NovelToon NovelToon
AKU BUKAN SIMPANAN

AKU BUKAN SIMPANAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Perjodohan
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Menikah adalah hal yang membahagiakan. Tapi tidak saat aku menikah. Menikah membawaku kedalam jurang kesakitan. Dilukai berkali-kali. Menyaksikan suamiku berganti pasangan setiap hari adalah hal yang lumrah untuk ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Naina kembali ke kamarnya dengan wajah bingung penuh tanda tanya. Kemana mie yang ia tinggalkan tadi? kenapa hanya tinggal cup nya saja. sesaat Naina membuang jauh rasa bingung yang hanya membuatnya resah. Rasanya tidak rela meninggalkan mie cup yang baru beberapa suap masuk kedalam perutnya.

" Selamat malam Nona? " Seorang mengetuk pintu lalu mengucapkan kata sapaan.

Naina bangkit dari posisinya untuk membukakan pintu. " Iya. " Ucap Naina setelah membukakan pintu.

" Nona, Tuan ingin memberitahukan kepada anda. Besok, akan ada acara ulang tahun Tuan besar. Tuan muda ingin anda juga menghadiri pestanya. " Ujar salah satu pelayan. Kepalanya tetap menunduk sopan.

" Baiklah. Ada lagi? " Naina berharap tak ada lagi perintah dari Arsen. Orang yang benar-benar seperti raja dunia yang tidak menerima penolakan.

" Tidak ada Nona. " Setelah mengatakan itu, pelayan pergi meninggalkan Naina dengan sopan.

Apa Tuan besar yang di maksut adalah Kakek? atau mungkin, Ayahnya Arsen?

Naina menarik nafas dan menghembuskan perlahan. Membuang segala kekesalan dan menambahkan kesabaran dihatinya.

" Baiklah. Pergi saja. Tapi aku membutuhkan gaun pesta kan? " Naina berpikir sejenak lalu meraih ponsel dan mengecek saldo tabungannya. " Huh! untunglah.. Aku masih punya uang untuk membeli gaun. " Gumam Naina yang merasa lega karena tidak harus meminjam baju Riana lagi.

***

Arsen sedang bersiap untuk mengenakan pakaian yang akan ia gunakan. Beberapa pelayan kompak membantu Arsen dengan sigap.

" Apa wanita itu sudah siap? " Tanya Arsen kepada Tomi yang berdiri tak jauh darinya. Tomi yang sedang sibuk mengatur keperluan Arsen yang lainya, sontak menghentikan kegiatannya.

" Nona pergi beberapa jam yang lalu Tuan. Dia menitipkan pesan, jika ia akan langsung datang ke hotel. " Ucap Tomi setelah mendekatkan diri sembari menunduk sopan.

Arsen mengerutkan dahinya karena bingung.

" Kenapa dan dari mana dia mendapatkan keberanian sebesar itu? " Arsen bertanya tapi dengan wajah marah. Dia tidak akan bisa menutupinya kalau sampai Tuan besar melihat mereka datang terpisah.

" Maaf Tuan, sepertinya, Nona pergi membeli gaun. " Saut salah satu pelayan yang sedang menyerahkan arloji yang sudah dipilih oleh Sekretaris Tomi dana akan digunakan oleh Arsen.

" Gaun? " Tak pernah terpikirkan oleh Arsen jika wanita yang ia nikahi tak memiliki gaun.

" Iya Tuan. Nona tidak memiliki gaun pesta. " Imbuhnya setelah menyerahkan arloji kepada Arsen.

" Dimana dia sekarang? " Tanya Arsen sembari memandang penampilannya di pantulan cermin. Mengamati tiap detail penampilannya.

" Sepertinya, berada di mall X. " Jawab Tomi. Mall yang ia sebutkan adalah mall yang paling dekat dengan hotel yang akan diselenggarakan

acaranya.

" Sepertinya? " Arsen merasa tidak puas dengan jawaban Tomi. Biasanya, Tomi tidak akan menggunakan kata yang membuat kalimat menjadi kurang meyakinkan.

