NovelToon NovelToon
Istri Kedua Tuan Mafia

Istri Kedua Tuan Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Qinan

Mengisahkan Mafia yang jatuh cinta pada seorang gadis meski ia telah menikah dengan wanita lain, berbagai upaya ia tempuh agar gadis itu menjadi miliknya meski harus memaksanya menjadi istri keduanya sekalipun.

Luka dan air mata tentu akan mengiringi perjalanan kisah mereka yang tak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part~7

William yang panik langsung melebarkan matanya saat melihat istri kecilnya itu sedang mendengkur halus di dalam bathubnya.

"Apa dia mau cari mati ?" gerutu William saat kepala Merry hampir terjatuh ke dalam bathub yang penuh dengan air dan busa sabun.

Wajah gadis itu terlihat sembab karena terlalu banyak menangis, kejadian beruntun yang menimpa hidupnya membuatnya begitu trauma.

"Kenapa dia sesedih itu, padahal setiap wanita di luaran sana rela mengemis agar bisa mendekatiku ?" gumam William saat melihat wajah sembab Merry.

Setelah itu William segera mengangkat tubuh istrinya, namun Merry yang tiba-tiba mengerjapkan matanya langsung meronta.

"Lepaskan !!" teriak gadis itu, namun William dengan tenaga besarnya begitu tak peduli dengan teriakan istri kecilnya tersebut.

Pria itu langsung memutar kran shower lalu menurunkan gadis itu di sana, namun Merry yang sedang marah langsung mendorongnya menjauh.

"Aku membencimu, menjauhlah dariku." teriak Merry seraya mendorong badan kekar William.

"Saya tidak suka di bantah." tegas William mulai emosi saat Merry dengan lantang meneriakinya.

"Aku bilang pergi, pergi dari hadapanku !! teriak Merry lalu ia menampar pipi William dengan sekuat tenaganya.

Plakk

Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi pria itu hingga menimbulkan bekas kemerahan di sana.

"Rupanya kamu ingin bermain-main denganku, honey." William menatap sinis istrinya itu, lalu ia mulai melepaskan kancing kemejanya satu persatu lalu melemparnya ke sembarang arah.

Tak hanya itu, William juga mulai melepaskan celananya dan kini pria itu terlihat polos sama seperti gadis itu.

Sementara itu Merry nampak berjalan mundur saat melihat William seakan ingin menerkamnya hidup-hidup.

"Tidak, ku mohon jangan lagi paman." Merry memohon, sakit sisa semalam masih begitu membekas ia tidak ingin pria itu melakukannya kembali.

"Paman ?" William menaikkan sebelah alisnya menatap istri kecilnya itu, usianya baru menginjak 30 tahun dan ia tak suka jika panggilan itu di sematkan untuknya apalagi dari bibir gadis itu.

"Panggil namaku, honey. Sekali lagi kau memanggilku paman maka itu menjadi satu hukuman untuk memuaskan lelaki mu ini." William nampak menatap setiap lekuk tubuh istrinya itu dengan hasrat yang mulai naik.

Ia menyentuh lengan gadis itu lalu mengusapnya dengan lembut, kemudian tangan besar itu mulai berpindah menyentuh puncak gundukan indah di depannya itu yang nampak mulai menegang.

"Ahhh." satu d3s4h4n terlepas dari bibir Merry yang tak bisa gadis itu tahan saat William dengan nakal memilin puncak bagian tubuh terindahnnya itu.

Ingin sekali gadis itu merutuki dirinya sendiri karena dengan lancang menunjukkan reaksi tubuhnya yang begitu menikmati setiap sentuhan pria itu.

"Jangan munafik honey, kau juga sangat menikmatinya kan ?" lirih William dengan suara beratnya, sepertinya pria itu mulai terbakar gairahnya.

Lalu di dorong pelan istrinya itu ke dinding lalu di lum4tnya bibir merah itu dengan lembut hingga membuat Merry nampak mendesah tertahan.

Namun kemudian William langsung melepaskan panggutannya dan pria itu nampak tersenyum miring saat istrinya itu dengan munafik menikmati setiap sentuhannya.

"Aku akan membuatmu merasakan sesuatu yang berbeda, honey." William nampak tersenyum menyeringai menatap istri kecilnya itu.

