Keikhlasan Hati Anita

Selepas kepergian Danil tinggallah Anita sendiri sebab para pelayan sibuk dengan tugasnya masing masing.Dia berniat untuk kembali kekamarnya karena tidak ada yang bisa ia kerjakan disana.

Sesampai dikamar Anita berfikir apa yang harus ia kerjakan untuk mengurangi rasa bosannya.Semenjak menikah dengan Danil, Anita tidak memiliki kegiatan apapun selain berdiam diri dirumah merenungi nasibnya kedepan.

"Apa sebaiknya aku buat usaha aja kali yah, tapi apa?" Gumam Anita.

***

ting ting ting (notif pesan masuk)

Suara Notifikasi dari handpone yang menandakan ada pesan masuk membuyarkan lamunannya.Anita mengecek handponenya dan memang betul terdapat satu pesan dari nomor yang tidak dikenalnya.

"Hai nit,apa kabar" Isi pesan tersebut.Dahi Anita berkerut bingung karena merasa tidak mengenal sang pengirim pesan.

"Iya baik, kalau boleh tau siapa yah?".Balas Anita penasaran.

"*Y*ah nit, kok lupa sih sama aku".Orang yang mengirim pesan tersebut sepertinya masih enggan memberitahu siapa dia.

"*Ya*h mana aku tau kalau kamu tidak beritahu nama kamu".Balas Anita lagi.

"*H*ehe iya yah, ini aku Arumi , Arumi Anastasya, ingat gak?". Tulis sang pengirim pesan yang mengaku bernama Arumi itu.

"Mmm Arumi?".Sepertinya Anita agak lupa dengan siapa itu Arumi.

"Iya Anita Az zahra, jangan bilang kamu sudah melupakan aku, temanmu yang paling cantik".Cecer Arum dengan pedenya mengatakan dirinya sendiri cantik.

"*B*entar deh, jangan bilang kamu Arumi yang super cerewet itu yang maunya di traktir doank iya gak? ayo ngaku".Tebak Anita.

"*Y*aelah nit kok yang jelek jeleknya doank sih yang diingat".Protes Arumi.

"lah kan emang gitu kenyataannya hehe, kamu gimana kabarnya sekarang".Balas Anita dengan sedikit candaan.

"Alhamdulillah aku baik".

Selang beberapa waktu saling mengirim pesan akhirnya Anita dan Arumi memutuskan untuk bertemu untuk melepaskan kerinduan yang sudah bertahun tahun tidak pernah lagi bertemu.

***

Arumi Anastasya wanita yang tak kalah cantiknya dengan Anita dan juga seumuran dengan Anita.Arumi merupakan teman baik Anita waktu sekolah menengah pertama di kampung, sayangnya Arumi tidak bisa meneruskan pendidikannya kejenjang bangku perkuliahan seperti Anita karena faktor ekonomi juga dan Arumi tidak seperti Anita yang memeiliki banyak prestasi. Tadi Arumi mengatakan bahwa dia akan menetap di jakarta dan akan mencari kerja untuk menopang hidup yang juga terbilang sederhana dan juga harus membiayai adiknya sekolah.

Ayah Arumi sudah meninggal jauh sebelum meninggalnya kedua orang tua Anita.Tinggallah ibunya serta Adik satu satunya.Ibu serta adiknya ia tinggal di kampung sementara dirinya harus merantau ke ibukota, ia berniat akan membawa ibu dan adiknya kekota saat dirinya sudah mempunyai pekerjaan tetap.

Anita dan Arumi tadi sepakat untuk bertemu di sebuah Cafe tidak jauh dari tempat tinggal Anita.Sebelum berangkat Anita menyempatkan untuk meminta izin kepada sang suami karena bagaimanapun itu adalah kewajiban Anita meminta isin kepada suami jika ingin bepergian.

"Assalamualaikum mas".Tulis Anita terlebih dahulu.

(tidak ada balasan)

"Maaf mas kalau aku lancang, aku hanya ingin minta isin untuk keluar sebentar mas, boleh gak?".Jelas Anita mengutarakan maksudnya.

"......."

"Baik kalau begitu mas, Assalamuaalaikum".Tulis Anita mengakhiri.

"......."

***

Diseberang sana kantor wijaya group Seorang pria dingin dan kaku tetapi sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanannya. Ah author bisa aja gombalnya hihiihi😁.

Seorang CEO yang dikenal dari berbagai kalangan karena kesuksesannya dalam memimpin perusahaan, yang diketahui namanya Danil putra wijaya suami dingin dan tidak punya perasaan sama sekali jika itu menyangkut sang istri Anita az zahrah.

Danil sedang merapikan pekerjaannya karena jam makan siang sebentar lagi, ditengah kesibukannya suara notif pesan berasal dari benda pipi yang ada di saku celananya.

ting ting ...

Danil merogoh saku celananya mengecek siapa yang mengirim pesan.

"Assalamualaikum mas".Isi pesan dari seberang sana.

Ngapain dia mengirim pesan, punya nyali juga dia. Gumam Danil heran.Danil masih enggan membalas pesan tersebut.