" Iya. Ini adalah perkiraan Tuan. Maaf saya tidak menyadap ponsel Nona. " Tomi menang tak menyangka jika akan ada waktunya Arsen menanyakan keberadaan Naina.

" Cih! ternyata ada juga saatnya mau mengakui kesalahanmu.

" Maaf Tuan muda, ini adalah yang pertama dan terakhir. " Benar-benar tidak habis pikir dengan kelalaiannya sendiri. Bagaimana mungkin, dia bisa memiliki celah untuk mengakui kesalahannya.

Arsen menyunggingkan senyum di bibirnya. Sebenarnya, Dia merasa kesal saat Tomi mengatakannya. Tapi mau bagaimana lagi, dia juga memiliki gengsi yang sangat tinggi untuk marah karena seorang wanita.

***

" Tuan, apa saya harus masuk kedalam? " Tanya Tomi setelah memarkirkan mobilnya disebuah mall dimana Tomi memperkirakan keberadaan Naina.

" Hubungi saja dia. " Rasanya, Arsen ingin sekali masuk kedalam dan mencarinya sendiri. Tapi, lagi-lagi dia harus memikirkan citranya kan?

Tomi hanya bisa mendesah kecewa. Ini benar-benar membuatnya frustasi. Bagaimana mungkin dia bisa menghubungi Naina? dia bahkan hampir tidak pernah memiliki waktu untuk sekedar menyapa. " Sekali lagi, maaf Tuan. Saya juga tidak memiliki nomor ponsel Nona.

" Apa kau sudah kehilangan kecekatan mu? " Ini adalah pertanyaan sekaligus juga peringatan untuk Tomi. Memang dia akui, dia sempat meremehkan perihal Naina. Itu sebabnya, dia tidak memiliki keinginan untuk terlalu memperdulikan Naina.

Tomi hanya bisa mengutuk dirinya sendiri. Dia benar-benar bodoh karena terlalu meremehkan istri Tuannya itu. " Maafkan juga soal ini Tuan. " Apalagi memang yang bisa ia ucapkan selain kata maaf? hanya bisa mengusir kebanggaan nya saat selalu sigap dan selangkah lebih maju dari Tuannya. Dia biasa menerima pujian dan kini dia harus meminta maaf beberapa kali karena kesalahannya. Sungguh ironis. Batinnya.

" Cih! bosan. " Arsen malas mendengar ucapan maaf dari Tomi. Pikirannya saat ini hanya dipenuhi Naina. Entah dan bagaimana nama Naina mulai menghantui pikirannya.

Tomi meminta izin untuk keluar dan membawa beberapa orang penjaga untuk membantu mencari Naina.

***

" Sudah selesai ladies. Kau bisa melihat hasilnya. " Ucap salah satu perias wajah dan busana.

Naina membuka matanya perlahan setelah para perias selesai memoleskan riasan diwajahnya. Naina mengerjapkan mata beberapa kali sembari menatap gambar dirinya melalui pantulan cermin. " Ini aku? " Naina membulatkan mata saat menatap dirinya yang terlihat begitu cantik.

" Iya benar sekali. Kau sangat cantik Nona. " Ucap perias itu dengan wajah bahagia karena merasa sukses dan puas dengan hasil kerjanya.

" Iya. Aku hampir tidak mengenali diriku sendiri. " Ujar Naina sembari terus mengagumi dirinya sendiri di kaca.

" Cih! kampungan! dia pasti rakyat jelata. Benar-benar norak sekali. Gaunnya yang ia gunakan, adalah gaun yang ia sewa. Kenapa begitu ingin terlihat keren? sudah tahu tidak memiliki uang, tetap saja ingin berpenampilan seperti orang kaya. dia pasti ingin menggoda pria kaya. " Bisik dua orang pelanggan salon lainya.

Naina hanya bisa terdiam tanpa kata. Memang benar, dia tidak memiliki cukup uang untuk memiliki gaun mewah. Dia pikir, uang yang ada di tabungannya cukup banyak. Tapi siapa sangka? harga di mall tersebut sangatlah mahal. Puluhan hingga ratusan juta. Naina tidak memiliki banyak waktu untuk pindah ketempat lain. Sampai akhirnya, dia menemukan sebuah salon kecantikan yang juga menyewakan gaun pesta.

