Ketika Permohonan Bumi Di Kabulkan

Rapat telah berakhir, aku kembali ke kamar untuk beristirahat, padahal hari ini aku cuma live streaming, tapi entah mengapa, badanku terasa pegal – pagal, dan rasa kantuk yang amat sangat. Aku langsung lelap tertidur saat menempelkan kepalaku di atas bantal.

Wah, aku bisa terbang, dari atas sini rumah – rumah telihat sangat kecil. Lihat sayap ini, sangat indah, sama seperti sayap milik malaikat, tapi tentu saja masih bagusan sayap malaikat. Sayapku membentang sama panjang, berwarna putih, bulunya pun bersih dan harum.

Aku terbang, melihat negara dari langit ini, sudah banyak sekali daratan dan lautan rusak karena ulah manusia. Eksploitasi sumber daya alam besar – besaran, tidak adanya reboisasi, dan di biarkan begitu saja ketika sumber daya alamnya telah habis.

Pernah ada kasus seorang anak tenggelam bekas lubang tambang yang sudah di tinggalkan para penambang. Ketika kasus itu terjadi, tidak ada yang mau bertanggung jawab, itu semua kesalahan anak kecil tersebut.

“Ehhh, waaaaah, CDUKKK.”

Karena aku terlalu fokus ke bawah, aku tidak lihat kalau di depanku ada sebuah pesawat, yang mengakibatkan aku tertabrak pesawat.

“Auwwww,”

Aku melihat diriku tengah melayang di atas kasur dan menghantam plafon rumah, aku melihat sayapku yang transparan, bentuk sayapnya sama seperti yang ada di dalam mimpiku.

“Huaa, ini kemampuan baruku, tapi kenapa bukan kemampuan tempur, ini terlalu mencolok.”

Terdengar suara teriakan Yuven, yang membuatku kaget hingga menonaktifkan kemampuanku. Sontak aku langsung terjun bebas menghantam kasur.

“Bossssss.” Teriak Yuven sambil membuka pintuku secara brutal.

“Arghh, ada apa Yuven, pagi – pagi dah gaduh aja.” Ucapku sambil memegang pinggang bagian belakangku yang sakit akibat terjun bebas.

“Bosss, saya mendapatkan firman tuhan.” Ucap Yuven yang terlihat sangat gembira.

“Wahhh, akhirnya, selamat ya, kemampuan apa yang kamu dapatkan?” Tanyaku.

“Nah, lihat ini.” Jawab Yuven sambil mempertlihatkannya padaku.

Wahh, betapa terkejutnya aku melihat kemampuan Yuven. Dia dapat menggunakan sihir listrik, air, dan angin. Aku yakin, jika si merah muncul, pasti kita akan menang telak. Kenapa? Karena fisik dan stamina Yuven sangat bagus, plusnya semua bela diri juga dia kuasai. Tinggal, kita mempelajari kombinasinya saja.

Rapat pagi dadakan kita buka, kebetulan hari ini adalah hari minggu, jadi kemarin Rendy menginap juga.

“Semuanya, maaf mengganggu istirahat kalian, karena aku memiliki kabar baik.” Ucapku sambil tersenyum.

“Mas aku juga punya kabar baik.” Ucap Soleh.

“Apa itu? Coba kamu katakan?” Tanyaku.

“Aku mendapatkan firman tuhan.” Ucap Soleh sambil tersenyum senang.

Semua orang terkejut mendengar informasi dari Soleh, berarti hari ini ada 2 orang yang mendapatkan firman tuhan.

“Kemampuan apa yang kamu dapatkan Soleh?” Tanyaku yang penasaran.

Soleh mendekatiku, lalu menarik tanganku lalu menebasnya dengan pisau yang ada di tangannya.

“Kyaaaa, Soleh apa yang kau lakukan.” Teriak Intan

“Tenang semuanya.” Ucap Soleh.

Soleh mengeluarkan kemampuannya, dan dalam sekejap, luka sayatan yang cukup dalam itu tertutup dengan sempurna, seperti sebelumnya. Lalu soleh menyayat tangannya sendiri, dan apa yang terjadi? Yap lukanya menutup dengan sendirinya.

“Huaaaaaaa, keren, berarti kamu mendapatkan kemampuan healer sekaligus regenerasi.” Ucapku.

Semua bersorak, dan memberikan selamat, karena telah menjadi manusia pilihan tuhan. selanjutnya Yuven secara tiba – tiba menunjukkan kemampuannya, tanpa aku suruh. Mungkin aura pamer Yuven sudah bergejolak dan tidak tertahankan lagi.

