ayu ningtias binti Zaki harus merelakan pernikahannya berantakan karena mempelai pria tidak datang bersama keluarga nya.
tanpa di sangka bima Triadityatama paman mempelai pria yang datang menghadiri acara pernikahan. ayu yang di selimuti amarah dan dendam memaksa bima untuk menikahinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridha Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
"Ini udah mepet, yu" bima menoleh ke belakang.
Ayu sedang meringkuk memeluk guling yang jadi batas keduanya. Saat itu ayu sangat terlihat menggoda, sampai jakun bima naik turun.lekas bima membelakangi lagi, jantung nya berdebar tak karuan.
"Om.bima "
"Tidur! Atau ... Mau saya cium?"
"Om bima "
"Saya cium nih " bima berbalik sampai mereka berhadapan lagi.
Bibir ayu sedikit terbuka dengan wajah tak berdosa, membangkitkan yang ada dalam diri bima. Jakun naik turun, tau tau dia sudah melahap habis bibir ayu yang menggoda.
"Ciuman ternyata se menyenangkan ini kenapa tidak dari kemarin saja " batin ayu,ikut menggerakkan bibir nya.menyambut belaian lidah bima.menyalurkan sengatan di dada dan di kakinya saling menggosok tak tenang ia lupa dengan dendam nya.
****************
"Apa? keluarga bima mau kesini?"
Subuh itu saat bunda Seza sedang mempersiapkan untuk memasak di bantu ayu dan Dinda, di buat tercengang dengan pengakuan ayu.
"Kapan?"
"Pa-pagi ini Bun"
"Ya allah ayu, kenapa baru kasih tau sekarang?"Seza gemas mencubit lengan anak sulungnya.
"Kenapa sih bunda? Pagi pagi kok udah marah marah."pak Zaki muncul masih menggunakan peci lengkap dengan baju Koko dan sarung. Di belakang nya, bima menyusul dengan pakaian tak kalah berbeda. Sepertinya, mereka baru pulang dari masjid ujung gang.
Tak ingin mendapat cubitan lagi, ayu lekas berlari dan bersembunyi di belakang bima.
"Lihat Bun, anak gadismu, sudah punya tempat berlindung sekarang. Biasanya lari di belakang ayah" pak Zaki terkekeh
Ayu sendiri juga bingung kenapa malah lari ke belakang bima. Mungkin karena bima yang paling jauh.dan pak Zaki malah menarik kursi dekat Seza.
" Kenapa Bun pagi pagi sudah marah marah"
"Ini si ayu , keluarga besan mau datang baru bilang sekarang! Lihat ini sudah jam berapa Ini udah jam berapa ? Mana belum ke pasar, di Timan juga nggak ada apa apa"omel Seza
" Nanti biar bima pesankan catering aja Bun" usul bima mengambil jalan tengah
" Eh, nggak usah. Orang besan mau datang kok pesan pesan catering segala. Harus masak sendiri " tolak bunda Seza.
"Ayo yu, kita kepasar , Dinda kamu kopek kopek bawang sama masak air "
Sambung nya memberi perintah pada Dinda
"siap bunda ku sayang " Dinda sambil hormat.
" berapa nanti yang akan datang bim?"
"Enggak banyak ko,yah.cuma enam orang dewasa dan satu anak kecil"
"Yasudah ayo kita ke belakang bantu ayah cabut ubi" ajak pak Zaki sambil melepas peci nya.
Siti baru saja pulang dari penginapan di hotel semalam setelah acara lamaran Sely yang katanya tertutup.namun hanya keluarga pak Zaki yang tak di ajak .ia buru buru pulang karena sri tetangga depan rumah Siti mengabarkan ayu pulang membawa mobil.
" Mas Zaki"
"Mas Zaki!!"
"Kalau masuk rumah orang tu, jangan teriak teriak ngucap salam kek "seru Dinda yang sendang mengupas bawang.
"Diam kamu anak kecil" sungut Siti
" Mana mas Zaki"
Dinda mengendurkan bahu, malas meladeni, walau tau juga gak mau ngasih tau.
"Dasar anak Seza ga ada yang bener " gerutu Siti
"Mas Zaki! "
" Di belakang Siti" seru pak Zaki
Pak Zaki memang masih mempunyai hubungan saudara dengan Siti namun saudara jauh, tetapi Siti menyukai pak Zaki lebih dari saudara, Siti juga berani keluar masuk ke rumah pak Zaki.
Siti langsung melangkah ke balakang rumah.
"mas itu mobil di depan mobil siapa ?"
segemoyyy ituhhh