Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Hari pernikahan Irlan-Nia pun telah tiba.
Tajir sejak lahir membuat pernikahan mereka digelar di salah satu hotel berbintang,menyewa beberapa kamar VIP untuk sanak saudara yang datang dari luar kota.
Sesuai dengan kesepakatan bersama resepsi pernikahan akan diadakan secara besar-besaran,mengingat kedua mempelai adalah satu-satunya pewaris perusahaan orangtua masing-masing. Dengan memakai jasa WO termahal,gedung resepsi pun terlihat begitu elegan dengan nuansa warna biru-silver.
Pemberkatan pernikahan pun akan segera di mulai.
Nia yang sedang menunggu di salah satu ruangan nampak begitu gugup. Detemani kedua sahabatnya Tia dan Ica mencoba mencairkan kegugupan Nia dengan guyonan-guyonan yang mereka buat. Namun itu semua tidak mengurangi rasa gugup Nia.
Pintu ruangan yang ditempati Nia pun terbuka.
"ayo Nia kita keluar,acara udah di mulai" ajak mama Nia sambil menggandeng tangan sang putri menuju keluar ruangan diikuti Tia dan Ica dari belakang sambil memegang ekor gaun Nia yang panjang.
Papa Niko yang menunggu di luar pun terharu melihat putri semata wayangnya akan menikah hari ini. Dan hari ini tugas dirinya sebagai seorang ayah akan beralih ke pundak sang menantu. Papa Niko pun menggandeng tangan sang putri menuju tempat pemberkatan.
Jalan dengan anggun dan senyum yang sangat manis,Nia berjalan bergandengan dengan sang papa menuju altar. Sesampainya di altar,Irlan pun menyambut tangan Nia untuk mendekat kepadanya.
Merekapun mengucapkan janji sehidup-semati baik dalam keadaan senang maupun susah. Setelah mengucapkan janji suci pernikahan,mereka pun menandatangani surat-surat dari catatan sipil.
Dan mereka pun SAH sebagai suami istri.
Setelah melakukan pemberkatan mereka pun dibawa ke salah satu kamar hotel,tapi bukan kamar yang akan mereka gunakan untuk malam pertama mereka.
"kalian istirahat dulu,biar fit pas resepsi nanti malam."ujar mama Nia sambil keluar dari kamar.
Nia yang sedang duduk di depan meja rias nampak sedang kesal kepada Irlan yang sekarang telah menjadi suaminya,karena sang suami daritadi tidak menyapa dirinya.
"kak Irlan" suara Nia memecah keheningan.
"ya" jawab Irlan singkat tanpa menengok istrinya.
"bisa bantuin aku buka resleting gaun aku gak kak..?" tanya Nia yang memang kesusahan saat ingin membuka resleting gaunnya.
Tanpa menjawab apa-apa Irlan pun berjalan menuju meja rias tempat Nia berada dan langsung membuka resleting gaun Nia.
Irlan yang melihat punggung mulus Nia hanya bisa menelan slivanya,biar gimanapun dia adalah laki-laki normal.
Merasa ada sesuatu yang telah bangkit dari dalam dirinya,Irlan pun bergegas menuju kamar mandi.
"sial...baru liat punggungnya udah bisa bikin adek gue bangun..!" gerutu Irlan di dalam kamar mandi.
Irlan pun berendam air dingin berusaha menidurkan sesuatu yang tadi sempat terbangun.
Setengah jam kemudian Irlan pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe.
Nia yang melihat Irlan keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah pun menelan slivanya.
"omaigat...sekseeeeh amat laki gue.." batin Nia meronta melihat keseksian suaminya.
Irlan yang sadar akan tatapan istrinya hanya geleng-geleng kepala. Sambil mengeringkan rambut dengan haduk kecil,Irlan berjalan menuju kopernya untuk mengambil baju ganti. Dia pun berjalan menuju ruang ganti.
Nia yang melihat suaminya menghilang ke arah ruang ganti pun langsung lemas.
"ya ampun baru liat dia begitu aja gue udah lemes gini,,apalagi kalau udah...." Nia tidak meneruskan kata-katanya..Dia menggeleng-gelengkan kepalanya agar dirinya sadar dari hayalan mesumnya.
Nia pun beranjak dari meja rias menuju kamar mandi.
Setelah tiga puluh menit di kamar mandi,Nia pun keluar menggunakan bathrobe dan handuk kecil yang menggulung rambutnya yang basah.
Dia melihat suaminya yang sedang memejamkan mata di atas ranjang. Entah sedang tidur atau pura-pura tidur.
Nia pun berjalan ke arah kopernya dan mengambil baju gantinya kemudian berjalan menuju ruang ganti.
Setelah berganti baju Nia pun ikut naik ke atas ranjang untuk mengistirahatkan tubuhnya.
"jangan kebablasan tidurnya,inget kita masih ada resepsi jam 7 nanti." kata Irlan tiba-tiba mengagetkan istrinya yang baru mau memejamkan mata.
"iya kak.." jawab Nia
"kak...aku boleh nanya sesuatu gak?" tanya Nia yang sedang penasaran akan suatu hal.
"apa?"
"gimana perasaan kakak ke aku?" tanya Nia tanpa basa-basi.
Irlan yang tampak terdiam sambil menutup matanya pun akhirnya menjawab.
"kalau sekarang aku belum ada perasaan apapun,tapi aku gak tau suatu hari nanti. Kita jalanin aja dulu hubungan ini layaknya kakak-adik." jawab Irlan jujur.
"akupun gak akan nyentuh kamu sebelum aku benar-benar mencintai kamu,tapi aku akan tetap menjaga kamu seperti janji ku kepada orangtua mu." lanjut Irlan lagi.
Nia yang mendengar jawaban Irlan pun sempat kecewa namun dia sadar pernikahan ini adalah hasil perjodohan,jadi wajar saja kalau belum ada cinta diantaranya. Walaupun sebenernya Nia sudah menyukai Irlan sejak pertama bertemu.Tapi kalau cinta dia pun belum yakin.
"jadi di pernikahan kita gak ada istilah kontrak-kontrakan gitu..?" tanya Nia lagi dengan polosnya.
Irlan yang mendengar kata-kata Nia mengulum senyum di bibirnya.
"korban drama kamu yah.." kata Irlan sambil menyentil kening Nia.
"aaaaawww" respon Nia setelah Irlan menyentil keningnya.
"kan emang kebanyakan kayak gitu kak,apalagi kalau nikahnya karena dijodohin kayak kita." jawab Nia lagi sambil mengelus keningnya.
Irlan pun geleng-geleng kepala.
"udah gak usah bahas yang aneh-aneh,mending kita istirahat,ngumpulin tenaga untuk nanti malam." kata Irlan sambil memejamkan matanya.
Nia yang salah mengartikan kata-kata Irlan pun jadi cekikikan sendiri membayangkan yang akan terjadi dengan dirinya dan Irlan nanti malam.
Irlan yang menyadari Nia yang sedang cekikikan sendiri tahu pasti istrinya sedang membayangkan yang aneh-aneh.
"dasar bocah,kecil-kecil udah mesum aja pikirannya" batin Irlan mengatai istrinya.
Tak lama mata mereka pun terpejam,dengan posisi yang saling membelakangi.
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