Entah mengapa Ayuna merasa jika Sisil tidak tulus berteman dengan Zahra. Hanya saja dia tidak pernah memberi tahukan pada Zahra tentang kecurigaannya pada Sisil.
Kembali pada Mereka di lokasi balapan." Ya Sil.. Entah Si Ken Dari mana saja" Kata Zahra menyindir Ken yang berdiri di sebelahnya.
" Jangan Ngambekan gitu Dong Baby tidak Asik" Bujuk Ken Pada Zahra.Ken memang satu umur dengan Zahra.
"Terserah lah. Mana mobilnya"Kata Zahra mencari Mobil yang akan dia gunakan untuk balapan.
" Tu" Tunjuk Ken pada Satu Mobilnya yang tadi di bawa ke sana oleh Dion.
Malam Ini Zahra Dan Ken sama sama ikut balapan. Ken menggunakan mobil yang tadi dia guna menjemput Zahra.
Mereka akan bertanding melawan mahasiswa dari kampus Ustadz Sulaiman mengajar.
Ken yang membayar uang untuk balapan Zahra juga dirinya sendiri. Ken juga berasal dari keluarga berada.