Sudah berlalu beberapa saat, namun mulut dua wanita itu benar-benar kehilangan kendali. Semakin Naina diam, semakin berani juga mereka mengutarakan segala opini dan menyimpulkannya menjadi sebuah fakta.

Naina bangkit dari posisinya. Berjalan mendekati dua wanita yang tak henti-hentinnya bergosip tentang dirinya. " Nona? apa mulut anda tidak letih? apa membicarakan saya begitu menyenangkan? " Rasanya Naina ingin sekali menarik rambut mereka dan mengatai mereka sepuas hati. Tapi, lagi-lagi itu hanyalah sebuah angan-angan. Naina hanya mampu membayangkan tapi tidak akan memiliki keberanian untuk merealisasikan.

" Kau sedang berbicara kepada kami?

" Tentu saja. Anda bisa lihat sendiri jika saya berdiri dihadapan Anda kan?

" Kau pikir kau pantas?

" Lalu? apa anda pikir anda berdua pantas untuk bergosip tentang saya?

Dua wanita itu bangkit dari posisinya. Berdiri dihadapan Naina dengan berani. " Kau hanyalah orang miskin yang ingin menjadi orang kaya. Orang seperti dirimu ini, hanya cocok menjadi simpanan om-om perut buncit. " Ucap salah satu wanita itu sembari menusukkan jari telunjuknya di dada Naina.

" Kau?! " Naina sudah mulai kehilangan kesabaran.

" Selamat malam Nona? " Sapa Tomi yang sudah tidak tahu bagaimana dan kapan berada dibelakang Naina.

....................

Hai hallo para Reader? sebelumnya, thank you buat kalian yang sudah kasih like dan komennya. Dan juga hadiah + vote nya. Aku mau kasih kabar, mungkin akan perlu beberapa hari atau bahkan minggu untuk mengupload eps selanjutnya. Ada beberapa hal yang harus aku kerjakan dan butuh fokus yang full. So, aku harap, kalian akan setia tunggu aku up eps lanjutannya. Thank you. ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

1
Ririn Nursisminingsih
arsan😍😍😍
Ririn Nursisminingsih
arsen kereeennn😍😍😍
Ririn Nursisminingsih
pasangan yg serasi saling menahami saling suport itu seharusnya pernikahan
Ririn Nursisminingsih
panggilanya yg mesra dong kan udah cinta😘😘
Ririn Nursisminingsih
aneh ibunya anak kandung dikorbankan riana jga ndak tau diri...
Ririn Nursisminingsih
kereen naina..😍😍
Ririn Nursisminingsih
lama2 bucin kmu arsen
Ririn Nursisminingsih
naina kereenn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
wah kasian naina dapat arsen yg udah main sama cewek2 lain...ayo naia tunjukan kmu bukan cewek.lemah🤗🤗
Ririn Nursisminingsih
thor jdikan naina cewek yg kuat
Martiana Sitepu
Lumayan
Martiana Sitepu
Biasa
sherly
kau yg oon kau pula yg iri ..
sherly
malang betul nasib si Tomi, si arsen laki murahan nih entah brp banyak wanita yg Sdh kamu ajak tidur ....
sherly
ternyata nasib hidup Ar dan nai sama ya
sherly
hahahahaha emang mulutmu tu ya kagak pernah bisa ngomong bener
sherly
wah pacar ar di rebut Ama kakaknya
sherly
mantul nai, hempaskan ulet bulu
sherly
bukannya ini di atas tebing kejadiannya kok bisa ada videonya? apa ada cctv dibalik pohon di hutan itu? sapa juga yg iseng pasang cctv disana ya... oh dunia haluuuu
sherly
dr kecil sampai umur 22 kamu bertingkah laku pilih kasih seolah2 nai anak pungut... skrg minta maaf dgn mudahnya ngarep dimaafkan ... sorry yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!