Ting..

satu pesan lagi dari pengirim yang sama.

"......."

"Terserah kamu, saya tidak peduli kamu mau kemana aja".Balas Danil cuek.

"......."

Setelah mengirim pesan kepada sang suami Anita bersiap siap hendak menuju tempat yang sudah disepakati bersama Arumi.Begitulah Anita walaupun tidak pernah dianggap ada oleh Danil tetapi dia tetap menjalankan kewajibannya sebagai istri dengan baik termasuk meminta isin jika ingin keluar.

DRINE CAFE'S

Sesampainya di cafe Anita mencari dimana Arumi karena tadi ia mendapat pesan bahwa Arumi sudah tiba duluan.Menengok kekanan dan kekiri tapi tak kunjung dapat sampai suara bariton memanggilnya.

"Anitaaaaaaa".Terik Arumi dengan suara khasnya dari seberang sana tanpa tau malunya.

Anita melihat ke asal suara yang memanggil namanya, ternyata itu adalah orang sedari tadi dicarinya.Dengan perasaan malu karena banyak pasang mata yang memperhatikannya Anita melangkah kearah suara itu.

"Kamu apaan sih teriak teriak malu tau".Cecar Anita sesampainya di depan Arumi.

"Heheehe maaf tadi aku keceplosan".Dengan gamblangnya memperlihatkan dereta giginya."Tapi aku kangen".Lanjutnya lagi langsung memeluk Anita.

"Uhh aku juga tau".Ucap Anita membalas pelukan Arum.

Mereka berpelukan sejenak meluapkan kerinduan tanpa menghiraukan beberapa pasang mata yang melihat kearah mereka.

"Banyak yang ingin aku ceritakan ke kamu".Ucap Arum setelah memperbaiki duduknya.

"Oh yah, apa tuh?".Timpal nita.

"Nanti yah setelah kita makan, aku udah lapar nih".Kata Arum memelas.

"Emang kenapa kamu tidak pesan makanan duluan".Ucap Nita heran.

"Heheh nunggu kamu".Arum cengingisan

Anita hanya menggelengkan kepala, ia tau pasti maksud arum seperti apa.

"Dasar kamu".Timpal nita.

Setelah beberapa saat mereka memesan makanan akhirnya datang seorang pelayan membawa sebuah nampan di tangannya.

Mereka melahap makanan mereka terlebih dahulu sebelum memulai berbagi cerita masing masing.

"Kamu lapar apa doyan sih rum".Anita menggeleng melihat tingkah Arumi yang seperti tidak pernah makan seminggu.

(Ah author bisa aja masa seminggu sih kan ngeri kalau dibayangin hihihi, author juga ngeri kalau bayangin tapi yaudah sudah terlanjur juga).

"Heheheh".Arumi hanya cengengesan menimpali ucapan Anita.

***

Setelah beberapa saat menghabiskan makanan yang mereka pesan,tiba saatnya mereka saling melontarkan pertanyaan.

"Sekarang kamu tinggal dimana rum".Anita memulai.

"Saat ini aku tinggal di kontrakan,sambil cari cari kerja".Balas Arum. "Kalau kamu?".Lanjutnya.

"Dirumah suamiku,di kompleks perumahan xxx".Jawab Nita dan itu membuat Arum syok.

"Whaatt!! SUAMI?".Pekik Arum.

"Hussst jangan kenceng lenceng dong Rum,malu tau diliatin orang".Timpal Nita menutup telinganya.

"Maaf,soalnya aku kaget aja lama gak ketemu tiba tiba kamu udah nikah aja,kapan kamu nikah,dan sama siapa?".Arum melemparkan berbagai pertanyaan membuat Anita bingung harus jawab yang mana dulu.

"Satu satu donk Rum, maaf ya sebelumnya aku gak ngabarin soalnya aku gak punya kontak kamu".Jawab Nita seraya menyesal tidak mengundang temannya yang bawel itu.

"Yaudah kalau itu aku maafkan tapi coba kamu jelaskan dengan siapa kamu menikah dan bagaimana bisa kamu tiba tiba udah nikah aja".Cerocos Arum penasaran.

Anita pun menjelaskan sedetail detailnya kepada Arumi bagaimana awal mula pernikahannya terjadi dan dengan siapa ia menikah dan tidak luput dari pertanyaan Arumi tentang bagaimana kehidupan Anita sekarang setelah menikah dengan orang yang sangat membencinya.Arumi merasa menyesal tidak berada disamping teman baiknya itu disaat ia membutuhkan seseorang untuk bercerita keluh kesah, Arum juga merasa iba kepada temannya itu dengan pernikahan yang dijalaninya, tetapi Anita berusaha menjelaskan bahwa dirinya akan baik baik saja.

.

.

.

.

.

Segitu aja dulu yah up nya

ikutin terus ceritanya akan seperti apa akhir kisah mereka.

jangan lupa tinggalkan like dan vote

terima kasih

salam hangat dari Author

Assalamualaikum💚