NovelToon NovelToon
Penguasa Benua Teratai Biru 2

Penguasa Benua Teratai Biru 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Kultivasi / Xianxia
Popularitas:22.2M
Nilai: 5
Nama Author: Yudhistira

Merupakan seri kelanjutan dari Novel Benua Teratai Biru vol pertama.

👉 bagi yang baru mampir, silakan baca novel pertama dengan judul yang sama.

_____________

Dunia Kultivator. Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga semua orang berusaha untuk menjadi kuat.

Qing Ruo adalah seorang pemuda yang memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah. Kelemahannya itu menjadi bahan ejekan teman sebayanya.

Tiba-tiba keberadaannya yang dipandang sebelah mata mengejutkan semua orang.

Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? simak dan ikuti terus Sang Penguasa Benua Teratai Biru Vol 2. Semoga tetap suka.

👉 Update setiap hari jam 04.00 WIB.

👉 Mohon tinggalkan jejak, like dan komen.

Terima kasih 🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Pembicaraan Qing Ruo dan Qing Ling.

Di dalam kota.

Qing Ling dan She Mei Lu kembali ke tempat peristirahatannya di istana pasukan  elit dari kekaisaran Hanguo.

" Adik Ling, sepertinya adik Ruo belum kembali."

" Benar, mungkin gege sedang ada urusan. Aku temani kakak dulu ya."

" Boleh..."

Di dalam kamar, mereka berdua berbincang-bincang dengan santai.

" Adik Ling, sebelumnya aku merasakan seseorang terus mengawasi kita. Apakah adik merasakannya?"

" Aku juga merasakannya, tapi biarkan saja lagipula mereka tidak akan berani bertindak macam-macam."

" Tapi ini aneh, seharusnya tidak ada yang berani melakukan hal itu, apalagi ini adalah wilayah terlarang pasukan elit kekaisaran," ucap She Mei Lu.

" Kakak, apakah kita akan menangkapnya?"

" Menurutmu bagaimana?"

Mereka berdua terdiam.

Saat mereka sedang berpikir, tiba-tiba mereka berdua merasakan beberapa aura mendekati pintu kamar.

" Jenderal Ruo, kami utusan dari Yang Mulia Kaisar."

" Maaf, Jenderal Ruo saat ini belum kembali," jawab Qing Ling..

" Baik nyonya. Mohon disampaikan pada Jenderal Ruo, Yang Mulia Kaisar memintanya untuk datang menghadap."

" Baik, akan segera aku sampaikan."

." Baik Nyonya, terima kasih." sambil meninggalkan tempat itu.

" Hm..., ternyata yang mengawasi kita sebelumnya adalah orang dari istana."

" Kakak benar, auranya juga sama dengan utusan sebelumnya, tetapi ini sangat mencurigakan."  

" Adik Ling benar. Apakah kita akan menyelidikinya?"

" Aku rasa demikian."

Tiba-tiba  cincin penyimpanan Qing Ling bergetar.

" Ling er, aku sudah kembali." 

" Wah gege Ruo sudah kembali. Kakak kita akan membicarakan hal ini nanti."

" Baik."

" Kakak, istirahatlah. Aku aku akan menemuimu nanti."

Setelah Qing Ling pergi, She Mei Lu lalu beristirahat dan merebahkan tubuhnya.

****

Di dalam kamarnya.

Qing Ruo duduk dengan tenang setelah mengganti pakaiannya.

" Gege, maaf aku tidak menunggumu." sambil  memasuki ruangan.

" Tidak apa-apa. Lagi pula kakak Youyu  memang perlu untuk ditemani."

" Ling er, kemarilah." meminta Qing Ling duduk di sisinya.

" Gege, apakah ada sesuatu?" dengan wajah penasaran.

Qing Ruo tersenyum kecut, sambil menganggukan kepalanya.

Setelah Qing Ling  duduk di sininya, Qing Ruo lalu mengeluarkan bola kristal kenangan dan meneteskan setetes darah padanya.

" Whung....." bola kristal itu bergetar lalu menampilkan rangkaian peristiwa yang terjadi di hutan, utara kota.  Mulai dari kehadiran  murid sekte Kota Timur, hingga kehadiran Aiqing serta murid sekte Rubah Perak lainnya.

