NovelToon NovelToon
Cinta, Aku Menyerah

Cinta, Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: dtyas

“Mbak, saya tidak pernah merebut suami Mbak. Seharusnya Mbak tanya Mas Devan kenapa dia mengaku belum menikah,” sahut Karin membela diri.

“Eh, kamu malah mengajari saya.” Renata kembali mengayunkan tangannya, refleks Karin memejamkan matanya. Tiba-tiba suasana hening dan tidak ada tangan yang mendarat di wajahnya. Karin pun perlahan membuka matanya

“P-Pak Arga,” ucapnya.

“Arga.” Renata terkejut dengan kehadiran Arga diantara mereka.

“Ka-kamu kenal dia?” tanya Renata pada Arga.

“Tentu saja, dia tunanganku. Calon istri Arga Sadewa,” jawab Arga.

***

Karin Amanda, tidak menyangka jika kekasihnya sudah menikah. Akhirnya dia memilih menikah dengan Arga Sadewa yang memiliki masa lalu dengan istri mantan kekasih Karin.

Rumah tangga yang Karin jalani tidak mudah, karena mereka menikah tanpa cinta dan diganggu dengan kehadiran para mantan.

Apakah Karin harus menyerah dengan cintanya atau berusaha mendapatkan hati Arga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Penasaran

“Gadis ini kekasihmu?” tanya Marisa bunda Arga.

“Iya, Bun. Namanya Karin.”

“Wah, cantik. Sepertinya masih muda sekali Ga,” ujar Marissa dengan wajah riang.

Karin mencium tangan Bunda Arga dengan takzim sambil memperkenalkan namanya. “Saya Karin Amanda, Bu.”

Bunda Arga menatap hangat pada Karin dan Arga. Bahagia karena Arga telah mendapatkan pengganti Renata dan melupakan kisah pilu masa lalunya.

“Ayo, duduk!”

Karin duduk di samping Arga, terlihat kecanggungan dari keduanya. Karena kenyataannya mereka dekat pun tidak tapi saat ini harus bersandiwara sebagai sepasang kekasih. Marisa berpikir jika Arga dan Karin malu-malu karena berada di depan orang tua.

“Kita pesan dulu ya, Bunda sudah lapar.”

Sambil menunggu pesanan, Bunda terlihat antusias bertanya pada Karin mengenai hubungan mereka.

“Oalah, Bunda pikir kalian sudah lama kenal, ternyata belum lama ya. Nggak masalah, yang penting cocok.”

“Karin karyawan magang, baru dua bulanan gitu,” seru Arga.

“Lagi pula kamu kenapa nggak ajak Karin bertemu Ayah dan Bunda.”

Arga menghela pelan, sesuai dugaannya Bunda akan semakin banyak tanya. “Karena kami belum terlalu yakin dengan hubungan kami."

Marisa berdecak mendengar jawaban Arga. “Tunggu kamu yakin, sampai kiamat juga nggak akan selesai. Karin, kamu yang sabar ya dengan Arga. Dia memang begitu, cuek banget tapi hatinya baik dan penyayang. Bahkan nggak tega kalau lihat perempuan menangis,” tutur Marisa.

“Bun, nggak usah diungkap semua.”

Karin tersenyum mendengar cerita Bunda Arga, lesung pipinya muncul saat dia tersenyum. Kecanggungan dan gugup yang dia rasakan sudah menguap. Bahkan dia tertawa saat Marisa menceritakan kisah lucu Arga dan kejelekan pria itu.

“Lain kali kita makan malam dengan Ayah, ya,” ajak Marisa.

“Ayah ‘kan sibuk.”

“Makanya cepat gantikan posisi Ayah kamu, terus menikah dan berikan kami cucu.”

Arga berdehem mendengar permintaan Marissa, Karin hanya menundukkan wajahnya.

Menikah? Mudah-mudahan Pak Arga cepat ada solusi untuk mengakhiri sandiwara ini sebelum lebih jauh, batin Karin.

“Oh iya Karin, Bunda minta kontak kamu ya. Biar nanti kita bisa komunikasi dan pergi bareng, nggak usah ajak Arga.”

Karin menoleh ke Arga, seakan menanyakan persetujuan pria itu.

“Jangan dulu, nanti kamu malah sering diajak pergi Bunda. Magang dia sudah mau berakhir Bun, nanti ajalah.”

“Kamu kayak yang nggak ikhlas banget sih, Bunda dekat dengan Karin.”

Pertemuan itu pun berakhir, Arga dan Karin mengantarkan Marisa sampai ke mobil. Kemudian mereka menuju mobil Arga untuk kembali ke kantor.

“Arga,” panggil seseorang.

Arga dan Karin menoleh.

“Kamu di sini juga?” tanya Renata sambil tersenyum lalu menatap Karin yang ada di samping Arga.

“Hm, kami baru saja makan siang dengan Bunda.”

“Ibu Marisa, dimana? Aku sudah lama tidak bertemu beliau.”

“Sudah pulang. Ayo, sayang,” ajak Arga sambil meraih tangan Karin dan menggenggamnya. Karin hanya bisa pasrah kembali bersandiwara di depan Renata.

