Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 SAH
Brak
Pintu di buka dari luar dengan kasar, Dimasta menatap sang tuan yang juga menatap ke arah nya dengan tatapan tajam seolah ingin menelan nya hidup hidup.
" Kau kehilangan kesopanan mu hingga membuka pintu dengan kasar Dimas?! ". Tanya Surya menatap sekretaris sekaligus tangan kanan nya.
" Maafkan saya tuan, saya buru buru hingga membuka nya dengan kasar. Ada hal penting yang harus saya sampaikan tuan! ".
" Katakan, kalau tidak penting gaji mu akan aku potong bulan ini tujuh puluh persen! ". Ancam Surya membuat Dimas kesulitan menelan saliva.
" Saya baru mendapatkan informasi, jika nona Karina kabur tuan! ". Surya yang tadi sibuk mengancingkan jas nya menatap ke arah tangan kanan nya dengan raut wajah yang sulit di artikan.
Tak ada raut wajah terkejut saat mendengar jika calon istri nya kabur entah kemana.
" Tuan, anda tidak terkejut dengan apa yang saya sampaikan?! ". Tanya Dimasta menatap tuan nya yang hanya diam, seolah apa yang ia sampaikan bukan lah sesuatu yang besar.
" Tidak ". Dimas menganga tak percaya, dirinya sudah heboh, tapi respon tuan nya di luar nurul.
" Apa pernikahan ini akan di batalkan? ". Tanya Surya menatap Dimas.
" Saya mendengar jika nyonya Risa dan tuan Arya telah setuju untuk mengganti calon mempelai wanita dengan putri bungsu tuan Adam dan nyonya Dini! ".
Surya hanya menganggukkan kepala nya samar, lalu kembali melanjutkan kegiatan nya.
" Kau boleh keluar! ".
Dimasta tampak tergagap mendengar apa yang di katakan tuan nya, bagaimana bisa tuan nya tampak tenang dan santai seolah tak terjadi apapun.
" Apa kau tuli hingga tak mendengar perkataan ku?! ".
" Eh, baik tuan! ". Dimasta buru buru keluar dan tak lupa kembali menutup pintu.
Kini hanya tinggal Surya seorang diri, bibir nya tampak melengkung kan senyum samar.
" Bukan kah laki laki baik akan mendapatkan wanita yang baik pula?! ". Batin Surya.
Entah apa maksud nya, hanya Surya sendiri yang tahu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Gaun yang di janjikan Nyonya Risa telah tiba. Gaun sederhana yang menutupi hampir seluruh tubuh Alina dan berlengan panjang. Tampak pas dan sangat cocok di kenakan Alina.
Meski hanya gaun sederhana, namun tak menutupi kecantikan dan ke anggunan Alina saat memakai gaun tersebut.
" Nona, anda benar benar sangat cantik, bahkan seperti boneka hidup! ". Puji salah satu MUA menatap takjub ke arah Alina.
" Terimakasih kak! ". Jawab Alina tersenyum kecil.
Gadis itu berusaha tetap tegar, meski ingin sekali Alina menangis meraung di kamar. Namun ia juga tak mungkin seperti kakak nya yang mengecewakan mama dan papa nya.
Alina akan berusaha menerima pernikahan ini, walaupun diri nya tak tahu seperti apa rupa dan sifat suami nya.
Dini dan Nyonya Risa masuk ke dalam kamar yang di tempati Alina, guna mengecek apakah Alina sudah selesai di dandani atau belum.
" Apa sudah selesai? ". Tanya Dini.
" Sudah nyonya, lihat. Nona Alina sangat cantik bak boneka hidup! ".
Nyonya Risa menatap ke arah seorang gadis yang sangat cantik dan mengenakan gaun pengantin.
Mata nya tampak berkaca kaca, melihat calon menantu nya.
" Nama kamu siapa sayang?! ". Tanya Nyonya Risa menatap calon menantu nya.
" Alina tante! ".
" Mulai sekarang panggil mama sayang, karena kamu akan menjadi menantu mama, istri dari Surya putra tunggal mama! ". Kata Risa dengan lembut.
Mata Alina langsung berkaca kaca mendengar ucapan wanita paruh baya di depan nya. Air mata nya seolah tak bisa di bendung lagi. Hati nya menghangat mendengar ucapan sederhana calon mertua nya yang tampak begitu menerima nya.
" Jangan nangis sayang, kamu sangat cantik sekali, nanti make up nya luntur. Meski kamu menikah dengan terpaksa, tapi mama akan jamin kamu akan mendapatkan perlakuan yang baik dan bahagia! ". Alina mengangguk dan menyeka air mata nya dengan tisu.
Dini hanya bersedekap dada sambil membuang muka saat melihat interaksi Alina dan Calon mertua nya.
Wanita itu merasa tidak suka saat melihat Alina di perlakukan baik oleh orang lain.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tamu undangan tampak heran, karena nama calon pengantin perempuan berbeda dari nama yang di sebutkan saat akad nikah.
Mereka bertanya tanya, tapi hanya bisa menyimpan nya di dalam hati, tak ingin membuat gaduh acara yang sakral ini.
Kini tiba giliran Alina menyalami laki laki yang sudah SAH menjadi suami nya. Gadis yang sudah berstatus istri orang itu sejak tadi terus menunduk dan tak berani menatap ke arah suami nya.
Surya tampak mengulurkan tangan agar Alina mencium punggung tangan nya.
" Cepat cium tangan suami mu Alina! ". Bisik Dini pada putri nya yang sejak tadi menunduk.
Alina mendongak, dan untuk pertama kali nya Alina menatap wajah sang suami, yang ia kira adalah pria tua dan jelek.
Namun apa yang ia lihat di luar dugaan. Laki laki yang telah sah menjadi suami nya memiliki wajah tampan,, bahkan sangat tampan dengan rahang tegas dan tatapan mata yang mampu membuat nya terpana.
Untuk beberapa detik, gadis itu menatap wajah suami nya tanpa kedip. Hingga lamunan nya buyar saat suara deheman sang suami mengalihkan perhatian nya.
Buru buru gadis itu meraih tangan Surya yang sejak tadi menggantung, lalu dengan ragu ia cium.
Jantung nya berdebar kencang, karena ini kali pertama mencium tangan seseorang. Diri nya dan Gara pun sangat jarang bersentuhan fisik seperti pegangan tangan, meski mereka sudah bersahabat cukup lama.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karin pasti menyesal,, semoga Surya betul" BADAS CEO bukan kaleng"