Setelah menampilkan rangkaian peristiwa tersebut dengan detail, bola kristal kenangan itu lalu tenang kembali.

Qing Ling menatap suaminya dengan lekat.

" Mengapa gege  menunjukan  hal ini ?"

" Ling er istriku.  aku yakin kau mempercayai ceritaku, tetapi aku ingin kamu melihatnya dengan jelas. Dalam pernikahan kita, dalam keluarga kecil kita.  Aku tidak ingin memiliki rahasia apapun." sambil memeluknya dengan lembut.

" Gege, terima kasih." Sambil membalas pelukan itu dengan hangat.

" Gege, maaf." dengan nada lirih.

" Ling er, apakah ada yang salah?"

" Jujur saja, di restoran kota sebelumnya, aku dan kakak Youyu membicarakan masalah ini. Aku sempat meragukan hatiku akan kesetiaan gege." Sambil meneteskan air mata.

" Sebagai seorang wanita, aku tahu tatapan nona Aiqing  saat itu, tetapi aku tidak menyangka bahwa dia benar-benar menyatakan perasaannya." dengan wajah sedih, karena merasa kasihan.

" Ling er,  Aku juga tidak menyangka hal itu, tetapi aku sudah menjelaskannya, dan dia menerima alasan itu."

" Apakah gege memaafkanku?"

" Istriku, kamu tidak salah." sambil mengecup lembut ubun kepalanya.

" Aku memaafkanmu, dan aku juga mau Ling er memaafkanku."

" Aku sayang gege."

" Aku juga," ucapnya sambil menggendong tubuh Qing Ling.

" Gege, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan."

" Oh, apakah itu?" sambil merebahkan tubuh Qing Ling di atas tempat tidur.

" Utusan kaisar Ning Hao meminta gege untuk menemuinya."

" Hm..., aku sepertinya mengetahui masalah itu, tetapi biarlah, besok saja." sambil mengecup bibir Qing Ling dengan lembut.

" Gege, katanya mau istirahat." Sambil tertawa cekikikan.

*****

Taman belakang istana kekaisaran Luan.

Ning Hao duduk di temani Ning Wei terlihat gelisah.

" Yang Mulia, ini sudah tengah malam tetapi dia belum datang. Aku yakin dia masih memiliki urusan."

" Apakah kita harus mendatanginya?"

" Yang Mulia, ini akan menimbulkan kesalahpahaman lagi. Bagaimana kalau kita tunggu sampai besok."

" Jika demikian baiklah. Mari kita beristirahat." Dengan wajah lesu.

Kedua sosok itu lalu meninggalkan taman kembali ke tempat istirahatnya masing-masing.

****

Di tempat lain ( kota Shouzhi).

Jine Han dan Hu Shan tiba di gerbang utara kota.

Kedatangan mereka dengan penampilan asing itu menarik perhatian para komandan yang sedang berjaga.

" Tuan-tuan, kota ini sedang di tutup. Situasi saat ini benar-benar tidak memungkinkan kami untuk menerima siapapun, apalagi  tanpa identitas yang jelas."

" Saudara Hu Shan, bagaimana ini? Apakah kita akan menggunakan lencana perak pasukan Qilin Api?" berbicara melalui telepati.

" Saudara Jine Han, kita tidak bisa menggunakan lencana itu, karena akan membuat mereka semakin curiga. Serahkan saja padaku."

" Komandan, kami membawa pesan penting. Kami berdua diutus untuk  menemui jenderal Jiantou Tian." sambil memberikan sepucuk surat pada sang komandan.

" Tuan-tuan, anda mengenal jenderal besar?" dengan kening berkerut.

" Komandan sampaikan padanya, kami berdua akan menunggu di tempat ini."

" Baik tuan," jawab sang komandan sambil meninggalkan tempat itu.

Para Komandan pasukan yang tersisa berjaga di tempat tersebut dengan penuh siaga, sambil memperhatikan Hu Shan dan Jine Han yang ada di tempat itu.

" Saudara Hu Shan, apa isi surat sebelumnya?" tanya Jine Han penasaran.