“Kalian benar pacaran?” tanya Renata membuat Arga menghentikan langkahnya begitu pun Karin.

“Kamu pikir aku bercanda, apa aku terlihat sering bercanda untuk urusan hidup aku?”

“Tapi dia kekasih suamiku, mereka ….”

“Kamu salah, coba tanya lagi dengan suamimu. Bisa saja dia yang mengaku sebagai kekasih Karin atau memaksa Karin menjadi kekasihnya. Karena aku tahu Karin bukan pelakor.”

...***...

“Shittt,” maki Renata sambil memukul kemudi. Pernyataan Arga tadi cukup mengusik dan membuatnya mati kutu. Entah mengapa dia terlihat tidak menyukai Arga dekat dengan Karin.

“Apa aku cemburu? Tapi kami sudah lama pisah atau ini karena Karin?” tanya Renata bermonolog.

Kemarahan Renata bisa saja disebabkan oleh ketidaksukaan karena Karin dekat dengan Devan suaminya dan Arga mantannya.

Renata mengendarai mobilnya menuju kantor Devan. Tanpa menghubungi, dia hendak menemui suaminya. Sampai di ruangan Devan, Renata membuka pintu tanpa mengetuknya. Terkejut dengan apa yang dilihatnya.

“Sedang apa kalian?”

Devan dan sekretarisnya ikut terkejut, bergegas memperbaiki posisi mereka.

“Renata,” ujar Devan. Renata menghampiri keduanya lalu menarik rambut sekretaris Devan.

“Auw, tolong lepaskan. Ibu salah paham.”

“Renata, lepaskan tanganmu.”

“Kenapa kamu bela perempuan ini,” teriak Renata.

“Kamu salah paham, semua tidak seperti yang kamu lihat. Aku sedang mengajarkan dia menggunakan aplikasi baru,” terang Devan.

“Sekalian menggunakan yang lainnya, begitu maksud kamu.”

“Renata, lepaskan. Dia bisa saja menuntut kamu.”

Renata akhirnya melepaskan tangannya. “Mulai besok kamu tidak bekerja lagi, kamu dipecat.”

Sekretaris Devan menangis sambil memegang rambutnya. “Perusahaan ini bukan milik Ibu dan Ibu tidak bisa memecat saya.”

“Eh, berani kamu ya.” Tubuh Renata ditahan oleh Devan.

“Kamu keluar dulu.”

“Devan, lepaskan aku. Aku harus beri dia pelajaran,” teriak Renata.

Devan akhirnya melepaskan Renata dan menghempaskan wanita itu ke sofa. “Berhentilah bersikap tidak elegan dan menuduhku macam-macam.”

“Kenyataannya memang begitu, buktinya kamu dan perempuan murahan bernama Karin apa hubungan kalian kalau bukan kami selingkuh dari aku.” Renata memukuli Devan menggunakan tasnya.

“Dia bukan perempuan murahan dia hanya mahasiswa yang pernah membantu tugasku di kampus waktu mengisi acara,” terang Devan.

“Halah, masih saja kamu bela. Apa namanya kalau bukan perempuan murahan, sekarang dia sedang dekat dengan pimpinan tempat dia magang.”

“Apa?” tanya Devan.

“Kenapa? Kamu masih penasaran dengan Karin?”

 

 

 

1
Mas Sigit
smg arga mendengar dengan jelas percakapan sekertarisny itu dn lngsung memecatny biar kaaaapoooooookkkkkkkk😡😡
Mas Sigit
jgn" karin hamil
Mas Sigit
ternyata penghianatny sekertarisny arga, smg arga cepat mengetahuiny dn lngsung memecatny
Mas Sigit
Luar biasa
Mas Sigit
mampir kk kyany ceritany cukup menarik
Santi M Ariawan
keren
Giega Rhizqi
Luar biasa
Erni Fitriana
oallaaaa...bapakkkk...bapakkkk...tapiiii🤔🤔🤔🤔apa dulu tongkrongan arga ama devan beda thor???..apa arga dulu biasa aja ,apaaa emang blm mau show up siapa dia..sampe renata siwer n pindah haluan hati🤪
Erni Fitriana
indahnya dunia novel...dimeeting begitu ditekan...pas kebetulan liat mantan pacar ..langsung rangkul karyawan maganggggg🤪🤪🤪🤪🤪🤪
Erni Fitriana
deg..degan y rin
Erni Fitriana
mampir thor
davil_14
Luar biasa
Siti Nina
oke
Marhainun Tanjung
mantaaap cerita nya.
SaYu
Kecewa sama keputusan akhir Naina.....gak sepadan dengan perbuatannya yg hampir menghancurkan RT mereka. Gak tegas sama sekali.....
Shanti Siti Nurhayati Nurhayati
dasar ulet keket,,, 😤
Al Fatih
mampir kak
melting_harmony
Luar biasa
fiza
jdi mak mentua perangai. hanat.bukan bantu,🙄
Leni Arinata
unboxing beneran nic 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!