"Tidak, jangan lakukan itu ku mohon." Merry terlihat ketakutan menatap suaminya.

"Jangan memohon padaku honey karena aku tuli akan hal itu." William mendekati Merry lalu meraih tubuh gadis itu hingga kini berada di dalam gendongannya.

Kaki Merry nampak melingkar di pinggang William, sementara tangannya langsung memeluk leher pria itu agar tidak jatuh.

"Bagus, gadis penurut." William nampak tersenyum menyeringai, lalu bibir pria itu memburu setiap inci leher putih istrinya itu dengan ciumannya.

Lalu menurunkan tubuh Merry sedikit ke bawah hingga miliknya kini berada di depan celah gadis itu yang terasa lembab dan hangat.

"Tidak, ku mohon." rintih Merry saat milik William mulai menusuk-nusuk liang surgawinya.

"Bagaimana aku bisa berhenti honey, kamu terlalu nikmat." William semakin bersemangat memacu tubuh istrinya itu.

"Ahhh, brengsek." umpat Merry yang mencoba melawan reaksi tubuhnya yang ikut menikmati setiap hentakan pria itu.

"Berteriaklah honey, sungguh ini sangat nikmat." pandangan William berkabut saat miliknya yang besar dan berotot itu menusuk-nusuk celah sempit itu.

Pria itu terlihat begitu menikmati percintaannya dengan istri kecilnya itu hingga enggan untuk berhenti.

Ia rela menukar seluruh hartanya demi kenikmatan yang wanita itu berikan padanya.

"Kau milikku honey, kau milikku selamanya." teriak William saat melepaskan seluruh cairan percintaannya ke dalam rahim gadis itu.

Merry yang kelelahan nampak menjatuhkan kepalanya di leher William, lalu setelah membersihkan tubuhnya pria itu segera membawa istrinya keluar lalu meletakkannya di atas ranjangnya.

"Istirahatlah dan simpan tenagamu baik-baik honey, karena setiap melihatmu aku selalu menginginkan mu." ucap William lalu mengecup kening gadis itu kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

Setelah itu William melangkahkan kakinya menuju sebuah lemari besar lalu mengambil setelan kerjanya.

"Tuan, apa anda ingin pergi sekarang ?" James nampak melihat tuannya itu dengan kemeja yang berbeda dari tadi siang, rambutnya yang basah membuat pria itu langsung memahami apa yang membuat sang tuan mengurungkan niatnya untuk segera pulang menemui putrinya.

"Hm, pastikan jangan ada benda tajam di sekitar istriku James." perintah William seraya masuk ke dalam mobilnya.

"Baik tuan, para pelayan sudah menyingkirkan semua benda tajam, termasuk pisau buah, gunting dan jarum." sahut James yang kini duduk di balik kemudi.

Mobil tersebut melaju kencang menuju kota lain di mana kini keluarga William yang sesungguhnya berada.

Setelah melakukan perjalanan selama satu jam, kini mobil mereka berhenti di sebuah mansion mewah dengan beberapa bodyguard sedang berjaga di sana.

Meski tak semewah mansion yang di tempatinya bersama Merry sekarang, tapi mansion tersebut mempunyai arti tersendiri bagi seorang William.

Karena di mansion tersebut ada kehidupannya yang lain sedang tumbuh di sana.

"Daddy." Teriakan seorang gadis kecil berusia 6 tahun lebih langsung menyambut kedatangannya.

Gadis kecil itu langsung berlari ke dalam gendongan sang ayah. "Kenapa Daddy lama sekali? aku sudah menunggu dari kemarin." cebik gadis itu dengan suara manja.

"Daddy banyak sekali kerjaan, sayang." sahut William seraya membawa putrinya itu ke dalam gendongannya lalu membawanya masuk ke dalam rumahnya.

Di teras nampak seorang wanita cantik sedang tersenyum lebar menyambut kedatangan William.

"Akhirnya kamu pulang juga, kamu tahu beberapa hari ini Emely merengek mencarimu." wanita yang bernama Elena itu langsung berjalan mendekat lalu mencium pipi kiri dan kanan William.

"Aku sedang banyak kerjaan El." sahut William menjauh dari Elena lalu melangkah masuk ke dalam rumahnya.