" Surat itu hanya berisi tulisan nana penguasa muda." jawab Hu Shan santai.

Tidak lama kemudian, saat mereka sedang berbincang-bincang tiba-tiba, Liu Chiu dan Jiantou Tian tiba di tempat itu.

" Tuan Hu Shan, dan tuan Jine Han selamat datang. Maaf telah membuat anda berdua menunggu," ucap Jiantou Tian dengan wajah bahagia  sambil menangkupkan tangannya dengan hormat.

"  Jenderal besar, Jenderal Liu chiu. Senang berjumpa dengan anda berdua." ucap Hu Shan dan Jine Han sambil menangkupkan tangannya dengan hormat.

" Jenderal brsar, tujuan kedatangan kami adalah untuk menemui yang mulia Kaisar. Apakah beliau ada di  kota ini?"

" Tuan-tuan, nanti saja kita membicarakannya. Mari kita masuk dulu," ucap Jiantou Tian senang.

Jiantou Tian dan Liu Chiu lalu membawa Hu Shan dan Jine Han memasuki kota.

Beberapa komandan pasukan yang ada di tempat itu ternganga.

" Saudara, siapa kedua tamu jenderal besar itu sebelumnya?"

" Aku tidak tahu. Namu saat jenderal Liu Chiu mebaca isi surat itu, dia tampak kegirangan."

" Jenderal besar terlihat begitu hormat. Apakah dia guru agung?"

" Hush..., jangan bicara sembarangan. Dia bukan guru agung, karena saat pertemuan para jenderal aku ada di sana. Guru agung adalah pria muda yang sangat tampan. Mari kembali berjaga!"

" Baik saudara."

****

Istana kerajaan Shouzhi.

Wu Zhengyi dan Qiang Yonggan yang akan mengakhiri perbincangan santai mereka tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan Jiantou Tian dan Liu Chiu serta dua orang lainnya.

" Yang Mulia kaisar, Maaf mengganggu perbincangan anda. Aku membawa utusan dari guru agung." Jiantou Tian memperkenalkan Hu Shan dan Jine Han dengan hormat.

" Apa!?" Raja dan Kaisar itu terlihat begitu terkejut.

" Saudara, Silakan duduk," ucap Qiang Yonggan dengan hormat.

" Terima kasih Yang Mulia. Aku Hu Shan, dan dia saudaraku Jine Han. Tujuan kedatangan kami adalah untuk menyampaikan pesan tuan kami."

" Oh apa itu?" Dengan wajah penasaran.

" Yang Mulia, tuan kami meminta ke kaisaran Hanguo  untuk menerima perjanjian damai yang akan diajukan oleh utusan kekaisan Dong," ucap Hu Shan.

Tiba-tiba semua orang di dalam ruangan itu terdiam, bahkan wajah ceria Qiang Yonggan juga ikut menghilang.

" Yang Mulia, ini hanyalah sekedar saran. Jika anda menerimanya,  itu sangat lebih baik, tetapi jika tidak, itu pun tidak masalah." Jine Han berbicara.

👉 Mohon dukungan dengan meninggalkan jejak berupa like dan komentar. Terima kasih. 🙏

1
Muhammad Rusdi
Lumayan
Muhammad Rusdi
Biasa
Muhammad Alfaruq
parah beneer nie zilong haha. 😂😂
Ian Tazz
Luar biasa
Anonymous
Niok
echa purin
/Good//Good//Good/
Teddy
Luar biasa
Zacky yulianto
bagus
Fransiscus Riawan
Luar biasa
gudang winarto
MANTAP...👍👍👍
Anom Wibisono
Luar biasa
daenk pajokk@
kaisar dewa
daenk pajokk@
kayaknya pelayan Luo Feng juga dulunya
Mas Broww
Luar biasa
Anonymous
keren
Damar Sigit
Luar biasa
musafir
penulisnya semakin hari semakin anjing otaknya, klau aliran hitam pasti sdah perang tampa banyak bicara penulis memang tolol anjing
musafir
ini penulisnya menang otak anj
musafir
ini cerita palibg goblok anjing
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
selalu ada cara dan selalu ada jalan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!