“Aku juga punya.” Ucap Yuven.

Yang lain tak kalah terkejutnya. Sekarang kita mempunyai tanker (Rendy), Magic (Elena dan Yuven), Healer (Soleh). Ini sudah cukup untuk melawan si merah.

Setelah sarapan pagi, kami mulai berolahraga sampai dengan jam 8 pagi, setelah itu kami langsung simulasi kemampuan.

“Yuven ayo kita mulai dari kamu. Karena kamu bisa menggunakan 3 elemen, coba 3 botol di depanmu, kamu jatuhkan dengan 3 kekuatanmu, satu persatu.” Ucapku sambil menunjuk botol yang sudah diberi jarak.

“Siap bos.” Ucap Yuven.

Yuven paham dengan apa yang ku maksud, semua botol itu jatuh, satu persatu menggunakan sihirnya. Setelah itu aku meminta Yuven untuk mengubah dirinya menjadi element sihirnya. Dan Yuven bisa menghilang tak terlihat seperti udara dan menyatu dengan air, lalu bisa bergerak secepat kilatan listrik. Ini adalah kekuatan yang overpower, tapi aku berusaha menemukan titik lemahnya, se-OP apapun, pasti ada kelemahannya.

Aku mengambil sebaskom air, lalu aku minta Yuven untuk menyatu dengan air yang ada di ember tersebut.

“Elena, bakar dengan aipi yang sangat panas.” Ucapku.

Awalanya biasa saja, tapi tiba – tiba Yuven lasung berubah, dan melihat tubuhnya melepuh.

“Yuven, kalau sudah tahu panas kenapa tidak langsung berubah?” Ucapku mendekati tubuh Yuven yang terkena 40% luka bakar.

“Maaf bos, soalnya belum ada perintah dari bos.” Ucap Yuven yang terkulai lemah.

“Bodoh, jangan lakukan hal yang membahayakan nyawamu.” Ucapku yang sedikit sedih melihatnya.

“Soleh, tolong cepat sembuhkan Yuven.” Ucapku.

Dengan tenang soleh menyembuhkan luka Yuven, tapi ada yang aneh dengan Soleh, dari hidungnya keluar darah yang cukup banyak.

“Soleh, sepertinya aku akan melatih fisikmu secara eksklusif selama seminggu ini.” Ucapku.

“Maaf Kak, aku belum bisa diandalkan.” Ucap Soleh yang terlihat sedihh

“Terima kasih Soleh, kamu sudah mau berpartisipasi, kamu gak salah.” Ucapku sambil menyemangatinya.

Karena healer kita sudah mencapai batasnya, kami menyudahi latihan yang membahayakan. Sedangkan aku sekarang fokus menganalisa kemampuan Soleh. Karena healer dalam tim itu sangat penting.

Aku meminta Soleh untuk meregenerasi luka dalam tubuhnya, dan itu berhasil. Tapi yang belum bisa aku pastikan, apakah ada efek samping juga? Atau regenerasi ini adalah kemampuan spesial healer yang tidak ada efek sampingnya sama sekali?

Karena kondisi Soleh sudah membaik, Yuven meminta untuk di lanjutkan kembali latihan tandingnya. Aku menyetujui permintaan Yuven, lalu kita mulai kembali latihannya.

“Yuven karena air sudah kita coba, sekarang angin, coba kamu berubah menjadi angin, lalu kamu diam saja disini ya.” Ucapku.

“Baik bos.” Ucap Yuven.

“Elena, tolong kamu serang kaki Yuven, tapi jangan terlalu panas ya seperti tadi. Dan Yuven, jika kamu merasakan sedikit panas saja, kamu harus menghindar.” Ucapku.

“Baik bos.” Ucap Yuven.

Elena langsung menyerang bagian yang aku minta, lalu hasilnya.

“Waw, boss, panasnya mengalir keseluruh tubuhku.” Ucap Yuven yang sudah pindah tempat jauh dari tempat sebelumnya berdirinya.

“Yuven, apakah kamu bisa terbang saat berubah menjadi udara?” Tanyaku.

“Tentu saja bisa bos.” Jawab Yuven

Hmm, berarti intinya, jika Yuven terkena serangan sihir juga, apapun itu, mau api, air, tanah, jika mengenainya, itu akan berefek padanya, tapi keuntungannya, dia bisa menghindar dengan cepat dan berkamuflase pada lingkungan, itu sudah cukup baik.