"Sedang banyak pekerjaan atau...." suara Elena tertahan saat William mengangkat tangannya agar dirinya diam.

"Aku ingin menemani putriku tolong jangan membuat suasana jadi tidak nyaman, lagipula pembicaraan orang dewasa tak layak di dengar oleh anak kecil." tegas William, setelah itu membawa sang putri masuk ke dalam kamarnya.

Elena yang mengikutinya di belakang nampak menahan emosinya, namun ia tidak mungkin bisa membantah ucapan seorang William yang mampu menghilangkan nyawa seseorang dalam hitungan detik.

William ketika bersama putrinya nampak sangat bersahabat, wajah garang serta tatapannya yang tajam seketika melembut saat bersama gadis kecil itu.

"Daddy lihatlah gambar Emely yang terbaru." Emely nampak menunjukkan sebuah gambarnya pada ayahnya tersebut.

"Sangat bagus, apa kamu yang menggambarnya ?" tanya William dengan gemas.

"Tentu saja, ini Daddy, ini Emely dan ini Mommy." Emely mulai menjelaskan gambarnya, namun itu justru membuat seorang William nampak menyimpan kesedihan yang begitu mendalam di matanya.

"Daddy baik-baik saja ?" Emely langsung mendekati sang ayah, bocah kecil itu seakan memahami perasaan ayahnya saat ini.

"Daddy baik-baik saja, nak." William meyakinkan.

"Tentu saja Daddy baik-baik saja nak, ya kan sayang ?" Elena yang sedari memperhatikan percakapan William dan Emely langsung mendekat dan memeluk bahu pria itu.

"Mommy duduk di sini dong, biar seperti gambar itu." Emely menepuk sisih tempat duduknya agar ibunya itu pindah di sisihnya.

"Baiklah." dengan senang hati Elena beranjak dari sisih William lalu duduk mengapit putri kecilnya itu.

Mereka terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia, namun itu hanya di mata Emely. Karena sesungguhnya hubungan mereka begitu rumit dan sulit di mengerti oleh gadis sekecil Emely.

Beberapa waktu kemudian setelah William menemani putrinya hingga tertidur, kini pria itu berada di ruang kerjanya.

Nampak sebuah asap mengepul saat ia baru menghisap sebatang rokok di tangannya, pandangannya lurus ke jendela di mana bulan di malam itu terlihat bulat sempurna dengan sinarnya yang terang.

Saat pikirannya sedang melayang jauh ke tempat di mana istri kecilnya itu berada, tiba-tiba ia di kejutkan oleh pelukan hangat di punggungnya.

"Aku begitu merindukanmu." bisik Elena tepat di telinga belakang pria itu.

1
Atik
Luar biasa
Atik
Lumayan
Nelly Defia
Luar biasa
Nelly Defia
Lumayan
Bzaa
kayaknya Ariel segera launching 🤣.
aku baca novelmu dr mulai hai suami, stlh itu baru baca yg lainnya.. jdinya menyambungkan sendiri,
bagusnya novelmu gampang di pahami, jdi gak perlu mikir buat sambung menyambung kannya🤣.
sehat dan sukses sll ya tor 😘😘
Imas Masripah
mungkinkah Merry cinta pertama Wiliam,dulu Wiliam pernah jatuh cinta tp Merry masih bocil 🤔
Juniati Paslah
semangat Thor ku suka karya -karyamu
Yulvita Darnel
aku suka ceritanya, alur ceritanya mudah dipahami.
QueenBee
Kalimat andalan, udah muak aku dengernya🐽
Yulvita Darnel
mungkin anak yang dikandung Grace anaknya nick
meira
menggengam rindu novel yang aku baca pertama kali,,,aku inget kisah martin dan sera karena martin yang membawa kabur sera keluar negeru untuk memulai hidup baru dan sera yang bertobat karena martin yang tulus
Tia Umar
Celindet hamil anaknya marcoplo
Tia Umar
🤣🤣🤣
Tia Umar
Grace ada main sama Nick
Tia Umar
Martin agoiss

suatu saat nanti akan menyesal😣
Sri Wahyuni
meleleh
Yoas Romualdes
Buruk
Rita dunggio
mantap thor
Malikh Atun
Luar biasa
mini89
merry anaknya bunda sera ???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!